OLEH:
Rezfuazah Erwin
180600128
FASILITATOR:
Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc
Seorang ibu membawa 2 orang anaknya berobat ke dokter gigi. Anak pertama,
perempuan 4 tahun dengan keluhan gigi 11 dan 21 berlubang, ingin ditambal. Ibu juga
menanyakan pada dokter tentang gigi anak keduanya yang laki-laki berusia 3 tahun yang
giginya belum tumbuh juga. Pada pemeriksaan klinis, stunting terlihat pada anak kedua.
Pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh. Pada lidah terlihat atrofi papila.
Pertanyaan:
1. Apakah kasus ini bersifat lokal atau sistemik?
a. Anak pertama, perempuan 4 tahun, gigi 11 dan 21 berlubang
Terjadinya karies pada gigi 11 dan 21 (gigi permanen) pada anak umur 4
tahun bisa dicurigai sebagai kondisi abnormalitas. Gigi 11 dan 21 biasanya akan
erupsi pada umur 7-8 tahun (menurut American Dental Association), sedangkan
pada anak ini, gigi 11 dan 21 sudah erupsi bahkan karies pada umur 4 tahun.
Sumber:
Asnani KH. Essentials of pediatric dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2010: 204.
b. Anak kedua, stunting, gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh, lidah atrofi papila
Shortness (perawakan pendek) pada anak dapat terjadi karena banyak faktor.
Keterlambatan erupsi gigi pada anak dapat disebabkan karena beberapa faktor.
Keterlambatan erupsi pada banyak gigi seperti pada kasus dapat disebabkan
karena gangguan endokrin, nutrisi, dan penyakit sistemik.1
Atrofi papilla pada lidah (glossitis) juga dapat disebabkan karena beberapa
kondisi. Glossitis pada anak biasanya dihubungkan dengan nutrisi dan status gizi
anak. Salah satunya adalah defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 diperlukan untuk
memproduksi sel darah merah di sumsum tulang dan sintesis myelin pada sistem
saraf.2
Ditinjau dari kemungkinan penyebab stunting, keterlambatan erupsi pada
anak, dan penyebab terjadinya glossitis, dapat diambil irisan. Ketiga faktor di atas
disebabkan karena adanya defisiensi nutrisi (non-hormonal) dan defisiensi hormon
(hormonal). Jadi disimpulkan kasus anak kedua bersifat sistemik.
Sumber:
1. Chaudhary M, Chaudhary SD. Essentials of pediatric oral pathology. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers. 2011: 46.
2. Dean JA. McDonalds and Avery’s dentistry for the child and adolescent.
Missouri: Elsevier. 2016: 145.
3. Gigi apa sajakah yang seharusnya sudah tumbuh pada usia 3 tahun?
Menurut ADA, pada usia 3 tahun, gigi yang seharusnya sudah erupsi (sesuai
urutan erupsinya) adalah 71, 81, 51, 61, 52, 62, 72, 82, 54, 64, 74, 84, 53, 63, 73, 83,
75, 85, 55, 65. Pada usia 3 tahun (36 bulan), seharusnya semua gigi desidui sudah
erupsi.
5. Jelaskan data apa saja yang mendukung faktor sistemik yang berperan!
a. Anak pertama, perempuan 4 tahun, gigi 11 dan 21 berlubang
Erupsi gigi permanen anak pertama yang lebih cepat daripada erupsi gigi pada
umumnya dapat disebabkan karena beberapa kondisi, di antaranya kondisi
hipertiroid. Hal ini dapat digolongkan ke dalam kemungkinan faktor sistemik
yang berperan.
b. Anak kedua, stunting, gigi 51, 52, 53, 61, 62, 63, 71, 72, 73, 81, 82, dan 83 belum
tumbuh, lidah atrofi papilla
1) Stunting pada anak yang dapat disebabkan karena defisiensi nutrisi
2) Keterlambatan erupsi gigi desidui yang juga dapat disebabkan gangguan
endokrin (seperti hipotiroid), defisiensi nutrisi (dapat dihubungkan dengan
penyebab stunting), dan kelainan atau penyakit sistemik lainnya.
3) Atrofi papila pada anak yang disebabkan karena defisiensi nutrisi, seperti
vitamin B12.
6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan dokter gigi untuk kasus tersebut?
1) Anamnesis
Keluhan
Riwayat kelahiran dan pertumbuhan
Riwayat nutrisi
Riwayat keluarga
2) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik, dapat dilihat dengan visual atau dengan pengukuran
antropometri (tinggi badan, berat badan).
3) Pemeriksaan penunjang
Untuk pemeriksaan penunjang pada kasus keterlambatan erupsi, bisa
dilakukan dengan radiografi panoramik untuk melihat ada atau tidaknya benih
gigi sebagai penunjang diagnosis.
7. Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan pertumbuhan gigi terlambat?
Keterlambatan erupsi merupakan suatu gangguan erupsi yang terjadi karena
kegagalan gigi untuk tumbuh pada waktu erupsi gigi yang seharusnya. Keterlambatan
erupsi dapat terjadi secara lokal atau menyeluruh.
a. Keterlambatan erupsi secara lokal (terjadi pada satu atau beberapa gigi) dapat
terjadi karena:
1) Trauma
Trauma dapat menyebabkan kelainan seperti ankilosis, dilaserasi,
konkresensi, kista erupsi, dan eksfoliasi prematur gigi-gigi sulung.
2) Anomali gigi
Kelainan gigi seperti supernumerary teeth, regional odontodysplasia,
dan fusi juga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi.
b. Keterlambatan erupsi gigi secara menyeluruh (melibatkan banyak gigi atau
keseluruhan) dapat terjadi karena:
1) Gangguan sistem endokrin
a) Hipotiroid
b) Hipoparatiroid
c) Hipopituarisme
2) Gangguan nutrisi
a) Defisiensi vitamin D
b) Defisiensi kalsium dan fosfor
3) Penyakit sistemik
a) Hemifacial hyperthropy, odontomaxillary dysplasia
b) Cleidocranial dysplasia
c) Down syndrome
d) Achondroplastic dwarfism
e) Tricho-Dento-Osseous-Syndrom (TDO)
f) Pycnodisostosis
g) Ptituitary gigantism
Sumber:
1. Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry. Canberra: Mosby
Elsevier. 2013: 367-8.
2. Asnani KH. Essentials of pediatric dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2010: 204.