A-4-years-old female patient accompanied with her aunt come to dental clinic to
consult about her lip and palate condition. She has cleft on her upper lip and palate
since she was born. Her aunt said that her mother often got ill and took medication
without doctor’s prescription during pregnancy. Patient’s physical examinations show
that she is skinny, the size of her upper jaw is small, and asymmetry, further more the
number of her teeth are less than normal. She feels unconfident and inferior because
of her condition. According to her aunt, both of her parents feel embarrassed due to
their child condition.
Pasien perempuan berusia 4 tahun didampingi bibinya datang ke klinik gigi untuk
berkonsultasi mengenai kondisi bibir dan langit-langit mulut. Dia memiliki bibir
sumbing dan langit-langit mulut sumbing sejak dia lahir. Bibinya mengatakan bahwa
ibunya sering sakit-sakitan dan minum obat tanpa resep dokter selama hamil. Dari
pemeriksaan fisik pasien terlihat kurus, ukuran rahang atas kecil, tidak simetris, dan
jumlah giginya kurang dari normal. Dia merasa tidak percaya diri dan rendah diri
karena kondisinya. Menurut bibinya, kedua orang tuanya merasa malu dengan kondisi
anaknya.
Klarifikasi Istilah
Perumusan Masalah
A. Definisi
1. kelainan apa yg terjadi pada anak tersebut dan definisi dari kelainannya
labioschisis : celah di mulut, terjadi karena jaringan yg membentuk bibir tidak
menutup sempurna sehingga muncul celah diatas bibir. minggu 4-6 pasca
konsepsi
palatoschisis : celah di langit langit mulut/ palatum biasa terjadi selama masa
kehamilan palatum tidak menyatu sampai ke daerah calvitas nasalis sehingga
bagian mulut dan hidung ada celahnya. Tidak terbentuk mesoderm sehingga
bagian yg telah menyatu yaitu prosessus maksilaris dan nasalis terpecah kembali.
Klasifikasi berdasarkan struktur palatum yg terkena:
-Palatum primer dasar hidung, tulang alveolar dan palatum drum
-Palatum Sekunder : pada palatum drum dan palatum mole
4. Apakah konsumsi obat dapat berpengaruh dan apa saja obat yg dapat menyebabkan
kelainan tersebut?
Obat dapat berpengaruh karena beberapa obat dapat menyebabkan cacat lahir
obat anti kejang dan penenang diazepam dan phenitoin anti (konklusan)
menghambat pertumbuhan embrio secara keseluruhan termasuk facial
prominences dimana terjadi penurunan laju proliferasi mesenkimal.
Obat obatan acne yg mengandung accutane, methrotrexate, dan obat untuk
artritis dan psoriasis
Obat anti depresan Obat menghalangi sel yg harusnya menyatu menjadi tidak
menyatu
Obat kortikosteroid obat tretinoid
B. Etiologi
1. etiologi dari skenario tersebut
gangguan pada saat masa kehamilan
faktor lingkungan : paparan zat teratogenik zat menghambat
faktor genetik faktor kekurangan gizi : B12, B6(pertumbuhan perkembangan pada
syaraf), asam folat (berperan dalam pertumbuhan tulang), zinc(pertumbuhan janin
otak), B3, B2
faktor sindromnya : vandeer woude
infeksi virus saat kehamilan
faktor lain : ibu hamil obesitas, diabetes, mengonsumsi alkohol, merokok zat
nikotin Menguranginya aliran darah ke janin, konsumsi jamu/ obat herbal yg
dicampur dexametason obat yg dapat menghilangkan segala rasa sakit
faktor toxisitas : keracunan makanan atau obat
penyakit komorbid pada saat ibu hamil : hipertensi gestasional
C. Klasifikasi
1. Klasifikasi dari kelainan anak tersebut
a.Labioschisis
Unilateral incomplete celah hanya pada mulut satu sisi
Unilateral complete celah pada mulut dan langit langit
Bilateral incomplete celah hanya pada mulut (dua sisi)
Bilateral complete celah pada mulut dan langit langit
b.Palatoschisis
Kelas I terjadi di langit langit lunak
Kelas II Celah langit lunak dan keras belakang foramen incisivum
Kelas III kombinasi unilateral celah terjadi di langit lunak dan keras dan bibir
Kelas IV kombinasi bilateral celah terjadi di langit lunak dan keras dan bibir
D. Patogenesis
1. Bagaimana patofisiologi kasus anak tersebut
Genetik, kelainan pada kromosom, faktor lingkungan dari etiologi tersebut
menyebabkan mesoderm tidak terbentuk gagalnya prossesus nasalis dan maksilaris
bersatu sehingga terjadi labioschisis dan palatoschisis
2. Mengapa pasien pada kasus kurus rahang tidak simetris dan gigi kurang dari normal
Karna pasien mengalami kelainan sehingga nutrisi yg masuk kurang
Karena terdapat celah tidak ada tempat untuk tumbuh giginya
3. Apa yg akan terjadi jika kondisi tersebut dibiarkan hingga pasien dewasa
Kemungkinan akan kekurangan gizi dikarenakan ganguan makan
Berdampak pada kondisi psikologi
Berdampak pada faktor lingkungan
Kesulitan berbicara sengau agak dengung artikulasi kurang jelas
Beresiko terkena ISPA
4. Apakah kondisi ini dapat didiagnosa dalam masa kandungan kalau iya bagaimana
Dapat dideteksi dalam pemeriksaan USG (80%) prenatal trimester 2 posnatal
terdapat celah di gusi dan bibir
USG 3D terdapat celah pada bibir
MRI (88%) di minggu 22-26
2. Bagaimana peran orang tua dalam menyikapi keadaan anaknya dalam kasus tersebut
Membatu psikologis anak dengan mencari kelebihan anaknya agar anaknya tidak tertekan
Menyampaikan bahwa kelainan yg dialami itu tidak berdampak buruk
Dokter memberikan dukungan pada orang tua
LO
1. Bagaimana infeksi telinga berhubungan dengan palatum
2. Lengkapin jawaban
3. Gambar klasifikasi
4. sertain referensi
5. etiologi
6. patofisiologi
7. akibat”nya dikaji lebih
8. perawatan bibir sumbing : operasinya mulai kapan, ambil tulangnya dr mana,
9. peran ortu, efek ke anaknya