Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS I

Operator : drg. Efraim Herisman Satyaputra


NIM : 18/435707/PKG/01269
Penguji : Dr. drg. Sri Suparwitri, SU., Sp.Ort(K)
drg. Cendrawasih AF,M.Kes.,Sp.Ort(K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONSIA


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
DAFTAR REKAPITULASI PASIEN
23 Desember 2019

PPDGS FKG UGM


PROGRAM STUDI : ORTODONSIA

Nama : drg. Efraim Herisman Satyaputra


NIK : 18/435707/PKG/1269

No Nama Pasien No Model Jenis Alat Tgl Pasang Alat Keterangan


1. Carisa Verdayuna Putri 157 18 0 10 Removable 28 November 2018 Masih dirawat
2. Erica Mandy 214 18 0 18 Removable 10 Desember 2018 Masih dirawat
3. Anisah Azzahra 013 19 0 20 Edgewise 6 Maret 2019 Masih dirawat
4. Chaisar Ahmad 102 19 9 21 Edgewise 8 April 2019 Masih dirawat
5. Farah Nurul H. 101 19 0 19 Edgewise 8 Mei 2019 Masih dirawat
6. Tutik Yuliatun 142 19 0 23 Edgewise 27 Mei 2019 Masih dirawat
7. Frisco Denada 191 19 9 17 Edgewise 2 Oktober 2019 Masih dirawat
NO 1
NAMA PASIEN Carisa Verdayuna Putri
NO MODEL 157 18 0 10
PEMBIMBING drg. Christnawati, M. Kes, Sp.Ort(K)

drg. Wayan Ardhana, M.S., Sp.Ort(K)


DIAGNOSIS Maloklusi Angle Kelas II divisi 1 subdivisi tipe dental dengan hubungan
skeletal kelas II disertai bidental protrusif, malrelasi deep bite12-22 dan 32-
42 serta open bite posterior gigi 15-13 dan 43-45 ; 23-25 dan 35-33 serta
malposisi gigi:
o Rahang atas : 16 palatoversi
13 mesiopalatotorsiversi
22 mesiolabiotorsiversi
23 infraklusi
o Rahang bawah : 35 distolinguotorsiversi
31 distolabiotorsiversi
41 distolabiotorsiversi
43 mesiolabiotorsiversi
1. Edukasi pasien mengenai penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed
consent), alat yang digunakan untuk perawatan, dan mengenai kontrol perawatan.
2. Pencarian ruang

Berdasarkan metode Pont pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke


arah lateral di regio P1-P1 rahang atas mengalami kontraksi sebesar -2,0mm
(kontraksi ringan) dan region molar kontraksi sebesar -1,8mm (kontraksi ringan)
Berdasarkan metode Howes didapatkan indeks premolar sebesar 41,6% yang
berarti bahwa lengkung gigi tidak cukup untuk menampung gigi geligi ke dalam
lengkung ideal dan stabil. Indeks fossa canina didapatkan 43,8% yang berarti
bahwa lengkung basal tidak cukup untuk men menampung gigi-gigi ke dalam
lengkung yang ideal dan stabil.

Berdasarkan metode Korkhaus Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi


rahang atas ke arah anterior mengalami protraksi sebesar +1,7 mm

Berdasarkan determinasi lengkung terjadi diskrepansi pada sisi kanan RA


sebesar -0,5 mm dan sisi kiri RA sebesar -1,0 mm, yang dapat diartikan bahwa
untuk menyusun gigi geligi dalam lengkung yang ideal. Untuk Rahang bawah
terjadi diskrepansi pada sisi kanan RB sebesar -0,7 mm dan sisi kiri RB sebesar
-0,8 mm untuk mencapai interdigitasi yang baik.

Solusi:
RA: ekspansi dilanjutkan dengan koreksi gigi individual menggunakan plat
aktif
RB: ekspansi dilanjutkan dengan koreksi gigi individual menggunakan plat
aktif
3. Koreksi malposisi gigi individual dan malrelasi
Rahang atas plat aktif dengan komponen :

a. Adam Klamer dengan diameter kawat 0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi
16 26.

b. Labial arch dengan diameter kawat 0,7 mm dengan U loop pada gigi 14 dan 24.
c. Skrup ekspansi bilateral

d. Basis plat
e. Hollow Maxillary flat biteplane

f. Simple Spring pada 13, 22, dan 23 dengan diameter kawat 0,6 mm
Rahang bawah plat aktif dengan komponen :

a. Adam Klamer dengan diameter kawat 0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi
36 dan 46
b. Labial arch dengan diameter kawat 0,7 mm dengan U loop pada gigi 34 dan 44.
c. Skrup ekspansi bilateral
d. Basis plat

e. Simple spring pada 43 dengan diameter kawat 0,6 mm


4. Penyesuaian oklusi

5. Retainer
TGL CETAK 31 Agustus 2018
TGL INSERSI 28 November 2018
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tanggal 24 Juli 2019 didapatkan hasil :

 OJ awal : 4,0 mm

OJ akhir : 4,0 mm

 OB awal : 3.4 mm

OB akhir : 3,4 mm

 Open bite posterior gigi 15-13 dan 43-45 sudah terkoreksi


 Malposisi gigi individual

Awal Saat ini


16 : palatoversi Sudah terkoreksi
23 : infraklusi Mulai terkoreksi
35 : distolinguotorsiversi Sudah terkoreksi
31: distolabiotorsiversi Mulai terkoreksi
41: distolabiotorsiversi Mulai terkoreksi

Rencana perawatan selanjutnya

RA : melanjutkan koreksi gigi 13, 22, 23.

RB : melanjutkan koreksi gigi 31, 41, 43.


PERAWATAN LANJUT RA : melanjutkan pemakaian busur labial untuk menjaga kestabilan lengkung gigi
setelah dikoreksi
RB : melanjutkan pemakaian busur labial untuk menjaga kestabilan lengkung gigi
setelah dikoreksi
NO 2
NAMA PASIEN Erica Mandy
NO MODEL 214-18-0-18
PEMBIMBING Dr. drg. Sri Suparwitri, MS., Sp.Ort(K)
DIAGNOSIS Maloklusi Angle Kelas III subdivisi tipe dentoskeletal disertai crowding
anterior dan bidental protrusive diserta malposisi gigi:
o Rahang atas : 12 distolabiotorsiversi
11 mesiopalatotorsiversi
23 mesiopalatotorsiversi
25 mesiopalatotorsiversi
o Rahang bawah : 31 mesiolinguotorsiversi
41 linguoversi
43 distolinguotorsiversi
45 mesiolinguotorsiversi
RENCANA 1. Edukasi pasien mengenai penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed
PERAWATAN consent), alat yang digunakan untuk perawatan, dan mengenai kontrol perawatan.

2. Pencarian ruang:
Berdasarkan metode Pont pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah
lateral di regio P1-P1 rahang atas mengalami kontraksi sebesar -1,3 mm (kontraksi
ringan) dan region molar kontraksi sebesar -3,2 mm (kontraksi ringan)

Berdasarkan metode Howes didapatkan indeks premolar sebesar 40,59%


yang berarti bahwa lengkung gigi tidak cukup untuk menampung gigi geligi
ke dalam lengkung ideal dan stabil. Indeks fossa canina didapatkan 42,22%
yang berarti bahwa lengkung basal tidak cukup untuk men menampung
gigi-gigi ke dalam lengkung yang ideal dan stabil.
Berdasarkan metode Korkhous Pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi rahang atas ke arah anterior mengalami protraksi sebesar +0,4 mm.
Berdasarkan determinasi lengkung terjadi diskrepansi pada sisi kanan RA
sebesar -0,2 mm dan sisi kiri RA sebesar -0,4 mm, yang dapat diartikan
bahwa untuk menyusun gigi geligi dalam lengkung yang ideal, pada rahang
atas terdapat kekurangan ruang sebesar -0,6 mm. Sedangkan pada Rahang
Bawah terjadi diskrepansi pada sisi kanan RB sebesar -0,3 mm dan sisi kiri
RB sebesar -0,6 mm, yang dapat diartikan bahwa untuk menyusun gigi
geligi dalam lengkung yang ideal, pada rahang atas terdapat kekurangan
ruang sebesar -0,9 mm.
Solusi:
RA : ekspansi dilanjutkan dengan koreksi gigi individual menggunakan
dengan plat aktif

RB : ekspansi dilanjutkan dengan koreksi gigi individual menggunakan


dengan plat aktif

3. Koreksi malrelasi dan malposisi gigi individual


RA:

Rahang atas plat aktif dengan komponen :

a. Skrup ekspansi RA
b. Adam klamer dengan kawat ø 0,7 mm di gigi 16 dan 26.
c. Medium labial arch dengan kawat ø 0,7 dengan U loop pada gigi 14 dan
44.
d. Simple spring dengan kawat ø 0,6 mm untuk koreksi malposisi gigi 11
dan 23.
Rahang bawah plat aktif dengan komponen :

a. Aktivasi skrup ekspansi RB.


b. Adam klamer dengan kawat ø 0,7 mm di gigi 36 dan 46.
c. Medium labial arch dengan kawat ø 0,7 dengan U loop pada gigi 34 dan
44.
d. Simple spring dengan kawat ø 0,6 mm untuk koreksi malposisi gigi 31,
41, dan 43.
4. Penyesuaian oklusi
5. Retainer
TGL CETAK 2 Novemberr 2018
TGL INSERSI 10 Desember 2018
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tgl 16 September 2019 didapatkan hasil:

 OJ awal : 2,6 mm

OJ akhir : 2,6 mm

 OB awal : 2,8 mm

OB akhir : 2,8 mm

 Malposisi gigi individual : Belum Terkoreksi


Rencana Perawatan
RA : melanjutkan penggunaan plat aktif dengan skrup ekspansi.

RB : melanjutkan penggunaan plat aktif dengan skrup ekspansi.


PERAWATAN LANJUT RA : melanjutkan penggunaan plat aktif dengan skrup ekspansi dilanjutkan koreksi
malposisi gigi individual.
RB : melanjutkan penggunaan plat aktif dengan skrup ekspansi dilanjutkan koreksi
malposisi gigi individual.
NO 3
NAMA PASIEN Anisah Azzahra
NO MODEL 013.19.0.20
PEMBIMBING Dr. drg. Sri Suparwitri, SU, Sp.Ort(K)
DIAGNOSIS Maloklusi Angle Klas I tipe dental disertai bidental protrusif dengan, midline
shifting rahang bawah terhadap rahang atas ke kanan 0,5 mm, serta malposisi
gigi:
o Rahang atas : 11 labioversi
12 masiopalatotorsiversi
13 mesiolabiotorsiversi
14 mesioversi
15 mesioversi
17 bukoversi
21 labioversi
22 masiopalatotorsiversi
23 mesiolabiotorsiversi
25 palatoversi
27 bukoversi
o Rahang bawah : 31 labioversi
32 linguoversi
34 bukoversi
41 mesiolinguotorsiversi
42 linguoversi
43 mesiolabiotorsiversi
44 bukoversi
47 bukoversi
RENCANA 1. Penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed consent).
PERAWATAN 2. Pencarian ruang:

Berdasarkan metode Pont pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke


arah lateral di regio P1-P1 rahang atas kontraksi sebesar 4,9 mm, sedangkan
pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah lateral di regio M
mengalami kontraksi sebesar 6,0 mm
Berdasarkan metode Korkhaus pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi rahang bawah ke arah anterior mengalami protraksi ringan sebesar 2,3
mm.
Berdasarkan metode Howes lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi
kurang sedangkan lengkung basal untuk menampung gigi-gigi kurang
sehingga inklinasi gigi-gigi region posterior konvergen dan merupakan
indikasi pencabutan.
Berdasarkan determinasi lengkung, terjadi diskrepansi pada sisi kanan RA
sebesar -2,4 mm dan sisi kiri RA sebesar -3,1 mm, yang dapat diartikan
bahwa untuk menyusun gigi geligi dalam lengkung yang ideal, pada
rahang atas terdapat kekurangan ruang sebesar 5,5 mm. Sedangkan Rahang
Bawah terjadi diskrepansi pada sisi kanan RB sebesar -2,0 mm dan sisi kiri
RB sebesar -5,8 mm, yang dapat diartikan bahwa untuk menyusun gigi
geligi dalam lengkung yang ideal, pada rahang bawah terdapat kekurangan
ruang sebesar 7,8 mm.
Solusi:
RA : pencarian ruang dilakukan dengan ekstraksi gigi 15 dan 25

RB : pencarian ruang dilakukan dengan ekstraksi gigi 35 dan 45


3. Koreksi malrelasi dan malposisi individual dilakukan dengan alat cekat Edgewise

 TAHAP I: general alignment, leveling, unrevelling RA dan RB


 TAHAP II : retraksi P1 dan C
 TAHAP III: retraksi anterior
 TAHAP IV: space closing
 TAHAP III : root paralleling dan perbaikan interdigitasi
4. Penyesuaian oklusi

5. Retainer
TGL CETAK 21 Desember 2018
TGL INSERSI 6 Maret 2019
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tgl 9 Desember 2019 didapatkan hasil:

 OJ awal : 4,2 mm

OJ akhir : 2,1 mm

 OB awal : 2,9 mm

OB akhir : 2,5 mm

 Pergeseran garis midline pada rahang bawah sudah terkoreksi

 Malposisi gigi individual : Sudah terkoreksi, lanjut ke retraksi P1

Rencana perawatan berikutnya :Melanjutkan retraksi P1 dilanjutkan dengan retraksi


C pada RA dan RB.
PERAWATAN LANJUT Melanjutkan retraksi P1 dilanjutkan dengan retraksi C pada RA dan RB.
NO 4
NAMA PASIEN Chaisar Ahmad
NO MODEL 102.19.9.21
PEMBIMBING drg. Prihandini, M.S., Sp.Ort (K)
drg. JCP Heryumani S., M.S., Sp.Ort (K)
DIAGNOSIS Maloklusi Angle Klas I klasifikasi Dewey tipe 1 dan 3 dental disertai
malrelasi shallow bite 11 terhadap 41, cross bite 21 terhadap 31 serta
malposisi gigi-gigi sebagai berikut:

16 = palatoversi
Rahang Atas 32 = linguoversi
Rahang Bawah
RENCANA 1. Edukasi pasien serta penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed consent).
11 = distopalatotorsiversi 42 = linguoversi
PERAWATAN 2. Pencarian ruang:
21 = palatoversi 43 = distolinguotorsiversi
Berdasarkan metode Pont Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke
22 = mesiolabiotorsiversi
arah lateral pada regio P1 – P1 mengalami kontraksi ringan sebesar -0,4 mm,
sedangkan di regio M1 – M1 mengalami kontraksi ringan sebesar -0,5 mm.
Berdasarkan metode Korkhauss, Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi
ke arah anterior mengalami retraksi sebesar -0,2 mm

Berdasarkan metode Howes, Lengkung gigi cukup menampung gigi-gigi ke


dalam lengkung yang ideal dan stabil, dan lengkung basal cukup untuk
menampung gigi-gigi ke dalam lengkung yang ideal dan stabil.
Berdasarkan determinasi lengkung, lengkung gigi yang ada pada RA didapat
sebesar 95,2 mm. Sedangkan lebar mesiodistal gigi-gigi RA sebesar 98,6 mm.
Sehingga didapatkan diskrepansi untuk mencapai lengkung ideal sebesar -3,4 mm.
Pada lengkung gigi yang ada pada RB didapat sebesar 84,2 mm. Sedangkan lebar
mesiodistal gigi-gigi RA sebesar 87,5 mm. Sehingga didapatkan diskrepansi untuk
mencapai lengkung ideal sebesar -3,3 mm. Kekurangan ruang pada RA diatasi
dengan protraksi RA sebesar 1 mm serta ekspansi lateral sebesar 1,4 mm per sisi.
Sedangkan untuk RB dilakukan ekspansi lateral sebesar 1,65 mm untuk
mendapatkan ruangan.

Berdasarkan metode Kesling, Gigi geligi disusun berdasarkan perhitungan


determinasi lengkung. RA dilakukan leveling unreveling, protraksi 1mm,
serta ekspansi. RB dilakukan leveling unreveling dan ekspansi.
Solusi:

RA : Protraksi RA & ekspansi lateral

RB : Ekspansi lateral

3. Koreksi malrelasi dan malposisi individual dilakukan dengan alat cekat Edgewise

TAHAP I : Leveling, unraveling, dan general alignment


TAHAP II: Perbaikan interdigitasi, root paralleling

4. Penyesuaian oklusi
5. Retainer
TGL CETAK 22 Maret 2019
TGL INSERSI 8 April 2019
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tgl 9 Desember 2019 didapatkan hasil:

 OJ awal : 1,7 mm

OJ akhir : 2,4 mm

 OB awal :1,2 mm

OB akhir : 2,2 mm

 Shallow bite 11 terhadap 41 sudah terkoreksi.


 Cross bite 21 terhadap 31 sudah terkoreksi
 Malposisi gigi individual sudah terkoreksi

Rencana perawatan selanjutnya: Retainer


PERAWATAN LANJUT Retainer
NO 5
NAMA PASIEN Farah Nurul Hasna
NO MODEL 101 - 19 - 0 - 19
PEMBIMBING drg. Wayan Ardhana, MS, Sp.Ort(K)

drg. Christnawati, M. Kes., Sp.Ort(K)


DIAGNOSIS Maloklusi Angle Klas I dental disertai dental rahang bawah protrusif,
crowding pada rahang bawah, malrelasi cross bite gigi 12 terhadap gigi 42,
serta 22 terhadap gigi 33, open bite pada gigi 24 terhadap 34 serta malposisi
gigi individual :
o Rahang atas : 12 distolabiotorsiversi
22 distopalatotorsiversi
24 mesioversi
o Rahang bawah : 34 mesiobukotorsiversi
31 labioversi
41 mesiolinguotorsiversi
42 labioversi
45 mesiobukotorsiversi
disertai impaksi pada gigi 23, serta diastemata antara gigi 11 sampai dengan
24.
RENCANA 1. Penjelasan mengenai biaya, prosedur jalannya perawatan (informed consent),
PERAWATAN proses penarikan gigi 23 oleh Bedah Mulut.
2. Pencarian ruang:

Berdasarkan metode Pont pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke


arah lateral di regio P1-P1 rahang atas mengalami kontraksi ringan sebesar 1,7
mm, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah
lateral di regio M mengalami distraksi ringan sebesar 2,7 mm.
Berdasarkan metode Korkhauss, pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi ke arah anterior mengalami protraksi ringan sebesar 0,2 mm.
Berdasarkan determinasi lengkung, dilakukan pencabutan 4 gigi premolar
pertama dan retraksi sebesar 1 mm pada rahang bawah. Determinasi
lengkung menunjukkan terdapat diskrepansi pada rahang atas sebelah kanan
sebesar -3,9 mm dan sebelah kiri sebesar -3,5 mm. Diskrepansi pada rahang
bawah sisi kanan sebesar -3,9 mm dan pada sisi kiri sebesar -3,0 mm yang
dapat diartikan sebagai kekurangan ruang. Pencarian ruang dilakukan dengan
melakukan ekstraksi 4 gigi premolar pertama.
Solusi:

RA : Ekstraksi 14 dan 24 serta tindakan bedah exposure gigi 23 yang impaksi,


dilanjutkan dengan koreksi malposisi gigi individual.
RB : Ekstraksi 34 dan 44 dilanjutkan dengan koreksi malposisi gigi
individual.
3. Koreksi malrelasi dan malposisi individual dilakukan dengan alat cekat
Edgewise
 TAHAP I: general alignment, leveling, unrevelling RA dan RB, eksposure 23
 TAHAP II : Retraksi gigi caninus
 TAHAP III : Retraksi anterior
 TAHAP IV : Space closing
 TAHAP V : root paralleling dan perbaikan interdigitasi
4. Penyesuaian oklusi

5. Retainer
TGL CETAK 18 Maret 2019
TGL INSERSI 8 Mei 2019
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tgl 11 Desember 2019 didapatkan hasil:

 OJ awal : 1,9 mm

OJ akhir : 2,0 mm

 OB awal : 1,4 mm

OB akhir : 2,0 mm

 Cross bite gigi 12 terhadap gigi 42 sudah terkoreksi, serta 22 terhadap gigi
33 mulai terkoreksi

 Malposisi gigi individual

Awal Saat ini


12: distolabiotorsiversi Mulai terkoreksi
22 : distopalatotorsiversi Mulai terkoreksi
24 : mesioversi Pencabutan
34 : mesiobukotorsiversi Pencabutan
31 : labioversi sudah terkoreksi
41 : mesiolinguotorsiversi sudah terkoreksi
42 : labioversi sudah terkoreksi
45 : mesiobukotorsiversi sudah terkoreksi
Rencana Perawatan selanjutnya :Melanjutkan penarikan gigi 23 yang impaksi
dilanjutkan retraksi C.
PERAWATAN LANJUT Melanjutkan penarikan gigi 23 yang impaksi dilanjutkan retraksi C.
NO 6
NAMA PASIEN Tutik Yuliatun
NO MODEL 142.19.0.23
PEMBIMBING drg. Cendrawasih AF., M.Kes.,Sp.Ort. (K)
DIAGNOSIS Maloklusi Angle Klas II divisi 1 dengan hubungan skeletal klas II, maksilla
prognati disertai bidental proklinasi, malrelasi open bite gigi 13-43 dan 23-
33, cross bite 26 27 terhadap 36 37, midline shifting rahang atas terhadap
garis tengah ke kanan 1,5 mm rahang bawah bergeser ke kiri sebesar 2,5
mm, serta malposisi gigi:
o Rahang atas : 15 : mesiopalatotorsiversi
13 : distolabiotorsiversi
11 distolabiotorsiversi
22 mesiolabiotorsiversi
23 labioversi
26 : palatoversi
Rahang bawah : 36 : mesioversi
35 : mesioversi
33: distolabiotorsiversi
31 : distolabiotorsiversi
41 : distolabiotorsiversi
42 : distolabiotorsiversi
43 : distolabiotorsiversi
45 : mesioversi
RENCANA 1. Penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed consent).
PERAWATAN 2. Pencarian ruang:

Berdasarkan Metode Pont: pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke


arah lateral di regio P mengalami kontraksi ringan sebesar 3 dan
pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi kea rah lateral di regio M
mengalami kontraksi sebesar 4,4mm (kontraksi sedang).
Berdasarkan Metode Korkhaus: pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi ke arah anterior mengalami retraksi sebesar 0,8 mm (retraksi ringan).
Berdasarkan Metode Howes : Lengkung gigi dan lengkung basal kurang
untuk menampung gigi-gigi ke dalam lengkung yang ideal dan stabil.
Berdasarkan Perhitungan Determinasi Lengkung: terjadi diskrepansi pada sisi
kanan RA sebesar -5,8 mm dan sisi kiri RA sebesar -5,6 mm, yang dapat
diartikan bahwa untuk menyusun gigi geligi dalam lengkung yang ideal,
pada rahang atas terdapat kekurangan ruang sebesar -11,4 mm. Sedangkan
diskrepansi pada sisi kanan RB sebesar 5,4 mm dan sisi kiri RB sebesar -3,7
mm, yang dapat diartikan bahwa untuk menyusun gigi geligi dalam
lengkung yang ideal, pada rahang bawah terdapat kelebihan ruang sebesar
1,7 mm
Solusi:
NO 7
NAMA PASIEN Frisco Denada
NO MODEL 191.19.9.17
PEMBIMBING drg. Prihandini, M.S., Sp.Ort (K)

drg. JCP Heryumani S., M.S., Sp.Ort (K)


DIAGNOSIS Maloklusi Angle kelas I dentoskeletal disertai bidental protrusif, crowding,
scissor bite 15-17 terhadap 45-47, cups to cups bite antara gigi 26 terhadap
36, 24 terhadap 34, dengan malposisi gigi individual:

Rahang Atas : Rahang Bawah :


12 : palatoversi 31 : labioversi
13 : mesioversi 32 : linguoversi
14 : mesioversi 33 : distolinguotorsiversi
21 : labioversi 34 : linguoversi
23 : mesioversi 42 : mesiolabiotorsiversi
24 : palatoversi 44 : bukoversi
45 : linguoversi
46 :linguoversi
47 :linguoversi
RENCANA 1. Penjelasan mengenai jalannya perawatan (informed consent).
PERAWATAN 2. Pencarian ruang:

Berdasarkan Metode Pont: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi


regio P1 – P1 mengalami kontraksi ringan sebesar 1.9 mm. Pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi regio M1 – M1 mengalami kontraksi ringan
sebesar 2,3 mm.
Berdasarkan Metode Korkhaus: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi
rahang atas ke arah anterior mengalami prootraksi sebesar 2,1 mm.

Berdasarkan Metode Howes : Lengkung gigi (inter P = 37,7 mm, IP 39,9%)


kurang untuk menampung seluruh gigi dalam susunan teratur dan stabil dan
lengkung basal (inter FC = 45,3 mm, IFC 45,6%) cukup untuk menampung
seluruh gigi dalam susunan teratur dan stabil.
Berdasarkan Perhitungan Determinasi Lengkung: puncak lengkung rahang atas
diretraksi sebesar 4 mm dengan pertimbangan keluhan pasien yang merasa
giginya agak maju dan menurut analisa sefalometri posisi gigi anterior atas
dan bawah protrusif. Pada determinasi untuk menyusun gigi geligi dalam
lengkung ideal didapat kekurangan ruang pada rahang atas 9,4 mm, dengan
rincian sisi kanan 4,4 mm dan sisi kiri 5,0 mm. Sedangkan pada rahang
bawah kurang ruang sebesar 7,4 mm, dengan rincian sisi kanan kurang 3,5
mm dan sisi kiri kurang ruang 3,9 mm.
Solusi:

RA : koreksi maloklusi dan malposisi gigi individual dengan pencabutan gigi


14,24
RB : koreksi maloklusi dan malposisi gigi individual dengan pencabutan gigi
34,44
3. Koreksi malrelasi dan malposisi individual dilakukan dengan alat cekat Straight
Wire

 TAHAP I: general alignment, leveling, unrevelling RA dan RB


 TAHAP II : retraksi caninus
 TAHAP III : retraksi anterior
 TAHAP III : space closing
 TAHAP IV : finishing dan perbaikan interdigitasi
4. Penyesuaian oklusi

5. Retainer
TGL CETAK 25 Juli 2019
TGL INSERSI 3 October 2019
LAPORAN HASIL Dari hasil pencetakan tgl 12 Desember 2019 didapatkan hasil:

 OJ awal : 7,6 mm

OJ akhir : 6,0 mm

 OB awal : 5,0 mm
OB akhir : 4,0 mm

Awal Saat ini


12 : palatoversi Sudah terkoreksi
13 : mesioversi Mulai terkoreksi
14 : mesioversi Pencabutan
21 : labioversi Mulai terkoreksi
23 : mesioversi Mulai terkoreksi
24 : palatoversi Pencabutan
31 : labioversi Sudah terkoreksi
32 : linguoversi Sudah terkoreksi
33 : distolinguotorsiversi Mulai terkoreksi
34 : linguoversi Mulai terkoreksi
42 : mesiolabiotorsiversi Sudah terkoreksi
44 : bukoversi Pencabutan
45 : linguoversi Belum terkoreksi
46 : linguoversi Belum terkoreksi
47 : linguoversi Belum terkoreksi
Perawatan lanjut : Melanjutkan general alignment, leveling, unrevelling RA dan
RB,Pemakaian elastik Klas II untuk mendapatkan overjet yang ideal, dilanjutkan
perbaikan interdigitasi,dan root paralelling.
PERAWATAN LANJUT Perbaikan interdigitasi dan root paralelling
Carissa
31 AGUSTUS 2018 24 JULI 2019 157.18.0.10 157.18.0.10

157.18.0.10 157.18.0.10
Erika 2 NOVEMBER 2019 16 SEPTEMBER 2018 214.18.0.18 214.18.0.18
2018
214.18.0.18 214.18.0.18
Anisah
013.19.0.20 013.19.0.20

21 DESEMBER 2018 9 DESEMBER 2019 013.19.0.20 013.19.0.20

Chaisar 22 MARET 2019 102 19 9 21 102 19 9 21

9 DESEMBER 2019 102 19 9 21 102 19 9 21

Farah 18 MARET 2019 101 19 0 19 101 19 0 19

11 DESEMBER 2019 101 19 0 19 101 19 0 19


Tutik 7 MEI 2019 142 19 0 23 142 19 0 23

10 DESEMBER 2019 142 19 0 23 142 19 0 23

Frisco 25 JULI 2019 191 19 9 17 191 19 9 17

27 NOVEMBER 2019 191 19 9 17 191 19 9 17

Anda mungkin juga menyukai