Anda di halaman 1dari 12

CASE REPORT

BAGIAN ORAL MEDICINE

ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA Terkait Manifestasi HIV:AIDS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik


Pada Bagian Oral Medicine

Disusun Oleh :

REFLY SAGO

21100707360804072
Dosen Pembimbing :
drg. Abu Bakar.M.MedEd.PhD

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Refly Sago

NPM : 21100707360804072

Telah disetujui Case Report yang berjudul:

Oral Hairy Leukoplakia Terkait Manifestasi HIV:AIDS

Untuk Memenuhi Syarat Dalam Melengkapi Kepaniteraan Klinik Di Bagian

Oral Medicine.

Padang, 17 Juli 2022


Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(drg. Abu Bakar.M.MedEd.PhD)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
yang berjudul “Oral Hairy Leukoplakia Terkait Manifestasi HIV:AIDS” sebagai
salah satu syarat tugas menyelesaikan kepanitraan klinik modul konservasi di
RSGM Universitas Baiturrahmah.

Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada yang
terhormat drg. Fitria Mailiza, Sp.PM selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing serta memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas ini. Terima
kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
ini.

Akhir kata penulis mengharapkan agar tugas ini dapat bermanfaat serta
dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.

Penulis

Padang, 17 April 2022

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Oral Hairy Leukoplakia biasanya ditemukan pada pasien dengan human


immunodeficiency virus (HIV), walaupun didapatkan pula laporan terjadinya OHL
pada pasien dengan kondisi imunosupresif nonHIV lainnya, misalnya penerima
transplantasi organ padat atau sel punca hematopoietik, pasien dengan keganasan
hematologi, misalnya multiple myeloma atau leukemia mielogenik akut, dan pada
pasien yang membutuhkan pengobatan steroid sistemik.
Manifestasi klinis OHL berupa plak putih atau putih keabuan berbatas
tegas dengan tekstur berombak yang asimtomatis. Permukaan “hairy” berukuran
bermacam-macam mulai dari beberapa milimeter hingga keterlibatan luas dari
lidah hingga mukosa kavum oris. Lesi ini biasanya terjadi pada lateral lidah,
tetapi dapat pula pada permukaan ventral, dorsal lidah, dan mukosa pipi.
Selain human immunodeficiency virus ada juga penyebab terjadinya OHL
seperti penggunaan tembakau serta mengkonsumsi alkohol. OHL seringkali
sembuh dengan highly active antiretroviral therapy (HAART). Selain itu ada juga
obat yang bisa diberikan kepada pasien yang mengalamo OHL seperti asiklovir
dan valasiklovir.

4
BAB 2
LAPORAN KASUS

Seorang wanita berusia 63 tahun, datang ke RSGM ingin melakukan


pemeriksaan gigi rutin. Pada permukaan lidah pasien ditemukan lesi asimtomatik
bilateral pada batas lateral dari lidah, putih atau keabu-abuan putih, plak berbatas
tegas dengan tekstur bergelombang. Pasien sudah pernah berobat ke dokter gigi
dan tidak pernah ditemukan adanya lesi pada lidah. Pasien membeitahukan bahwa
dia baru 2 bulan yang lalu membuat tato di tangannya.

A. Pemeriksaan Subjektif
1. Data Pasien
Nama : Istiqomah
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 September 1959
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/ras : Jawa
Agama : Budha
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Jl.Bali, no.14
Telepon Seluler 081267749856
2. Anamnesa
Keluhan Utama :-
Keluhan Tambahan : Pasien merasakan sakit di bagian bawah
perut, keputihan yang berbau tidak sedap,
gangguan menstruasi, demam, dan nyeri
ketika berhubungan seks atau buang air
kecil, terdapat bintik ungu di kulit yang tidak
bisa hilang.
Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

5
Riwayat Dental : Sudah pernah ke dokter gigi sebelumnya
Riwayat Sosial : Tidak ada

B. Pemeriksaan Objektif
1. Kondisi Umum
Kesadaran : Kompos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Suhu : 37,4 °C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 24x/menit
3. Pemeriksaan Ekstra Oral
KGB : Mengalami pembengkakan
TMJ : Normal
Wajah : Simetris
Mata : Simetris
Bibir : Krusta hemoragik pada bibir atas dan bawah
4. Pemeriksaan Intra Oral
Gingiva : Normal
Lidah : ditemukan lesi asimtomatik bilateral pada batas lateral dari
lidah, putih atau keabu-abuan putih, plak berbatas tegas
dengan tekstur bergelombang.
Tonsil : Normal
Palatum : Normal
Frenulum : Sedang
Dasar Mulut : Normal
Mukosa Labial : Normal
Mukosa Bukal : Normal
Gigi : Normal
5. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : TDL

6
Patologi klinik : TDL
Patologi anatomi: dilakukan untuk memeriksa aids
Mikrobiologi : TDL
Imunologi : TDL

C. Diagnosa Klinis
Oral Hairy Leukoplakia terkait manifestasi HIV:AIDS

D. Penatalaksanaan Kasus
1. KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
 Menjelaskan kepada pasien tentang diagnosis dari penyakit serta faktor
penyebab terjadinya kasus pada rongga mulut pasien.
 Menganjurkan pasien untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi 6 bulan
sekali.
 Instruksikan pasien untuk meminum obat secara teratur.

2. Farmakologis
 Pasien diberi terapi asiklovir oleh rumah sakit rujukan, 5 kali sehari
dengan dosis 200 mg, begitu juga dengan pemberian kotrimoksazol 1x960
mg sebagai terapi pencegahan selama 2 minggu.

3. Rujukan
 Pasien dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit serta
membuat surat rujukan untuk melakukan tes laboratorium.

7
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 HIV/AIDS
HIV merupakan human retrovirus limfotropik, yang banyak ditularkan melalui
kontak seksual. Penularan penting lainnya yaitu melalui darah yang terinfeksi
(misal jarum yang digunakan bersama pemakai narkoba injeksi) dan penularan
dari ibu terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Infeksi HIV mewakili suatu spektrum penyakit yang dapat dimulai dengan
sindrom retroviral akut singkat yang biasanya berubah menjadi penyakit kronis
tahunan dan laten secara klinis. Kelainan ini pada akhirnya menjadi penyakit
defisiensi imunitas simtomatik yang mengancam jiwa jika tanpa pengobatan, dan
dikenal sebagai AIDS. OHL dikaitkan dengan perjalanan lebih cepat menjadi
AIDS pada individu terinfeksi HIV, dengan muatan virus HIV melebihi 20.000
kopi/ml, dan dengan hitung CD4+ dibawah 200/mm.
3.2 Oral Hairy Leukoplakia
Leukoplakia merupakan salah satu kelainan yang terjadi di mukosa rongga
mulut. Meskipun leukoplakia tidak termasuk dalam jenis tumor, lesi ini sering
meluas sehingga menjadi suatu lesi pre-kanker. Pemeriksaan histopatologi dan
sitologi dapat membantu dalam penegakan diagnosis leukoplakia. Akan tampak
adanya perubahan keratinisasi sel epitelium, terutama pada bagian superfisial.
OHL biasanya ditemukan pada pasien dengan human immunodeficiency virus
(HIV), walaupun didapatkan pula laporan terjadinya OHL pada pasien dengan
kondisi imunosupresif nonHIV lainnya, misalnya penerima transplantasi organ
padat atau sel punca hematopoietik, pasien dengan keganasan hematologi,
misalnya multiple myeloma atau leukemia mielogenik akut, dan pada pasien yang
membutuhkan pengobatan steroid sistemik
3.3 Manifestasi Oral Hairy Leukoplakia
Manifestasi klinis OHL berupa plak putih atau putih keabuan berbatas tegas
dengan tekstur berombak yang asimtomatis. Permukaan “hairy” berukuran
bermacam-macam mulai dari beberapa milimeter hingga keterlibatan luas dari

8
lidah hingga mukosa kavum oris. Lesi ini biasanya terjadi pada lateral lidah,
tetapi dapat pula pada permukaan ventral, dorsal lidah, dan mukosa pipi.
Penampakan khas OHL disebabkan oleh hipertrofi papila lidah. Secara umum lesi
ini bersifat tidak nyeri dan tidak dapat dihilangkan dengan manipulasi tumpul.
Lesi OHL menjadi simtomatik jika didapatkan koinfeksi dengan kandida. Hal itu
sering menyebabkan salah diagnosis dengan kandidiasis oral. OHL dapat
mengenai semua usia, tetapi sebagian besar kasus terjadi pada pria antara usia 45
dan 65 tahun. Angka insidensi dewasa ini menunjukkan bahwa rasio pria dan
wanita menurun dengan wanita menderitanya hampir sama seringnya seperti pria.
3.4 Etiologi Oral Hairy Leukoplakia
Virus Epstein-Barr (EBV). OHL biasanya dihubungkan dengan keadaan
imunokompromais terutama pada pasien human immunodeficiency virus (HIV).
Gambaran OHL menyerupai kandidiasis oral. Selain disebabkan karena virus ada
juga penyebab lain terjadinya OHL diantaranya kebiasaan meokok serta
mengkonsumsi alkohol.
3.5 Penatalaksanaan Kasus
Apabila dikaitkan dengan infeksi HIV, OHL seringkali sembuh dengan highly
active antiretroviral therapy (HAART). Pilihan terapi lainnya yaitu agen antivirus
herpes sistemik, misalnya asiklovir dan valasiklovir, podofilin topikal, retinoid
topikal, krioterapi, dan bedah eksisi.

9
BAB 4
KESIMPULAN

Penegakan diagnosis OHL secara klinis yang sering rancu dengan


kandidiasis oral memiliki nilai diagnostik terhadap infeksi HIV. Oral hairy
leukoplakia (OHL) merupakan lesi plak putih asimtomatis tampak vertikal seperti
berombak, sering ditemukan di tepi lateral lidah, dan disebabkan oleh infeksi
lokal virus Epstein-Barr (EBV). Apabila dikaitkan dengan infeksi HIV, OHL
seringkali sembuh dengan highly active antiretroviral therapy (HAART).

10
DAFTAR PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Berhubungan terhadap Kadar Cluster of Differentiation4


(CD4) pada pasien HIV/AIDS. Medika Hutama, 02(01), 308–313.
Bariyah, N., & Mailiza, F. (2019). Sebuah Kasus Suspek Leukoplakia Pada Laki-
Laki 44 Tahun (Dilematic Problem in Diagnosis and Management). B-Dent,
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 5(2), 83–86.
https://doi.org/10.33854/jbd.v5i2.154
Dodu, A. Y. E., Nugraha, D. W., & Ayyub, M. A. (2019). Penerapan Data Mining
Untuk Mendeteksi Tingkatan Stadium Penyakit Human Immunodeficiency
Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome (Hiv/Aids) Menggunakan
Algoritma Naive Bayes Classifier (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum
Daerah (Rsud) Anutapura Palu). ScientiCO : Computer Science and
Informatics Journal, 1(1), 33.
https://doi.org/10.22487/j26204118.2018.v1.i1.11900
Kinontoa, F. C., Mintjelungan, C. N., & Tambunan, E. (2017). Gambaran Status
Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang
Plus Bitung. E-GIGI, 5(2). https://doi.org/10.35790/eg.5.2.2017.17512
Martins, L. L., Rosseto, J. H. F., Andrade, N. S., Franco, J. B., Braz-Silva, P. H.,
& Ortega, K. L. (2017). Diagnosis of Oral Hairy Leukoplakia: The
Importance of EBV In Situ Hybridization. International Journal of Dentistry,
2017. https://doi.org/10.1155/2017/3457479
Pujiastuti, A. T., & Murtiastutik, D. (2016). Oral hairy leukoplakia pada pasien
HIV / AIDS ( Oral Hairy Leukoplakia in Patient with HIV / AIDS ). BIKKK
- Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin - Periodical of Dermatology
and Venereology, 28, 71–77.
Putra Gofur, N. R. (2021). Oral Hairy Leukoplakia as Prediction Oral Lesion for
HIV Disease : A Review Article. Interventions in Pediatric Dentistry Open
Access Journal, 5(3), 431–436.
https://doi.org/10.32474/ipdoaj.2021.05.000214

11
Ramayanti, S. (2014). Manifestasi Oral Pada Pasien Terinfeksi Virus Hiv/Aids.
Andalas Dental Journal, 2(1), 24–35. https://doi.org/10.25077/adj.v2i1.16
Rezeki, S., & Rahmayanti, F. (2021). PERAWATAN KANDIDIASIS ORAL
PADA PASIEN HIV/AIDS (Studi Pustaka). Cakradonya Dental Journal,
13(1), 39–47. https://doi.org/10.24815/cdj.v13i1.20913
Usman, N. A., Prasetyaningtyas, N., Endah, A., Hendarti, H. T., & Soebadi, B.
(2017). Kandidiasis oral sebagai penanda infeksi HIV/AIDS: laporan kasus.
Makassar Dental Journal, 6(2), 50–58.
Yunisa, D. (2015). Manifestasi Kelainan Kulit pada HIV/AIDS. J Agromed Unila,
2(4), 402–407.

12

Anda mungkin juga menyukai