Anda di halaman 1dari 3

Suturing

Alat2 5. Kedua ujung benang ditarik kearah


berlawanan hingga membentuk simpul
1. Jarum jahit
I
2. Benang jahit
6. Membuat simpul II / simpul mati
3. Neddle holder  U/ memegang jarum
dengan cara memutar neddle holder di
4. Pinset sirugris/pinset bedah  untuk
atas benang sebanyak 1 kali dengan
memegang jaringan
arah berlawanan putaran jarum jam.
5. Gunting  U/ memotong benang
7. Kedua ujung benang ditarik ke arah
Cara memegang alat : berlawanan hingga membentuk simpul
II/simpul mati.
1. Neddle holder dipegang dengan Jarak jahitan/simpul II terhadap
tangan kanan, lalu masukkan digiti 1 jahitan/simpul I adalah 6 – 8 mm.
dan 4 ke dalam lubang neddle holder. 8. Jika diperlukan membuat simpul III,
Digiti 2 berada pada shank neddle maka dibuat dengan cara memutar
holder untuk fiksasi agar tekanan tetap neddle holder sebanyak 1 kali diatas
terkontrol. benang dengan searah putaran jarum
2. Pinset bedah/pinset sirugris dipegang jam.
di tangan kiri dengan cara pen grasp. 9. Kedua ujung benang ditarik ke arah
3. Ujung paruh neddle holder menjepit berlawanan hingga membentuk simpul
1/3 posterior/pangkal jarum jahit. III.
4. Menarik ujung benang jahit dari kotak 10. Menjepit kedua benang dengan neddle
penyimpanan sepanjang 25 cm, holder, kemudian neddle holder
kemudian digunting. dipindah ke tangan kiri.
5. Memasang benang jahit pada jarum 11. Memotong sisa benang dengan
jahit, dengan cara menarik benang dari gunting di tangan kanan kira2 5 mm
arah neddle holder sampai menyentuh dari simpul.
jarum, kemudian diubah arahnya
menjadi 90°, lalu masukkan benang ke DESAIN FLAP
dalam swage.
Alat – alat :
Tahapan Kerja
1. Handle scalpel no.3
1. Pinggriran flap ditegakkan dengan 2. Blade scalpel no. 11 (sub mukosa), 12
pinset dan jarum ditusukkan pada flap (insisi flap), 15 (mukosa periosteum)
dengan posisi tegak lurus terhadap 3. Rasparatorium
mukosa/flap. 4. Pinset anatomi
Jarak tempat tusukan dan tepi flap 5. Pinset bedah/sirugris
sekitar 3 – 4 mm. 6. Masker mulut
2. Jarum ditarik dengan neddle holder 7. Sarung tangan
dengan arah yang mengikuti lengkung
Cara menggunakan alat & bahan :
jarum.
3. Benang ditarik hingga menyisakan 1. Sayatan harus tegas.
kira2 5 cm. 2. Sayatan yang kontiniu, tidak terputus
4. Membuat simpul pertama dengan cara – putus.
memutar neddle holder di atas benang 3. Selama menyayat, scalpel senantiasa
sebanyak 2 kali searah putaran jarum menyentuh tulang.
jam. 4. Hindarkan pegulangan sayatan.
5. Irisan harus memiliki kemiringan, palatum dan merusak attached
karena akan mempercepat dan gingiva.
mempermudah proses penyembuhan. 2. Tringular Flap
a. Disebut sebagai L-flap
Desain flap mempertimbangkan :
b. Insisi horizontal sepanjang gingiva
1. Hindari terpotongnya struktur vital, & insisi vertikal pada interdental ke
seperti jaringan saraf, pembuluh arah vestibular.
darah,dll. c. Dipakai pada pengambilan sisa
2. Besar flap cukup untuk lapangan akar/operasi kista dengan ukuran
pandang operator selama operasi. kecil & apicoectomy.
3. Dasar flap harus lebih lebar dari ujung d. Keuntungan  suplai p.darah baik.
flap untuk menjamin sulpai darah yg
 lapangan pandang
cukup pada proses penyembuhan.
4. Flap harus lebih luas dari bagian cukup baik.
tulang yang terbuka  jahitn akan
 mudah suturing.
terletak pada pertemuan mukosa &
tulang yg sehat. e. Kerugian :
5. Pertimbangkan letak garis insisi untuk a) tdk sesuai operasi gigi dengan
kepentingan estetik, terutama pada akar panjang.
pasien yg “blood smile”. b) U/membuka lapangan pandang,
6. Pada saat membuka flap, flap mukosa flap harus ditahap dengan
dipisahkan dari tulang, dimana retraktor  menghasilkan
mukosa & periosteum menyatu (full “tension”.
thickness).
7. Jangan menarik flap terlalu keras, 3. Flap Trapezoid :
sebab akan mempengaruhi a. Dimulai dengan insisi horizintal
penyembuhan. sepanjang gingiva & diikuti 2
irirsan vertikal ke arah vestibulum.
Jenis Flap :
b. U/menghindari kontraksi saat
1. Envelope Flap: penyembuhan  penempatan
a. Irisan horiontal pada mukosa irirsan vertikal tidak berada persis
dengan mengikuti lengkung di atas permukaan gigi, tetapi
servikal gigi. diantaranya.
b. Irisan sepanjang sulkus gingiva c. Keuntungan :
mengukutkan interdental papil a) Memberikan lapangan pandang
hingga terlepas. yg baik selama operasi.
c. Dapat dipakai pada operasi gigi b) Memungkinkan u/operasi lebih
insisive, caninus, premolar, hingga dari 1 gigi.
molar bagian bukal/palatal, dimana c) Tdk menghasilkan tension pada
operasi melibatkan garis servikal jaringan.
gigi, operasi apikoektomi, gigi d) Flap mudah dikembalikan &
impaksi, kista, dll. dijahit pada posisi awal.
d. Keuntungan  mencegah irisan d. Kerugian  menyebabkan resesi
vertikal & pengambilan flap gingiva.
mudah.
e. Kerugian  kerusakan untuk
menarik flap, terutama pada daerah

Anda mungkin juga menyukai