Anda di halaman 1dari 12

PPT Diskusi Lesi Oral

Fordyce Granule

Farah Azza Soufana – 20194020002


Dosen Pembimbing : drg. Dwi
Suhartingtyas, MDSc
Identitas Pasien

Nama : Tn. SB
Usia : 24 tahun 1 bulan 20 hari
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Mahasiswa S2 Hukum UGM
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Seturan, Yogyakarta
Nomor RM : 52527
Tanggal Kunjungan : 05/03/21

2
Pemeriksaan Subjektif
• CC : Pasien datang untuk memeriksakan kondisi bibirnya yang terdapat bintik putih kekuningan pada
bibir bagian atas, samping dan bawahnya.
• PI : Pasien awalnya tidak menyadari kondisi bibir tersebut, tetapi sekitar 3 tahun yang lalu pasien mulai
menyadarinya. Pasien tidak merasakan sakit di bagian tersebut. Pasien mengaku sering sekali
mengelupas kulit bibirnya yang kering dengan cara di gigit atau dikelupas dengan jari dan juga pasien
sering memaikan atas bibirnya (bagian filtrum). Dan bintiknya juga dimainkan. Keadaan tersebut belum
pernah di periksakan ke dokter gigi.
• PDH: Pasien terakhir ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin ±1,5 th yg lalu. Pasien
menyikat gigi dalam sehari sebanyak 3x, ketika pagi setelah sarapan, sore ketika mandi dan malam
sebelum tidur
• PMH: Pasien tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik & alergi. Pasien terakhir di rawat di RS
4 tahun yang lalu karena ada penyumbatan pembuluh darah. Pasien tidak memiliki alergi makanan/obat.
Tidak sedang mengkonsumsi obat rutin.
• FH: Bapak, Ibu & kakak perempuan pasien tidak memiliki keluhan yang sama serta tidak dicurigai
memiliki riwayat penyakit sistemik. 3
SH :
- Pasien merupakan mahasiswa semester awal denga aktifitas rendah (kuliah 80% lewat online
saja)
- Pasien mengkonsumsi buah & sayur setiap hari (ibu pasien selalu memasak sayur di menu
makan setiap hari dan sebelum makan pasien selalu memakan buah (jeruk, apel, anggur,
strawberry))
- Pasien mengkonsumsi kopi hitam dlm seminggu ±3 kali
- Pasien berolahraga gym setiap 4x dalam seminggu dengan waktu ±2jam
- Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk. Mengunyah dengan 2 sisi.
- Pasien sudah berhenti merokok ±2 tahun

4
Pemeriksaan Objektif
Terdapat bintik putih kekuningan pada bibir bagian
atas, samping kanan dan bibir bawah dengan
ukuran 0,5-1 mm dengan jumlah multiple.
Bertekstur kasar dan berbatas jelas serta
asimptomatik.

Jenis Lesi : Papular


Lokasi : Vermilion border bibir atas (lateral),
komisura, lower lip vermillion
Ukuran : ±0,5-1mm
Warna : Putih kekuningan
Jumlah : Multiple
Tekstur : Kasar
Batas : Jelas

Dx : Fordyce’s Granule
DDx : Intraoral Sebacea hyperplasia dan Lynch
Syndrome (Lynch syndrome  penyakit yang
terdiri dari beberapa kondisi klinis dan
manifestasi berupa fordyc granule dan sebasea
hyperplasia)
Etiologi : Multifaktorial yang mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar sebasea

6
1. KIE TREATMENT PLANNING
o Komunikasi
• Menyampaikan kepada pasien bahwa kondisi yang diperiksakan tersebut merukan
Fordyce granules salah satu bentuk variasi normal yang terjadi dan tidak merupakan suatu
keganasan
o Informasi
• Menjelaskan bahwa factor penyebabnya merupakan berhubungan dengan kelenjar
sebasea dimana pertumbuhannya dipengaruhi banyak factor seperti pubertas sehingga baru
terlihat ketika dewasa
o Edukasi
• Memberikan edukasi seputar menjaga kebersihan rongga mulut dikarenakan mengenai
kondisi pasien tidak ada hal pencegahan yang bisa dilakukan sehingga edukasi ditekankan
mengenai keshatan gigi dan mulut yang berhubungan dengan social history dari pasien
2. Observasi
3. Kontrol dan Evaluasi 7
Fordyce Granule
-Fordyce’s Granule merupakan glandula sebasea (Kelenjar
Lemak) yang ectopic/heterotopic atau sebaceous choristomas
 jaringan normal pada lokasi yang abnormal pada mukosa
rongga mulut
HF
-Glandula sebasea/ Kelenjar lemak yang dimana selalu
berhubungan dengan folikel rambut kecuali pada papilla
mamae, labia minora, sudut mulut, serta bibir yang SG
dikelilingi atau dibungkus oleh jaringan ikat
-Fordyce’s Granule biasanya berjumlah multiple berbentuk
papul dengan warna kuning atau putih kekuningan yang
dapat terjadi pada mukosa bukal, vermillion bibir atas serta
daerah retromolar
-Prevalensi terjadinya Fordcye’s granule lebih banyak terjadi
pada orang dewasa khususnya pria dewasa dikarenakan
pengaruh hormone dan pubertas yang mempengaruhi
glandula sebasea
8
Differential diagnose
SEBACEA HYPERPLASIA
Multiple, asymptomatic, berwarna
kuning atau flesh-colored, dome-
shaped papules. Beberapa lesinya
juga mempunyai central
umbilication. Diameter lesinya 2-5
mm bahkan bisa lebih. Di wajah, bisa
terjadi di jidat, pipi, dan hidung,
tetapi juga bisa terjadi di oral.
Kondisi tersebut biasa ditemukan
pada manusia paruhbaya dan orang
tua.
9
KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif


yang telah dilakukan maka pasien memiliki variasi
normal berupa fordyce granule pada bibir. Pada
pasien perlu diberikan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang kondisi pasien, menjelaskan
bahwa kondisi pasien bukan merupakan keganasan,
bukan penyakit menular dan merupakan variasi
normal yang umum dialami.Perlu dilakukan
observasi untuk melihat apakah ada penambahan
jumlah, ukuran dan keluhan rasa sakit, mengingat
kondisi tersebut merupakan variasi normal pada
tubuh manusia.
10
Daftar Pustaka

1. De Felice, Parrini, Chitano, et al (2005). Fordyce granules and hereditary non-polyposis colorectal cancer
syndrome. Italia. Gut 2005;54:1279–1282. doi: 10.1136/gut.2005.064881.
2. Odell, E. (2017). Cawson's essential of Oral Pathology and Oral Medicine. Elsevier.Regezi, J. A., Sciubba, J. J., &
Jordan, R. C. (2017). Oral Pathology: Clinical Pathologic Correlations Seventh Edition. Riverport Lane : Elsevier.

..................................................................................................................

11
TERIMAKA
SIH

12

Anda mungkin juga menyukai