Anda di halaman 1dari 14

Nama : Anak Agung Sagung Diah Sherlyta Maharani

Nim : 221011003
Prodi : Administrasi Rumah sakit/A7
Mata Kuliah : Manajemen Rekam Medis (MRM)
Review 5 Jurnal Tata Ruang Rekam Medis
Jurnal 1
Judul Evaluasi Ruang Kerja Bagian Rekam Medis Rawat Inap
Berdasarkan Aspek Tata Ruang Kantor di Rumah Sakit Delta Surya
Sidoarjo
Jurnal STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya
Halaman 1-6
Tahun 2019
Penulis Yasida Bella Sari, Bambang Nudji, Muhadi, Yustinah Rumiati
Tanggal 5 Juni 2023

Abstrak Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo merupakan rumah sakit tipe C,
dengan luas ruang rekam medis adalah 33 m2, yang memiliki
fasilitas antara lain: meja, kursi, almari dan lain-lain. Dengan luas
yang terbatas, ruang kerja Rekam Medis terlihat lebih sempit,
karena banyak tumpukan berkas rekam medis rawat inap yang
belum diolah. Di samping itu keamanan berkas rekam medis tidak
terjamin dan sangat rawan terjadi kehilangan berkas rekam medis.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, menjadi dasar
pertimbangan peneliti untuk melakukan penelitian tentang evaluasi
ruang kerja rekam medis berdasarkan aspek tata ruang kantor di
Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo.
Pengantar Aspek tata ruang kantor dalam lingkungan kerja sangat
mempengaruhi kualitas dan kinerja bagi organisasi yang
bersangkutan. Tata kerja di ruang Perekam Medis dapat disesuaikan
dengan alur kerja. Salah satu pendukungnya adalah sarana dan
prasarana yang memadai yang akan membantu dalam pelaksanaan
kegiatan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang cocok, aman,
nyaman dan tidak menimbulkan keluhan-keluhan petugas, serta
dapat mengurangi kelelahan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Lembar Observasi digunakan oleh peneliti
untuk mencatat hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan.
Pembahasan Tata letak ruang kerja Kepala Bagian Rekam Medis di Rumah Sakit
Delta Surya Sidoarjo adalah sebagai berikut, Meja Kepala Bagian
Rekam Medis terletak di bagian belakang berhadapan dengan meja
kerja untuk bagian retensi, Dengan rancangan yang baru ini letak
meja kerja untuk bagian retensi akan diletakkan di belakang mesin
fotokopi dan lemari arsip akan diletakkan di depan lemari rak dan
meja Kepala Bagian Rekam Medis, sehingga meja kerja bagian
retensi akan lebih dekat dengan meja perekam medis lainnya dan
waktu kerja perekam medis lebih efisien. Ruang kerja bagian rekam
medis rawat inap di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo memiliki
luas ruangan dengan ukuran 7,8 m2 x 4,2 m2 yang diberi sekat
tembok untuk ruangan Kepala Bagian Rekam Medis dan Perekam
medis lainnya. Ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat inap
terdapat di lantai dua yang memiliki satu pintu untuk akses keluar
masuk dan ruangan selalu terkunci.
Kesimpulan Tujuan identifikasi tata letak ruang kerja Kepala bagian Rekam
Medis hasil kesimpulan yang dapat ditarik yaitu kepala bagian
rekam medis sering menerima tamu sehingga ruangan harus lebih
privasi, tidak menjadi satu dengan ruang kerja Perekam Medis dan
terletak dekat dengan urusan pelaporan, identifikasi tata letak ruang
kerja bagian rekam medis rawat inap dimana ruang kerja bagian
rekam medis Rawat Inap tidak dekat dengan ruang penyimpanan,
rancangan ulang tata letak ruang kerja bagian rekam medis rawat
inap dimana letak meja kepala bagian rekam medis sebelumnya
berhadapan dengan meja kerja untuk bagian retensi, tata letak yang
baru meja kerja untuk bagian retensi bersebelahan dengan mesin
fotokopi dan meja kepala bagian rekam medis berhadapan dengan
lemari arsip dan lemari laporan.

Jurnal 2
Judul Peranan Tata Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Untuk
Meningkatkan Produktivitas Kerja Petugas Rekam Medis di
Rumah Sakit TK.II DR.AK GANI Palembang Tahun 2017
Halaman 1-7
Tahun 2017
Penulis Novdaly Fillamenta
Tanggal 5 Juni 2023

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian tata


ruang Bagian Unit Rekam Medis, tingkat produktivitas kerja
petugas di Rumah Sakit Tk.II dr.AK GANI Palembang Bagian Unit
rekam medis, pengaruh tata ruang penyimpanan berkas rekam medis
terhadap produktivitas kerja karyawan di Rumah Sakit Tk.II dr.AK
GANI Palembang Bagian Unit rekam medis. Secara keseluruhan
dalam penelitian ini menyatakan bahwa pengaturan tata ruang
kantor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
produktivitas kerja karyawan di Rumah Sakit Tk.II dr.AK GANI
Palembang Bagian Unit rekam medis yaitu dengan presentase
sebesar 58,5%, sedangkan sisanya sebesar 41,5% dipengaruhi oleh
faktor lain.
Pengantar Sebagai Rumah sakit khusus TNI didirikan tentunya telah memiliki
jangka waktu lama dan memiliki pengaturan layout yang baik,
namun terdapat sedikit kelemahan di Rumah Sakit Tk.II dr.AK
GANI Palembang yang memiliki bangunan luas dan berkelok
sehingga para karyawan harus berputar-putar antar bangunan untuk
mencapai tujuan dan yang pastinya membutuhkan tenaga lebih
untuk dapat menuju ruang kerja. Peneliti melakukan studi
pendahuluan wawancara kepada salah satu karyawan yaitu kepada
Kepala bagian Rekam Medis, dalam wawancara tersebut Kepala
bagian Rekam Medis mengatakan sempat mengalami kendala
karena harus bolak-balik melakukan kegiatan dikantor dan lapangan
yang harus berkeliling terlebih dahulu untuk mencapai lokasi
penyimpanan berkas rekam medis. Berdasarkan penjelasan di atas
dapat diketahui bahwa sangat diperlukan penataan tata ruang kantor
yang dapat menunjang penyelesaian pekerjaan baiksecara efektif
maupun efisien agar dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
Pembahasan Tingkat Kesesuaian Tata Ruang Kantor di Rumah Sakit Tk.II dr.AK
GANI Palembang Bagian Unit rekam medis: Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa di
Rumah Sakit Tk.II dr.AK GANI Palembang Bagian Unit rekam
medis tergolong tinggi, dengan ditunjukan pada hasil presentase
3,65%, hal ini dapat dilihat dari penggunaan jenis tata ruang kantor
terbuka. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Unit rekam
medis: Memiliki tingkat produktivitas yang baik, perecanaan bentuk
tata ruang terbuka yang sesuai dengan arus pekerjaan memberikan
pengaruh yang baik terhadap produktivitas kerja karyawan,
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya, para
karyawan selalu menyelesaiakan dengan tepat waktu, meskipun
banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan dan belum lagi ketika
mendapatkan perintah dari pimpinan. Pengaruh Tata Ruang Kantor
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Unit rekam medis:
Pengaturan tata ruang kantor merupakan salah satu penunjang untuk
lebih bisa meningkatkan produktivitas kerja, pemilihan bentuk tata
ruang yang disesuaiakan dengan luas ruangan menjadi hal yang
perlu diperhatikan karena kenyamanan dalam sebuah ruangan
sangat memiliki peran penting agar karyawan bisa lebih lama atau
berada dalam ruangan mengingat jam kerja yang begitu padat.
Pemeliharaan perabotan, peralatan, serta mesin-mesin kantor juga
menjadi faktor penting guna untuk memberikan kelancaran
penyelesaian pekerjaan serta faktor lingkungan fisik yang juga
menjadi perhatian penting karena akan mempengaruhi kedinamisan
suatu tempat kerja.
Kesimpulan Adanya pengaruh tata ruang kantor terhadap produktivitas kerja
karyawan di Rumah Sakit Tk.II dr.AK GANI Palembang Bagian
Unit rekam medis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu dengan
presentase sebesar 58,5%, sedangkan selain itu juga dibuktikan pada
nilai angka signifikansi 0,000<0,05. Artinya ada hubungan linier
antara kedua variabel maka variabel tata ruang kantor memang
mempengaruhi variabel produktivitas kerja karyawan yang dapat
membentuk tingkat produktivitas kerja karyawan di Rumah Sakit
Tk.II dr.AK GANI Palembang Bagian Unit rekam medis.

Jurnal 3
Judul Tinjuan Kepuasan Petugas Rekam Medis Terhadap Ruang Rekam
Medis di Rumah Sakit Griya Husada Madiun
Jurnal Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buana Husada Ponorogo
Halaman 1-8
Tahun 2020
Penulis Riska Wati Iskandar Putri
Tanggal 5 Juni 2023

Abstrak Penelitian ini berkaitan dengan kepuasan petugas rekam medis


terhadap ruang rekam medis di RS Griya Husada Madiun. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dengan desain Cross Sectional
dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
kuesioner dan dokumentasi. Populasi dan sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh petugas rekam medis yang berjumlah 3 orang dan
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Berdasarkan
hasil penelitian petugas rekam medis merasa belum puas dengan
ruangan rekam medis yang ada saat ini. Kondisi ruang rekam medis
RS Griya Husada Madiun memiliki ruang gerak yang sangat minim
dan menjadi satu dengan pengisian dokumen rekam medis pasien
gawat darurat serta luas ruangan yang terlalu sempit sehingga terasa
sesak penuh dengan hal-hal yang akan menghambat pekerjaan dan
produktivitas petugas, selain pencahayaan yang maksimal dan ruang
rekam medis.
Pengantar Salah satu unit rekam medis yang baik adanya sarana dan prasarana
yang mendukung sebagai fasilitas yang membuat petugas rekam
medis semakin produktif. Petugas Rekam Medis seharusnya bekerja
diruang yang memadai dengan kondisi yang nyaman. Ditinjau dari
sisi ergonomi ruang rekam medis harus mempunyai jendela luar
agar udara dan cahaya matahari dapat masuk sehingga ruangan tidak
lembab dan pengap, ruangan penyimpanan sebaiknya berdekatan
dengan poliklinik, selain itu pencahayaan, suhu, kelembapan,
kebisingan dan sirkulasi udara juga perlu diperhatikan. Studi
pedahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 Desember 2018
dengan melakukan wawancara kepada 3 petugas rekam medis di
Rumah Sakit Griya Husada Madiun, diperoleh hasil bahwa masalah
yang dihadapi di unit rekam medis antara lain petugas merasa
kurang nyaman terhadap ruang unit rekam medis yang sempit
dikarenakan bagian assembling, coding & indexing serta filling
gawat darurat masih menjadi satu di tempat ruang rekam medis.
Pembahasan Ruang penyimpanan dokumen rekam medis gawat darurat yang
masih menjadi satu dengan ruang rekam medis juga menjadikan
ruang semakin sesak penuh, selain itu ruang rekam medis juga
belum tertata rapi sehingga memiliki ruang gerak yang kurang oleh
karena itu dapat menghambat pekerjaan petugas rekam medis, perlu
adanya perbaikan pada bagian ruang rekam medis, agar pelaksanaan
pengelolaan rekam medis dapat berjalan dengan lancar dan kinerja
petugas menjadi maksimal. Kondisi ruang rekam medis kurang baik,
dibuktikan dengan ruang rekam medis yang masih menjadi satu
dengan tempat penyimpanan dokumen pasien gawat darurat, selain
itu tata meja antara satu dengan yang lainnya terlalu berdekatan.
Meja yang terlalu berdekatan mebuat petugas kesulitan jika ingin
melakukan aktivitas pengambilan dokumen atau yang lainnya.
Kondisi ruang rekam medis di Rumah Sakit Griya Husada Madiun
saat ini belum tertata dengan rapi karena ruang rekam medis belum
pasti, sehingga jarak antara meja satu dengan meja lainnya belum
teratur. Luas ruangan 2mx6m yang mana dalam ruangan tersebut
terdapat 3 meja dan 3 kursi untuk petugas, ada 2 buah rak yang
terbuat dari kayu masing-masing berukuran 165 cm x 175cm. Rak
yang terbuat dari besi juga terdapat 2 rak besi yang berukuran 240cm
x 200cm. Ruang rekam medis di rumah sakit Griya Husada di
dalamnya juga terdapat 3 meja yang masing-masing berukuran
120cm x 58cm x 7cm serta tumpukan dokumen rekam medis rawat
inap yang datanya akan diolah, selain itu juga terdapat beberapa
tumpukan dokumen rekam medis gawat darurat yang belum tertata
sebagaimana mestinya. Dekorasi di tempat kerja juga dapat
mempengaruhi karena dengan menghias ruang kerja, mengatur tata
letak dan perlengkapan dan lainnya untuk bekerja maka dapat
membuat petugas merasa nyaman. Dari penjelasan diatas maka
diharapkan kepada pihak rumah sakit Griya Husada Madiun untuk
memperhatikan kondisi ruangan yang didalamnya perlu diperhatikan
beberapa aspek yang meliputi pencahayaan, temperatur dan suhu,
kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, dan dekorasi ruang
terutama luas ruangan yang cukup untuk para petugas rekam medis.
Kesimpulan Kepuasan petugas rekam medis terhadap ruang rekam medis di
Rumah Sakit Griya Husada Madiun belum sepenuhnya tercapai dan
perlu dilakukan evaluasi.Kondisi ruang rekam medis di Rumah
Sakit Griya Husada Madiun dengan ruang gerak yang sangat
minimal dan menjadi satu dengan filling dokumen rekam medis
pasien gawat darurat dapat menghambat pekerjaan petugas.

Jurnal 4
Judul Productivity Analysis of Medical Record Department of Hospitals:
A Case Study of Iran (Analisis Produktivitas Departemen Rekam
Medis Rumah Sakit: Studi Kasus Iran)
Jurnal Urmia University of Medical Sciences
Halaman 1-12
Tahun 2022
Penulis Akram Mokhtari, Bahram Nabilou, Siamak Aghlmand, Hasan
Yusefzadeh
Tanggal 5 Juni 2023
Abstrak Pentingnya memperhatikan peningkatan produktivitas di berbagai
departemen sistem kesehatan menjadi semakin nyata karena
meningkatnya biaya barang dan jasa perawatan kesehatan, sumber
daya dan fasilitas produksi yang terbatas. Hasil indeks Malmquist
menunjukkan rata-rata perubahan produktivitas total bagian rekam
medis rumah sakit selama masa penelitian adalah sebesar 1.096
yang lebih besar dari satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa
produktivitas mengalami penurunan sekitar 9,6% selama masa
penelitian; Perubahan efisiensi teknologi memiliki dampak terbesar
pada penurunan produktivitas dibandingkan dengan faktor lainnya.
Pengantar Mengelola rumah sakit dan departemennya dengan cara yang
menguntungkan sebagai pusat terpenting untuk menyediakan
layanan kesehatan harus selalu dipertimbangkan oleh pembuat
kebijakan dan pembuat keputusan kesehatan. Departemen Rekam
Medis (MRD) adalah salah satu departemen rumah sakit, di mana
semua dokumen yang berkaitan dengan layanan medis yang
diberikan kepada pasien di rumah sakit disiapkan dan disimpan
dengan cara yang dapat diakses, sesuai urutan tanggal, untuk
digunakan bila diperlukan untuk perawatan pasien selanjutnya,
penelitian dan pelatihan serta peninjauan layanan yang diberikan
dalam hal kuantitas dan kualitas. MRD dianggap sebagai sumber
informasi paling penting dan terkaya untuk mengevaluasi dan
merencanakan layanan perawatan kesehatan di organisasi perawatan
kesehatan seperti rumah sakit. Di departemen ini, rekam medis
pasien adalah alat yang paling penting untuk menyimpan dan
mengambil informasi dan menganalisis perawatan kesehatan dan
mengungkapkan semua informasi yang berkaitan dengan riwayat
medis pasien, penyakit, risiko kesehatan, diagnosis, tes,
pemeriksaan, metode pengobatan, perjalanan penyakit, respons
pasien terhadap pengobatan dan tindak lanjut.
Pembahasan Menurut hasil studi sebelumnya, kombinasi input dan output yang
paling penting dan umum dipilih untuk memperkirakan perubahan
produktivitas faktor total. Data tersebut meliputi: jumlah rekam
medis rawat jalan dan rawat inap yang disiapkan untuk pasien di
MRD dan jumlah tanggapan terhadap surat dan pasien yang dirujuk
ke departemen sebagai output dan variabel jumlah personel yang
bekerja di MRD, pemegang asosiasi dan rendah dan sarjana dan
tinggi serta jumlah peralatan (komputer, printer, printer gelang,
pembaca barcode dan buku ICD-10 (International Statistical
Classification of Diseases) dianggap sebagai input. Sementara itu,
perubahan efisiensi teknologi berdampak paling besar terhadap
penurunan produktivitas dibandingkan faktor lainnya. Dengan kata
lain, MRD yang diteliti tidak memanfaatkan kemajuan teknologi
secara tepat. Oleh karena itu, kita perlu melihat bagaimana
teknologi baru dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut hasil yang dilaporkan oleh Sahin karena kemajuan
teknologi dalam memberikan pelayanan diikuti dengan investasi
pemerintah, total produktivitas rumah sakit Turki telah meningkat di
rumah sakit umum di negara tersebut. Dengan demikian,
peningkatan teknologi dapat berperan penting dalam meningkatkan
produktivitas MRD terutama di rumah sakit besar. Selama periode
penelitian, efisiensi teknis, manajerial, dan skala MRD rumah sakit
juga berpengaruh positif terhadap produktivitas.
Kesimpulan Perubahan efisiensi teknologi dan teknis memiliki efek tertinggi
dalam mengurangi jumlah perubahan produktivitas total dan
perubahan efisiensi manajerial dan efisiensi skala masing-masing
berada di peringkat berikutnya yang konsisten dengan hasil
penelitian ini. Secara umum, dalam sistem kesehatan, mereka tidak
mampu mengontrol jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit;
dengan demikian, salah menggunakan asumsi maksimalisasi output
dalam perhitungan. Dengan demikian, produktivitas seluruh
departemen di rumah sakit, termasuk MRD, dapat ditingkatkan
dengan peningkatan teknologi dan penggunaan peralatan yang up to
date.

Jurnal 5
Judul Design and Implementation of a Secured Web based Medical
Record Management System: A Case Study of Federal University
Wukari (FUW) Clinic (Desain dan Implementasi Sistem
Manajemen Rekam Medis Berbasis Web yang Aman: Studi Kasus
Klinik Universitas Federal Wukari (FUW))
Jurnal Federal University Wukari (FUW) Clinic
Halaman 1-7
Tahun 2020
Penulis Bitrus Joseph, Ngubdo Maigana Aduwamai, Wadzani Gadzama
Tanggal 5 Juni 2023

Abstrak Sistem yang diusulkan menggunakan alat keamanan berikut untuk


mencegah pengguna yang tidak berwenang mendapatkan akses ke
sumber daya sistem: Modul pendaftaran, ukuran keamanan yang
digunakan pada modul pendaftaran untuk memastikan bahwa tidak
ada orang yang tidak berwenang diizinkan untuk membuat akun
pengguna adalah ketika pengguna mengklik tombol daftar, sebuah
prompt akan ditampilkan meminta pengguna untuk memasukkan
One Time PIN (OTP) yang hanya dapat diperoleh dari otoritas klinik
yang sesuai. Alat keamanan lain yang digunakan adalah enkripsi
kata sandi pengguna pada tabel login menggunakan fungsi enkripsi
MD5, setelah pengguna mengirimkan detail akun pengguna baru
selama proses pendaftaran, kata sandi pengguna akan diposting ke
tabel login dalam format terenkripsi.
Pengantar Sistem pengelolaan Rekam Medis Elektronik (EMR) dapat memuat
beberapa elemen kertas rekam misalnya, dalam hal dokter ingin
merujuk pasien ke klinik atau rumah sakit lain, informasi diagnostik
dan catatan klinis perlu dicetak atau tulisan tangan pada kertas dan
kemudian dikirim ke dokter baru untuk terlibat untuk analisis dan
pemeriksaan lebih lanjut. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini, kebutuhan akan pencatatan yang
efisien semakin meningkat karena pentingnya dalam pengambilan
keputusan yang membuat hidup manusia lebih baik; kesehatan yang
mereka katakan adalah kekayaan, oleh karena itu ada kebutuhan
untuk meningkatkan kualitas pemberian layanan kesehatan. Dalam
sebuah studi baru-baru ini tentang desain dan implementasi sistem
manajemen rumah sakit, menunjukkan bahwa, kemajuan teknologi
dan globalisasi tetap menjadi bahan aktif yang meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh institusi medis
sebagai hasil dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. layanan
medis yang diberikan oleh berbagai institusi medis di seluruh dunia.
Munculnya teknologi komputer telah mempengaruhi institusi medis,
seperti kebanyakan industri lain di seluruh dunia. Penerapan
komputer pada pemberian layanan perawatan kesehatan telah
menjadi praktik umum. Dalam beberapa kasus, ini melibatkan
penerapan teknologi tertentu untuk mengubah dokumen kertas yang
ada menjadi format elektronik.
Pembahasan Keuntungan utama mengadopsi catatan pasien berbasis elektronik
adalah kemungkinan yang luas untuk memperkuat hubungan antara
catatan klinis di satu sisi dan sistem informasi manajemen di sisi lain
sehingga sumber daya yang digunakan dan kualitas layanan medis
yang diberikan dapat dianalisis menggunakan data klinis. . Direktur
dan pejabat administrasi puncak lembaga medis seperti industri lain
cenderung mendapat manfaat dari otomatisasi pencatatan organisasi
mereka; karena catatan tersebut dapat berfungsi sebagai alat yang
efektif untuk pengambilan keputusan manajerial. Munculnya
domain aplikasi web telah membantu meminimalkan dan
mengurangi masalah dunia nyata. Catatan kesehatan elektronik
menawarkan institusi dan organisasi medis kemungkinan untuk
meningkatkan pengelolaan catatan medis pasien mereka. Sebagian
besar organisasi pengembangan perangkat lunak perawatan
kesehatan bekerja secara terpisah dari penyedia layanan kesehatan
yang menyebabkan komplikasi dan kebingungan sehubungan
dengan kebenaran dan interoperabilitas di antara sistem perawatan
kesehatan yang berbeda. Istilah interoperabilitas mengacu pada cara
di mana subsistem yang berbeda mengakses dan menggunakan data
secara andal dan cepat dari berbagai sumber tanpa terjadinya
kesalahan. Interoperabilitas di antara sistem informasi perawatan
kesehatan memungkinkan sistem ini untuk berkomunikasi satu sama
lain untuk berbagi informasi, meningkatkan ketersediaannya yang
tinggi. Misalnya, seorang pengguna yang sistem komputernya
berjalan pada sistem operasi Unix dan pengguna lain yang
komputernya berjalan pada sistem operasi Windows semuanya dapat
mengakses sistem berbasis web terlepas dari perbedaan desain
perangkat kerasnya. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh
mencatat bahwa selama bertahun-tahun, ada masalah mengenai
manajemen rumah sakit yang cepat dan mudah yang berkisar dari
mengelola peningkatan kualitas layanan kesehatan, penyimpanan
dan dokumentasi kepatuhan, alur kerja dan analitik, dan fungsi
manajemen status pasien yang ditujukan untuk meningkatkan
pelayanan yang diberikan kepada pasien yang berkunjung ke rumah
sakit, diperlukan aplikasi yang menjawab kebutuhan administrasi
praktik kesehatan, pusat bedah rawat jalan, rumah sakit bedah dan
klinik; aplikasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan yang
disebutkan di atas biasanya dikembangkan dengan menggunakan
teknologi komputer berdasarkan fakta bahwa komputer telah
meningkatkan keakuratan, kecepatan, dan keandalan banyak tugas
administratif dan teknis yang secara tradisional terlibat dalam
perawatan pasien selain meningkatkan layanan yang ditawarkan
kepada pasien .
Kesimpulan Perangkat komputasi seperti komputer laptop dan komputer desktop
telah menjadi salah satu sarana umum untuk mengakses informasi
medis di dalam dan di luar pengaturan klinis. Perhatian khusus harus
diambil saat menggunakan perangkat komputasi untuk pengambilan
catatan medis rahasia pasien dari database klinik dengan menjaga
keamanan catatan medis Pasien; ini dicapai dengan membatasi akses
ke data medis pasien sehingga hanya pengguna yang berwenang
yang dapat mengakses catatan pasien. Masalah pencarian rak lemari
arsip secara manual untuk menemukan rekam medis pasien telah
diatasi dalam proyek ini dengan merancang sistem manajemen
rekam medis berbasis web yang aman.

Anda mungkin juga menyukai