PEMICU 5
Disusun Oleh:
Shadrina
200600238
KELOMPOK 12
FASILITATOR:
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang anak usia 5 bulan dibawa ibunya ke RSGM FKG USU untuk memeriksakan
lidah anak. Ibu mengatakan pada awalnya lidah berwarna putih kemudian kuning dan
sekarang seperti ada rambut berwarna kehitaman pada daerah tengah sampai belakang lidah
anak. Ibu juga mencium bau yang kurang enak pada mulut anak. Aktifitas menyusu ASI
ekslusif anak masih seperti biasa. Anak sering diberikan antibiotik dan parasetamol yang
dijual bebas oleh ibunya karena anak suka demam dan pilek. Ibu sering tidak teratur dalam
pemberian obat tersebut. Hasil anamnesis, anak sudah dibawa ke dokter gigi dan diberikan
obat acetaminofen dan antifungal selama 5 hari namun tidak ada perubahan pada lidah. Anak
tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik, tidak dalam perawatan dokter. Ibu belum pernah
melakukan pembersihaan mulut anak karena ibu tidak mengetahui bahwa mulut anak harus
dibersihkan. Hasil pemeriksaan klinis terlihat pemanjangan papila filiformis 5mm berwarna
putih kekuningan dan kehitaman, tidak dapat dikerok pada daerah 2/3 dorsum lidah, dan
asimtomatik
Info tambahan: Ibu juga membawa serta kakaknya yang berusia 12 tahun, dengan keluhan
gusi mudah berdarah bila disikat. Hasil pemeriksaan diperoleh gingiva pada regio anterior
bawah odem dengan OHIS sedang, BOP (+), dan tanpa kehilangan perlekatan.
Pertanyaan:
1. Jelaskan seluruh diagnosis pada kasus tersebut dan alasannya!
2. Jelaskan etiologi kelainan lidah pada kasus tersebut!
3. Jelaskan patogenesis kelainan lidah kasus tersebut!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan OHIS sedang!
5. Jelaskan rencana perawatan seluruh kasus tersebut!
6. Jelaskan instruksi oral higiene yang harus diberikan dokter gigi pada kasus tersebut!
7. Jelaskan prognosis seluruh kasus tersebut!
BAB II
PEMBAHASAN
Referensi :
1. Jontell M, Holmstrup P. Red and white lesions of the oral mucosa. In: Greenberg MS,
Glick M, Ship JA. eds. Burket’s oral medicine, 11th ed., Hamilton: BC Decker Inc.,
2008: 84-106.
2. Vañó-Galván S, Jaén P. Black hairy tongue. Cleveland Clin Journal Med. 2008;
75(12): 847-8.
3. Fitri H, Fajrin FN, Kasuma N, Suharti N. Efek Pemberian Zink Pasca Scaling Root
Planning Terhadap Kadar MMP-8 Saliva Pada Pasien Gingivitis. B-Dent: Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah 2019; 6 (2): 132 – 41.
4. Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS. Lesi Mulut yang Sering Ditemukan. 4th ed.
Jakarta: EGC, 2013: 84.
Refrensi:
1.Hernawati S. Management of hairy tongue with oral candidiasis in active smokers.
Health Nations 2020; 4(2): 43.
2.Gurvits GE, Tan A. Black hairy tongue syndrome. WJG 2014; 20(31): 10846-7.
3.Rajarammohan K, Narayanan M, Ravikumar PT, Fenn SM, Gokulraj S. Hairy tongue-
A series of 4 cases. J Evolution Med Dent Sci 2020; 9(35): 2569.
Debris index merupakan jumlah seluruh skor segmen dibagi dengan jumlah segmen (6
segmen).
b. Penilaian Calculus Index-Simplified
Pengukurannya sama dengan pengukuran DI-S, antara lain sebagai berikut.
Calculus index diperoleh dari jumlah seluruh skor segmen dibagi dengan jumlah segmen
(6 segmen).
c. Penentuan Nilai OHI-S
Skor OHI-S tiap individu didapatkan dari penambahan skor DI-S dan CI-S dengan nilai
kisaran antara 0–3. Dengan begitu nilai OHI-S berada pada rentang 0–6. Berikut rumus skor
OHI-S secara umum.
d. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian debris dan kalkulus menurut Greene dan Vermillion adalah sama,
dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut.
Baik 0–0,6
Sedang 0, 7–1,8
Buruk 1,9–3,0
Tabel 1.3 Kriteria penilaian debris dan kalkulus pada indeks OHI-S (Greene & Vermillion)1
Baik 0–1,2
Sedang 1,3–3,0
Buruk 3,1–6,0
Dengan demikian, yang dimaksud dengan OHI-S sedang adalah apabila skor DI-S dan CI-S
pasien dijumlahkan akan menghasilkan nilai OHI-S dengan rentang antara 1,3 sampai 3,0.
Refrensi:
1. Puspita FE. Karya tulis ilmiah: Gambaran pengetahuan menyikat gigi dan status OHI-S
pada siswa sekolah dasar. Yogyakarta: Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2019: 13–5.
Referensi:
1. Schlager E, St Claire C, Ashack K, Khachemoune A. Black Hairy Tongue:
Predisposing Factors, Diagnosis, and Treatment. Am J Clin Dermatol. 2017
Aug;18(4):563-569.
2. Gurvits GE, Tan A. Black hairy tongue syndrome. World J Gastroenterol.
2014;20(31):10845-850.
6. Jelaskan instruksi oral higiene yang harus diberikan dokter gigi pada kasus
tersebut!
Prinsip yang harus diterapkan pada setiap pasien yaitu antara lain memberikan
instruksi secara sederhana dan mudah dipahami, jangan memberi instruksi/materi
terlampau banyak dalam satu waktu, selalu berikan semangat kepada pasien, lakukan
pengawasan yang berkesinambungan, dan bersikap fleksibel.
Hairy Tongue
a. Bagi wali bayi, insiden hairy tongue mungkin mengkhawatirkan dan perlu
diberitahu bahwa lesi tersebut termasuk jinak dan kasus tersebut pada bayi
dapat dihilangkan dengan kebersihan mulut yang baik.
b. Dokter harus mendidik dan menasihati pasien, dalam hal ini orang tuanya
untuk harus mulai membersihkan mulut anak terutama lidah secara rutin
dengan perawatan konservatif seperti menggores atau menyikat lidah dengan
lembut (menggunakan sikat lidah atau sikat gigi yang lembut) terutama
setelah konsumsi ASI.
c. Diberitahu bahwa salah satu penyebab kelainan lidah tersebut adalah
penggunaan antibiotic maka penghentian faktor predisposisi yang dalam kasus
ini yaitu konsumsi antibiotik yang tidak perlu harus selalu dipertimbangkan
sebagai pilihan pertama untuk perawatan. Orang tua pasien juga perlu
diedukasi mengenai ritme penggunaan antibiotic yang tidak boleh
sembarangan dan tidak teratur.
Gingivitis
a. Diedukasikan pada anak dan orang tua bahwa penyebab utama dari penyakit
tersebut adalah sisa makanan yang menumpuk karena tidak dibersihkan dan
juga bakteri, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan dengan membersihkan
mulut secara teratur atau control plak yang apabila dilakukan secara
menyeluruh akan berdampak signifikan.
b. Diinstruksikan untuk membiasakan anak menggosok gigi minimal 2 kali
sehari selama kurang lebih 2 (dua) menit sesudah makan dan sebelum tidur
dengan benar serta gunakan kain kassa basah untuk membersihkan gigi, gusi
dan lidah, juga dapat dibantu dengan penggunaan dental floss. Penting untuk
menegaskan pemilihan sikat gigi yang baik serta penggunaanya, cara
menyikat gigi yang baik, frekuensi dan lama penyikatan, dan penggunaan
pasta fluor. Pada anak, dapat didemonstrasikan cara menyikat gigi dengan
benar. Terdapat 5 metode menyikat gigi yaitu Bass, S stilman, Horizontal,
Vertical, dan Roll. Metode Bass dan Roll yang paling sering
direkomondasikan. Metode yang umum digunakan adalah metode horizontal,
metode roll, dan metode vertical.
c. Untuk memaksimalkan upaya peningkatan kebersihan gigi dan mulut, pasien
diinstruksikan untuk membantu pembersihan gigi secara mekanis dengan
penggunaan obat kumur yang dapat mencapai daerah yang tidak dapat dicapai
oleh pembersihan dengan sikat gigi.
d. Diberitahu pada pasien, untuk kasus plak yang sudah mengeras menjadi
kalkukus, penghilangannya harus dilakukan dengan scaling oleh dokter gigi.
Setelah scaling, diharapkan pada pasien untuk tetap memelihara kebersihan
mulut dengan melakukan kunjungan berkala 3 bulan sekali selama setahun.
Refrensi:
1. Owzcarek-Drabinska JE, Radwan-Oczko M. A Case of Lingua Villosa Nigra (Black
Hairy Tongue) in a 3-Month-Old Infant. American Journal of Case Reports 2020; 21:
926362.
2. Riyanti E. PENATALAKSANAAN TERKINI GINGIVITIS KRONIS PADA ANAK.
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/penatalaksanaan_terkini_gingivit
is_kronis_pada_anak.pdf (2 Maret 2022).
Refrensi:
1. OCW USU. Prognosis penyakit gingiva dan periodontal.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/6110000048-periodonsia-i/pe_142_slide_prognosis
_penyakit_gingiva_dan_periodontal.pdf (2 Maret 2022).
2. Owzcarek-Drabinska JE, Radwan-Oczko M. A Case of Lingua Villosa Nigra (Black
Hairy Tongue) in a 3-Month-Old Infant. American Journal of Case Reports 2020; 21:
926362.