2. Sonografi
- Alat untuk memeriksa organ dalam atau luka patogen dengan menggunakan
gelombang ultrasonik yang hasilnya ditampilkan dilayar monitor.
- Tidak terdapat sinar radiasi.
- Teknik pemeriksaan secara visual dengan menggunakan ultrasonik untuk melihat
kondisi kehamilan, organ dalam, dan luka patologi.
3. Perawatan antibiotik
- Pemberian antibiotik secara berkelanjutan.
- Perawatan untuk mencegah infeksi dan dilakukan secara terkontrol.
- Biasanya digunakan untuk penyakit-penyakit infeksi karena bakteri.
4. Prematur
- Proses yang terjadi sebelum waktunya.
- Contoh : kelahiran prematur, kontak prematur, erupsi prematur, dll.
- Jika pada kelahiran prematur biasanya terjadi pada usia kehamilan 20-37 minggu.
- Klasifikasi prematur menurut who yaitu, extremely preterm (< 28 minggu), very
preterm (28 - <32 minggu), dan Moderate to late preterm (32 37 minggu).
5. Gravida 6 para 2123
- Gravida berarti ibu yang sedang hamil, sedangkan para berarti seorang ibu yang
melahirkan bayi dan mampu hidup.
- 6 kali hamil, memiliki 2 lahir hidup usia kehamilan >37 minggu (kehamilan penuh) /1
prematur (20-37 minggu)/2 keguguran/3 anak hidup.
6. Bengkak
- Suatu benjolan karena vaskularisasi (dilatasi pembuluh darah).
- Pembesaran yang disebabkan perpindahan cairan ke jaringan. Cairan itu dibagi
menjadi 2 yaitu, eksudat dan transudat. Eksudat terjadi karena adanya infeksi,
sedangkan transudat terjadi tiadak karena infeksi.
7. Gingivitis kronis
- Sudah mengarah ke periodontitis.
- Peradangan pada gingiva karena bakteri plak.
- Terjadi bleeding saat probing dan terdapat false poket.
- Suatu peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh kalkulus, bakteri P. Gingivalis,
debris makanan pada free gingiva yang dapat merusak jaringan epithelium pada
gingiva.
- Inflamasi gingiva sebagai respon iritan lokal dan sistemik.
8. Penyakit periodontal
- Penyakit yang mengenai jaringan periodontal yang meliputi gingiva, ligamen
periodontal, tulang alveolar, dan sementum.
9. Periodontitis kronis
- Proses inflamasi pada jaringan periodontal yang meliputi gingiva, ligamen periodontal,
tulang alveolar, dan sementum. Gejala -> rasa sakit berkurang, resorbsi tulang alveolar
secara vertikal sehingga membentuk infrabony, dan sudah terdapat poket periodontal.
10. Eksudat
- Cairan yang keluar ketika terjadi inflamasi yang biasanya berisi protein.
STEP 2 (PROBLEM DEFINITION)
1. Apakah ada hubungan kebocoran cairan serviks dengan kelianan jaringan
periodontal?
2. Bagaimana cara menangani multiple karies pada ibu hamil?
3. Bagaimana mekanisme penyakit periodontal mempengaruhi ibu hamil sampai
keguguran?
4. Bagaimana gambaran klinis penyakit periodontal pada ibu hamil?
5. Bagaimana kehamilan mempengaruhi penyakit periodontal dan rongga mulut?
6. Bagaimana perawatan antibiotik untuk ibu hamil?
7. Bagaimana perawatan rongga mulut yang boleh dilakukan pada ibu hamil?
8. Mengapa penyakit periodontal kembali lagi terjadi padahal sudah dilakukan
perawatan?
STEP 3 (BRAINSTORMING)
1. Hubungan kebocoran serviks dengan kelainan jaringan periodontal :
- Ada hubungan antara kebocoran serviks dengan kelainan jaringan periodontal, bakteri
mengeluarkan endotoksin yang akan merusak plasenta melalui peredaran darah. Sehingga
produksi PGE2 dan TNF- meningkat yang mengakibatkan kontraksi uterus dan dilatasi
serviks. Kemudian cairan mukus dalam uterus terganggu sehingga, kebocoran serviks terjadi.
- Pada masa kehamilan terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Hal ini
renyebabkan limfosit T menurun dan bakteri P. Intermedia meningkat. Sehingga gingiva akan
rentan terhadap peradangan, akibatnya terjadi penyakit periodontal seperti gingivitis
gravidarum dan epulis gravidarum.
6. Perawatan antibiotik untuk ibu hamil
- Kategori A : Kategori ini meliputi obat-obatan dan bahan yang telah diuji melalui penelitian
terkontrol pada wanita. Penelitian tersebut menunjukkan tidak ada resiko terhadap fetus selama
semester pertama kehamilan dan kemungkinan bahaya terhadap janin kecil.
- Kategori B : Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa bahan ini tidak beresiko
terhadap janin, tetapi belum ada penelitian terkontrol yang telah dilakukan pada manusia untuk
memastikan kemungkinan efek samping terhadap janin. Kategori ini juga meliputi obat-obatan
yang telah menunjukkan efek samping pada janin hewan, tetapi penelitian terkontrol pada
manusia tidak diungkapkan adanya resiko terhadap janin.
- Kategori C : Penelitian pada hewan telah memperlihatkan bahwa obat ini mungkin memiliki
efek teratogenik dan/atau toksik terhadap embrio, tetapi belum dilakukan penelitian terkontrol
pada wanita. Suatu obat juga masuk ke dalam kategori ini bila tidak ada penelitian terkontrol
yang dilakukan pada manusia maupun hewan
- Kategori D : Terdapat bukti risiko terhadap janin manusia, tetapi manfaatnya dalam situasi
tertentu, misalnya penyakit yang serius atau keadaan yang membahayakan nyawa tanpa tersedia
terapi alternatif lainnya, dapat membenarkan pemakaian obat-obatan ini semasa kehamilan.
- Kategori X : Penelitian pada hewan atau manusia telah memperlihatkan bahwa obat ini
menyebabkan perubahan pada janin atau telah menunjukkan bukti-bukti peningkatan resiko
terhadap janin, berdasarkan eksperimen pada hewan dan manusia. Risiko terhadap janin
melebihi segala manfaatnya.
7. Perawatan rongga mulut yang boleh dilakukan pada ibu hamil hanya boleh diberika pada usia
kehamilan trimester II karena saat itu pembentukan organogenesis sudah sempurna meski janin
masih belum terlalu besar.
8. Penyakit periodontal dapat terjadi kembali karena oral hygiene pasien buruk, pola hidup yang
salah (jarang menggosok gigi, makan makanan yang kurang serat, dll), dan bakteri plak meningkat
akibat dari meningkatnya GCF.
STEP 4 (MAPPING)
STEP 5 (LO)
1. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran klinis kelainan jaringan periodontal
pada Ibu hamil
pembengkakan
Berkurangnya kekenyalan
mudah berdarah.
Epulis gravidarum merupakan kelainan gingiva yang jarang terjadipada
masa kehamilan, dengan prevalensi hanya0,2 sampai 5%.
lesiberwarna merah cerah
banyak vaskularisasi
kadang memiliki flek putih di permukaannya
biasanya bertangkai
dapat mencapai diameter 2 cm
serta tidak menimbulkan rasa sakit sehinggatidak menimbulkan
keluhan berarti selain karena ukurannya (Sharma,2007).
kebanyakantimbul di papila interdental
umumnya lebihsering di daerah labial pada rahang atas (M Prie,2007)
LO 2 PENGARUH KELAINAN JARINGAN
PERIODONTAL TERHADAP KEHAMILAN
Berdasarkan aspek mekanistik, sering timbul pertanyaan bagaimana patogen
periodontal spesifik atau produknya dapat mencapai unit feto-plasenta. Patogen
maupun virulensinya mampu mencapi unit feto- plasenta dikarenakan pengaruh
hormon. Selama kehamilan, hormon estrogen dan progesteron meningkat,
sehingga terjadi peningkatan permeabilitas vaskular dalam jaringann gingiva.
Peningkatan permeabilitas menyebabkan patogen maupun virulensinya dapat
mudah berdifusi melalui jaringan dibandingkan kondisi normal (Madianos dkk,
2013).
Proses prostaglandin mempengaruhi dilatasi serviks,
kontraksi uterus dan pecahnya korioamnion
Endotoksin dan eksotoksin Infeksi di rahim aktifasi monosit dan
bakteri makrofag
IL 1, IL 6, TNF
PGE2, PGFA
Perlunakan servix
Lahir
prematur
gingiva rentan
terhadap Perubahan komposisi
peradangan plak
Progesteron Produksi Proinflamasi dan
meningkat Prostaglandin (PGE2) imunosupresan
peradangan gingiva
semakin meningkat
LO 4 PERAWATAN RONGGA MULUT PADA
IBU HAMIL
Trimester I
Keguguran spontan lebih sering terjadi
Jenis perawatan yang bisa dilakukan: Plak kontrol, Oral higieni instruksi,
Scaling, polishing, kuret, hindari pilihan pengobatan.
Jika mual jangan memakan permen untutk menghindari mual karena dapat
memperburuk keadaan rongga mulut.
Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, oral higieni instruksi,
scaling, polishing, kuret, rutin perawatan gigi.
Trimester III
Pasien sering merasa tidak nyaman ketika perawatan karena janin sudah
membesar
Ketika perawatan pada dental chair pasien diposisikan miring kekiri untuk
menghindari supine hypotension syndrome
Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, oral higieni instruksi,
scaling, polishing, kuret, rutin perawatan gigi (setelah tengah trimester ketiga,
perawatan elektif harus dihindari) . (Hasan T, 2009)
LO 5 PERAWATAN ANTIBIOTIK PADA IBU
HAMIL
Klasifikasi obat-obatan selama masa kehamilan menurut FDA:
Pemilihan bahan
Pembatasan durasi
Meminimalisir dosis
PERIODE PERKEMBANGAN BAYI
DALAM RAHIM
Ovum : Fertilisasi-implantasi
Embrionik : Minggu kedua sampai kedelapan
Fetal : Diatas minggu kedelapan