BLOK 16
BAPAK YANG KESAKITAN
Nama Anggota
• Ketua : Resmiarni Sunita Harahap (150600004)
Sekretaris : Magie Vania Halim (150600124)
• Fathur Rohmah (150600001)
• Siti Syarah Amalia (150600002)
• Sri Putri Ananda Situmeang (150600003)
• Putri Dhian Sari (150600005)
• Zirafiana Zulfis (150600006)
• Faiza Adelia Pane (150600007)
• Keristian Perlindungan Hulu (150600008)
• Dini Diah Annisa (150600009)
• Ade Syifa Nasution (150600010)
• Silvia Wira (150600121)
• Dhana Rizvira Yulianda (150600122)
• Sabrina Chairunnisah Nasution (150600123)
• Chaterine Badiasty Siregar (150600125)
• Genadan Huga Maxidianto Sihaloho (150600126)
• Yohana Novalia (150600127)
• Shabrina Hoesna (150600204)
• Annisa Nabila Putri Nasution (150600205)
• Kanabalan Sivabalan (150600232)
Bapak A, umur 48 tahun datang ke klinik Konservasi RSGM dengan keluhan makanan
sering terselip pada daerah gigi kanan bawah sehingga terasa sakit berdenyut. Gigi kiri
yang berdenyut pada malam hari. Gigi sebelah kiri pernah dilakukan penambalan oleh
dokter gigi 2 tahun yang lalu. Gigi bawah kanan sering masuk makanan dan pasien
merasa kesakitan. Pemeriksaan klinis menujukkan gigi 36 dengan tambalan resin
komposit klas I, perkusi dan palpasi peka. Tes vitalitas dengan EPT menunjukkan ada
reaksi pada 30 mV. Gigi 46 dengan tambalan resin komposit klas I yang rusak, tes
vitalitas negative, perkusi dan palpasi tidak menunjukkan reaksi. Gambaran radiografi
menunjukkan gigi 36 dengan tambalan yang meluas ke arah pulpa, lamina dura
menebal dan ruang ligamen peridontal melebar. Gigi 46 adanya gambaran karies pada
proksimal distal dan ruang ligamen melebar di bagian akar mesial dan gambaran
radiolusensi intraradikular. Laju alir saliva 5ml/ 5 menit, pH saliva 6,8. Aktivitas plak
menunjukkan warna biru. Kalkulus dijumpai pada regio bawah, OHIS sedang.
1. Jelaskan langkah-langkah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari
gigi 36 dan 46 pada kasus di atas !
(Canadian Dental Association , Maret 2017, The dental examination procedure)
1. Pemeriksaan subjektif
- Penilaian keadaan fisik pasien secara keseluruhan
- Anamnesis (chief complaint, history, pain) secara subjektif
2. Pemeriksaan objektif
- Pemeriksaan klinis visual intraoral untuk mellihat kelainan pada jaringan keras dan lunak, juga
penilaian OH dan ekstraoral untuk menilai simetri wajah
- Tes vitalitas pulpa dengan tes thermal maupun EPT (electric pulp test)
- Tes kelainan periapikal dengan tes perkusi, tes palpasi dan tes tekan
- Tes kelainan periodontal dengan melihat +/- mobiliti
3. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan ronsen foto untuk memperlihatkan bagian gigi yang tidak terlihat secara klinis
2. Jelaskan intepretasi radiografi gigi
35, 36, 45,46,dan 47 ?
(Radiografi kedokteran Gigi, penerbit EGC edisi 3 oleh Rita A Mason)
Gigi 35 :
a. Mahkota : TAK
b. Akar : Satu, TAK
c. Lamina dura : TAK
d. Furkasi : -
e. Tulang alveolar : resorpsi di mesial
f. Periapikal : TAK
g. Ligamen periodontal : TAK
h. Kesan : TAK
i. Suspek radiodiagnosis : Gigi normal
... Lanjutan Nomor dua
Gigi 36 :
a. Mahkota : radiopak di mesiooklusal di 1/3
tengah coronal sampai ruang pulpa
b. Akar : Dua, divergen
c. Furkasi : Bifurkasi
d. Lamina dura : menebal disepanjang mesial dan
distal akar mesial serta akar distal, menghilang di
periapikal akar mesial dan distal
e. Tulang alveolar : resoprsi di mesial
f. Periapikal : TAK
g. Ligamen Periodontal : + pelebaran
h. Kesan : kelainan pada ahkota, laminadura,
tulang alveolar, ligamen periodontal
i. Suspek radiodiagnosis : Pulpitis irreversibel
... Lanjutan nomor dua
Gigi 45 :
a. Mahkota : TAK
b. Akar : Satu dan konvergen, TAK
c. Lamina dura : TAK
d. Furkasi : -
e. Tulang alveolar : TAK
f. Periapikal : TAK
g. Ligamen periodontal : TAK
h. Kesan : TAK
i. Suspek radiodiagnosis : Gigi normal
... Lanjutan nomor dua
Gigi 46 :
a. Mahkota : radiolusen di proximal distal pd 1/3
mahkota distal dan radiopak pada oklusal distal
di 1/3 tengah mahkota
b. Akar : dua, divergen, adanya radiolusen
disepanjang intraradikular
c. Furkasi : bifurkasi
d. Lamina dura : menebal di akar mesial
e. Tulang alveolar : Terjadi resropsi di mesial dan
distal
f. Periapikal : radiolusen di 1/3 mesial ujung akar
g. Ligamen Periodontal : Melebar di akar mesial
h. Kesan : + kelainan pada mahkota, lamina dura,
tulang alveolar, periapikal dan ligamen
periodontal
i. Suspek radiodiagnosis : nekrosis pulpa
... Lanjutan nomor dua
Gigi 47 :
a. Mahkota : TAK
b. Akar : dua, divergen
c. Furkasi : bifurkasi
d. Lamina dura : TAK
e. Tulang alveolar : TAK
f. Periapikal : TAK
g. Ligamen Periodontal : menghilang di 1/3
servikal akar
h. Kesan : + kelainan pada lamina dura, tulang
alveolar dan ligamen periodontal
i. Suspek radiodiagnosis : Gigi normal
3. Jelaskan diagnosis gigi 36 dan 46,
Apa alasan saudara?
(Journal - Ali SG . Pulpitis : A Review. Aug 2015)
Rasa sakit pada saat makan pada gigi disebabkan karena pada
saat makanan masuk, terjadi peningkatan tekanan intrapulpa
yang dapat menyebabkan rasa nyeri dengan adanya tekanan
tersebut. Begitu pula dengan bakteri yang masuk, menyebabkan
sistem pertahanan tubuh melepaskan substansi P lalu
mengaktifkan neurotransmitter sehingga otak mengenal rasa
sakit.
Rencana perawatan :
1. Fase preliminari : mengobati periodontitis apikalis akut
2. Fase I : kontrol plak, penskeleran, ekskavasi karies dan restorasi,
terapi antimikrobial
3. Evaluasi fase I : memeriksa plak dan kalkulus
4. Fase II : PSA
5. Fase III : Restorasi final dengan PFM
6. Evaluasi fase III : pemeriksaan jaringan periodontal
7. Fase IV : kunjungan berkala, pemeriksaan plak dan kalkulus
8. Jelaskan perawatan yang dilakukan pada
gigi 36 dan 46 serta tata laksana
perawatan!
(Grossman, 1998, Bence,1990, Mardewi,2003)
Kunjungan I :
- Diagnosis dan foto ronsen
- Isolasi daerah kerja
- Preparasi kavitas dan saluran akar
- Bersihkan saluran, lalu irigasi dengan H2O2 3% atau NaOCl 5%, keringkan saluran akar dengan paper point
- Letakkan bahan desinfektan
- Tambal sementara dengan semen zinc fosfat
Kunjungan II
- Isolasi
- Preparasi Kavitas
- Bersihkan lagi saluran akar, irigasi lalu keringkan saluran akar
- Peletakan kapas steril dengan desinfektan
- Tambal sementara dengan semen zinc fosfat
Kunjungan III :
- Isolasi
- Preparasi
- Pengisian saluran akar dengan gutta percha
- Tambalan sementara
Kunjungan IV :
- Isolasi
- Preparasi tambalan sementara
- Lakukan penambalan tetap
9. Jelaskan teknik preparasi apa yang dapat
dilakukan pada gigi 36 dan 46 serta teknik
obturasinya !
(Jurnal.ugm.ac.id tahun 2013 tentang teknik preparasi)
a. Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar
yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal.
b. Tidak dapat digunakan jarum reamer karena saluran akar bengkok
sehingga preparasi saluranakar harus dengan pull and push motion,
dan tidak dapat dengan gerakan berputar.
c. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau NiTi file yang lebih fleksibel
atau lentur.
d. Preparasi saluran akar dengan jarum dimulai dari nomor terkecil:
e. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan pengontrolan panjang
kerja dengan file no. 25, untuk mencegah terjadinya penyumbatan
saluran akar karena serbuk dentin yang terasah.
f. Preparasi selesai bila bagian dentin yang terinfeksi telah terambil dan
saluran akar cukup lebar untuk dilakukan pengisian
... Lanjutan nomor sembilan
Teknik obturasi : Lateral Condensation Technique
Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang
sangat bengkok / abnormal
Tahapan :
• Pencampuran pasta
• Guttap point ( trial foto disterilkan 70% alcohol dan dikeringkan
• Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar
sesuai dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kea rah lateral
menggunakan spreader.
• Ke dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan
guttap di tekan ke arah lateral sampai saluran akar penuh dan spreader
tidak dapat masuk dalam saluran akar
• Guttap point dipotong 1-2mm dibawah orifice dengan eskavator yang
telah dipanasi
10. Pertimbangan apa saja yang perlu saudara
perhatikan dalam membuat restorasi akhir pada gigi
46?
(Perawatan pulpa gigi endodonti edisi 2, penerbit EGC)
1. Estetika
2. Keahlian operator
3. Oklusi gigi pasien dan fungsional
4. Kesehatan umum pasien
11. Bagaimana prognosis untuk kasus
gigi 36 dan 46 ?
Prognosis untuk kedua gigi 36 dan 46 adalah
baik dengan perawatan dan terapi yang baik dan
tepat. Prognosis dapat berubah menjadi buruk
apabila terdapat lesi periapikal, adanya
kegagalan maupun kesalahan iatrogenik.
Thank You