Anda di halaman 1dari 5

Gothic Arch Tracer

Gothic arch tracer telah menjadi hal pokok dalam bidang kedokteran gigi
restoratif selama hampir seabad.25 Alat ini mencatat dimensi vertikal oklusal dan
relasi sentris, dan telah berkembang selama satu abad belakangan ini untuk
meminimalisir sensitivitas teknik dan mengurangi komplikasi lainnya yang
berkaitan dengan Gothic arch tracer konvensional.25 Diturunkan dari arsitektur
Gothic, Gothic arch menghilangkan galengan gigit malam konvensional dan
membatasi gaya (tekanan) mastikasi terhadap titik bantalan pusat, dengan tujuan
untuk menciptakan fulkrum dukungan mandibula. Hal ini memudahkan otot – otot
mastikasi untuk kembali ke posisi fisiologis yang benar.26

Pada akhirnya, Gothic arch tracer masih menjadi alat yang kurang
dimanfaatkan secara luas karena versi awal alat ini yang dianggap memiliki teknik
yang sensitif dan sulit untuk disusun, meskipun manfaatnya telah dibuktikan dalam
mencatat secara tepat relasi dari gigi anterior dalam relasi sentris.25 Gothic arch
tracing menggunakan lempeng tracing untuk menangkap dan mencatat pergerakan
lateral mandibula dan maksila. Hal ini merupakan metode yang lebih disukai untuk
mendapatkan posisi yang konsisten dan akurat dari mandibula pada dimensi
vertikal oklusi yang nyaman.29 Meskipun tidak esensial dalam pembuatan gigi
tiruan, Gothic arch yang menjiplak dan menentukan relasi sentris ideal membantu
memastikan fit (kecocokan/pas), estetik dan fungsi yang ideal sebelum pemrosesan
gigi tiruan.29 Teknik ini memiliki kurva pembelajaran yang singkat, yang sekali
dikuasai, memungkinkan untuk mendapatkan dimensi vertikal oklusi dan relasi
sentris yang konsisten, dapat diulangi dan akurat, yang dapat menjamin harmoni
oklusal pada berbagai jenis konstruksi protesa termasuk gigi tiruan.25

Pengaturan Gothic Arch Tracer

Penggunaan gothic arch tracer hanya memakan waktu sekitar 10 menit, namun
dapat mengefisiensikan waktu pada penyesuaian pasca-operatif.

1. Tahap pertama dalam mengatur Gothic arch tracer adalah mencatat


hubungan gigitan sementara selama kunjungan pertama menggunakan
centric tray (Gambar 1). Kemudian dibawa ke laboratorium untuk
memasang lengkung maksila dan mandibula pasien paralel satu terhadap
yang lain, sehingga laboratorium dapat memasangkan komponen Gothic
arch tracer vertikal terhadap yang lain. Centric tray dilapisi dengan kasa
untuk membantu pembuangan putty setelah laboratorium memasang model
studi (Gambar 2).
2. Putty kemudian dicampur menggunakan tangan dan diletakkan ke dalam
komponen maksilaris dan mandibularis dari tray.
3. Tray kemudian diletakkan ke dalam mulut pasien, sementara pasien diminta
untuk menutup mulut hingga mendekati dimensi vertikal oklusi gigi tiruan
yang ada (Gambar 3).
4. Cetakkan dilepas setelah putty mengeras (setting) dan dikirim ke
laboratorium, beserta dengan informasi desain senyum. Minta laboratorium
untuk membuat base plate kedua yang dilengkapi dengan recorder yang
ditanamkan tanpa galengan malam (Gambar 4).

Pencatatan Relasi Sentris dengan Gothic Arch Tracer

Setelah teknik pencetakan, pencatatan posisi relasi sentris merupakan tahap


yang paling penting dalam konstruksi gigi tiruan.4 Galengan malam digunakan
untuk menetapkan posisi estetik dan fonetik gigi. Baseplate kedua dikembalikan
ke laboratorium, dengan Gothic arch tracer yang dipasangkan utnuk mencatat
posisi relasi sentris dan dimensi vertikal. Penyesuaian komponen vertikal
recorder untuk menyesuaikan dimensi vertikal oklusal yang diinginkan pasien
dilakukan pertama.

1. Dengan berdasar pada instruksi pabrik, strike plate kemudian diwarnai


dengan magic marker atau articulating paper digunakan untuk menandai
strike plate (Gambar 5, sumber gambar Brian Carson).
2. Setelah plate ditandai dengan tepat, pasien harus diinstruksikan untuk
menggeser mandibula ke depan, belakang, dan ekskursi lateral kiri dan
kanan. Tanda – tanda yang dibuat dari tindakan ini harus menyerupai busur,
dan ujung busur ditentukan oleh posisi relasi sentris pasien (Gambar 6)
3. Tempatkan pusat centric pin receiver pada titik busur, dan bahan adesif
digunakan untuk menghubungkannya dengan strike plate (Gambar 7).
4. Setelah baseplate diletakkan kembali ke mulut pasien, pasien dituntun
hingga pin masuk kedalam lubang pada centric receiver (Gambar 8a-b).
5. Baseplate harus dipertahankan menggunakan bahan registrasi gigitan hard
(Gambar 9a-b).

Menyeimbangkan Gigi Tiruan Pasca-pembuatan

Selain mencatat relasi sentris, Gothic arch tracer juga dapat digunakan
setelah pembuatan gigi tiruan untuk menyeimbangkan gigi tiruan. Dengan
pemasangan yang tepat pada gigi tiruan atas dan bawah, intraoral tracer dapat
digunakan sebagai alat bantalan pusat untuk mencapai oklusi gigi tiruan yang
seimbang.25 Setelah gigi tiruan dibuat di laboratorium, teknisi memasang model
maksilaris dan menggunakan facebow record, sementara model mandibula dapat
dipasangkan pada model maksilaris menggunakan arch tracing.26 Relasi sentris dan
dimensi vertikal oklusi kemudian dapat dipastikan dan segala penyesuaian
dilakukan sebelum dicobakan pada pasien. Hal ini menjamin bahwa gigi tiruan
yang dibuat laboratorium tepat dan replikasi yang akurat dari cetakan pasien serta
desain gigi tiruan ditentukan di klinik.

KLASIFIKASI ARROW POINT (TITIK BUSUR) TRACING

Gerber menjelaskan enam jenis Gothic arch tracing. Jenis – jenis ini meliputi
“bentuk runcing klasik, bentuk datar klasik, weak tracing, bentuk asimetris, bentuk
miniatur dan tracing disertai garis vertikal melewati titik busur”. Secara umum jenis
– jenis tersebut ditemukan pada intraoral tracing pada kondisi dentulous dan
edentulous.

1. Tipikal: Tampak sebagai apeks dengan komponen lateral kiri kanan yang
simetris. Sudut rerata Gothic arch adalah sekitar 120 derajat. Hal ini
mencerminkan TMJ yang sehat tanpa adanya hambatan pada jalur kondil
dan arah otot yang seimbang. Bentuk simetris menunjukkan pergerakan
yang tidak terdistribusi dari kondil pada fossa dan distal slope dari
eminansia dengan arah otot yang seimbang simetris.
2. Bentuk Datar: Serupa dengan titik busur tipikal namun memiliki jiplakan
lateral kiri dan kanan yang lebih tumpul. Jenis titik busur ini menunjukkan
gerakan lateral kondil dalam fossa yang ditandai. Sudut Gothic arch lebih
dari 120o.
3. Bentuk Asimetris: (i) Tracing lateral kiri dan kanan bertemu pada titik
sumbu; namun inklinasinya terhadap jalur protusif tidak simetris. (ii) salah
satu tracing lateral lebih pendek. Bentuk tracing ini menunjukkan hambatan
pergerakan ke depan; baik itu sendi kiri atau kanan.
4. Apex Absent/Bentuk Bundar: Sebagai ganti dari titik busur rajam, tracing
harus dilakukan berulang kali hingga titik busur yang tetap diperoleh.
Pelatihan pasien dibutuhkan.
5. Titik busur miniatur: Serupa dengan titik busur tipikal, namun perluasan
jiplakan (tracing) sangat terbatas. Hal ini dapat disebabkan oleh pergerakan
mandibula yang terbatas, kedudukan record base yang tidak tepat, dan
penyesuaian record base yang menyakitkan saat proses registrasi. Hal ini
juga mengindikasikan edentulous dalam periode yang lama dengan
hambatan pada pergerakan kondil.
6. Titik busur ganda: Jenis ini merupakan hasil pencatatan relasi sentris
habitual dan retrusi. Memudahkan latihan pasien dan diulangi hingga gothic
arch tunggal diperoleh. Jenis ini juga tampak saat dimensi vertikal berubah
selama registrasi (pencatatan).
7. Titik Busur yang Meluas ke Dorsal: Jalur protusif meluas melewati apeks
Gothic arch. Hal ini menandakan gerakan retrusif tegang yang dipaksakan
dari rahang bawah oleh pasien atau dari operator. Hal ini juga terkadang
merupakan artefak karena perpindahan ke depan dari galengan oklusal
bawah saat sementara dilepaskan dari mulut. Hal ini juga dapat terjadi saat
kepala pasien terlalu dimiringkan jauh ke belakang. Registrasi harus
diulangi setelah memposisikan pasien dalam posisi yang tepat. Gerber
merasa bahwa terkadang perluasan distal benar, namun tracing yang
diperoleh dengan mandibula adalah posisi yang protrusi.
8. Interrupted Gothic Arch: Terputusnya atau hilangnya kontinuitas jalur
insisal Gothic arch. Hal ini terjadi karena gangguan posterior pada tumit
galengan oklusal selama gerakan lateral. Periksa posterior clearance
sebelum dilakukan pencatatan.
9. Bentuk Atipikal: Komponen protrusif tidak bertemu pada apeks namun
pada salah satu jalur lateral. Hal ini dapat terjadi pada dentulous karena pola
Muskuler yang salah akibat kebiasaan parafungsional seperti bruksisme.
Hal ini juga tampak pada pasien edentulous yang sangat tua, yang
menggunakan gigi tiruan lengkap dengan relasi sentris yang tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai