Anda di halaman 1dari 8

PEMICU 1 BLOK 13

GIGI BELUM TUMBUH

OLEH:
Rezfuazah Erwin
180600128

FASILITATOR:
Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
Nama pemicu : Gigi belum tumbuh
Penyusun : Dr. Wilda Hafny Lubis, drg., M.Si; Erna sulistyawati, drg., Sp.Ort(K);
Karina Sugih Arto, dr., M.Ked(Ped) Sp.A(K)
Hari/Tanggal : Senin/11 Mei 2020

Seorang ibu membawa 2 orang anaknya berobat ke dokter gigi. Anak pertama,
perempuan 4 tahun dengan keluhan gigi 11 dan 21 berlubang, ingin ditambal. Ibu juga
menanyakan pada dokter tentang gigi anak keduanya yang laki-laki berusia 3 tahun yang
giginya belum tumbuh juga. Pada pemeriksaan klinis, stunting terlihat pada anak kedua.
Pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh. Pada lidah terlihat atrofi papila.

Pertanyaan:
1. Apakah kasus ini bersifat lokal atau sistemik?
a. Anak pertama, perempuan 4 tahun, gigi 11 dan 21 berlubang
Terjadinya karies pada gigi 11 dan 21 (gigi permanen) pada anak umur 4
tahun bisa dicurigai sebagai kondisi abnormalitas. Gigi 11 dan 21 biasanya akan
erupsi pada umur 7-8 tahun (menurut American Dental Association), sedangkan
pada anak ini, gigi 11 dan 21 sudah erupsi bahkan karies pada umur 4 tahun.

Sumber: American Dental Association: Tooth eruption, the permanent teeth.


www.ada.org.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan gigi erupsi lebih cepat (early
eruption). Salah satu yang mungkin terjadi adalah hyperthyroidsm. Pada penderita
hyperthyroidism dapat ditemukan manifestasi oral seperti kehilangan gigi desidui
yang lebih cepat (premature loss of deciduous teeth) dan juga erupsi gigi
permanen yang lebih cepat. Selain itu dapat ditemukan karies yang lebih luas
(extensive caries)
Berdasarkan pemaparan di atas, kasus anak pertama bisa dihubungkan
dengan kondisi sistemik.

Sumber:
Asnani KH. Essentials of pediatric dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2010: 204.

b. Anak kedua, stunting, gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh, lidah atrofi papila
Shortness (perawakan pendek) pada anak dapat terjadi karena banyak faktor.

Sumber: Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia: Perawakan


pendek pada anak dan remaja di Indonesia. 2017.

Keterlambatan erupsi gigi pada anak dapat disebabkan karena beberapa faktor.
Keterlambatan erupsi pada banyak gigi seperti pada kasus dapat disebabkan
karena gangguan endokrin, nutrisi, dan penyakit sistemik.1
Atrofi papilla pada lidah (glossitis) juga dapat disebabkan karena beberapa
kondisi. Glossitis pada anak biasanya dihubungkan dengan nutrisi dan status gizi
anak. Salah satunya adalah defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 diperlukan untuk
memproduksi sel darah merah di sumsum tulang dan sintesis myelin pada sistem
saraf.2
Ditinjau dari kemungkinan penyebab stunting, keterlambatan erupsi pada
anak, dan penyebab terjadinya glossitis, dapat diambil irisan. Ketiga faktor di atas
disebabkan karena adanya defisiensi nutrisi (non-hormonal) dan defisiensi hormon
(hormonal). Jadi disimpulkan kasus anak kedua bersifat sistemik.

Sumber:
1. Chaudhary M, Chaudhary SD. Essentials of pediatric oral pathology. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers. 2011: 46.
2. Dean JA. McDonalds and Avery’s dentistry for the child and adolescent.
Missouri: Elsevier. 2016: 145.

2. Jelaskan gambaran klinis stunting pada anak!


a. Gambaran klinis umum
1) Shortness (pendek)
Stunting pada anak biasanya ditandai dengan perawakan tubuh pendek
(tinggi badan tidak sesuai dengan umur) yang dapat ditentukan dengan
menghitung Z-indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U). Anak yang
mengalami stunting memiliki skor Z-indeks TB/U di bawah -2 SD (standar
deviasi).1
2) Gambaran klinis lain
Anak stunting biasanya juga diikuti dengan gangguan perkembangan
kognitif, kemampuan belajar rendah, penurunan sistem imun yang
meningkatkan risiko penyakit menular, dan kecenderungan menderita penyakit
sistemik seperti kardiovaskular, diabetes, hipertensi, dan obesitas.2

b. Gambaran klinis rongga mulut


1) Keterlambatan erupsi gigi
Pada anak stunting, dapat ditemukan terlambatnya erupsi gigi. Hal ini
dihubungkan dengan status gizi dan keterlambatan pertumbuhan tulang yang
erat hubungannya dengan proses erupsi. Proses erupsi gigi melibatkan proses
maturasi dan kemampuan tulang periodontal untuk mendukung gigi.2
Sumber:
1. Sutarto, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, faktor risiko, dan pencegahannya. J
Agromedicine. 2018;5(1):541.
2. Abdat M. Stunting pada balita dipengaruhi kesehatan gigi geliginya. J Syiah Kuala
Dent Soc. 2019;4(2):36.

3. Gigi apa sajakah yang seharusnya sudah tumbuh pada usia 3 tahun?

Sumber: American Dental Association: Tooth eruption, the primary teeth.


www.ada.org.

Menurut ADA, pada usia 3 tahun, gigi yang seharusnya sudah erupsi (sesuai
urutan erupsinya) adalah 71, 81, 51, 61, 52, 62, 72, 82, 54, 64, 74, 84, 53, 63, 73, 83,
75, 85, 55, 65. Pada usia 3 tahun (36 bulan), seharusnya semua gigi desidui sudah
erupsi.

4. Jelaskan data apa saja yang mendukung faktor lokal!


a. Anak pertama, perempuan 4 tahun, gigi 11 dan 21 berlubang
Karies yang terjadi pada anak pertama bisa disebabkan karena faktor lokal,
seperti karies pada umumnya. Karies dapat terjadi karena multifaktorial; host,
agent, substrat, dan waktu.
b. Anak kedua, stunting, gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh, lidah atrofi papila
Pada anak kedua, tidak ditemukan faktor lokal karena penyebab stunting,
keterlambatan erupsi gigi, dan atrofi papila lidah pada anak ini disebabkan faktor
sistemiknya.

5. Jelaskan data apa saja yang mendukung faktor sistemik yang berperan!
a. Anak pertama, perempuan 4 tahun, gigi 11 dan 21 berlubang
Erupsi gigi permanen anak pertama yang lebih cepat daripada erupsi gigi pada
umumnya dapat disebabkan karena beberapa kondisi, di antaranya kondisi
hipertiroid. Hal ini dapat digolongkan ke dalam kemungkinan faktor sistemik
yang berperan.
b. Anak kedua, stunting, gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh, lidah atrofi papilla
1) Stunting pada anak yang dapat disebabkan karena defisiensi nutrisi
2) Keterlambatan erupsi gigi desidui yang juga dapat disebabkan gangguan
endokrin (seperti hipotiroid), defisiensi nutrisi (dapat dihubungkan dengan
penyebab stunting), dan kelainan atau penyakit sistemik lainnya.
3) Atrofi papila pada anak yang disebabkan karena defisiensi nutrisi, seperti
vitamin B12.

6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan dokter gigi untuk kasus tersebut?
1) Anamnesis
 Keluhan
 Riwayat kelahiran dan pertumbuhan
 Riwayat nutrisi
 Riwayat keluarga
2) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik, dapat dilihat dengan visual atau dengan pengukuran
antropometri (tinggi badan, berat badan).
3) Pemeriksaan penunjang
Untuk pemeriksaan penunjang pada kasus keterlambatan erupsi, bisa
dilakukan dengan radiografi panoramik untuk melihat ada atau tidaknya benih
gigi sebagai penunjang diagnosis.
7. Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan pertumbuhan gigi terlambat?
Keterlambatan erupsi merupakan suatu gangguan erupsi yang terjadi karena
kegagalan gigi untuk tumbuh pada waktu erupsi gigi yang seharusnya. Keterlambatan
erupsi dapat terjadi secara lokal atau menyeluruh.
a. Keterlambatan erupsi secara lokal (terjadi pada satu atau beberapa gigi) dapat
terjadi karena:
1) Trauma
Trauma dapat menyebabkan kelainan seperti ankilosis, dilaserasi,
konkresensi, kista erupsi, dan eksfoliasi prematur gigi-gigi sulung.
2) Anomali gigi
Kelainan gigi seperti supernumerary teeth, regional odontodysplasia,
dan fusi juga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi.
b. Keterlambatan erupsi gigi secara menyeluruh (melibatkan banyak gigi atau
keseluruhan) dapat terjadi karena:
1) Gangguan sistem endokrin
a) Hipotiroid
b) Hipoparatiroid
c) Hipopituarisme
2) Gangguan nutrisi
a) Defisiensi vitamin D
b) Defisiensi kalsium dan fosfor
3) Penyakit sistemik
a) Hemifacial hyperthropy, odontomaxillary dysplasia
b) Cleidocranial dysplasia
c) Down syndrome
d) Achondroplastic dwarfism
e) Tricho-Dento-Osseous-Syndrom (TDO)
f) Pycnodisostosis
g) Ptituitary gigantism

Pada kasus, kemungkinan penyebab keterlambatan erupsi gigi pada anak


kedua adalah defisiensi nutrisi atau gangguan endokrin, tepatnya hipotiroid. Hormon
tiroid merupakan hormon pertumbuhan sehingga pada penderita hipotiroid secara
klinis akan terlihat pendek (kerdil) dengan ekstremitas pendek.
Sumber:
1. Amrullah SSA, Handayani H. Faktor-faktor yang mempengaruhi erupsi gigi
permanen pada anak
2. Chaudhary M, Chaudhary SD. Essentials of pediatric oral pathology. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers. 2011: 46.

8. Manajemen dental apakah yang dilakukan oleh dokter gigi?


Manajemen dental untuk pasien dengan gangguan tiroid
1) Perhatikan penggunaan anastesi. Pasien dengan gangguan tiroid memiliki risiko
terlambat untuk sadar pasca pemberian anastesi.
2) Pasien dengan gangguan hormon tiroid yang terkontrol dapat dilakukan
manajemen dental seperti anak lain.
3) Perhatikan pasien dengan kondisi hipotiroid parah dan tidak terkontrol. Trauma,
prosedur operasi, dan infeksi memungkinkan untuk terjadinya myxoedema coma
(gejala awal: hypothermia, bradikardia, hipotensi, dan kejang atau bangkitan
epileptik)
4) Hindari penggunaan obat-obatan seperti barbiturate dan transquilizer untuk pasien
dengan hipotiroid tidak terkontrol.
5) Jika terjadi myxoedema coma: berikan hidrokortison (100-300 mg) dan lakukan
CPR.

Sumber:
1. Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry. Canberra: Mosby
Elsevier. 2013: 367-8.
2. Asnani KH. Essentials of pediatric dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2010: 204.

Anda mungkin juga menyukai