DISUSUN OLEH
NIM: 180600169
2020
Pemicu 2
Seorang pasien perempuan berusia 26 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan terdapat benjolan dan pendarahan pada gusi selama 2 bulan. Dari anamnesis
diketahui benjolan tidak pernah terasa sakit namun makin hari ukurannya bertambah besar
dan sering berdarah bila disentuh. Pasien sedang hamil 6 bulan. Pada pemeriksaan ekstraoral
tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan intraoral, di daerah papila interdental gigi 11
dan 12 terlihat nodul eritematous, bertangkai, diameter 10mm X 8mm, tidak sakit. Pada
gingiva terlihat inflamasi dengan konsistensi oedematus, berdarah jika di probing, ada
kehilangan perlekatan pada beberapa gigi. OHIS 3,8.
Jawab: Diagnosis dari keluhan benjolan pada kasus adalah pregnancy epulis, dimana
insiden ini terjadi sekitar 5% kasus, yang dimulai pada saat trimester kedua, dimana
hormon estrogen dan progesteron meningkat, flora normal mengalami perubahan, dan
respon imun menurun. Diagnosis kelainan periodontal pada kasus adalah gingivitis,
dimana gingivitis terjadi masa bulan ke-2, puncak bulan ke-8. Gingiva eritema
terutama di tepi gingiva dan papilla interdental, edema, cenderung berdarah, dan
terlokalisir atau menyeluruh derta bersifat reversible.
Jawab: Diagnosis banding pada kasus tersebut tumor jinak atau neoplasma lain yang
terjadi pada gusi seperti Fibroma, Mixoma, Mioblastoma, dan Central Giant Cell
Tumors. Mioblastoma adalah tumor gigi pada jaringan gigi normal yang tersusun
dalam pola teratur, dan terlihat seperti kumpulan gigi-gigi kecil dalam jumlah yang
banyak. Kondisi ini sering disebut dengan odontoid atau denticles, yang terjadi akibat
pertumbuhan dental lamina berlebihan atau pembentukan enamel kecil pada rongga
mulut.
Jawab: - Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer epulis gravidarum,
tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat
reaksi keradangan pada gusi oleh iritasi lokal. Iritasi lokal tersebut kalkulus
atau plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, atau
tambalan yang kurang baik.
- Peningkatan konsentrasi hormone estrogen dan progesteron pada masa
kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, diantaranya pelebaran
pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga
gingiva menjadi lebih merah, bengkak, dan mudah mengalami pendarahan.
- Patogenesis:
Penyakit periodontal
Sumber: Russell SL, Mayberry LJ. Pregnancy and oral health: a review and
recommendations to reduce gaps in practice and research. American Journal of
Maternal Child Nursing 2008;33:32-35.
Trimester ke-2
- Kontrol plak.
- Scaling, kuretase.
Sumber: Laine MA. Effect of pregnancy on periodontal and dental health. Acta
Odontol Scand. 2002;60:257-264.
7. Jelaskan pengaruh penyakit periodontal pasien tersebut terhadap bayi yang akan
dilahirkan!
Jawab: - Infeksi periodontitis dapat meningkatkan level PE2 dan TNFα serta
mempercepat persalinan.
- Ibu dengan periodontitis sedang hingga parah 7 kali lebih besar resikonya
melahirkan bayi preterm low birth weight (prematur).
Sumber: Agueda A, Echeverria A, Manau C. Association between periodontitis in
pregnancy and preterm or low birth weight: Review of the literature. Med Oral Patol
Oral Cir Bucal. 2008;13:609-610.
Jawab: Prognosis pada pasien tersebut umumnya baik apabila pasien selalu menjaga
kebersihan mulutnya setelah dilakukan eksisi sempurna. Bedah eksisi yang dilakukan
harus mengambil seluruh bagian sampai dasar epulis tersebut dari sekitar jaringan
gusi walaupun berasal dari tulang periosteum tulang alveolar untuk mencegah
kekambuhan.
Sumber: Díaz-Guzmán LM, Castellanos-Suárez JL. Lesions of the oral mucosa and
periodontal disease behavior in pregnant patients. Med Oral Patol Oral Cir Bucal.
2004;9:430-434.
Fasilitator