Anda di halaman 1dari 5

MEDIKAMEN SALURAN AKAR

1. CHKM (Chlorphenol kamfer menthol)


a. KOMPOSISI
- Terdiri dari 2 bagian para-klorophenol dan 3 bagian kamfer. Bahan utamanya; para-
klorophenol.

b. EFEK KERJA
- Mampu memunaskan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar.
- Sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para-klorophenol murni. Selain itu
juga memperpanjang efek antimikrobial
- Menthol mengurangi sifat iritasi chlorphenol dan mengurasi rasa sakit.

c. CARA APLIKASI
- Dressing saluran akar sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan butiran kapas yang
telah dibasahi medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Saluran akar ditutup
dengan tumpatan sementara.

d. LAMA KONTROL
- Paling lama seminggu setelah pengaplikasian bahan.
2. ROCKLES
a. KOMPOSISI
Dexamethazone sebagai anti radang ( anti bengkak, anti panas, anti sakit )
- Phenol
- Formaldehyde
- Galacal excipient sebagai bahan sterilisasi ( dressing ) kamar pulpa dan saluran akar

b. EFEK KERJA
Sebagai bahan dressing ( sterilisasi kamar pulpa dan saluran akar )
- Untuk kasus dengan :
- Abses ( infeksi dengan disertai nanah )
- Fistula ( nanah yang telah menembus keluar dari permukaan gusi / kulit / mukosa )
- Mempunyai daya sterilisasi yang lebih kuat dan bisa digunakan untuk kasus-kasus dengan
abses ( nanah ).

c. CARA APLIKASI
- Diletakkan langsung pada pada kavitas diatas orofisium

d. LAMA KONTROL
- 1/2 hari setelah pengaplikasian atau paling lama seminggu
3. CRESOPHENE
a. KOMPOSISI
- Terdiri dari: chlorphenol, hexachlorophene, thymol, dan dexamethasone, yaitu sebagai anti-
phlogisticum. Cresophene merupakan agen antimikroba golongan phenol compound,
Karena mengandung kandungan fenol di dalamnya, cresophene memiliki aktivitas antibakteri
terutama pada golongan bakteri gram positif.



b. EFEK KERJA
- Cresophene memiliki efek antibakteri paling kuat melawan bakteriPrevotela spp,
Enterococcus faecalis, dan Streptococcus aureus.

c. CARA APLIKASI
- 1 tetes cresophen diletakkan pada setiap saluran dengan bantuan paper point. Satu tetes lagi
bisa diletakkan pada cotton pellet pada ruang pulpa. Ruang pulpa kemudian ditutup dengan
tumpatan sementara.
- Cresophen diaplikasikan sekali, paling banyak dua kali, untuk setiap salurandosis berkisar
50mg untuk 7 menit sebelum obturasi.

d. LAMA KONTROL
- Selama 3-7 hari.

MACAM-MACAM BAHAN BASE
a. GLASS IONOMER CEMENT
Kegunaan
- proses adhesi yang baik terhadap struktur gigi
- menghasilkan fluor dan sebagai anti kariogenik
- biokompalitas terhadap pulpa n
Sedian
- Tersedia dalam bentuk powder-liquid
Cara aplikasi
- Manipulasi GIC powder-liquid, 2 scoop powder dan 3 tetes liquid. Manipulasi
sampai tercampur menjadi halus. Aplikasikan pada daerah kavitas yang sudah
dikeringkan

b. ZINC OXIDE EUGENOL
Kegunaan
- merupakan bakteriostatik alami.
- mempunyai efek penenang, dengan kata lain membantu menghindari rasa sakit pada
preparasi yang dalam oleh karena efek sadatifnya.
- sebaiknya tidak digunakan dengan restorasi resin komposit karena akan
mengganggu proses polimerisasi.
Sedian
- terdapat dalam sediaan powder-liquid
Cara aplikasi
- setelah proses manipulasi selasai, aplikasikan ZOE langsung pada dasar kavitas
setebal 1 mm dengan ekskavator tanpa mengenai dinding kavitas.

c. ZINC PHOSPATE
Kegunaan
- dapat digunakan sebagai intermedit base dan cementating medium.
Sedian
- tersedian dalam sediaan powder-liquid. Powder terdiri dari zinc oxide dan
magnesium oxide.
Cara aplikasi
- ketika zinc phospate diaplikasikan pastikan daerah kavitas telah diisolasi dengan
baik dari saliva, kemudian diaplikasikan setebal 1 mm di atas kavitas.



d. ZINC POLYCARBOXILATE
Kegunaan
- merupakan bahan base, dimana bahan ini akan berikatan dengan struktur gigi oleh
karena kelompok karboksil dari semen dengan kelompok kalsium yang berasal dari
struktur gigi. Hal ini akan menimbulkan mineralisasi sehingga terjadi ikatan yang
kuat.
Sedian
- tersedia dalam bentuk powder : 4% fluor, dan liquid : 32-43% asam poliakrilik
Cara aplikasi
- saat pengaplikasian bahan base, berikan kondisioning bahan poliakrilik acid 10-20%
selama 10-20 detik, kemudian dibilas dan dikeringkan. Kemudian mulai aplikasikan
bahan base zinc polikarboksilat.


MACAM-MACAM BAHAN SUB BASE
a. Ca(OH)
2
(Calcium Hydroxide)
Kegunaan
- digunakan untuk kavitas yang dalam.
- membantu pembentukan dentin reparatif
- biokompatibel dan bersifat bakterisidal
Sediaan
- dalam bentuk pasta / solution
Cara aplikasi
- diaplikasikan berupa selapis tipis kurang lebih 0,5-1 mm sebagai barrier untuk pulpa
terhadap efek terapeutik.

b. Glass Ionomer Cement (GIC)
Kegunaan
- merupakan modifikasi dari resin modified glass ionomer (RMGI) yang berguna
untuk berikatan dengan struktur gigi, penghantar panas yang baik, antikariogenik
karena melepaskan fluoride.
Sediaan
- dalam bentuk pasta pack
Cara aplikasi
- berupa selapis tipis kurang lebih 0,5-1 mm sebagai barrier untuk melindungi pulpa.

c. Zinc Oxide Eugenol
Kegunaan
-Eugenol meredakan sakit dari inflamasi pulpa
Sediaan
- dalam sediaan liquid
Cara aplikasi
- berupa selapis tipis kurang lebih 0,5-1 mm sebagai barrier untuk melindungi pulpa.


MACAM-MACAM BAHAN SEALER SALURAN AKAR
Sealer diklasifikasikan berdasarkan komposisinya :
1. Eugenol
a. Semen yang mengandung silver :
- Kerr Sealer
- Procosol radiopaque silver semen
b. Silver free semen
2. Non-eugenol
These sealers do not contain eugenol and consist of wide variety
of chemicals.
Examples:
Diaket
AH-26
Chloropercha and Eucapercha
Nogenol
Hydron
Endofil
Glass ionomer
Polycarboxylate
Calcium Phosphate cement
3. Medicated
These include the group of root canal sealers which have
therapeutic properties. These materials are usually used without
core materials.
Examples:
Diaket-A
N2
Endomethasone
SPAD
Iodoform paste
Rieblers paste
Mynol cement
Ca(OH)2 paste

Classification of sealer according to Grossman
Zinc oxide resin cements
Calcium hydroxide cements
Paraformaldehyde cements

According to Clark
Absorbable
Non-absorbable

According to Ingle
Cements
Pastes
Plastic
Experimental sealer


DAFTAR PUSTAKA

1. Nisha Garg., Amit Garg.2013., Textbook of Endodontics., 2
nd
ed., Jaypee brothers medical
publisher (p) LTD.
2. Nisha Garg., Amit Garg.2013., Textbook of Operative Dentistry 2
nd
ed., Jaypee brothers
medical publisher (p) LTD.
3. Walton, E.R., Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia.Edisi 3
AlihBahasa : Norlan Sumawinata. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai