Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRATIKUM

TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK

Tim Penyusun :

Dr. Sulvi Purwayantie, S.TP, MP


Nur Endah Saputri, S.T.P., M.Sc

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023

1
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Sebelum praktikum, praktikan (mahasiswa) wajib mengikuti kuis/pre-test pada


waktu yang telah ditentukan. Materi kuis adalah materi yang tertuang dalam
Penuntun Praktikum, untuk itu sebelum kuis dilaksanakan setiap praktikan harus
terlebih dahulu :
a. Mempelajari materi praktikum untuk percobaan yang akan dilakukan.
b. Mempelajari prinsip/teori dasar yang berkaitan dengan percobaan.
2. Setiap akan memulai praktikum, praktikan harus menggunakan jas lab,
menyediakan alat tulis, catatan dan lap/tissue, meletakkan tas pada tempat yang
telah ditentukan.
3. Praktikan harus hadir selambat-lambatnya 10 menit dari waktu yang telah
ditentukan (sesuai dengan jadwal praktikum).
4. Praktikan dilarang keras merokok, makan, minum di laboratorium dan
sekitarnya.
5. Selama praktikum berlangsung, praktikan harus bekerja sesuai dengan prosedur
kerja/petunjuk yang diberikan. Apabila ada yang tidak jelas atau meragukan,
praktikan dapat bertanya kepada Instruktur atau teknisi dan tidak diperkenankan
melakukan percobaan di luar prosedur kerja yang telah ditentukan. Praktikan
yang tidak disiplin dapat dikeluarkan dari ruangan praktikum dan dianggap
tidak hadir (alpa) dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian praktikum.
6. Praktikan yang merusak peralatan, diharuskan mengganti berupa peralatan yang
sama atau bila sulit didapat di pasaran, dapat mengganti dengan uang seharga
alat. Nilai dari seluruh komponen praktikum dan teori tidak akan diumumkan
hingga terlaksananya penggantian alat tersebut.
7. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda gurau yang mengakibatkan
terganggunya kelancaran praktikum
8. Praktikan harus membuat Tugas atau mengisi Bagian Hasil Pengamatan yang
tercantum pada akhir tiap acara praktikum secara langsung pada Penuntun
Praktikum ini dan diserahkan kepada Instruktur untuk disahkan sebelum
meninggalkan ruang laboratorium (laporan sementara).
9. Laporan Praktikum harus dibuat setiap selesai melaksanakan praktikum,
meliputi : Halaman Judul (judul praktikum, nama praktikan), Pendahuluan

2
(landasan teori dan tujuan praktikum), Metode Kerja (bahan/alat praktikum dan
prosedur kerja), Hasil dan Pembahasan (hasil pengamatan dan pembahasan),
Penutup (simpulan dan saran) serta Halaman Daftar Pustaka. Laporan Praktikum
ditulis rapi di atas kertas ukuran A4 dan harus diserahkan kepada Instruktur
seminggu setelah praktikum (sebelum memulai acara praktikum berikutnya).
10. Sebelum meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib :
a. Membersihkan meja, alat-alat praktikum dan lain-lain.
b. Merapikan letak botol-botol reagen, kursi, peralatan dan lain-lain.
c. Memeriksa apakah tidak ada kerusakan pada alat yang digunakan. Apabila
ada, segera laporkan kepada Instruktur/Teknisi
d. Mengembalikan peralatan ke tempat semula.
11. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum karena sakit, harus mengajukan Surat
Keterangan Dokter. Bagi yang tidak mengikuti praktikum tanpa alasan yang
jelas, tidak diperkenankan mengikuti ujian praktikum.
12. Penilaian/evaluasi terhadap keberhasilan praktikum berdasarkan pada : Aktivitas
Praktikan, Kuis/Pre-Test, Laporan Praktikum dan Ujian Praktikum.
13. Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam tata tertib ini, akan ditetapkan
kemudian.

3
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM

1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.


2. Sediakan alat-alat yang akan digunakan di atas meja praktikum. Alat-alat yang
tidak digunakan sebaiknya disimpan didalam lemari agar tidak mengganggu
praktikum.
3. Gunakan peralatan kerja seperti masker dan jas lab untuk melindungi diri serta
menggunakan pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
4. Zat kimia yang akan dianalisis disimpan dalam wadah tertutup agar tidak
terkontaminasi.
5. Dilarang menggunakan aksesoris/perhiasan yang dapat rusak akibat paparan
bahan kimia.
6. Dilarang menggunakan sandal, sepatu terbuka atau sepatu hak tinggi.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari menghisap langsung uap bahan kimia, tetapi kipaslah uap tersebut
dengan tangan kewajah anda.
9. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
10. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (perih
atau gatal).
11. Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari
kesalahan.
12. Pindahkan bahan kimia sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Jangan
menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
13. Jangan mengembalikan bahan kimia kedalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
14. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama setelah
melakukan praktikum.
15. Apabila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar.
16. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
17. Jagalah kebersihan meja praktikum. Apabila meja praktikum basah segera
keringkan dengan lap kering.

4
18. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter, kloroform,
dan lain-lain.
19. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan luka bakar
seperti asam pekat (H2SO4, HNO3, HCl), basa kuat (KOH, NaOH, NH 4OH) dan
oksidator kuat (air brom, iod, senyawa klor, permanganat).
20. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan menghasilkan
gas-gas beracun dilakukan di lemari asam.
21. Jangan memanaskan zat didalam gelas ukur/labu ukur.
22. Cara menetralkan asam/basa:
a. Asam pada pakaian menggunakan ammonia encer.
b. Basa pada pakaian menggunakan asam cuka encer, kemudian ammonia encer.
c. Asam/basa pada meja atau lantai dicuci dengan air yang banyak.
d. Asam/basa dan zat-zat yang merusak kulit dicuci dengan air, kemudian diberi
vaselin.
23. Apabila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera
pada dosen atau asisten praktikum.

5
ACARA I
PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) METODE PENGGARAMAN

Tujuan Pratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan VCO
dengan metode penggaraman.

Dasar Teori
Virgin coconut oil merupakan produk olahan dari daging kelapa yang berupa
cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas kelapa. Pembuatan virgin
coconut oil ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah
didapat dengan harga yang murah dan pengolahan yang sederhana. Virgin coconut
oil mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi, yaitu
sekitar 92%. Manfaat dari virgin coconut oil (VCO) diantaranya dalah peningkatan
daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses
penyembuhan. Minyak kelapa (VCO) baru bisa keluar jika ikatan emulsi tersebut
dirusak. Untuk merusak emulsi tersebut banyak sekali cara, yaitu dengan
sentrifugasi, pengasaman, penggaraman, dan enzimatis. Masing-masing cara tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Metode penggaraman dilakukan dengan tujuan untuk pemecahan sistem
emulsi santan dengan pengaturan kelarutan protein didalam garam. Protein yang
terdapat didalam santan akan larut dengan adanya penambahan garam (salting in),
akan tetapi pada kondisi tertentu kelarutan protein akan turun seiring dengan
peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein diikuti
dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut, yang selanjutnya juga
terjadi pemisahan antara cairan minyak dengan air (salting out). Metode pembuatan
minyak kelapa dengan cara penggarman dilakukan dengan menambahkan larutan
garam pada krim santan yang telah diperoleh dari tahap awal pembuatan minyak.
Garam digunakan sebagai perusak kestabilan emulsi.
Reaksi asam dan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan.
Sifat garam ditentukan oleh asam dan basa pembentuknya. Asam terdiri dari asam
kuat dan asam lemah. Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat

6
dan ada juga yang merupakan basa lemah. Akan tetapi larutan garam tidak selalu
bersifat netral. Larutan garam dapat bersifat netral, asam, dan basa.

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah Kelapa tua, Air Mineral,
dan Garam. Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah Kantong Plastik 2 kg,
tali rapia, Getah karet, Botol Kaca.

Prosedur Kerja
Pembuatan santan

1. Mengupas serabut kelapa dengan parang atau mesin pengupas kelapa sampai
serabut tersebut terpisah daging buah kelapa yang masih terbungkus oleh
tempurung kelapa.
2. Membelah kelapa kemudian congkel daging buah kelapa yang masih merekat
pada tempurung menggunakan pisau penyukil.
3. Mencuci daging buah kelapa, parut menggunakan mesin pemarut kelapa.
4. Mencampurkan air kedalam hasil parutan dengan perbandingan 1:1 artinya 1
buah kelapa dicampur dengan 1 liter air.
5. Meremas santan, tujuannya untuk mengeluarkan seluruh kandungan gizi,
terutama minyak yang terdapat pada parutan buah kelapa.
6. Menyaring santan menggunakan alat saring tujuannya untuk memisahkan
santan dengan ampas.
7. Mengendapkan santan yang telah disaring selama 30 menit sehingga
terbentuk dua lapisan yaitu lapisan bawah berupa air dan lapisan atas berupa
krim.
8. Memisahkan krim dan air dan membuang air yang tidak diperlukan (bisa
menggunakan selang kecil untuk membuang airnya)
9. Krim yang berada dalam toples terlebih dahulu diketahui beratnya dengan
menimbang toples yang berisi krim tersebut (terlebih dahulu berat toples
sudah diketahui).

Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)


1. Siapkan krim santan dan masukkan ke dalam toples

7
2. Tambahkn garam dapur, jika krim sebanyak 3 kg maka tambahkan garam
dapur sebanyak 1 sendok makan.
3. Mengaduk campuran tersebut selama 15 menit.
4. Mendiamkan campuran tersebut selama 12-36 jam (toples ditutup), hingga
terbentuk 3 lapisan. Lapisan paling atas merupakan minyak kelapa murni
(warna bening), lapisan tengah adalah blondo (ampas kanil), dan lapisan
paling bawah adalah air.
5. Memisahkan minyak kelapa murni tersebut dari air dan blondo dan
melakukan penyaringan pada minyak menggunakan saringan berlapis (paling
bawah kertas saring, bagian tengah kapas, dilapisi kembali dengan kertas
saring.
6. Mengulangi penyaringan 2-3 kali supaya mendapatkan VCO yang bersih.

Penyaringan
Lakukan penyaringan dengan beberapa tahap, yaitu menggunakan kain
saring, zeolit, dan kertas saring.

8
ACARA II
PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) METODE PANCINGAN

Tujuan Pratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan VCO
dengan metode pancingan.

Dasar Teori
VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak yang dihasilkan dari buah
kelapa yang segar. Beda dengan minyak kelapa biasa, VCO dihasilkan tidak melalui
penambahan bahan kimia ataupun proses yang melibatkan panas tinggi (Timoti,
2005). Pembuatan VCO dengan metode pancingan adalah membuat VCO dengan
menggunakan VCO yang sudah jadi sebagai pemancing untuk terbentuknya VCO
baru.
Virgin Coconut Oil (VCO) mengandung asam lemak jenuh rantai pendek dan
asam lemak jenuh rantai menengah. Dalam tubuh, asam lemak tersebut mudah
dicerna dan diserap oleh usus karena ukuran molekulnya relatif kecil sehingga asam
lemak tersebut langsung dibakar oleh tubuh untuk memproduksi energi. Selain itu,
asam laurat dalam Virgin Coconut Oil (VCO) dapat melarutkan membran virus
berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus, sehingga virus inaktif.
Oleh karena itu, Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai banyak manfaat bagi tubuh
(Sutarmi dan Hartin Rozaline, 2005), sebagai berikut:
1. Mampu mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes militus, jantung,
kegemukan (obesitas), osteoporosis, dan kolesterol.
2. Membasmi penyakit yang disebabkan oleh mikroba dan jamur seperti
keputihan, influenza, herpes, cacar, dan HIV/AIDS.
3. Menghalau penyakit akibat radikal bebas.
4. Untuk anti kerut dan penuaan dini yang dioleskan pada kulit.
5. Untuk pertumbuhan anak seperti menunjang pertumbuhan dan perkembangan
anak, meningkatkan kecerdasan, menambah daya tahan, dan stamina tubuh.
6. Untuk farmasi, digunakan untuk membuat obat-obatan dan kosmetika

9
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah Kelapa tua, Air Mineral,
dan VCO Murni. Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah Kantong Plastik 2
kg, tali rapia, Getah karet, Botol Kaca.

Prosedur Kerja
Pembuatan santan

1. Mengupas serabut kelapa dengan parang atau mesin pengupas kelapa sampai
serabut tersebut terpisah daging buah kelapa yang masih terbungkus oleh
tempurung kelapa.
2. Membelah kelapa kemudian congkel daging buah kelapa yang masih merekat
pada tempurung menggunakan pisau penyukil.
3. Mencuci daging buah kelapa, parut menggunakan mesin pemarut kelapa.
4. Mencampurkan air kedalam hasil parutan dengan perbandingan 1:1 artinya 1
buah kelapa dicampur dengan 1 liter air.
5. Meremas santan, tujuannya untuk mengeluarkan seluruh kandungan gizi,
terutama minyak yang terdapat pada parutan buah kelapa.
6. Menyaring santan menggunakan alat saring tujuannya untuk memisahkan
santan dengan ampas.
7. Mengendapkan santan yang telah disaring selama 30 menit sehingga
terbentuk dua lapisan yaitu lapisan bawah berupa air dan lapisan atas berupa
krim.
8. Memisahkan krim dan air dan membuang air yang tidak diperlukan (bisa
menggunakan selang kecil untuk membuang airnya)
9. Krim yang berada dalam toples terlebih dahulu diketahui beratnya dengan
menimbang toples yang berisi krim tersebut (terlebih dahulu berat toples
sudah diketahui).
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

1. Siapkan krim santan dan masukkan ke dalam toples


2. Kemudian tambahkan 1-2 sendok makan vco dan aduk hingga merata.
3. Tutuplah toples kemudian tunggu selama 24 jam.

10
4. Hasilnya yakni akan terbentuk 3 lapisan yaitu: lapisan atas (minyak), lapisan
tengah (blondo), lapisan bawah (air)
5. Buang air yang berada di dasar wadah menggunakan selang.
6. Ambil lapisan minyak paling atas dengan sendok besar, usahakan blondo
(warna putih) tidak ikut terambil.
Penyaringan
Lakukan penyaringan dengan beberapa tahap, yaitu menggunakan kain
saring, zeolit, dan kertas saring.

11

Anda mungkin juga menyukai