PEMICU 4 BLOK 21
“Potensi ekstrak etanol buah Lerak”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya,kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
laporan hasil diskusi yang berjudul “Potensi ekstrak etanol buah Lerak”.
Laporan ini berisi tentang pembahasan kasus pada Pemicu 4 Blok 21, laporan ini tidak
akan selesai tanpa bimbingan dari fasilitator yang sudah membantu kami dalam diskusi dan
kepada narasumber yang memberikan kami masukan-masukan yang berarti.
Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas laporan pemicu di masa mendatang, saran
dan pendapat yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi mahasiswa selaku peserta didik serta juga bermanfaat untuk pihak-pihak lain. Atas
perhatiannya,kami ucapkan terima kasih.
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses yang merupakan rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pada suatu penelitian diperlukan
11 langkah penelitian yang meliputi identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah, penelaahan
kepustakaan, penyusunan hipotesis, identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional
variabel, pemilihan atau pengembangan alat pengambilan data, penyusunan rancangan
penelitian, penentuan sampel, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, interpretasi hasil
analisis, dan penyusunan laporan.
Berdasarkan kesebelas langkah tersebut, maka dalam suatu penelitian perlu adanya
metodologi penelitian yang membahas mengenai variabel-variabel penelitian, metode
pengambilan data, rancangan penelitian, penentuan sampel, pengumpulan data, serta pengolahan
dan analisis data. Pemahaman tentang metodologi penelitian dewasa ini sangat penting bagi para
mahasiswa, terutama untuk mahasiswa pada program bergelar S1, S2, maupun S3. Pemahaman
terhadap metodologi penelitian merupakan dasar kemampuan untuk melakukan penelitian
khususnya dalam rangka menyusun Skripsi (S1). Oleh karena itu, pembahasan mengenai
metodologi penelitian perlu dibahas secara lebih mendalam oleh mahasiswa untuk
mempermudah pada saat melakukan penelitian nantinya.
I.2. Skenario
Nama Pemicu : Potensi ekstrak etanol buah Lerak
Penyusun : Nevi Yanti,drg.,Sp.KG.,MKes, Dr.Wilda Hafni Lubis,drg.,M.Si
Hari/ Tanggal : Jumat/ 29 Juni 2018
Pukul : 13.30-15.30 Wib
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan restorasi adalah kontrol kebersihan rongga
mulut, yang dapat dilakukan melalui tindakan penyikatan gigi dengan pasta gigi. Salah satu
4
bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah bahan deterjen. Saat ini, gold standard bahan
deterjen pasta gigi adalah Sodium lauryl sulphate (SLS), tetapi SLS ini masih memiliki
kekurangan sehingga sampai saat ini belum ada bahan yang memenuhi syarat sebagai bahan
deterjen pasta gigi yang ideal. Berbagai laporan penelitian yang mendukung pengembangan
ekstrak etanol buah lerak sebagai alternatif bahan deterjen pasta gigi. Seorang mahasiswa ingin
meneliti kemampuan ekstrak etanol buah lerak dalam membunuh mikroorganisme Streptococcus
mutans sebagai salah satu mikroorganisme penyebab karies. Kemampuan ini merupakan salah
satu syarat ekstrak etanol buah lerak sebagai alternatif bahan deterjen pasta gigi yang belum
diteliti. Penelitian direncanakan akan dilakukan secara in vitro pada koloni Streptococcus mutans
ATCC.
Pertanyaan:
1. Apakah judul penelitian yang sesuai untuk penelitian tersebut ?
2. Menurut Anda apa yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini ?
3. Tuliskan masalah dan tujuan penelitian ini !
4. Susunlah kerangka konsep dari penelitian ini !
5. Jelaskan jenis dan rancangan penelitian yang saudara pilih untuk penelitian ini !
6. Jelaskan prinsip dasar jenis penelitian yang saudara pilih (sesuai jawaban no.5) !
7. Jelaskan bahan yang dipakai sebagai kontrol positif dan kontrol negatif dalam penelitian ini !
8. Jelaskan populasi, sampel dan kriteria inklusi dan eksklusi sampel !
9. Jelaskan rumus yang paling tepat untuk mencari besar sampel yang sesuai dengan desain
penelitian ini !
10. Sebutkan variabel penelitian dalam penelitian ini.dan jelaskan defenisi operasional variabel
penelitian ini !
11. Jelaskan alat, bahan dan prosedur kerja dan cara pengukuran untuk mengambil data dalam
penelitian ini !
12. Jelaskan analisis data yang saudara pilih sesuai desain penelitian dan berapa nilai yang
saudara pilih untuk penelitian ini, jelaskan alasannnya !
Learning issue:
- Latar belakang masalah
- Kerangka konsep
5
- Jenis dan rancangan penelitian
- Sampel dan besar sampel
- Variabel penelitian
- Prosedur penelitian
- Analisis data
BAB II
PEMBAHASAN
“Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Lerak sebagai Alternatif Bahan Deterjen Pasta Gigi
terhadap Streptococcus mutans (Penelitian In Vitro)”
Alasan :
- Judul penelitian mencerminkan masalah penelitian.
- Kata-kata yang digunakan harus jelas, deskriptif, tidak puitis dan kalimat judul tidak merupakan
kalimat pertanyaan.
- Pada umumnya mengandung 4W+1H
6
What : menunjukkan variabel penelitian yang akan diteliti
Who : menunjukkan responden penelitian yang akan diteliti
Where : diteliti di Laboratorium FMIPA USU
When : tahun 2018
How: menunjukkan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu eksperimental.
Pada judul yang dipilih tersebut, tidak tercantum dimana dan kapan penelitian tersebut
dilakukan karena mempertimbangan berbagai aspek, yaitu jumlah kata dalam judul dan juga
mempertimbangkan penulisan judul yang menarik dan eye catching untuk menarik minat
pembaca terhadap penelitian.
2. Menurut Anda apa yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini
Kebersihan mulut merupakan salah satu faktor keberhasilan restorasi. Cara menjaga
kebersihan rongga mulut yaitu dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Sedangkan SLS
(Sodium Lauryl Sulphate) merupakan bahan deterjen pada pasta gigi yang menjadi gold
standard.
Penggunaan SLS dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, dan mengandung
karsinogen dioksane pada penggunaan jangka panjang mengakibatkan perubahan struktur
protein pada tastebud sehingga mengurangi sensivitas rasa. (Dampak dan masalah)
Saat ini SLS yang digunakan bervariasi antara 1,5-5% dari total berat pasta gigi. Mengingat
bahan deterjen sintesis memiliki efek negative. Kadar SLS yang aman digunakan dalam pasta
gigi adalah dibawah 0,5%. (Area spesifik)
Buah lerak merupakan bahan herbal yang dapat dikembangkan fungsinya karena kandungan
saponin didalamnya. Pada penelitian tahun 2016 oleh Neviyanti menunjukkan ekstrak etanol
buah lerak memiliki efek antibakteri. Penelitian Fadhlina Irham tahun 2007 menunjukkan
kandungan saponin dalam ekstrak buah lerak memilik khasiat sebagai antibakteri terhadap
S.mutans. (Elaborasi)
7
Walaupun sudah ada penelitian untuk mengetahui efek antibakteri ekstra etanol buah lerak,
namun sejauh ini belum ada dilakukan penelitian konsentrasi yang efektif untuk menghambat
pertumbuhan S.mutans untuk itu perlu dilakukan pengujian efek antibakteri(Kesenjangan)
Tujuan Umum :
a. Untuk mengetahui efek anti bakteri ekstrak etanol buah lerak sehingga efektif untuk
menjadi bahan deterjen pasta gigi.
Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui efek anti bakteri ekstrak etanol buah lerak terhadap bakteri
Streptococcus mutans.
b. Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak etanol buah lerak yang efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
c. Untuk mengetahui presentasi keberhasilan ekstrak etanol buah lerak dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Penelitian ini dilakukan dengan menguji antibakteri ekstrak etanol buah lerak (Sapindus
rarak DC) sebagai alternatif bahan deterjen pasta gigi terhadap bakteri Streptococcus mutans
dengan penentuan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM).
5. Jelaskan jenis dan rancangan penelitian yang saudara pilih untuk penelitian ini !
6. Jelaskan prinsip dasar jenis penelitian yang saudara pilih (sesuai jawaban no.5) !
Prinsip dasar desain eksperimental :
Perumusan masalah/tujuan
Perumusan masalah, adalah merumuskan atau mendefinisikan masalah yang akan diselidiki
dalam suatu eksperimen. Tujuan dan batasan dari masalah yang akan diselidiki harus jelas, dan
secara teknis harus dapat dituangkan ke dalam eksperimen yang akan dilakukan.
9
Kontrol/pembanding
Kontrol internal adalah banyaknya perimbangan, bloking, dan pengelompokan dari unit-unit
percobaan yang digunakan dalam percobaan. Kontrol internal ini berguna untuk membuat
prosedur uji lebih kuat, lebih efisien, dan efektif. Desain percobaan harus menentukan kontrol
internal yang cocok.
Replikasi/pengulangan
Replikasi adalah pengulangan dari percobaan dasar. Replikasi berguna untuk: (1) Memberkan
suatu error estimasi. Error estimasi diperlukan sebagai unit dasar untuk mengukur signifikan
tidaknya beda yang diperoleh dan juga untuk mengukur jarak interval kepercayaan (confidence
interval). (2) Memberikan estimasi yang lebih tepat terhadap error percobaan. Dengasumsi
tertentu, error percobaan dapat juga dicari tanpa replikasi, tetapi estimasi error percobaan yang
diperoleh dengan cara ini kurang tepat. (3) Memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap
pengaruh mean (mean effect).
Randomisasi
Supaya uji signifikansi valid, maka diperlukan randomisasi. Uji signifikan dikatakan valid, jika
beberapa hal terpenuhi, yaitu pengamatan didistribusikan secara bebas, maka pengambilan
sampel harus secara random, ataupun perlakuan dilakukan secara random. Dengan demikian,
randomisasi dengan mengadakan perlakuan secara random penting sekali artinya dalam desain
percobaan. Randomisasi ini, selain membuat uji signifikansi menjadi valid, juga berguna untuk
mengurangi bias. Randomisasi dapat menghilangkan bias yang disebabkan oleh pilih kasih.
Stratifikasi (pengelompokan/bloking)
Bloking adalah membagi unit-unit percobaan dalam kelompok yang homogen, tetapi tipa
kelompok dibagi lagi dalam beberapa kelompok lain. Pengelompokan pertama dinamakan
bloking, dan dari masing-masing blok dibuat perlakuan yang berbeda. Bloking dilakukan jika
unit-unit percobaan yang digunakan tidak homogen.
Rancangan faktorial
10
Perlakuan atau treatment adalah suatu set khusus yang dikenakan atau yang dilakukan terhadap
sebuah unit percobaan dalam batas-batas desain yang digunakan. Contoh perlakuan; jenis obat
dengan dosis tertentu, motivasi, jenis media pendidikan, dan lainlain. Jika di dalam suatu
percobaan dijumpai lebih dari satu perlakuan, maka perlakuan itu disebut perlakuan kombinasi.
7. Jelaskan bahan yang dipakai sebagai kontrol positif dan kontrol negatif dalam penelitian ini !
Kontrol Positif : perlakuan eksperimental yang dilakukan dengan faktor yang diketahui untuk
mendapatkan efek yang diinginkan dalam perawatan. Kontrol positif yang dipakai yaitu SLS
(Sodium Lauryl Sulphate)
Kontrol Negatif : perlakuan eksperimental yang tidak menghasilkan hasil eksperimen yang
diinginkan. Kontrol negatif yang dipakai adalah Aquades.
Kontrol positif dan kontrol negatif dari percobaan memastikan bahwa eksperimen dilakukan
dengan benar dan hasil eksperimen dipengaruhi oleh variable independen.
Rumus Frederer
11
(t-1)(r-1) ≥ 15
t = banyak kelompok perlakuan
r = jumlah replika/pengulangan
Dalam penelitian
t = 4, konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%
(6-1)(r-1) ≥ 15
5r-5 ≥ 15
5r ≥ 2≥ 4
Sehingga jumlah sampelnya adalah 20 sampel(?)
10. Sebutkan variabel penelitian dalam penelitian ini.dan jelaskan defenisi operasional variabel
penelitian ini !
Variabel Bebas :
- Ekstrak etanol buah lerak dengan konsentrasi 100%,50%, 25%, 12,5%
Variabel Tergantung
- Pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, dengan penentuan nilai KHM dan KBM
Variabel terkendali
- Jenis dan asal tumbuhan lerak
- Berat buah lerak
- Waktu pengeringan buah lerak
- Suhu lemari pengering
- Kecepatan mesin penghalusan
- Waktu penghalusan
- Waktu maserasi
- Jenis etanol yang digunakan
- Volume etanol untuk maserasi
- Kecepatan aliran percolator
- Sehu penguapan dengan perkolator
- Media pertumbuhan bakteri
- Suhu inkubasi
- Waktu pembiakan bakteri
12
- Sterilisasi alat, bahan coba, dan media
- Teknik pengisolasian dan pengkulturan
- Jumlah bahan coba yang diteteskan ke media
- Waktu pengamatan
- Keterampilan operator
Variabel tidak terkendali
- Geografis tempat tumbuh lerak
- Umur buah lerak
- Perlakuan terhadap buah lerak selama tumbuh
- Suhu dan lamanya waktu penyimpanan buah lerak setelah dipetik dari pohon sampai ekstraksi
buah lerak.
Ekstrak etanol lerak Ekstrak yang diperoleh dari Electronis balance Gram dan Nominal
proses ekstraksi 940 gr buah dan mikropipet Mililiter
lerak dengan pelarut etanol
13
Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Satuan Ukur Skala Ukur
tergantung
Zona Hambat Daerah sekeliling cakram disk Jangka sorong Milimeter Nominal
yang tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans atau
zona bening yang terdapat
pada media Mueller Hinton
Agar
14
11. Jelaskan alat, bahan dan prosedur kerja dan cara pengukuran untuk mengambil data
dalam penelitian ini !
Ektraksi Buah Lerak
Alat
• Timbangan
• Pisau
• Lemari pengering
• Prekolator
• Kertas saring
• Vacum rotavapor
• Botol kaca
Bahan
Air
Etanol 70%
Bahan
Mueller Hinton Broth
Ekstrak etanol buah lerak
15
Tabung reaksi
Tungku pemanas magnetik
Autoclave
Lemari pendingin
Petri
Bahan
Mueller Hinton Agar
Aquades
Alat
Inkubator
Ose
Bahan
Alat
Tabung reaksi
Mikropipet
Vortex
Inkubator
Spektofotometer
Bahan
Alat
Petri
Vortex
Inkubator
Mikroskop
Bahan
Prosedur kerja
• Pembuatan media
• Pengenceran bahan
• Pembiakan spesimen
12. Jelaskan analisis data yang saudara pilih sesuai desain penelitian dan berapa nilai yang
saudara pilih untuk penelitian ini, jelaskan alasannnya !
Analisis data yang digunakan adalah analisi ANOVA
- Merupakan teknik analisis multivariat yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih
dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya.
- Dilakukan untuk menguji perbedaan 3 kelompok atau lebih berdasarkan 1 variabel
independen.
Dalam kasus :
Untuk melihat efek antibakteri ekstrak etanol buah lerak dalam kelompok perlakuan
terhadap pertumbuhan s.mutans, dengan tujuan menguji perbedaan antara 3 atau lebih
sampel.
17
Skala Variabel dependennya adalah skala numeric atau ratio dan terdiri dari beberapa
kelompok.
Nilai α = 0,05
Semakin kecil nilai α menunjukkan semakin ketat/akuratnya suatu penelitian
Interpretasi uji ANOVA :
Post Hoc Test
- Jika hasil uji menunjukkan H0 gagal ditolak maka Post Hoc tidak dilakukan
- Jika hasil uji menunjukkan H0 ditolak maka uji lanjut Post Hoc test harus dilakukan.
18
Pratiknya A W. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2001 : 164-75;184.
Kasjono H S, Yasril. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009: 48-59.
Budiarto E. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC, 2001: 11-2.
19