Anda di halaman 1dari 18

Medikamen Intrakanal

Indra Primathena, drg. M. Kes


Muhammad Baraja, drg.

Pembimbing: Anna Muryani, drg., Sp. KG (K)


Sejarah Medikamen Intrakanal
• Menurut Grossman, pada awal abad ke-20, perawatan
saluran akar terbatas pada penggunaan antiseptic
yang disimpan pada saluran akar gigi yang mengalami
nekrosis pulpa. Oleh karena kurangnya pemahaman
dari debridement secara mekanis dan kimiawi,
akibatnya medikamen intrakanal yang digunakan
sangat kuat dan dapat berpenetrasi.

• Banyak sekali medikamen yang memiliki sifat toxic


digunakan untuk mendesinfeksi saluran akar.
Penggunaan Medikamen Intrakanal
• Penggunaan medikamen intrakanal memberikan waktu kepada dokter gigi untuk memeriksa efek dari
perawatan saluran akar yang sudah dilakukan
1. Hilangnya sinus tract
2. Berkurangnya rasa nyeri
3. Hilangnya nyeri saat dilakukan perkusi dan atau palpasi
• Bila hasil dari perawatan secara konvensional tidak memuaskan, kita dapat memberikan kesempatan pada
pasien untuk memutuskan tetap melanjutkan perawatan atau memilih opsi lainnya yaitu
1. Endodontik bedah
2. Intensional Replantasi
3. Ekstraksi
• Pertimbangan secara finansial merupakan salah satu hal yang penting dalam melanjutkan perawatan
saluran akar, jadi pada tahap ini dapat menjadi salah satu indicator bahwa perawatan yang kita lakukan
sebelumnya dapat dilanjutkan ke tahapan pengisian saluran akar dan restorasi akhir.
• Powder (Ditambahkan air steril atau normal saline)
CaOH Powder Dimasukkan kedalam saluran akar menggunakan jarum
lentulo
CaOH Pasta

• Pasta (Ditambahkan glycerine, polyethylene


glycol dan propylene glycol)
• Dalam bentuk non setting supaya
memudahkan dalam pembersihan
• Beberapa brand memberikan bahan
tambahan supaya bahan ini dapat terlihat
saat dilakukan foto rontgen paska
pengaplikasian dan dapat terlihat saat
dibersihkan sebelum dilakukan obturasi
CaOH
Calcium Hydroxide Removal

• Pembersihan Calcium Hydroxide bisa


menggunakan beberapa cairan seperti citric
acid, EDTA dan Sodium Hypoclorite.
Teknik pun mempengaruhi seberapa bersih
Calcium Hyrdoxide dari saluran akar paska
pemberian medikamen intracanal.

• Konsentrasi 10% dari asam sitrat memiliki


hasil yang lebih baik dibandingkan 17%
EDTA solution dalam membersihkan water
solved CaOH.
Chlorhexidine
Digluconate (CHX) Gel
• CHX digunakan karena efektif dalam
membunuh bakteri Enterococus faecalis
yang menjadi penyebab kegagalan dalam
perawatan saluran akar.
• CHX yang digunakan untuk medikamen
tersedia dalam bentuk gel.
CHX dan CAOH

• Terdapat penelitian terhadap • Dalam perkembangan


gabungan CHX dan CaOH dimana penelitiannya, interaksi CHX dan
diharapkan gabungan kedua CaOH tidak signifikan dalam
bahan ini dapat memberikan efek mengeliminasi bakteri karena pH
antibakteri secara menyeluhur yang tinggi pada campuran
terutama menghilangkan tersebut menyebabkan efek CHX
E.faecalis. menjadi rendah karena
kelarutannya berubah.
Antibiotics

Tri Antibiotic Paste (TAP)


• Ciprofloxacin, Metronidazole & Minocycline dengan
pelarut macrogol atau propylene glycol dengan
perbandingan 1:1:1

• Digunakan pada regenerative endodontik. Karena


Tindakan ini focus kepada disinfeksi secara kimiawi
disbanding secara mekanis menggunakan instrument.

• Cleaning and shaping secara agresif akan merusak


akar yang relative rapuh dan tipis pada gigi permanen
yang immature
Steroid

• Ledermix Paste

•Corticosteroid: 1% Triamcinolone
Acetonide

•Demeclocycline

• Kekurangannya memiliki efek


diskolorasi pada gigi
Antimicrobial Peptide (AMPs) dan Silver Nanoparticle
(AgNP)

• Bila dibandingkan dengan medikamen intracanal lain, AMPs


memberikan alternatif yang menjanjikan dengan sifat antimikroba yang
tinggi, biokompatibilitas baik, dan resistensi terhadap bakteri yang
rendah.

• AMPs adalah kationik oligopeptide yang berasal dari sumber alam


seperti bakteri, jamur, tumbuhan dan hewan atau di desain secara
komputerisasi.

• Penggunaan nanopartikel seperti logam, polimer dan ceramic mulai


dikombinasikan dengan calcium hydroxide salah satunya silver
nanoparticle karena sifat antibakteri spektrum luas dan mudah dalam
pembuatannya.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan AMPs dan


silver nanopartikel sebagai medikamen intrakanal
Calcium Hydroxide – Post Operative Pain

• Ledermix dan chlorhexidine secara signifikan


lebih efektif daripada calcium hydroxide untuk
mengontrol rasa nyeri 72 jam paska tindakan
perawatan saluran akar.

• Silver nanoparticle lebih efektif daripada calcium


hydroxide pada 6 dan 24 jam paska perawatan .
Calcium hydroxide dengan dexamethasone atau
lidocaine HCl secara signifikan lebih efektif
daripada hanya menggunakan calcium hydroxide
saja

• Hanya sedikit bukti yang menjelaskan bahwa


calcium hydroxide efektif untuk menghilangkan
nyeri antar kunjungan.
Endodontic flare up

• Penelitian terkini menyebtukan bahwa


medikamen intracanal ( calcium hydroxide,
triple antibiotic paste, double antibiotic
paste, Ledermix paste, 2% chlorhexidine
gel, and corticosteroid-antibiotic compound
tidak menyebabkan flare up, melainkan
mengurangi nyeri antar kunjungan pada
perawatan saluran akar. Kecuali pada kasus
dimana bahan medikamen terekstrusi pada
jaringan periapical yang menyebabkan
inflamasi
Penambalan Sementara

• Paska pemberian medikamen, saluran akar perlu dilakukan penutupan (penambalan) secara
baik dengan tambalan sementara. Beberapa kriterianya yaitu:
1. Tidak dapat ditembus oleh cairan yang masuk ke rongga mulut
2. Menutup akses ke saluran akar dengan rapat
3. Tidak memberikan tekanan pada medikamen saat diaplikasikan
4. Mengeras dalam waktu beberapa menit setelah dilakukan penambalan
5. Dapat menahan beban kunyah
6. Mudah dimanipulasi dan diganti
7. Menyerupai warna gigi
Kesimpulan

• Penggunaan medikamen intracanal dilakukan minimal 7 hari sampai 14 hari karena bahan
tersebut akan larut atau tercampur oleh eksudat dari periradikular dan juga akan
terdekomposisi oleh mikroorganisme pada saluran akar.

• Tidak efektifnya penggunaan intracanal medikamen ada beberapa faktor yaitu karena
sediaanya, kurangnya volume yang mengisi sistem saluran akar, kurangnya penetrasi pada
saluran akar, kurangnya penetrasi terhadap dentin dan kurangnya waktu kontak dengan saluran
akar.

• Dalam perawatan saluran akar, tahapan ini tidak akan bekerja maksimal bila tidak didukung
dengan cleaning, shaping & irigasi dengan maksimal
Referensi

Anda mungkin juga menyukai