HERPES ZOOSTER
Oleh:
RIFQI ARIS PRANATA
19100707360804047
Pembimbing :
drg. Rifani
HALAMAN PENGESAHAN
Telah didiskusikan Case Report “Herpes Zooster”
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
(drg. Rifani)
PENDAHULUAN
Herpes zoster atau shingles, dampa atau cacar ular telah dikenal
sejak zaman Yunani kuno. Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus
yang sama dengan varisela, yaitu virus varisela zoster (VZV). Infeksi
ini merupakan reaktivasi virus varisela zoster dari infeksi endogen yang
telah menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus.
Herpes zoster ditandai dengan adanya nyeri hebat unilateral serta
timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi
serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dan nervus
kranialis. 1,2
Etiologi
Patogenesis
Infeksi primer dari VZV ini pertama kali terjadi di daerah
nasofaring. Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah
sehingga terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan
asimptomatik. Keadaan ini diikuti masuknya virus ke dalam Reticulo
Endothelial System (RES) yang kemudian mengadakan replikasi
kedua yang sifat viremia nya lebih luas dan simptomatik dengan
penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus juga menjalar
melalui serat-serat sensoris ke satu atau lebih ganglion sensoris dan
berdiam diri atau laten didalam neuron. Virus berdiam diri di
ganglion posterior saraf tepid an ganglion kranialisSelama antibodi
yang beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dari virus yang
laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana
antibodi tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivasi
dari virus sehingga terjadi herpes zoster.6,8,9
Gejala Klinis
Diagnosis Banding
Herpes simpleks
Varisela
Gejala klinis berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini seperti
tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah menjadi pustul dan
kemudian menjadi krusta. Lesi menyebar secara sentrifugal dari badan
ke muka dan ekstremitas.
Impetigo vesiko-bulosa
Terdapat lesi berupa vesikel dan bula yang mudah pecah dan
menjadi krusta. Tempat predileksi di ketiak, dada, punggung dan
sering bersamaan dengan miliaria. Penyakit ini lebih sering dijumpai
pada anak-anak.
Penatalaksanaan
Pengobatan Umum
Pengobatan Khusus
1. Obat Antivirus
2. Analgetik
3. Kortikosteroid
Pengobatan topikal
Komplikasi
Infeksi sekunder
Paralisis motorik
Prognosis
KESIMPULAN