Anda di halaman 1dari 21

PROSES DEINKING (PENGHILANGAN TINTA)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PULP DAN KERTAS ‘18

1. Joni Akbar (012.18.024)


2. Ahmad Wahyu Shaputra (012.18.
030)
3. Diah Hariyanti (012.18.033)
4. Taupan Eko Nugraha (012.18.037)
POKOK-POKOK YANG AKAN DIBAHAS :

1. 2. 3. 4.
Pengertian Deinking Efektifitas Tujuan Alur/Proses
Deinking Deinking Deinking

5. 6. 7. 8.
Fungsi dari Chemical yang Penggunaan MSDS Chemical
Alur/Proses dipakai pada Chemical pada dari Proses
Proses Deinking Proses Deinking Deinking
Pengertian Deinking

Deinking merupakan proses penghilangan


tinta dan objek non-serat
Deinking lainnyaproses
merupakan dari
buburan kertas bekas.
Penghilangan tinta dari objek non-
dari
(Altieri, 1969)
Buburan kertas bekas.
(Altieri, 196
Efektifitas Proses Deinking

1. Jenis bahan baku kertas


bekas

Jenis kontaminan tinta yang di


hilangkan
Tahapan proses yang dilakuk

Jenis peralatan yang digu


nakan
 Mengeluarkan butir-butir tinta dan
serat-serat selama penguraian dala
m hidropulper
 Membuang butir-butir tinta yang te
lah terpisah dari serat tsb.
Penghapusan tinta pada dasarnya adalah proses penc
ucian atau
pembersihan, di mana tinta dianggap sebagai kotora
n. Chemical ,
Panas dan energi mekanik, digunakan selama
repulping untuk mengeluarkan partikel tinta dari sera
t dan
mengeluarkannya dalam suspensi stok. Partikel tinta
kemudian
dipisahkan dari “grey stock" yang terurai dengan tekn
1.
ik flotasi atau
pencucian atau atau
Washing dengan menerapkan proses hibrida y
ang pencucian 2.
memanfaatkan kedua teknik pemisahan tsb.
Teknik Flotasi
Teknik Washing/Pencucian

Biasanya proses deinking dengan metode


washing atau pencucian dilakukan untuk
menghilangkan tinta yang mudah terdispersi.

Proses ini efektif untuk menghilangkan tinta


yang berukuran 5 – 15 micron. Kekurangan
proses ini adalah akan membutuhkan air
dengan jumlah yang sangat banyak
sehingga kurang ekonomis.
Teknik Flotasi
• Prinsip Proses Flotasi

Proses pemisahan antara partikel tinta dengan


fiber dengan menggunakan bantuan gelembung.
Gelembung tersebut dibentuk oleh chemical
bernama surfaktan. Proses ini dapat mencapai
puncak efisiensi penghilangan partikel tinta yang
berukuran 30 – 80 micron.

• Tahap-Tahap Proses Flotasi :

1. Terjadi tumbukan antara partikel tinta dengan


gelembung.
2. Gelembung mengikat partikel tinta yang
terdapat pada fiber.
3. Terpisahnya gelembung yang telah mengikat
tinta dengan fiber.
Teknik flotasi Proses deinking

Teknik flotasi ini lebih umum digunakan


di pabrik daripada teknik washing.
Karena proses washing menggunakan
air dalam jumlah yang besar, serta
tidak efektif karena tidak semua tinta
dapat dipisahkan dengan serat. Tetapi
teknik flotasi juga sering dikolaborasi
kan dengan teknik washing agar
proses deinking lebih efektif.
PROSES DEINKING dan penggunaannya

Menghancurkan kertas bekas


1. REPULPING
menjadi buburan

Memisahkan buburan dari


kontaminan pengotor SCREENING 2.

Pemisahan antara tinta


3. FLOTASI dan serat dengan bantuan
gelembung

Memutihkan serat yang telah


BLEACHING 4.
di flotasi
CHEMICAL YANG DIGUNAKAN

 Alkalinitas, karena proses deinking termasuk proses basa


NaOH  Memudahkan kinerja bahan kimia bleaching seperti H2O2

Dispersan  Untuk mempercepat proses penguraian serat kertas

 Agen pembentuk gelembung untuk mengangkat tinta ketika proses


Surfaktan
flotasi dan juga membuka serat agar tinta mudah dikeluarkan

Bleaching  Pemutihan serat


Agent
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)

NaOH
Sifat NaOH

Titik Leleh : 318°C


Titik Didih : 1390°C
Titik Nyala : Tidak Mudah Terbakar
Kelarutan dalam air : Larut
Penampilan dan Bau : Kristal, Deliquescent, Putih

Tata Cara Penyimpanan


Menyimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik serta tempat yang jauh dari bahan-bahan yang tidak kompati
bel. Tetap tertutup rapat dan cuci tangan dengan bersih setelah memegang material.

Tata Cara Penanggulangan Tumpahan


Menggunakan Pakaian pelindung saat menyapu, menyendok, atau mengambil materi tumpah.
Pindahkan tumpahan ke wadah logam yang sebaiknya tertutup untuk pembuangan limbah ke fasilitas yang telah disetujui.
Pertolongan Pertama : PANGGIL DOKTER

KULIT : Dalam kasus kontak langsung, segera basuh kulit dengan air selama minimal 15 menit sambil
melepas pakaian dan sepatu yang terpapar.

MATA: Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, buka tutup mata beberapa kali. Cari
pertolongan medis.

TERTELAN: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara spontan, tetapi
JANGAN DIBUAT MUNTAH! Jangan memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar.

TERHIRUP : Hirup udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas,
berikan oksigen
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
Dispersan (PAC)
Sifat PAC

Titik Lebur : -12°C


Titik Didih : 102°C
Kelarutan dalam air : Larut
Penampilan : Cairan bening tidak berwarna
Bau : Dapat diabaikan
pH : 2-2.5

Tata Cara Penyimpanan


Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari logam, bahan organik, nitrat, klorat & karbida. Dalam Jumlah massal
harus disimpan dalam baja berlapis ebonit, berlapis karet, baja ringan, serat gelas atau tangki plastik. Untuk paket kecil, dapat
menggunakan polietilen atau wadah polietilen berkulit ganda.

APD yang digunakan


Kenakan sarung tangan karet / PVC, kenakan kacamata pengaman, Kenakan pakaian pelindung penuh dan Kenakan alas
kaki tahan asam.
Pertolongan Pertama : PANGGIL DOKTER

KULIT : Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci area yang terpapar dengan air. Jika iritasi
berlanjut, dapatkan bantuan medis segera.

MATA: Bilas dengan air setidaknya selama 15 menit. Jika iritasi berlanjut, dapatkan bantuan medis
segera.

TERTELAN: Jangan dimuntahkan dengan cara paksa. Jika penderita sadar maka segera cuci mulut
dengan air & berikan larutan natrium bikarbonat 5% diikuti oleh demulen seperti susu. Cari saran
medis segera.

TERHIRUP : Bawa penderita ke tempat berudara segar dan disarankan untuk istirahat. Jika iritasi
berlanjut, dapatkan bantuan medis segera.
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
Surfaktan
( Lauryl Alcohol Ethoxylate)
Sifat Alcohol Ethoxylate

Titik Beku : 6-10°C


Titik Tuang : 6°C
Titik Nyala : 162°C
Kelarutan dalam air : Tidak Larut
pH : 6-8
Penampilan : Kuning Pucat

Tata Cara Penanganan


Hindari kontak langsung dengan mata, luka terbuka. Cuci sampai bersih setelah penanganan. Jauhkan dari makanan dan
persediaan air rumah tangga.
Tata Cara Penyimpanan
Simpanlah dalam wadah tertutup, Produk dapat menyerap uap air jika terkena atmosfer. Simpan pada 30-40°C Jika disimpan
pada suhu 6°C untuk waktu yang lama, maka produk akan berubah menjadi semi-padat putih kabur. Hangatkan sebelum
digunakan. Penyimpanan berkepanjangan dapat menunjukkan pengendapan garam di bagian bawah. Campur produk sebelum
digunakan.
Pertolongan Pertama : PANGGIL DOKTER

KULIT : Basuh bagian yang terpapar dengan air setidaknya selama 15 menit, Jika iritasi berlanjut
segera hubungi bantuan medis

MATA : Basuh dengan air setidaknya selama 15 menit. Segera konsultasikan dengan Dokter spesialis
mata agar meminimalisir dampak buruk dari zat tersebut.

TERTELAN: Segera muntahkan dan segera dapatkan bantuan medis supaya meminimalisir iritasi yang
terjadi.

TERHIRUP :Jika penderita kesulitan bernapas setelah terjadi menghirup uap/aerosol, segera pindahkan
penderita ke tempat udara segar dan segera dapatkan bantuan medis.
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
Bleaching Agent
Sifat H2O2
(H2O2)

Titik Cair : -33°C


Titik Didih : 108°C
Titik Nyala : Tidak dapat terbakar
Kelarutan dalam air : Larut
Penampilan : Cairan tanpa warna
Bau : Bau sedikit tajam

Tata Cara Penyimpanan


Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik, jauhkan dari bahan-bahan yang sifatnya tidak sesuai serta hindari
kontak dengan material yang mudah terbakar atau bahan bakar.

Tata Cara Penanggulangan Tumpahan


Siram daerah tumpahan air dan salurkan ke saluran pembuangan bahan kimia yang telah disetujui atau sistem pengolahan
air limbah. Mungkin bisa dihancurkan dengan natrium metabisulfite atau natrium sulfit.
Pertolongan Pertama : PANGGIL DOKTER

KULIT : lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Basuh bagian yang terpapar degan sabun dan air.
Jika iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis.

MATA: Basuh mata dengan jumlah air yang cukup selama kurang lebih 15 menit, buka tutup mata
beberapa kali dan segera cari pertolongan medis.

TERTELAN: Berikan beberapa gelas susu atau air pada penderita. Akan terjadi beberapa kali muntah,
jangan memasukkan apapun kedalam mulut orang yang tidak sadar.

TERHIRUP : Jika penderita tidak bisa bernafas, berikan pernafasan buatan, jika masih sulit bernapas,
berikan oksigen
Thanks for your Attention.

Anda mungkin juga menyukai