GLOSITIS
Disusun Oleh:
Pembimbing:
GLOSITIS
Oleh:
Pembimbing Makalah
PENDAHULUAN
Lidah merupakan organ yang berada di dalam rongga mulut yang memiliki
berbagai macam fungsi. Lidah dapat berperan dalam proses pencernaan,
menghisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang.
Untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, lidah dapat menjadi tolak ukur
kesehatan, baik kesehatan mulut, maupun kesehatan secara umum.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Glositis merupakan inflamasi yang terjadi pada lidah, yang secara
klinis dapat berupa nyeri pada lidah, perubahan pada gambaran permukaan
(perubahan tekstur dan/atau warna), ataupun keduanya. Glossitis memiliki
banyak etiologi potensial. Sementara sebagian besar penyebabnya jinak atau
idiopatik, glositis dapat menjadi gejala yang muncul dari kondisi sistemik
yang lebih serius.
B. Epidemiologi
Tidak terdapat data akurat karena etiologinya luas, namun karena
berkaitan erat dengan nutrisi, maka demografis bervariasi berdasarkan dengan
status nutrisi suatu populasi.
Menurut NHANES III, dari 17.235 orang yang melakukan
pemeriksaan mukosa oral, sebanyak 27,9% memiliki lesi oral secara klinis, di
mana sebanyak 14,2% lesi berada di dorsal lidah dan 1,3% berada di batas
lateral dari lidah.
C. Etiologi
Beberapa hal yang dapat menyebabkan glositis ialah:
1. Anemia
2. Defisiensi vitamin B
3. Infeksi
a. Virus: herpes virus
b. Bakteri: jarang pada pasien imunokompeten
c. Jamur: umumnya spesies Kandida
d. Parasit: malaria, spirocheta
4. Obat-obatan, seperti ACE Inhibitor, albuterol, pil kontrasepsi oral,
dan litium karbonat.
5. Lainnya
a. Faktor psikologis: gangguan konversi, ansietas
b. Paparan iritan: alkohol, makanan pedas, rokok
c. Variasi familial normal: geographic tongue, fissured tongue
d. Iritasi mekanik
e. Higienitas oral yang buruk
f. Down syndrome
g. Psoriasis dan kondisi autoimun lainnya
h. Sindroma mulut terbakar
D. Klasifikasi
Klasifikasi dari glositis antara lain:
1. Glositis Atrofik
Pada glositis tipe ini, lidah tampak eritematosa, berkurangnya
papila lingualis, lidah tampak halus, mengkilat, dan kering.
Penyebabnya dapat disebabkan oleh malnutrisi, defisiensi vitamin
dan mineral.
2. Benign Migratory Glossitis (Geographic Tongue)
Pada tipe ini terdapat area lidah yang halus karena hilangnya papila
dan dikelilingi batas putih. Daerah tersebut dapat berubah posisi
(migrasi) dari waktu ke waktu. Lidah cenderung sensitif terhadap
sentuhan dan makanan tertentu. Penyebab tipe ini dapat berupa
defisiensi vitamin B2, penuaan, diabetes, serta dermatitis seboroik.
3. Herpetic Geometric Glossitis
Lidah pada tipe ini terdapat retakan di dorsal yang bercabang.
Dapat dijumpai rasa nyeri. Umumnya terdapat pada pasien
imunokompromis akibat HIV.
4. Median Rhomboid Glossitis
Pada tipe ini terdapat area hiperkeratotik sentral berbentuk
rhomboid. Secara klasik tipe ini muncul sebagai lesi eritema seperti
plak dengan perabaan llunak. Umumnya lesi ada di sentral dorsal
lidah.
E. Patogenesis dan patofisiologi
Patogenesis yang pasti dari glositis masih kurang dipahami. Namun, stres
dapat menjadi salah satu faktor eksaserbasi. Selain itu pasien juga melaporkan
gejala yang memburuk dengan paparan makanan tertentu (makanan asam dan
pedas, secara klasik) (Sharabi dan Winters, 2021).
Pada kasus defisiensi nutrisi, kadar pengangkutan O2 ke epitel dorsal
mukosa lidah rendah dan mengakibatkan perbaikan sel menjadi terhambat.
Sensasi nyeri muncul karena hilangnya proteksi oleh papila filiform dan
adanya paparan langsung terhadap akhiran sistem saraf. Hilangnya taste buds
papila fungiform menyebabkan disfungsi pengecapan, pengurangan sekresi
saliva, dan reduksi kadar gustin saliva (DeLongs, 2013).
F. Diagnosis
Diagnosis glositis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang apabila dibutuhkan.
1. Anamnesis
Pada anamnesis, biasanya pasien mengeluhkan hilangnya kemampuan
untuk mengecap dari papila lidah, terdapat perubahan tampilan pada
lidah, muncul rasa nyeri saat menelan, mengunyah, atau berbicara.
Keluhan ini juga berdasarkan faktor resiko pada pasien seperti nutrisi dan
diet, merokok, penggunaan alkohol, riwayat penyakit imunosupresif, dan
riwayat pengobatan
2. Pemeriksaan Fisik
1) Permukaan Lidah : dorsal dan ventral
2) Karakter Mukosa : basah, kering, eritematosa, leukoplakia, dll
3) Kesehatan gigi : gesekan kronis dari gigi bergerigi dapat
menyebabkan perubahan mukosa yang akan menjadi ulcer
4) Lesi di lidah
5) Palpasi dasar mulut : apakah ada nyeri tekan atau lesi palpable
6) Pemeriksaan Kepala leher : pemeriksaan limfadenopati
Kelainan fisik yang ditemukan pada glositis
a. Glositis Atrofi: Lidah eritematosa Kurangnya papila lingual dan
penampilan yang halus, mengkilat, dan kering,Lidah atrofi.
Penyebab: biasanya terkait dengan kekurangan nutrisi atau faktor
lain seperti xerostomia (mulut kering) atau anemia
G. Tatalaksana
Kebanyakan kasus glositis dapat sembuh sendiri tanpa perlu pemberian
obat. Pengobatan untuk gejala simptomatik dapat dibantu dengan menjaga
kebersihan mulut dan obat kumur terutama yang mengandung kortikosteroid dan
lidokain sehingga dapat mengatasi gejala eksaserbasi akut dari migratory glossitis.
Beberapa tambahan tatalaksana yang dapat diberikan sesuai dengan jenis glositis
yaitu:
H. Edukasi
Pasien diberikan edukasi bahwa glositis umumnya merupakan kondisi yang
tidak berbahaya dan jarang memerlukan tatalaksana khusus selain tatalaksana
simtomatik/sesuai penyebab (obat anti inflamasi, mouthwash, antibiotik).
Edukasi yang diberikan kepada pasien, antara lain:
a. Menjaga kesehatan mulut dengan baik (sikat gigi yang baik dan benar)
b. Flossing, pembersihan teratur oleh profesional dan pemeriksaan yang rutin
c. Hentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun
d. Membersihkan lidah setelah makan
e. Mengunjungi dokter gigi secara teratur, segera konsultasi ke dokter bila
gangguannya bertambah parah
f. Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidah
untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi (makanan yang panas dan
beralkohol)
g. Bila lesi bersifat kronis atau tidak berubah harus menjalani biopsi untuk
menyingkirkan keganasan
I. Komplikasi
Komplikasi yang paling umum adalah kecemasan karena tampilan
fisik dari lidah, sehingga meyakinkan pasien bahwa beberapa kasus glositis
tidak memerlukan pengobatan khusus menjadi sulit. Pada pasien-pasien
dengan kecemasan, dapat diberikan anxiolitik untuk meringankan gejala
kecemasan. Biopsi untuk memastikan apakah pasien mengalami keganasan.
Pasien merasa rasa tidak nyaman akibat kesulitan mengunyah,
menelan, rasa tidak nyaman pada lidah, rasa terbakar, nyeri saat makan,
hingga lidah yang bengkak. Disfagia dapat terjadi karena adanya masalah
pada otot dan saraf tenggorokan atau kerongkongan, serta penyumbatan pada
tenggorokan ataupun kerongkongan. Disfonia juga dapat muncul yang
ditandai dengan gangguan produksi suara, atau bersuara serak, bahkan tidak
dapat mengeluarkan suara sama sekali. Komplikasi paling parah yang dapat
terjadi adalah obstruksi jalan napas yang akhirnya dapat menyumbat saluran
napas akibat lidah yang mengalami pembengkakan dan udara tidak dapat
masuk melalui mulut.
J. Prognosis
PENUTUP
A. Simpulan
Glositis merupakan inflamasi yang terjadi pada lidah, yang secara klinis
dapat berupa nyeri pada lidah, perubahan pada gambaran permukaan
(perubahan tekstur dan/atau warna), ataupun keduanya. Glositis biasanya
dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi dan vitamin B, infeksi, trauma, serta
lainnya. Glositis dapat dibedakan menjadi empat antara lain glositis atrofik,
median rhomboid glositis, herpetic geometric glossitis dan benign migratory
glositis (geographic tongue). Diagnosis glositis dapat ditegakkan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Perawatan pada
glositis ini tergantung dari kasusnya. Sebagian besar penyebab glositis dapat
sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan. Pereda gejala dapat
dilakukan dengan kebersihan mulut yang baik dan obat kumur.
B. Saran
DeLong, L. and Burkhart, N. W. (2013) General and oral pathology for the
dental hygienist, General and Oral Pathology for the Dental Hygienist.
Sharabi AF, Winters R. Glossitis. [Updated 2021 Jun 24]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560627/