Anda di halaman 1dari 8

IRIGASI SALURAN AKAR

Posted by De Haantjes van Het Oosten in Feb 15, 2013, under Tak Berkategori

Keberhasilan dari suatu pembersihan dan pembentukan saluran akar adalah dengan tersingkirnya
sisa-sisa jaringan pulpa, bakteri dan toksin dari sistem saluran akar. Ini secara umumnya telah
diterima sebagai faktor utama keberhasilan perawatan saluran akar. Prosedur mekanis semata-
mata tidak mencukupi untuk membersihkan saluran akar secara total. Sisa-sisa jaringan
pulpa,bakteri, dan debris dentin mungkin masih tersisa didalam sistem saluran akar yang tidak
teratur. Oleh karena itu, larutan irigasi harus dapat membantu dan menyempurnakan preparasi
endodontik.

Menurut Harty (1993), suatu larutan irigasi saluran akar yang baik harus mampu melarutkan
kotoran organik dan anorganik, melancarkan alat endodontik, membunuh mikroba, tidak toksik,
dan ekonomis. Larutan irigasi yang paling baik adalah mempunyai daya antimikroba yang
maksimal dengan toksisitas yang minimal. Pendapat ini diperkuat oleh Anusavice (1996) yang
menyatakan bahwa setiap bahan yang dipakai di bidang kedokteran gigi harus memenuhi syarat-
syarat biokompatibilitas (dapat diterima oleh jaringan tubuh) yaitu tidak membahayakan pulpa
dan jaringan lunak, tidak mengandung substansi yang bisa menyebabkan respon sistemik bila
berdifusi dan diadsorpsi ke dalam sistem sirkulasi, dan bebas dari agen sensitisasi yang dapat
menyebabkan respon alergi serta tidak berpotensi karsinogenik.

Irigasi merupakan bagian penting dari proses pembersihan pada perawatan saluran akar. Ada
berbagai jenis larutan irigasi yang terbagi dalam tiga golongan besar yaitu golongan halogen,
golongan detergen dan golongan chelating agent. Suatu bahan irigasi yang baik harus mampu
melarutkan jaringan organik dan anorganik, melancarkan alat endodontik, bersifat antimikroba
serta mempunyai efek toksisitas yang rendah.

Fungsi bahan irigasi

Bahan irigasi mempunyai beberapa fungsi. Antara lain adalah :

1. Pelumas

Bahan irigasi membantu untuk melumasi instrumen saluran akar dan membantu menelusuri
hingga ke saluran akar yang irreguler.

2. Mengeluarkan sisa debris

Bahan irigasi membersihkan debris, mencegah terjadinya penumpukan debris dalam saluran
akar.

3. Melarutkan jaringan organik dan anorganik

Salah satu fungsi bahan irigasi yang paling penting adalah melarutkan debris organik jaringan
pulpa, namun melarutkan komponen anorganik belum dapat dipastikan sepenuhnya. Preparasi
permukaan dinding saluran akar akan menghasilkan suatu lapisan smear yang mengandung
kedua bahan organik dan anorganik. Para peneliti percaya bahawa penting untuk membuang
lapisan smear karena dapat menjadi tempat penumpukan bakteri.

4. Efek Antimikroba

Bahan irigasi juga harus mempunyai sifat antimikroba agar dapat memusnahkan
mikroorganisme di dalam saluran akar. Berbagai larutan yang telah digunakan termasuk larutan
kimiawi non aktif (air, saline, anestetikum), bahan aktif seperti enzim-enzim, asam, alkali(
sodium hypochlorite, potassium hydroxide), agen antibakteri( chlorhexidine) dan detergen (
sodium lauryl sulphate)

LARUTAN IRIGASI SALURAN AKAR SIFAT LARUTAN IRIGASI YANG IDEAL

1. Harus memiliki sifat antimikrobial dengan spektrum yang luas

2. Harus membantu pembersihan sistem kanal

3. Harus mampu menguraikan jaringan nekrotik atau debris

4. Seharusnya memiliki tingkat toksisitas yang rendah

5. Harus menjadi pelumas yang baik

6. Memiliki tekanan permukaan rendah sehingga dapat mengalir ke daerah yang tidak terjangkau
dengan mudah

7. Dapat mensterilisasi saluran akar dengan efektif

8.Dapat mencegah formasi smear layer selama instrumentasi atau menguraikannyaketika smear
layer terbentuk.

9. Seharusnya dapat mengnonaktifkan endotoksin.

VARIASI LARUTAN IRIGASI SALURAN AKAR

Larutan non aktif kimiawi

1. Air

2. Saline

3. Anestesi lokal

Materi aktif kimiawi


• Basa: Sodium hypochlorite 0.5 – 5.25 %

• Chelating agents: Ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA)

• Oxidizing agents: Hidrogen peroksida, karbamid peroksida

• Agen antibakteri: Klorheksidin Bisdequalinum asetat

• Asam: Asam hidroklorida (30%)

• Enzim: Streptokinase, papain trypsin

• Deterjen: Sodium laruyl sulfat

SODIUM HIPOKLORIT

 Sodium hipoklorit cairan berwarna hijau kekuningan yang pucat dan jernih dengan aroma
klorin yang kuat. Dengan mudah dapat larut dengan air dan terurai oleh cahaya.
 Juga dikenal dengan sebutan Dakin’s solution. Konsentrasi asli yang disarankan Dakin
adalah 0,5 % tetapi konsentrasi yang umum digunakan adalah 5,25%.
 Sodium hipoklorit mengandung 5 % klorin bebas yang penting untuk memecah protein
menjadi grup amino.

Jika sodium hipoklorit keluar sampai ke jaringan periapikal, hal itu akan menyebabkan sakit,
perdarahan periapikal dan bengkak. Karena terdapat potensi penyebaran infeksi berhubungan
dengan kehancuran jaringan, medikasi seperti antibiotik, analgesik, antihistamin harus
diresepkan dengan sesuai.

Metode yang meningkatkan efisiensi sodium hipoklorit adalah:

1. Waktu: Lebih besar waktu kontak larutan dengan kanal maka akan lebih efektif
2. Panas: Menghangatkan sodium hipoklorit sampai 60 – 70, meningkatkan sifat larutan dan
sifat penguraian jaringan.
3. Aktivasi ultrasonic pada sodium hipoklorit juga telah menunjukkan dapat mempercepat
reaksi kimia.

HIDROGEN PEROKSIDA

Jernih, tidak berbau. Larutan 3 persen paling utama digunakan sebagai agen irigasi.

Mekanisme kerja:

1. Sangat tidak stabil dan mudah terurai oleh panas. Dengan cepat memisahkan air dan
oksigen bebas. Ion O yang dibebaskan mempunyai efek bakterisidal tetapi efek ini
bersifat sementara dan akan berkurang karena adanya debris organis.
2. Pelepasan ion O yang cepat dari oksigen bebas pada kontak dengan jaringan organis
menghasilkan efferfesen (efek gelembung – gelembung udara yang banyak) yang dapat
membantu debridement mekanis dengan membersihkan partikel – partikel jaringan
nekrosis dan debris dentin dan mengeluarkannya ke permukaan.

Kegunaan

Digunakan sendiri atau dengan sodium hipoklorit sebagai larutan irigasi. Keuntungan
menggunakan 3% H2O2 dan 5.2 % NaOCl adalah:

1. Reaksi hydrogen peroksida yang berbusa menekan debris secara mekanis keluar dari saluran
akar.

2. Sodium hipoklorit yang melarutkan debris organis.

3. Dapat sebagai disinfeksi dan memutihkan

Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika mengirigasi saluran akar:

1. Larutan harus dimasukkan perlahan dan pasif ke saluran akar

2. Jarum harus tidak pernah tersangkut di dalam saluran akar dan memungkinkan aliran balik

3. Jarum tumpul dipilih ukuran 25 dan 27

4. Pada kasus saluran akar yang kecil, timbun larutan pada kamar pulpa

5. Tidak boleh memasukkan irigan pada jaringan apikal secara paksa

6. Untuk membersihkan baik pada saluran akar anterior dan posterior secara efektif, buat
potongan dengan kemiringan 30° pada tengah ujung jarum untuk mencapai panjang optimal pada
saluran akar.
1.Mouth Mirror/kaca mulut
2 – 8. Endo Set
9. Cotton Forcep
10. Metal Ruler
11. Articulating Paper Holder
12. Articulating Paper
13. Floss
14. Cotton Rolls
15. 2x2 Gauzes
16. Topical Anesthetic
17. High Speed Handpiece
18. Restorative Bur Block
19. Syringe
20. Anesthetic Carpules
21. Needle
22. Sodium Hypochloride (Bleach)
23. Chlorohexidine
24. Nerve Broaches
25. Endofiles
26. Monoject with Yellow Needle
27. Monoject with Blue Needle
28. Root Canal Lubricant
29. Low Speed Handpiece
30. IRM
31. Mixing Pad
32. Paper Points 33,
34. Gutta Percha Points
35. Mixing Spatula

Anda mungkin juga menyukai