BLOK 13
(KOMPROMIS MEDIS)
PEMICU 2
DISUSUN OLEH:
220600046
DOSEN PENGAMPU:
MEDAN
2024
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. DESKRIPSI TOPIK
Pemicu 2
Nama Pemicu : Riwayat satu gigi hilang setiap kali hamil
Penyusun : drg. Indri Lubis, M.DSc; Dr. drg. Pitu Wulandari, S.Psi., Sp.Perio,
Subsp.MP(K); drg. Cek Dara Manja, Sp.RKG, Subsp. RDP (K)
Hari/Tanggal : Kamis/4 April 2024
Jam : 07.00-09.00 WIB
Skenario:
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke RSGM dengan keluhan
benjolan di gusi selama 2 bulan. Keluhan tidak pernah terasa sakit, namun
makin hari ukurannya bertambah besar dan sering berdarah bila tersentuh.
Berdasarkan anamnesis, pasien menyikat gigi satu kali sehari karena khawatir
gusinya berdarah, pasien juga menunjukkan sedang dalam masa kehamilan 28
minggu untuk anak ketiga. Terdapat riwayat kunjungan ke dokter gigi untuk
pencabutan gigi dikarenakan goyang pada masa kehamilan anak pertama dan
kedua. Pemeriksaan ekstra oral tidak menunjukkan kelainan. Pemeriksaan intra
oral menunjukkan di daerah papilla interdental gigi 11 dan 12 terlihat nodul
eritematus, bertangkai, berdiameter 10 mm x 8 mm, tidak sakit (Gambar). Pada
gingiva oedema, BOP (+), kedalaman poket absolut 6 mm. Gigi 31 dan 32
mobiliti derajat 2, kedalaman poket 5mm, dan terdapat traumatic oklusi pada
gigi tersebut. Indeks debris: 2,1; indeks kalkulus: 2,3; indeks plak: 3,1.
Pertanyaan:
1. Jelaskan prosedur penegakkan diagnosis kasus tersebut!
2. Apakah pada kasus tersebut diperlukan pemeriksaan penunjang?
Jelaskan!
3. Bagaimana pertimbangan persiapan dokter gigi ketika melakukan
pengambilan radiograf seperti pada kasus tersebut?
4. Jelaskan diagnosis dari kasus tersebut!
5. Jelaskan diagnosis banding dari keluhan benjolan pada kasus tersebut!
6. Jelaskan etiologi dan patogenesis kasus tersebut!
7. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan dental ketika melakukan
perawatan kasus tersebut!
8. Jelaskan rencana perawatan pada pasien tersebut!
9. Jelaskan pengaruh penyakit periodontal pada kasus tersebut terhadap
bayi yang akan dilahirkan!
10. Jelaskan prognosis kasus tersebut!
Learning Issues:
Prosedur diagnosis Penyakit Mulut
Kehamilan dan hubungannya dengan bidang kedokteran gigi
Rencana perawatan periodontal
Hubungan keparahan periodontal dengan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR)
Radiografi periapikal dan proteksi radiasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jelaskan prosedur penegakkan diagnosis kasus tersebut!
Jawab:
Sumber:
i. Pemeriksaan Ekstraoral
Setiap kelainan ekstraoral yang nampak dicatat seperti penampilan umum :
berat dan besar, simetri wajah, bibir , circum oral, kelenjar limfe dan TMJ
ii. Pemeriksaan Intraoral
Pemeriksaan kondisi mukosa, gigi, gingiva, dan lidah.
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang membantu dokter gigi untuk memastikan diagnosa. Salah
satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah biopsi untuk
memperkuat diagnosa dokter tersebut.
Pada kasus ini, karena terdapat juga penyakit periodontal maka dapat dilakukan
pemeriksaan mobiliti gigi dan pemeriksaan periodonsium seperti pemeriksaan
plak dan kalkulus, pemeriksaan gingiva, pemeriksaan saku periodontal yang
mencakup keberadaan dan distribusi poket, kedalaman poket, tipe poket dan level
perlekatan.
2. Indikasi Radiografi:
Dokter gigi harus mempertimbangkan apakah radiografi benar-benar
diperlukan untuk diagnosis atau perencanaan perawatan yang tepat. Jika informasi
yang diperlukan dapat diperoleh melalui pemeriksaan klinis dan anamnesis, radiografi
mungkin tidak diperlukan.
Sumber :
1. Vt, H., T, M., T, S., Nisha V, A., & A, A. (2013). Dental considerations in
pregnancy-a critical review on the oral care. Journal of clinical and diagnostic
research : JCDR, 7(5), 948–953. https://doi.org/10.7860/JCDR/2013/5405.2986
Sumber :
1. Slat, G. C., Khoman, J. A., & Bernadus, J. B. B. (2021). Penyakit
Periodontal pada Masa Kehamilan dan Perawatannya. E-GiGi, 9(2), 229–
237. https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.34900
2. Satrio R, Pramudyanaswari. Penatalaksanaan Gingivitis Gravidarum
pada Ibu Hamil di RSGM Universitas Jenderal Soedirman. Jurnal Unej
2022 : 19(1).
9. Jelaskan pengaruh penyakit periodontal pada kasus tersebut terhadap bayi yang
akan dilahirkan!
Jawab:
Peningkatan dan perubahan hormonal saat kehamilan dapat dikatakan sebagai faktor
pengubah dan plak bakteri meningkatkan risiko terkena penyakit periodontal selama
kehamilan seperti gingivitis keha milan (pregnancy gingivitis), epulis gravidarum
(pyogenic granuloma), dan periodontitis. Selain itu, penyakit periodontal dapat
memengaruhi kesehatan janin dan kondisi kehamilan, termasuk terjadinya kelahiran yang
disertai dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang akan membawa risiko kematian,
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, dan risiko anak men jadi stunting jika
tidak tertangani dengan baik. Salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB)
ialah bayi BBLR. Kejadian BBLR dianggap sebagai indikator kesehatan masyarakat
karena erat hubung annya dengan angka kematian, kesakitan, dan kejadian kurang gizi di
kemudian hari. Penyakit periodontal merupakan salah satu faktor resiko bayi lahir
prematur dan juga BBLR.
Studi pada 8 puskesmas di surabaya pada tahun 2019 menunjukkan prevalensi ibu
hamil dengan gingivitis adalah 73% dan periodontitis adalah 36%. Periodontitis lebih
mampu mempengaruhi hasil kehamilan dibanding kebiasaan merokok maupun konsumsi
alkohol saat kehamilan. Wanita dengan periodontitis generalis memiliki resiko 5 kali lebih
besar mengalami kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 35 minggu dan 7 kali lebih
besar untuk mengalami kelahiran prematur dalam usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
Bayi dengan kelahiran prematur dapat memiliki berat badan lahir rendah. Penyebaran
bakteri dari infeksi periodontal menuju plasenta dapat terjadi secara perhematogen
melalui aliran darah. Penelitian menunjukkan bakteri P. Gingivalismampu menembus
plasenta sehingga dapat memicu peningkatan sitokin keradangan dan prostaglandin pada
amnion.
Sumber:
Wijaksana KE, Bargowo L, Supandi SK. Peningkatan Kesehatan Periodontal
Ibu Hamil Dalam Upaya Mengurangi Resiko Bayi Dengan Berat Badan
Lahir Rendah. Jurnal Layanan Masyarakat 2020; 4(2): 275-281.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan