MAKALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN
ALOKASI DAN PENJADWALAN TENAGA KEPERAWATAN PERSHIF
Dosen:
Ns. Rivelino Hamel. S.Kep, M.Kes
Kelompok 4
MANADO
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa atas segala rahmat dan tuntunannya
tenaga keperawatan ”. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata
memenuhi tugas dari dosen pengampu Ns Rivelino Hamel. S.Kep, M.Kes mata kuliah
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapakan kritik dan saran demi kesempurnan penyusunan
makalah yang selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga isi makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang
akan datang.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN...…………………………………………………………………5
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….......22
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….23
4
BAB I
PENDAHULUAN
Alokasi adalah penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat
(Husein 2008 dalam Jurnal USU). Salah satu layanan dalam rumah sakit adalah
layanan rawat inap. Di dalam layanan ini terdapat alur tranformasi kegiatan, mulai
Layanan rawat inap dalam rumah sakit tersebut membutuhkan penjadwalan yang
1.2 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
5
a. Pengertin
seperti ini membutuhkan waktu yang lama. Pihak management harus membuat
penjadwalan perawat setiap unit ruang rawat inap (setiawan dkk 2014
6
b. Permasalahan Penjadwalan
lain kebutuhan karyawan yang berfluktuasi, kapasitas tenaga kerja yang tidak bisa
kebutuhan jam kerja sesuai dengan jumlah pekerja yang ada. Terlebih lagi jika
dalam suatu organisasi atau perusahaan jumlah pekerja sangat banyak, jumlah jam
kerja sangat panjang (misal 24 jam dalam sehari, dan 7 hari dalam seminggu) dan
variasi pekerjaan banyak. Contoh nyata yang dapat diambil pada kasus ini adalah
penjadwalan perawat dan penjadwalan dokter yang ada di sebuah rumah sakit.
dengan jumlah perawat dan dokter yang ada pada rumah sakit. Hal ini
efisien untuk setiap sumber daya manusia yang ada (termasuk perawat dan pasien)
c. Penjadwalan perawat
paling penting yang harus di buat di dalam keputusan rumah sakit,Ada tiga hal
7
perawat prakualifikasinya.
b. Scheduling decisión Yaitu menjadwalkan hari masuk dan libur juga shift.
Shift kerja untuk setiap harinya sepanjang periode penjadwalan dalam rangka
shift-shift atau hari-hari yang kekurangan tenaga kibat adanya variasi demand
44 tahun 2009 tentang Rumah sakit bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan
pelayananan kesehatan. Untuk peningkatan mutu dan standar itu rumah sakit
pelayanan yang ada dalam rumah sakit dapat menentukan sistem penjadwalan
sistem penjadwalan dinas jaga atau shift, yaitu dinas pagi, jaga sore, dan jaga
malam. Namun bagi sebagian perawat,di tuntut bekeja di malam hari, liburan dan
8
akhir pekan sering membuat stress dan frustasi. oleh karena itu, penjadwalan
9
merupakan factor yang paling penting dalam penentuan ketidak puasan atau
kepuasan kerja. manager sebagai orang yang bertanggung jawab untuk menyusun
Selain itu, Perpanjangan dinas jaga dari 8 jam – 10/12 jam Dapat menyebakan
8 jam per hari, termaksud istirahat antar jam kerja (Pasal 79 ayat 02
c. Setiap pekerja yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja 8 jam / hari
per shift atau melebihi jumlah jam kerja akumulatif 40jam/minggu, harus
10
Tahun 2003)
menurut jenis dan sifatnya harus di laksanakan atau dijalankan secara terus
pengusaha.
a. Coverage
tersebut.
b. Quality
c. Stability
a. Flexibility
seperti pembagian fulltime, part time, rotasi shift dan permanen shift.
b. Fairness
diberlakukan sama.
c. Cost
Rumah sakit merupakan instansi yang memiliki kesibukan kerja yang sangat
tinggi. Kesibukan ini akan lebih tampak pada ruangan dimana pada ruangan ini
pada ruang rawat di sebuah rumah sakit waktu jaga perawat dalam sehari dibagi
kedalam 3 shift, yaitu shift pagi, sore dan shift malam. Penjelasan untuk masing-
1. Shift pagi
14
kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja dan durasi waktu = antara pukul
2. Shift sore
15
Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja dan Durasi waktu = antara pukul
3. Shift malam
kebutuhan dalam 1 hari = 10 jam kerja dan Durasi waktu = antara pukul
batasan-batasan dalam pembuatan jadwal, hal ini mengakibatkan hampir tidak ada
1. Kendala utama
kerja yang tidak boleh dilanggar. Contoh kendala utama adalah : Seorang
perawat tidak dapat berjaga pada shift pagi, sore dan malam dalam secara
berturut-turut. Dan Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada lebih dari
16
2. Kendala tambahan
kendala tambahan adalah: Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada dua
17
shift malam berturut-turut dan Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada tiga
pengambilan keputusan yang hanya melibatkan satu tujuan (single goal). Program
linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya langka yang ada supaya
Goal Programming atau yang dikenal dengan Program Tujuan Ganda (PTG)
merupakan modifikasi atau variasi khusus dari program linier. Goal Programming
bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target
atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh untuk
mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan sesuai dengan syarat-
ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, teknologi
yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya .(Nasendi, 1985). Goal Programming
pertama kali diperkenalkan oleh Charnes dan Coopers (1961). Charnes dan
kendala dengan waktu yang bersamaan. Gagasan itu berawal dari adanya program
linier yang tidak bisa diselesaikan karena memiliki tujuan ganda. Charnes dan
18
slack
19
dikendalikan yaitu dengan mengendalikan nilai ruas kiri dari persamaan tersebut
agar sama dengan nilai ruas kanannya. Inilah yang menjadi dasar Charnes dan
lain-lain. Tingkat aspirasi atau nilai target adalah bagian kedua dalamgoal
diterima atau ditolak atau merupakan tingkat pencapaian yang diinginkan untuk
setiap atribut atau objektif. Dan yang terakhir adalah Goal yang dimana goal
adalah Suatu pencapaian objektif yang sesuai dengan tingkat aspirasi pengambil
keputusan.
menggunakan paket LINGO maka dihasilkan jadwal kerja perawat untuk Unit
Gawat Darurat dalam periode satu bulan. Dari jadwal GP hasil komputasi jumlah
kebutuhan minimal dan maksimal perawat untuk tiap shift dalam satu hari sudah
memenuhi range yang ditentukan pihak manajemen rumah sakit. Day off dari
setelah perawat ditugaskan pada tiga hari aktif kerja. Dari jadwal GP hasil
komputasi terlihat bahwa perawat mendapat jatah libur secara merata dan tidak
ada perawat yang tidak mendapat hari libur setelah maksimal bekerja selama tiga
hari. Untuk total jumlah shift perawat dalam satu periode sudah memenuhi range
yang ditentukan oleh pihak manajemen rumah sakit yaitu antara 15 sampai 22
hari. Terlihat dari jadwal GP hasil komputasi bahwa tidak ada satupun perawat
yang jumlah total shiftnya kurang dari 15 hari atau melebihi 22 hari. Untuk
pembagian shift malam dari jadwal GP hasil komputasi setiap perawat memiliki
jatah shift malam kurang lebih 30% dari jumlah shift yang ada. Untuk
pelanggaran perawat ditugaskan pada dua atau lebih shift malam secara berturut-
turut tidak didapati pada jadwal GP hasil komputasi. Berdasarkan hasil yang
didapatkan dalam penelitian ini, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai
diperoleh penjadwalan perawat yang lebih baik dibandingkan jadwal yang dibuat
secara manual. Dan Jadwal yang dihasilkan dengan model goal programming
rumah sakit yang tidak boleh dilanggar, dan juga memenuhi seluruh kendala
21
tambahan yang merupakan presentasi peraturan rumah sakit yang dapat dilanggar.
maka penggunaan metode GP ini Lebih baik dibandingkan dengan metode manual
karena mengingat banyaknya kendala dan persoalan pada metode manual tersebut.
22
BAB III
3.1 Kesimpulan
Terdapat pekerjaan yang di jalanan terus menerus yang dijlankan dengan pembagian
3.2 Saran
Semoga Makalah ini bisa dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan
DAFTAR PUSTAKA
dr.Soebandi Jamber
, 1-9.