PENGISIAN KARTU

STATUS ORTHODONTIA

KELOMPOK 4
 NAMA KELOMPOK

Ni Putu Parawidya Putri Pribadi (029/G/16)

Ni Made Ayu Ratih Surya Murtika (030/G/16)
Rahmat Hidayat (031/G/16)
Desak Nyoman Ayu Juniawati (032/G/16)
Alfin Beta Sucita (033/G/16)
Luh Ayu Desy Cahyani Wulandari (034/G/16)
Putu Bhitary Desya Wardana (035/G/16)
 LABORATORIUM ORTODONTIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
No. Kasus : 2284/V/15
No. O.D. : 20582/V/15

Nama penderita : Ni Gst Ayu Tri Kusumawati

Jenis Kelamin : Perempuan
Umur, tgl. Lahir : 22tahun, 9 April 1997
Nama operator : Ni Made Pratiwi Suputri
 ANALISA MODEL
Bentuk Lengkung Geligi
1. Rahang atas : normal / tak normal (Parabola)
2. Rahang bawah : normal / tak normal (Parabola)

RA
RB

Jumlah 4 insisivus rahang atas : 31 mm normal / tidak normal

 DISKREPANSI PADA MODEL
(MODEL DISEREPANCY)
RAHANG BAWAH
 Tempat yang Tersedia (available space) : 67 mm
 Tempat yang Dibutuhkan (required space) : 68 mm
Jumlah Kekurangan Tempat : -1 mm

RB
RAHANG ATAS
 Tempat yang Tersedia (available space) : 74 mm
 Tempat yang dibutuhkan (required space) : 77,6 mm
 Jumlah kekurangan tempat : - 3,6 mm

RA
 Metode Pont
 Jumlah mesiodistal insisif = 31mm
 Jarak interpremolar = 38,1mm
 Jarak intermolar = 52,9mm

Premolar
 I/LLM x 100 = 31/80 x 100 = 38,7
Terukur = 38,1mm
Terhitung = 38,7mm
Pengukuran lebih kecil 0,7 = lengkung rahang pasien mengalami penyempitan.

Molar
 I/LLB x 100 = 31/64 x 100 = 48,4
Terukur = 52,9mm
Terhitung = 48,4mm
Pengukuran lebih besar 4,5 = lengkung rahang pasien mengalami pelebaran
Kurva Spee : positif / datar / negative (cekung)

 Diastema Antara Gigi

Rahang Atas :-
Rahang Bawah :-
 Pergeseran Gigi-Gigi
Rahang Atas gigi 27 lebih mesial dari 17
gigi 26 lebih mesial dari 16
gigi 25 lebih mesial dari 15
gigi 24 lebih mesial dari 14
gigi 23 lebih mesial dari 13
gigi 22 lebih mesial dari 12
gigi 21 lebih mesial dari 11

Rahang Bawah gigi 47 lebih mesial dari 37

gigi 46 lebih mesial dari 36
gigi 45 lebih mesial dari 35
gigi 44 lebih mesial dari 34
gigi 43 lebih mesial dari 33
gigi 42 lebih mesial dari 32
gigi 41 lebih mesial dari 31
RA RB
 Gigi yang Terletak Salah

Rahang Atas:
Rahang Bawah:
Gigi 11 Disto labial rotasi
Gigi 33 Mesio Lingual Rotasi Eksentris
eksentris
Gigi 23 Lingoversi rotasi
eksentris

RB RA
 Pergeseran Garis Median Terhadap Muka

Rahang Atas : Normal

Rahang Bawah : Normal

Kelainan
Kelompok Gigi

Letak berdesakan
Anterior : Rahang Atas
Posterior :-
 Supra posisi
Rahang Atas, Regio :-
Rahang Bawah, Regio
:-

Infra posisi
Rahang Atas, Regio :-
Rahang Bawah, Regio
:-

Retrusi anterior : -

Protrusi anterior : rahang atas / rahang

bawah
RELASI GELIGI POSTERIOR RAHANG
ATAS TERHADAP RAHANG BAWAH
Sagital
Caninus kanan Caninus kiri
Neutroklusi Neutroklusi
Molar kanan Molar kiri
Neutroklusi Netroklusi
 Transversal Normal / gigitan silang:

Vertikal Normal/ gigitan silang:

Overbite : Bertambah / Normal / Berkurang (2 mm)

Overjet : Bertambah / Normal / Berkurang (3 mm)

Etiologi Maloklusi : Tanggal Premature gigi 23

 Diagnosa
 Klas I disertai dengan crowded
anterior rahang atas
 Ringkasan
Seorang pasien perempuan berusia 22 th dengan
Maloklusi Klas I Angle dengan gigi crowded anterior
rahang atas
 Overbite : 2 mm
 Overjet : 3 mm
 Tempat yang tersedia RA : 82
RB : 67 mm
 Tempat yang dibutuhkan RA: 77,6 mm
RB : 68 mm
Kurva Spee : Datar
 Ringkasan
Perawatan:
1. Menggunakan plat aklirik
2. Busur labial dengan lup U pada caninus
3. Klamer Adam
4. Koreksi rotasi gigi 11, 23,33

Prognosis: Menguntungkan
 Ringkasan
Alat Lepas: klamer adam busur labial

Konstruksi Alat
1. RA alat aktif : busur labial
pasif : klamer adam
2. RB alat aktif : busur labial
pasif : klamer adam
3. Plat Akrilik
THANKYOU