Anda di halaman 1dari 10

ART (PERAWATAN

RESTORASI ART, INSIKASI


DAN KONTRAINDIKASI)
Oleh : Maryatul Qiftiyah
NIM : PO.71.25.1.20.037
A. DEFINISI ART
(AUTROMATIC RESTORATIVE TREATMENT)

Atraumatic Restorative Treatment (ART) adalah prosedur klinik


tanpa menggunakan bur gigi , water spray, atau anastesi. Tindakan
berupa eksavasi jaringan jaringan karies gigi secara manual dan
restorasi kavitas gigi.
ART (Atraumatic Restorative Treatment) , pada awalnya
digunakan pada negara yang berkembang, dimana perawatan gigi
secara lengkap tidak tersedia. ART merupakan bagian dari
intervensi yang meliputi komponen restoratif dan preventif terdiri
dari pembersihan kavitas gigi secara manual dengan instrumen
tangan dan merestorasinya dengan bahan adhesif yang mampu
melepaskan fluorida seperti semen ionomer kaca (SIK).
B. INDIKASI PENGGUNAAN ART
(AUTROMATIC RESTORATIVE TREATMENT)

a. ART diterapkan pada kavitas yang mencapai dentin dan


tanpa kelainan jaringan pulpa.
b. Pelaksanaan SIK-ART dilakukan pada daerah yang dalam
keadaan tanpa adanya listrik, pada negara yang sedang
berkembang, dan pada masyarakat yang tidak
dapat menjangkau mahalnya perawatan gigi
C. KONTRAINDIKASI PENGGUNAAN ART
(AUTROMATIC RESTORATIVE TREATMENT)

A. Pulpa gigi terbuka.


B. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi inflamasi pulpa.
C. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang tidak dapat di
akses oleh instrumen tangan
D. Kavitas yang sudah ada abses atau fistula
E. Gigi yang berada dipermukaan proksimal dan pit bukal terbuka.
D. Keuntungan Penggunaan SIK-ART
Keunggulan dari bahan ART antara lain:
a. Mudah didapat dan relative mudah karena menggunakan teknik manual
b. Dapat digunakan ditempat terpencil yang tidak tersdia listrik
c. Dapat meminimalisir penggunaan anastesi lokal
d. Adhesi kimia GIC mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk retensi
bahan restoratif
e. Pelepasan fluoride dari GICyang mencegah karis sekunder dan mungkin
meremineralisasi dentin yang karies
f. Mengkombinaskan perawatan dan penyembuhan dalam 1 prosedur
g. Mudah dipreparasi jia terdapat kecacatan
h. Biayanya murah
i. Memudahkan masyarakat yang tidak bisa menjangkau layanan kesehatan
j. Instrument sederhana
k. Efektif untuk komunitas (bakti sosial)
E. Kerugian Penggunaan ART

1. Belum terdapat restorasi ART yang tahan lama


2. Tekik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk
kesehatan gigi dan mulut
3. Penggunaan hand instrument dapat menimbulkan
kelelahan
4. Pencampuran manual memungkinkannya tidak
sesuai standar
F. INSTRUMENT (ALAT) DAN BAHAN ART

a.Instrument (Alat)
1.Kaca ulut 6. Carver
2.Sonde 7. Mixing pad (spatula dan gas slab
3.Pinset 8. Enamel acces cutter
4.Ekskavatorr 9. Senter
5.Dental hatchet

b. Bahan
1. Cotton roll
2. Cotton pellet
3. Powder dan liquid GIC
4. Dentin conditioning
5. Protelium jelly
G. APLIKASI ART
a. Filling (1 permukaan) : Gigi decidui dan permanent
b. Terutama untuk gigi yang rentan karies
c. Treatment untuk lansia, pasien dengan gangguan pshycal dan
mental atau pasien yang takut akan rasa sakit yang
ditimbulkan pada saat dilakukan restorasi

H. PRINSIP ART
a. Jaringan karies dibuang dengan instrument tangan saja
b. Merestorasi cavita dengan bahan restorasi yang melekat pada gigi
c. Bahan yang digunakan untuk merestorasi gigi pada ART yaitu glass
ionomer sement
KESIMPULAN
ART (Atraumatic Restorative Treatment) , pada awalnya digunakan pada negara
yang berkembang, dimana perawatan gigi secara lengkap tidak tersedia. ART
merupakan bagian dari intervensi yang meliputi komponen restoratif dan preventif
terdiri dari pembersihan kavitas gigi secara manual dengan instrumen tangan dan
merestorasinya dengan bahan adhesif yang mampu melepaskan fluorida seperti semen
ionomer kaca (SIK).
Semen ionomer kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada
tahun 1971. Semen ionomer kaca (SIK) merupakan material restorasi yang memiliki
biokompatibilitas. Material ini mampu berikatan secara fisiko kimia dengan jaringan
gigi, memiliki koefisien termal sama dengan dentin, dan dapat melepas fluorida. Oleh
karena itu SIK dipilih sebagai bahan dalam perawatan ART. Metode ini dikembangkan
karena di Negara berkembang, dimana gigi karies belum mendapat perhatian yang
cukup (FDI,1994).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai