Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI PERBANDINGAN DARI BERBAGAI LARUTAN HERBAL DAN SINTESIS PADA DESINFEKSI

GUTTA PERCHA : SEBUAH STUDI IN VITRO

Disadur Dari :
Sailaja P M, Ahmed S, Devi K S, Shiva S. Comparative evaluation of various
herbal dan synthetic solutionon disinfection of gutta-percha: An in vitro study.
Indian J Dent Res 2020; 31(3): 376-381.

Pembimbing : Cut Nurliza, drg., M.Kes., Sp.KG (K)


Ayu Rahmi Nabila (190631003)
en
k PENDAHULUAN
to
ab
n
t
u
yr
a
n
s
gi

d
s
ia
gl
u
n
r
a
kn
a
n
a
k
d
a
ar
l
ay
m
a
n
p
g
e
n
d
TINJAUAN PUSTAKA
Obturasi Saluran
Akar
Obturasi saluran akar
merupakan salah satu
tahapan penting dalam
keberhasilan suatu
perawatan saluran akar
yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu
kondisi yang disebut
fluid tight seal pada
bagian sepertiga apikal.
TINJAUAN PUSTAKA
QMix ™ 2 in 1
QMix ™ 2 in 1
mengandung
bisbiguanida yang
dapat mencegah
kolonisasi mikroba.
Kalsium asam
poliaminokarboksil
at menyebabkan
kerusakan dinding
sel pada bakteri
gram negatif.
TINJAUAN PUSTAKA
Kitosan Lidah Buaya (Aloe Vera)
Lidah buaya (Aloe Vera) memiliki
Kitosan merupakan efek antimikroba dengan
suatu polisakarida kandungan antrakuinon yang
alamiah yang saat ini bekerja dengan cara menghambat
banyak mendapat sintesis protein sehingga bakteri
perhatian di bidang tersebut tidak dapat tumbuh
kedokteran gigi karena dalam media yang terdapat
bersifat biokompatibel, ekstrak lidah buaya.
biodegradasi, bioadhesi,
memiliki aktivitas anti Saponin dalam lidah buaya bekerja
sebagai antibakteri dengan
mikroba dan tidak
mengganggu stabilitas membran
bersifat toksik terhadap sel bakteri sehingga menyebabkan
tubuh manusia. sel bakteri lisis
TINJAUAN PUSTAKA

BUAH AMLA
Buah amla (Phyllanthus emblica L) dikenal
sebagai buah malaka atau kemloko di
Indonesia.
Buah amla mengandung senyawa polifenol
dan flavonoid, dan juga mengandung tannin
yang berpotensi sebagai antibakteri dan
mengandung vitamin C yang berpotensi
sebagai antioksidan.

Pada penelitian Artini dkk menunjukkan


buah amla bersifat bakteriostatik dan
bakterisid terhadap bakter Staphylococcus
aureus.
Semakin besar konsentrasi, semakin besar
pula daya hambat yang dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA

Pancha Tulsi (Kemangi)


Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
Tulsi (Ocimum basilicum L) (Kemangi) daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri
mengandung senyawa antioksidan alami untuk bakteri tertentu diantaranya Bacillus
berupa senyawa fenolik (tokoferol, flavonoid, subtilis, E. coli, Staphylococcus spp., Listeria
asam fenolat), senyawa nitrogen (alkaloid, spp., Salmonella, spp. dan beberapa bakteri
turunan klorofil, asam amino, dan amina), lainnya.
serta mengandung beta karotene.

Hal ini dikarenakan daun kemangi banyak


mengandung linalool dan estragole. Banyaknya
mikroorganisme yang dapat dihambat oleh
keduanya diduga akibat mekanisme
penghambatannya yang berbeda.
Aktivitas eugenol kemangi dapat mengganggu
quorum sensing bakteri sehingga menimbulkan
aktivitas antibiofilm.
.
METODOLOGI PENELITIAN

Uji Organisme

Suspensi mikroba Enterococcus faecalis (ATCC2912) dan Staphylococcus aureus (ATCC6538)


sekitar 108 CFU / ml dalam Trypticase Soy (Laboratorium HiMedia) digunakan untuk
penelitian ini. Kedua strain tersebut ditanam dalam tabung kultur 8 mm dan diinkubasi pada
suhu 37 ° C selama kurang lebih 23 jam.

Kontaminasi Buatan Cone Gutta Percha

140 cone gutta-percha dibagi menjadi 2 kelompok dengan Kelompok A dan Kelompok B dengan 70
cone di setiap grup.

Kelompok A dengan 70 cone terkontaminasi dengan 20 ml suspensi mikroba Staphylococcus


aureus selama 30 menit.
Kelompok B dengan 70 cone terkontaminasi 20 ml suspensi mikroba Enterococcus faecalis
selama 30 menit.

Seluruh cone kemudian dipindahkan untuk pengeringan udara ke piring steril berisi kasa steril
dengan ukuran 4 × 4.
METODOLOGI PENELITIAN

KONTAMINASI CONE GUTTA PERCHA


METODOLOGI PENELITIAN

KONTAMINASI CONE GUTTA PERCHA

Semua cone dipindahkan secara individual ke tabung reaksi steril yang


berisi 10 ml media tioglikolat dan diinkubasi pada suhu 37 ° C selama 7
hari. Setelah 7 hari, mikropipet digunakan untuk mentransfer media
tioglikolat ke petri agar brain heart infusion (BHI).

Ujung kapas steril digunakan untuk menyebarkan media tioglikolat dalam


lapisan tipis di atas agar brain heart infusion (BHI). Petri kemudian
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 ° C dan unit pembentuk koloni
(CFU) dihitung dengan penghitung koloni digital.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
secara statistik (P <0,05) antara kelompok uji dan kelompok kontrol di CFU
rata-rata.

Di antara kelompok eksperimen, pancha tulsi menunjukkan jumlah


koloni paling sedikit jika dibandingkan dengan larutan desinfektan lainnya.
QMix ™ 2 in 1 dalam kelompok menunjukkan disinfektan terbaik
berikutnya. Ekstrak buah amla adalah larutan desinfektan paling efektif
ketiga diikuti oleh 3% NaOCl dan ekstrak lidah buaya. Kitosan paling tidak
efektif di antara kelompok yang diuji.

Kelompok VII yang berfungsi sebagai kontrol positif (hanya terkontaminasi


tetapi tidak ada desinfeksi) menunjukkan jumlah koloni tertinggi. Kelompok
VIII (tanpa kontaminasi) yang berfungsi sebagai kontrol negatif
menunjukkan jumlah koloni paling sedikit di antara kelompok eksperimen
dan kontrol.
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, cone sengaja dikontaminasi dua bakteri.
Gomes dkk. melaporkan bahwa 5,5% dari cone gutta-percha yang
diambil dari kotak tertutup terkontaminasi dan mikroorganisme
yang paling banyak ditemukan adalah Staphylococcus.

Enterococcus faecalis juga memiliki kemampuan untuk


menembus jauh ke dalam tubulus dentin untuk melindungi
dirinya dari persiapan kemomekanis dan medikamen intrakanal

Tindakan desinfeksi tertinggi pancha tulsi dapat dikaitkan


dengan adanya lebih banyak senyawa bioaktif seperti
glikosida, tanin, alkaloid, antrakuinon, saponin, resin,
polisakarida, terpen steroid, glikosida jantung, cincin steroid,
dan flavonoid. Kandungan eugenol, linalool dan estragole
dalam pancha tulsi mampu menghambat mikroorganisme.

QMix ™ 2 in 1 berada diurutan kedua. Manfaat potensial


bisbiguanida dalam campuran ini adalah mencegah kolonisasi
mikroba. Kalsium asam poliaminokarboksilat menyebabkan
kerusakan dinding sel pada bakteri gram negatif dengan
menghilangkan kation divalen (Mg +2 dan Ca +2) dari membran
sel bakteri dan meningkatkan permeabilitasnya.
PEMBAHASAN
• Ekstrak buah amla memiliki tindakan desinfeksi yang lebih
baik berikutnya dan adanya komponen fitokimia seperti tanin,
terpenoid, alkaloid, flavonoid, berbagai polifenol, quercetin,
asam galat, pektin, dan vitamin C yang berkontribusi pada
tindakan desinfeksi yang lebih baik.

• Penelitian Valois dkk melaporkan bahwa pengobatan 1 menit


dengan 5,25% NaOCl meningkatkan elastisitas cone gutta-
percha dibandingkan dengan cone yang tidak diberi perlakuan.
• Oleh karena itu, konsentrasi NaOCl yang lebih rendah (yaitu, 3%
NaOCl) digunakan dalam penelitian ini. Konsentrasi yang lebih
rendah dan membutuhkan lebih banyak waktu desinfeksi dapat
menjadi alasan tindakan desinfeksi NaOCl lebih rendah.
tag
am
a
n
n
PEMBAHASAN
p
ko
a
is
m
ia
itm
ai
.fy
.a
O
n
lK
g
ei
h
tl
e
o
ksb
aai
rn
h
e
n
lr
ae
n
b
iid
th
a
u
h
,m
KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah semua


larutan yang diuji menunjukkan tindakan desinfeksi
terhadap S. aureus dan E. faecalis. Ada perbedaan
signifikan yang ditemukan pada jumlah CFU antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pancha tulsi
(kemangi) dan QMix ™ 2 in 1 menunjukkan tindakan
desinfeksi yang baik terhadap S. aureus dan E. faecalis,
diikuti oleh ekstrak buah amla dan 3% NaOCl.

Dari hasil penelitian ditemukan larutan herbal


memiliki efek desinfektan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan kimia. Oleh karena itu,
dapat dijadikan alternatif untuk mengganti larutan
desinfektan cone gutta-percha dengan larutan herbal
potensial ini.

Anda mungkin juga menyukai