BENJOLAN DI GUSI
OLEH:
Rezfuazah Erwin
180600128
FASILITATOR:
Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc
Seorang pasien perempuan berusia 26 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan
keluhan terdapat benjolan dan perdarahan di gusi selama 2 bulan. Dari anamnesis diketahui
benjolan tidak pernah terasa sakit namun makin hari ukurannya bertambah besar dan sering
berdarah bila tersentuh. Pasien sedang hamil 6 bulan. Pada pemeriksaan ekstra oral tidak
ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan intra oral, di daerah papila interdental gigi 11 dan 12
terlihat nodul eritematus, bertangkai, berdiameter 10mm x 8mm, tidak sakit (Gambar). Pada
gingiva terdapat inflamasi dengan konsistensi oedematus, berdarah jika diprobing, ada
kehilangan perlekatan pada beberapa gigi. OHIS 3,8.
Pertanyaan:
1. Jelaskan prosedur penegakkan diagnosis penyakit pasien tersebut!
1) Anamnesis/subjektif
Keluhan utama (lokasi lesi, onset dan kronologis, kualitas, kuantitas, faktor
yang memperberat dan memperingan keluhan)
Riwayat dental
Riwayat penyakit sistemik
Riwayat sosial dan ekonomi
2) Pemeriksaan klinis/objektif
Melihat pasien secara visual/tampilan umum pasien
Pemeriksaan intraoral (mukosa, lidah, gigi geligi, dasar mulut)
Pemeriksaan ekstraoral (kelenjar lymph)
3) Pemeriksaan penunjang
Pada kasus ini, bisa dilakukan pemeriksaan patologi anatomi untuk epulis
gravidarum dan radiografi untuk periodontitis.
Sumber:
Setyawan F. Komunikasi medis: hubungan dokter-pasien. J Unimus. 2017; 1(4):54.
2. Jelaskan diagnosis dari keluhan benjolan dan kelainan periodontal pada pasien
tersebut!
a. Kelainan mukosa
Diagnosis untuk kelainan mukosa (keluhan benjolan) tersebut adalah epulis
gravidarum (pregnancy epulis). Epulis gravidarum adalah suatu kelainan pada
gingiva dengan lesi berbentuk nodul yang tumbuh cepat dan jinak yang muncul
pada masa gestasi (kehamilan). Lesi epulis yang muncul pada saat hamil ini
merupakan lesi yang identik dan memiliki struktur histologi yang sama dengan
pyogenic granuloma. Prevalensi epulis gravidarum meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilan sampai akhir kehamilan ketika level estrogen
mencapai puncak, dan akan menyusut setelah melahirkan karena terjadi
penurunan level estrogen secara drastis.
Gambaran klinis:
Lesi berbentuk nodul atau tumor yang sifatnya jinak
Lesi berwarna merah terang
Mudah berdarah karena banyak vaskularisasi
Bertangkai
Ukuran dapat mencapai 2 cm
Tidak menimbulkan keluhan selain benjolan
b. Kelainan periodontal
Diagnosis kelainan periodontal untuk kasus adalah periodontitis. Dilihat dari
kasus, adanya kehilangan perlekatan pada beberapa gigi mendukung diagnosis
ini. Selain karena skor OHIS pasien yang tinggi (menandakan OH buruk),
periodontitis pada masa gestasi juga dapat muncul karena hipersekresi hormon.
Sumber:
1. Glick M. Burket’s oral medicine. 12th ed. Shelton: PMPA-USA; 2015:151-2.
2. Cawson RA, Odell EW. Cawson’s essentials of oral pathology and oral medicine.
8th ed. Philadelphia: Elsevier; 2008:413-4.
Sumber:
Glick M. Burket’s oral medicine. 12th ed. Shelton: PMPA-USA; 2015:151-2, 676.
Aktivasi mediator
Penyakit inflamatori (IL-6, PGE2,
periodontal TNF-α, IL-1
Sumber:
1. Soulissa AG. Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal. J PDGI.
2014;63(3):71-5.
2. Suwandi T. Hubungan penyakit periodontal pada kehamilan dengan kelahiran
bayi prematur. JKGT. 2018;1(1):53-6.
Sumber:
Cawson RA, Odell EW. Cawson’s essentials of oral pathology and oral medicine. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier; 2008:413-4.
Pada kasus, pasien datang dengan epulis gravidarum dan periodontitis pada
trimester 2 kehamilan. Prosedur dental yang dapat dilakukan pada trimester 2 pada
pasien hamil bertujuan untuk merawat penyakit yang aktif dan melakukan pencegahan
terhadap penyakit yang dapat timbul pada trimester 3. Yang dapat dilakukan dokter
gigi untuk merawat pasien adalah kontrol plak dan instruksi oral hygiene. Untuk
periodontitis bisa dilakukan scalling dan kuretase, sedangkan epulis gravidarum akan
menyusut sendiri seiring menurunnya kadar hormon.
Sumber:
1. Wijaksana IK. Dental treatment consideration in pregnant woman. J Kesehatan
Gigi. 2019;6(2): 119-20.
2. Glick M. Burket’s oral medicine. 12th ed. Shelton: PMPA-USA; 2015:151-2.
Sumber:
1. Soulissa AG. Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal. J PDGI.
2014;63(3):71-5.
2. Suwandi T. Hubungan penyakit periodontal pada kehamilan dengan kelahiran
bayi prematur. JKGT. 2018;1(1):53-6.
Sumber:
Glick M. Burket’s oral medicine. 12th ed. Shelton: PMPA-USA; 2015:151-2.