Bhs Indonesia : PENGARUH TINGGINYA FLUORIDA DARI KONSUMSI IKAN ASIN SEBAGAI
INDIKATOR TERJADINYA KEPARAHAN KARIES GIGI DESIDUI DI LINGKUNGAN KAMPUNG
NELAYAN SUKOLILO SURABAYA
Bhs Inggris : -
_____________________________________________________________________________
1. Lokasi Penelitian : Lingkungan Kampung Nelayan Sukolilo Surabaya
_____________________________________________________________________________
2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): BULAN FEBRUARI 2020 – BULAN APRIL 2020
____________________________________________________________________________
Ya Tidak
3. Apakah penelitian ini multi-senter X
4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari X
senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)
Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dan Anggota/Pembimbing dilampirkanpada Form 01 A)
Peneliti Utama (PI) : HANNA MUSLIHA FATHIYYA
Institusi : FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Anggota Peneliti
Nama :-
Institusi :-
Sponsor (p9)
Nama :-
Alamat :-
2
2. Justifikasi penelitian (p3).Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk
penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A (Adil)
Penelitian ini harus dilakukan karena berdasarkan data riskesdas tahun 2018 insidensi karies aktif pada
penduduk Indonesia terus meningkat yaitu sebesar 57,3%. Selain itu, asupan fluorida yang tinggi dapat
menimbulkan berbagai efek samping, pada gigi salah satunya adalah kerapuhan yang dapat
menyebabkan fluorosis dan gigi menjadi rentan terhadap karies atau gigi berlubang. Penelitian
mengenai kandungan fluorida yang terdapat dalam gigi dapat menunjukkan berapa kandungan fluorida
yang masuk ke dalam gigi, juga sebagai gambaran asupan fluorida dalam sistemik. Dengan metode foto
elektron juga dapat melihat mineral fluorida dalam permukaan enamel gigi seberapa dalam fluorida
terkandung dalam gigi tersebut. Manfaat penelitian ini adalah dengan mengetahui kadar fluorida dalam
gigi tersebut dimana terdapatnya hubungan kandungan fluorida yang tinggi dari konsumsi ikan asin
dengan keparahan tingat karies atau gigi berlubang di lingkungan Kampung Nelayan Sukolilo Surabaya.
Dalam mendapatkan sampel BBT (Bahan Biologi Tersimpan) yaitu gigi susu bekas pencabutan yang
didapatkan dipuskesmas Kenjeran, sampel tersebut harus direndam dalam larutan normal saline,
sehingga peneliti meminta izin kepada dokter gigi dan perawat gigi untuk meminta sampel tersebut,
dan peneliti menyediakan tempat kedap air beserta larutan normal saline agar dokter maupun
perawat dapat mengumpulkan sampah gigi tersebut.
Dalam laboratorium Jasa Tirta terdapat aturan hanya staff saja yang boleh memasuki laboratorium
saat pengecekan sampel menggunakan alat SSA (Sprektofotometer Serapan Atom) sehingga peneliti
harus mematuhi aturan tersebut. Solusi yang dilakukan peneliti untuk agar tetap mendapatkan
3
proses pengecekan sampel tersebut adalah meminta izin kepada laboran untuk menitipkan kamera
ponsel untuk dokumentasi setiap proses yang dilakukan di dalam laboratorium.
Kegiatan pemeriksaan indeks karies dilakukan di pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar
dimulai mungkin akan memengaruhi jam pelajaran berikutnya, sehingga peneliti hanya
menggunakan satu kelas saja di kelas 1 SD dan untuk anak TK akan dilakukan juga dilain harinya di
pagi hari sebelum jam mengajar dimulai, dan menurut peneliti waktu yang dibutuhkan cukup
singkat dikarenakan menggunakan tenaga perawat gigi berjumlah 2 orang sebagai pendukung
penelitian.
Wirza dkk (2011) telah melakukan penelitian mengenai identifikasi kadar fluor pada depot air
minum isi ulang dikelurahan lubuk buaya dan hubugannya terhadap kesehatan gigi dan mulut
bahwa survei menunjukkan Puskesmas Lubuk Buaya, kota Padang dimana angka memiliki angka
karies, kasus plak, stain, yang dimana salah satu penyebab penyakit tersebut adalah kelebihan
fluorida dengan gejala awal bercak kekuningan pada gigi.
Pranata (2015) juga melakukan penelitian tentang perkiraan risiko kesehatan dampak fluorida pada
sumber air minum yang dikonsumsi siswa kelas 6. Dengan konsumsi fluor dalam sistemik perhari
berbeda-beda untuk setiap individu, walau tidak terdapatnya konsensus dosis maksimum yang
aman untuk masukan (intake) fluor perhari, namun yang dianjurkan total intake antara 0.05 mg dan
0.07 mg fluor per kg berat badan sebagai dosis optimum. Pada kelompok masyarakat tertentu yang
memiliki kebiasaan sering memakan ikan-ikan yang dikeringkan seperti itu mereka mendapatkan
intake fluor lebih banyak dari makanan yang mereka konsumsi. Bahkan dengan mengkonsumsi ikan
dalam campuran diet memiliki nilai yang relatif tinggi, asupan fluorida dari ikan akan melebihi 2
mg/hari dan terdapatnya kerapuhan tulang dan gigi pada asupan fluorida baik yang sangat rendah
maupun sangat tinggi.
C. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
SD ini memiliki bangunan dan fasilitas yang cukup memadai seperti tersedianya halaman yang luas,
aula, musholla, kantin, ruang makan siang untuk siswa, dan kelas yang cukup luas.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Penelitian ini akan dilakukan di dalam kelas dan hanya menggunakan 1
kelas saja, untuk pemeriksaan cukup menggunakan kursi kelas saja, serta semua peralatan disediakan
oleh peneliti.
Terdapat kelas 1 - 6 di SDN 250 Sukolilo, masing-masing kelas berjumlah sekitar 30-35 siswa dan tiap
kelas memiliki walikelas. Kemudian TK Aisyiyah Muhammadiyah dibagi menjadi dua tingkatan yaitu TK
A dan TK B, masing-masing tingkatan dibagi menjadi 3 kelas yang dimasing-masing kelasnya ada sekitar
13-16 siswa. SDN 250 dan TK Aisyiyah ini merupakan wilayah kerja dari puskesmas Kenjeran yang
letaknya hanya sekitar 100-200meter saja dari puskesmas.
4
D. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesis, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Menganalisa tingginya fluorida dari konsumsi ikan asin sebagai indikator terjadinya keparahan
karies gigi di lingkungan kampung nelayan Sukolilo Surabaya.
Tujuan khusus
o Mengidentifikasi kandungan mineral fluorida yang terdapat pada elemen gigi desidui di
kampung nelayan Sukolilo, kecamatan Bulak, Surabaya.
o Mengidentifikasi pengaruh tingkat konsumsi ikan asin terhadap kejadian karies gigi anak di
kampung nelayan Sukolilo, kecamatan Bulak, Surabaya.
o Menganalisis pengaruh tingginya konsumsi fluorida terhadap kejadian karies gigi anak di
kampung nelayan Sukolilo, kecamatan Bulak, Surabaya.
Hipotesis
terdapat pengaruh tingginya mineral fluorida gigi desidui akibat dari konsumsi ikan asin dengan
keparahan tingkat karies gigi di lingkungan kampung nelayan Sukolilo, Surabaya.
Variabel penelitian
Variabel bebas
Kandungan mineral fluorida gigi desidui dari pengguna konsumsi ikan asin
Variabel terikat
Karies gigi
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah analitik observational dengan metode pendekatan
eksperimental. Penelitian observational dilakukan karena peneliti tidak melakukan manipulasi,
intervensi, ataupun paparan tertentu terhadap variabel yang diteliti dan hanya melakukan pengamatan
(Siswanto dkk, 2015). Penelitian analitik dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui mengapa situasi
atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu dengan menjelaskan
hubungan antara dua atau lebih variabel (Syahdrajat, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan mengetahui kandungan fluorida pada gigi yang dipengaruhi akibat konsumsi ikan asin
dengan kejadian karies dengan menguji kandungan fluorida pada gigi desidui di laboratorium
menggunakan metode Spektofotometer Serapan Atom.
5. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan
ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Tidak relevan
E. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara
statistik (p13)
5
Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling. Purposive
sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan menetapkan pertimbangan atau
kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini dan telah
ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga sampel BBT (Bahan Biologi
Tersimpan) yang berupa gigi sampah bekas pencabutan yang dibutuhkan disesuaikan dengan
laboratorium yang membutuhkan sebanyak 1 gram abu gigi atau setara dengan kurang lebih 20 buah
gigi susu.
Include :
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah yang utuh
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah yang bebas karies
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah yang tidak anomali
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah yang bersih dari darah bekas pencabutan.
Exclude :
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah yang supernumerary
Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah dengan restorasi.
7. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi Risiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
Alasan penelitian ini melibatkan anak-anak usia sekolah (5-8 tahun) sebagai perhitungan indeks karies:
Pada usia tersebut gigi permanen belum sepenuhnya menggantikan gigi susu, gigi permanen yang
kemungkinan sudah erupsi atau tumbuh hanyalah gigi seri tengah permanen yang menggantikan
gigi seri tengah susu, sedangkan gigi geraham pertama muncul pada rahang tanpa menggantikan
gigi susu manapun
Anak usia sekolah memerlukan perhatian lebih karena rentan terkena masalah gigi dan mulut
F. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan
komparator (p17)
Tidak relevan
8. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian
6
(p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan
Tidak relevan
10. test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
G. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima
treatmen (lihat lampiran) (p17)
Tidak relevan
Tidak relevan
Tidak relevan
11. Risiko-risiko yang diketahui dari adverse events, termasuk Risiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan
diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak relevan
Tidak relevan
K. Manfaat
1. Manfaat penelitian seca\bra pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
Data yang didapatkan akan sangat berguna dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan fluorida dalam makanan dan dalam gigi
12. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan
oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)(p26)
Tidak relevan
Sehubungan dengan anak-anak sebagai subyek untuk mendapatkan nilai indeks karies, maka peneliti
akan memberikan lembar penjelasan untuk mengikuti penelitian kepada orangtua/wali dari anak
tersebut. Lembar tersebut sudah mencakup identitas peneliti, permohonan ijin untuk menjadikan anak
sebagai salah satu subyek penelitian, tujuan dan prosedur penelitian, keuntungan yang didapatkan
apabila mengikuti penelitian, keterangan dalam kebebasan orangtua/wali untuk memutuskan, serta
menjamin kerahasiaan dari data yang peneliti dapat melalui penelitian ini. Apabila ada hal-hal yang
kurang jelas berkaitan dengan penelitian, maka orangtua/wali dapat menghubungi peneliti melalui
nomor telefon peneliti yang tercantum dalam lembar penjelasan.
16. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
Tidak relevan
N. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
Karena subyek penelitian masih anak-anak, maka peneliti akan memberikan informed consent kepada
orangtua/wali dari anak.
17. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Peneliti tidak menjadikan umur sebagai standar/patokan utama dalam penelitian ini. Yang utama adalah
saat penelitian, subyek merupakan siswa kelas 1 SD dan TK.
8
O. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Pemberian dental kit seperti sikat gigi, pasta gigi dan souvenir di akhir rangkaian penelitian
18. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33)
Tidak relevan
19. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
Peneliti tidak memiliki rencana untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek penelitian
P. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan
kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
20. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin
dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Kode inisial yang dibuat oleh peneliti untuk sampel akan digunakan untuk identitas diri dari subyek
penelitian agar identitas asli dari subyek tidak diketahui dan menerapkan prinsip etik kerahasiaan. Data
disimpan pribadi oleh peneliti di dalam map khusus yang dibedakan dari map yang lain selama
pengambilan data hingga hasil akhir penelitian didapat. Bila terjadi kondisi emergensi, maka data dapat
diminta melalui nomor peneliti yang dapat dihubungi yang tercantum di informed consent.
21. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di simpan
dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12)
(p36)
Tidak relevan
22. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Tidak relevan
Q. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
R. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen
untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak relevan
S. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25) (p42)
Tidak relevan
T. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor
untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Tidak relevan
23. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai
kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak relevan
V. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa
beRisiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan
meminimalisir Risiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
Tidak relevan
Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan
ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Tidak relevan
10
X. Komitmen Etik
24. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (p6)
Saya sebagai peneliti menyatakan bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi
25. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul
dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)
26. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
Saya, Hanna Musliha Fathiyya sebagai peneliti menyatakan bahwa bila terdapat bukti adanya
pemalsuan data akan ditangani sesuai policy sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan
Y. Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
Aji R.N., Larasati R., Mahirawatie I.C,. 2017. Hubungan Pola Konsumsi Ikan dengan Karies Gigi
pada Masyarakat Pesisir Surabaya. Poltekkes Kemenkes Surabaya.
11
Angraini, Suci. 2014. Uji Kekerasan Permukaan Enamel Gigi Geligi Anak yang Berdomisili di Daerah
Endemik Fluorosis dan Daerah Non Endemik Fluorosis. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan,
Faculty of Dentistry, Hassanuddin University.
Astriningrum Y,. 2011. Analisis Kandungan Ion Fluorida Pada Sampel Air Tanah dan Air Pam
Secara Spektrofotometri. Skripsi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ismi I.Y,. 2018. Hubungan Karies dan Kadar Fluor Air Minum pada Siswa SD di Daerah Pesisir
Pantai Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo. Skripsi-Universitas Jember.
Noviasari, A.N., Christiono, S., Hadianto, E. 2018. Perbedaan Kekerasan Permukaan Enamel Gigi
Desidui Terhadap Pola Konsumsi Ikan Laut. Odonto Dental Journal. Vol. 5, No. 1: 76-77.
Pranata, H.A. 2015. Prakiraan Risiko Kesehatan sebagai Dampak Fluoride Pada Sumber Air Minum
yang Dikonsumsi Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Negeri di Kecematan Setu Tanggerang
Selatan. Skripsi-Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
VKM (Vitenskapkomiteen for Mat og Miljo). 2019. Assessment of Dietary Intake of Fluoride and
Maximum Limits for Fluoride in Food Suplements. Oslo, Norway.
Wirza A.A.F.P., Kadri H., Elmatris S,. 2018. Identifikasi Kadar Ion Fluorida pada Depot Air Minum Isi
Ulang di Kelurahan Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 7,No. 2: 187-191.
AB. Lampiran
1. FORM 01.A CV Peneliti Utama dan Anggota/Pembimbing
CURRICULUM VITAE
JUDUL PENELITIAN :
DATA PENELITI :
2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tingginya fluorida dari konsumsi ikan asin
sebagai indikator terjadinya keparahan karies gigi di lingkungan kampung nelayan Sukolilo
Surabaya. Pemeriksaan pada anak ini adalah sebagai data pendukung untuk mendapatkan nilai
indeks gigi. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini antara lain menambah pengetahuan
mengenai dampak fluorida bagi gigi, Data yang didapatkan akan sangat berguna dalam penelitian-
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan fluorida dalam makanan dan dalam gigi.
3. Prosedur penelitian ini adalah siswa dan orang tua akan diberikan kuesioner di awal sebelum
kegiatan pemeriksaan. Kemudian siswa akan melakukan pemeriksaan di dalam kelas dengan
seorang perawat gigi dari puskesmas. Di awal kegiatan, siswa akan dijelaskan terlebih dahulu
bahwa ini hanya dilakukan pemeriksaan gigi dengan melihat dengan kaca mulut dan senter saja
tanpa membahayakan sama sekali. Kegiatan ini hanya akan berlangsung sekali saja.
4. Keuntungan yang diperoleh dari keikutsertaan dalam penelitian ini adalah anak menjadi mengerti
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut sedari dini, serta kepada guru dapat
menjadi contoh untuk terus dapat memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tidak ada resiko yang mungkin muncul karena penelitian ini
menggunakan alat yang aman dan tidak menimbulkan efek samping.
5. Seandainya Anda tidak menyetujui cara ini, maka Anda dapat memilih untuk tidak mengikuti
penelitian ini sama sekali dan tidak akan dikenai sanksi apapun.
6. Data-data hasil penelitian akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya peneliti yang dapat
melakukan akses untuk mengetahui data lengkap subyek penelitian.
Nama :
14
Nama :
Umur :
Laki-laki/Perempuan*
Kelas :
Menyatakan bahwa:
1. Telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar penjelasan untuk mengikuti
2. Dengan ini saya menyatakan bahwa secara sukarela bersedia/tidak bersedia* untuk
mengijinkan anak saya menjadi salah satu subyek penelitian yang berjudul Pengaruh
Tingginya Fluorida dari Konsumsi Ikan Asin sebagai Indikator Terjadinya Keprahan
SAKSI
..................................
FORM 01.D
RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN ( Disesuaikan dengan yang ada dalam
proposal/RAB )
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
16
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Jumlah D = ...
Jumlah M = ... Ket:
Jumlah F = ... D = Decay yaitu kerusakan gigi permanen karena karies yang masih
dapat ditambal.
Jumlah DMF-T = ...
M = Missing yaitu gigi permanen yang hilang karena karies atau gigi
karies yang mempunyai indikasi untuk dicabut.
F = Filling yaitu gigi permanen yang telah ditambal karena karies
Jumlah d = ... d = decay yaitu kerusakan gigi desidui karena karies yang masih
Jumlah e = ... dapat ditambal.
Jumlah f = ... e = extraksi yaitu gigi desidui dicabut dengan karies/gigi yang
Jumlah def-t = ... tanggal sebelum waktu eksfoliasinya
f = filling yaitu gigi desidui dengan tumpatan tanpa karies
Alat dalam pengecekan indeks karies sebagai data pendukung (di SD dan TK):
2. Kaca mulut
3. Senter
4. Tray penyimpanan
5. Tisu
6. Pulpen
7. Pensil
8. Papan dada
1. Gigi desidui caninus rahang atas atau rahang bawah (BBT:Bahan Biologi Tersimpan)
2. HNO3 p.a
3. Aquadest steril
4. SSA (aurora instrument 1200)
5. Oven
6. Furnance
7. Lampu Ca
8. Tang pemotong
9. Timbangan
10. Cawan porselen
11. Mortal dan pestle
12. Labu ukur 50 ml, dan 100 ml
13. Erlenmeyer 100 ml pyrex
14. Beaker glass 50 ml dan 100 ml
15. Pipet volume 10 ml pyrex
16. Pipet ukur 10 ml
17. Batang pengaduk
18. Handpiece & micromotor
18