Anda di halaman 1dari 3

Irigasi Perawatan Saluran Akar

Tindakan irigasi saluran akar langkah penting dalam cleaning and shaping perawatan
endodontik. Tindakan irigasi disertai dengan pembentukan saluran akar untuk melarutkan sisa
jaringan pulpa, mengeliminasi mikroorganisme dan menghilangkan smear layer yang dihasilkan
sewaktu preparasi saluran akar.

Syarat Ideal irigasi saluran akar

• Memiliki spektrum antibakteri yang luas dan efektivitas tinggi

• Membersihkan smear layer dan debris dentin

• Melarutkan sisa jaringan pulpa yang nekrotik atau yang vital

• Memiliki tegangan permukaan yang rendah sehingga dapat mencapai tubulus dentin
dengan mudah

• Sebagai bahan pelumas sewaktu preparasi saluran akar

• Bersifat biokompatibel

Klasifikasi irigasi saluran akar

• Agen Kimia:

– Agen Pelarut jaringan: Na0CL, CL02

– Agen Antibakteri: CHX, MTAD

– Agen Chelating: EDTA, HEBP

• Agen Alami:

– Agen antibakteri: teh hijau, triphala


Natrium Hipoklorit

Larutan NaOCl irigasi yang sering digunakan dalam perawatan saluran akar. Karena larutan
NaOCl mempunyai efek antimikroba yang adekuat dan melarutkan jaringan organik dalam
saluran akar. Namun, larutan NaOCl tidak dapat melarutkan bahan anorganik sehingga tidak
efektif dalam menghilangkan smear layer ,maka untuk eliminasi smear layer dalam saluran akar,
penggunaan larutan NaOCl dengan EDTA 17% sering digabung.

Klorheksidin Glukonat

Klorheksidin tidak mampu menggantikan larutan NaOCl sebagai larutan irigasi utama karena
klorheksidin tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan jaringan organik. Penggunaan
klorheksidin digabung dengan larutan irigasi lain atau digunakan sebagai pembilas terakhir
karena efek substantivitas yang mempunyai durasi antimikrobial yang lebih panjang.

Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA)

EDTA merupakan bahan irigasi chelator yang sering digunakan dalam perawatan saluran
akar. Bahan irigasi chelator sangat penting dalam pembersihan saluran akar karena dapat
menghilangkan debris dentin dan smear layer

Teknik & Alat Irigasi Saluran Akar

Terdapat 2 teknik Irigasi saluran akar yaitu positive pressure dan negative pressure.

Teknik positive pressure yaitu teknik secara manual menggunakan syringe dan jarum. Dalam
teknik ini, larutan irigasi dimasukkan ke saluran akar dengan tekanan positif melalui jarum.
Terdapat 2 dua jenis, yaitu jarum ujung terbuka (open-ended) dan jarum ujung tertutup (close-
ended). Jarum ujung terbuka dapat memasukkan larutan irigasi lebih dalam dan jauh dari ujung
jarum, namun dapat meningkatkan tekanan apikal sehingga menyebabkan penetrasi larutan
irigasi ke jaringan periapikal. Jarum ujung tertutup dapat menghindari penetrasi larutan irigasi
ke jaringan periapikal karena lubang jarum berada di lateral.

Teknik negative pressure adalah Endovac. Endovac memiliki tiga komponen, yaitu master
delivery tip, macrocannula dan microcannula. Dalam sistem negative pressure ini larutan irigasi
dialirkan ke dalam kamar pulpa secara terus-menerus oleh Master delivery tip yang diletakkan
pada bagian koronal dan kemudian larutan irigasi akan mengalir ke bawah menuju apeks dan
kemudian disedot kembali dengan bantuan Macrocannula dan Microcannula

Waktu Irigasi Saluran Akar

Waktu kontak dengan larutan NaOCl juga merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan
efek larutan NaOCl. Daya kelarutan jaringan pulpa akan meningkat apabila waktu kontak dengan
larutan irigasi meningkat. Umumnya tiap saluran dibersihkan setidaknya 1 menit menggunakan
5-10ml cairan irigasi. Setelah smear layer dibersihkan pembersihan akhir menggunakan
chlorhexidine

Zehnder M. Root Canal Irrigants. Journal of Endodontic. 2006


McGurkin R, Trope M, Caplan D, Sigurdsson A. Reduction of intracanal bacteria using GT
rotary instrumentation, 5.25% NaOCl, EDTA, and Ca(OH)2. J Endod 2005

Anda mungkin juga menyukai