disusun oleh :
apt. Firdha Senja Maelaningsih, M.Farm.
1. ABSENSI
Praktikan hadir 15 menit sebelum pratikum dimulai. Pratikan yang
terlambat 1-15 menit akan dikurangi nilainya 20% dari nilai total. Pratikan
yang terlambat lebih dari 15 menit, tidak diperkenankan mengikuti
pratikum.
Apabila Pratikan berhalangan hadir, maka wajib membuat surat izin atau
surat keterangan sakit dan wajib menghubungi asisten untuk menjadwalkan
pratikum susulan
Sebelum masuk pratikum, pratikan wajib mengisi absensi
Pratikan dilarang meninggalkan laboratorium tanpa seizin pasien
4. Perlengkapan Pratikan
Perlengkapan di bawah ini, WAJIB DIBAWA setiap kali melakukan pratikum:
Buku Pratikum atau Buku catatan pratikum
Memakai jas lab, warna putih lengan panjang
Berpakaian sopan, celana panjang, dan memakai sepatu
Membawa alat tulis, lap kain, tisu, dan sabun.
5. Tes Awal
Tes awal akan dilakukan sebelum memulai pratikum selama 15 menit
Pratikan yang terlambat lebih dari 10 menit, tidak diperbolehkan mengikuti
tes awal
Pratikan yang terlambat kurang dari 10 menit, boleh mengikuti pratikum
dengan waktu yang tersisa
6. Laporan Pratikum
Laporan pratikum dikumpulkan seminggu setelah pratikum dilkasanakan.
Apabila telat mengumpulkan, maka akan dikurangi 25% dari nilai total.
Laporan ditulis dengan tangan kecuali covernya boleh diketik. Isi dari laporan
terdiri dari:
Cover
Judul Percobaan
Tujuan percobaan
Teori Dasar
Data Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka: minimal dua sumber dari buku atau jurnal (Tidak boleh dari
blog)
7. Penilaian Pratikum
Pelaksanaan Pratikum: 80%
Tes akhir: 20%
MATERI PRAKTIKUM
A. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam pemisahan campuran
b. Mahasiswa dapat melakukan berbagai macam pemisahan campuran
B. Teori Dasar
a. Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih
kecil akan berada pada laporan bagian bawah atau mengendap, contohnya
air dan pasir. Selain itu zat terlarut ( yang akan disahkan) diproses diubah
menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan. Berikut faktor-
faktor yang mempengaruhi endapan:
Suhu
pH
Efek garam
Kompleksasi
Derajat supersaturasi
Sifat pelarut
b. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode untuk pemisahan memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Proses filtrasi
merupakan proses fisik. Dimana filtrasi adalah suatu satuan pengerjaan
dimana campuran zat padat dan cair, makanan,suspensi, disperse, influent
atau bubur dipaksakan melewati suatu medium berpori dimana zat padat
akan ditahan.
Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel
antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang
mempunyai partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cairan kemudian disaring. Hasil penyaringan tersebut
disebut filtrate sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu
(ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia dilaboratorium,
menghilangkan pirogen ( pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan dilaboratorium dapat menggunakan kertas saring dan
penyaring Buchner. Penyaring Buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
c. Kristalisai
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal. Kristal dapat
terbentuk bila uap dari parikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi
dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni yang akan
mengkristal. Pembentukan krisstal digunakan dalam teknik untuk
memperoleh suatu bahan murni dari suatu campuran. Pada kristalisasi,
bahan-bahan lain yang tidak didinginkan tetapi terdapat dalam campuran
akan tetap berwujud cair.
d. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan
zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini
adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
e. Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari datu pelarut ke pelarut yang lain.
Ektraksi bertujuan untuk melarutkan sneyawa-senyawa yang terdapat dalam
jaringan tanaman kedalam pelarut yang dipakai untuk proses ektraksi
tersebut.
f. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari
bahan cair yang tidak saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya
sentifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran objek secara horizontal
pada jarak terentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau pemisahan
bahan dapat lebih cepat dan optimumdibanding teknik biasa. Prinsip ini bisa
optimum dengan memasukan Rpm dan nilai konsentrasi yang tepat dalam
alat sentrifugasi. Pada industry, contoh penggunaan metode ini adalah
dalam prosses pembuatan minyak kelapa. Santan yang merupakan
campuran air dan minyak dapat dapat disentrifugasi dengan kecepatan
3000-3500 Rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi
miskin minyak (skrim). Lalu, krim yang diasamkan disentrufigasi lagi untuk
memisahkan minyak dan bagian-bagian bukan minyak.
D. Prosedur Kerja
1. Dekantasi
Dimasukkan 100mg Amylum Zea Mays kedalam 20ml aquadest
Diaduk dengan batang pengaduk , diamkan selama 3 menit sampai
mengendap
Diamati , dituangkan fase cair
Hitung tinggi endapan
2. Filtrasi
Dimasukkan 2 batang kapur tulis yang telah dihaluskan dimasukkan
kedalam 100ml aquadest
Diaduk selanjutnya disaring dengan kertas saring dan corong kaca
3. Kristalisasi
Dimasukkan 3 sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang telah diisi
air 50ml aquadest
Diaduk hingga larut
Tuangkan kedalam cawan penguap , panaskan hingga pelarutnya habis
4. Sublimasi
Masukkan 2 buah kamfer yang telah digerus kedalam cawan penguap
Tambahkan garam lalu diaduk , tutup dengan kertas saring dan corong
yang ujungnya dimampatkan dengan kapas
Panaskan diatas hot plate.