2, Oktober 2010:108-115
Maria Tanumihardja
Bagian Konservasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia
ABSTRACT
Irrigation of root canal is an essential part that supports the success of root canal
treatment as it removes necrotic tissues, microorganisms and dentin chips from
infected root canal through flushing of irrigants. Despite its usefulness as an
antimicrobial agent, irrigants are also toxic that can cause irritations when
inadvertently forced into the periapical tissue. The choice of irrigants needs good
knowledge of irrigants’ characteristics, undertsanding an appropriate technique of
irrigation, and type of microorganisms involved in root canal infection that support
the effectiveness of irrigants. This paper is aimed to discuss the characteristics of
some irrigants commonly used in root canal treatment and also to present the results
obtained from some clinical investigations.
Key words: irrigants, root canal treatment
Abstrak
Irigasi saluran akar merupakan tahapan penting bagi keberhasilan perawatan saluran
akar, karena memudahkan pengeluaran jaringan nekrotik, mikroorganisme dan
serpihan dentin dari saluran akar terinfeksi dengan aksi bilasan larutan irigasi. Selain
memiliki aktivitas antimikroba, larutan irigasi juga bersifat toksik dan dapat
menimbulkan rasa nyeri bila masuk ke jaringan periapikal. Oleh sebab itu, pemilihan
larutan irigasi memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap sifat-
sifat dari berbagai larutan irigasi. Disamping itu, metode irigasi yang tepat dan
pengetahuan mengenai macam mikroorganisme yang berperan dalam proses infeksi
saluran akar, turut menunjang efektivitas larutan irigasi. Tulisan ini ditujukan untuk
menggambarkan berbagai karakteristik larutan irgasi yang sering digunakan dalam
perawatan saluran akar dan memaparkan beberapa hasil yang diperoleh dari penelitian
klinis larutan irigasi saluran akar.
Kata kunci: larutan irigasi, perawatan saluran akar
ramifikasi kecil. Hal ini dipertegas dengan Salah satu upaya untuk meningkatkan
penggunaan larutan kontras yang radiopak efektivitas larutan NaOCl konsentrasi rendah
(endogram), yang dalam gambar tiga dimensi adalah membilas dalam jumlah banyak selama
menunjukkan larutan irigasi bersirkulasi secara perawatan. Ini dapat dijelaskan dengan makin
dinamis dalam keseluruhan sistem saluran akar. banyak klorin bebas yang dilepaskan sesuai
Hal ini masih perlu dibuktikan lewat pemeriksaan dengan peningkatan isi/larutan. Alternatif lain
histologis untuk mengetahui keberadaan adalah meningkatkan suhu larutan, yang secara
mikroorganisme dengan kebersihan saluran akar langsung meningkatkan kapasitas melarutkan
jaringan. Pengeluaran debris organik dan sifat
yang terlihat secara tiga dimensi.11
antimikroba meningkat 2 kali lipat pada setiap
Toksisitas terhadap jaringan sehat merupakan
kenaikan suhu 5 derajat. Kemampuan melarutkan
salah satu kelemahan larutan sodium hipoklorit
jaringan pulpa dari larutan NaOCl 1% pada suhu
dan dilaporkan meningkat sesuai dengan
45⁰C sama dengan larutan 5,25% NaOCl pada
konsentrasinya.12-13 Beberapa laporan kasus
suhu 20⁰C. Selain itu, toksisitas sistemik lebih
menunjukkan berbagai akibat yang ditimbulkan
rendah pada larutan irigasi yang dipanaskan
oleh larutan sodium hipoklorit, yang tidak sengaja
dibandingkan dengan yang tidak dipanaskan.
masuk ke dalam jaringan periapikal. Umumnya,
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang
gejala yang timbul adalah sakit spontan yang
mendukung penggunaan sodium hipoklorit yang
hebat, oedema dari jaringan lunak sekitarnya,
dapat meluas ke separuh wajah, bibir atas dan dipanaskan terlebih dahulu.5,17-18
daerah infra orbita. Ecchymosis mukosa,
perdarahan yang hebat dalam saluran akar dan Larutan kelator/EDTA
anestesi/parestesi reversibel, juga dilaporkan Larutan kelator yang sering digunakan dalam
terjadi. Penanganan dilakukan dengan pemberian perawatan endodontik adalah garam disodium dari
analgesik untuk mengatasi rasa sakit, dan ethylendiamin tetraacetic acid (EDTA 17% dalam
pemberian antibiotik untuk menghindari larutan netral). Kelator adalah pelarut komponen
terjadinya infeksi sekunder.4,14 anorganik dan memiliki efek anti bakteri yang
rendah, sehingga dianjurkan sebagai pelengkap
Maria Tanumihardja: Larutan irigasi saluran 111
akar
Mixture of tetracycline, an acid and a senyawa iodofor seperti povidone iodine dan
dentine; an in vitro study. Int Endod J 2000; 31.Gottardi W. Iodine and iodine compounds. In:
33: 126-31. Block SS, editor. Disinfection, sterilization,
26.Portenier I, Haapasalo H, Rye A. Inactivation and preservation. 4th ed. Philadelphia: Lea &
of root canal medicaments by dentine, Febiger; 1991. pp.152-66.
hydroxylapatite and bovine serum albumin. Int 32.Molander A, Reit C, Dahlen G. The
Endod J 2001; 34: 184-8. antimicrobial effect of calcium hydroxide in
27.Torabinejad M, Khademi AA, Bahagoli J. A root canals pretreated with 5% iodine
new solution for the removal of the smear potassium iodide. Endod Dent Traumatol 1999;
layer. J Endod 2003; 29: 170-5. 15: 205-9.
28.Torabinejad M, Shabahang S, Aprecio R,
Kettering JD. The antimicrobial effect of 33.Portenier I, Haapasalo H, Ørstavik D.
MTAD: an in vitro investigation. J Endod Inactivation of the antibacterial activity of
2003; 29; 400-3. iodine potassium iodide and chlorhexidine
digluconate against Enterococcus faecalis by
29.Tay FR, Hiraishi N, Schuster GS. Reduction in dentin, dentin matrix, type I-collagen, and heat-
antimicrobial substantivity of MTAD after killed microbial whole cells. J Endod 2002; 28:
initial sodium hypochlorite irrigation. J Endod 634-7.
2006; 32: 970-5.
30.Baumgartner JC, Johal S, Marshall JG. 34.Hsieh YD, Gau CH, Kung Wu SF, Shen EC,
Comparison of the antimicrobial efficacy of Hsu PW, Fu E. Dynamic recording of irrigating
1,3% NaOCl/BioPure MTAD to 5,25% fluid distribution in root canals using thermal
NaOCl/15% EDTA for root canal irrigation. J image analysis. Int Endod J 2006; 40:11-7.
Endod 2007; 35: 48-51.