Anda di halaman 1dari 21

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM.04.

01
RUMAH SAKIT TK IV IM.07.01

POLA KETENAGAAN
TENAGA MEDIS (DOKTER)

RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE


JL. SAMUDERA NO. 53 KP. JAWA LHOKSEUMAWE
ACEH – INDONESIA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
a. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya serta
kemampuan menghadapi tantangan internal maupun eksternal sangat
ditentukan oleh kemampuan mengelola SDM.
b. Kualitas yang diberikan dapat dilihat dari mutu SDM dengan didukung
ketersediaan sarana dan prasarana serta pelayanan yang diberikan oleh staf /
pegawai di Rumkit Tk IV IM 07.01 dengan melihat tingkat kepuasan pasien.
c. Perencanaan kebutuhan tenaga medis harus sesuai dengan kebutuhan
pasien, maka perlu dibuat standar pola ketenagaan tenaga medis di Rumkit
Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud.
Pola Ketenagaan ini dibuat sesuai kebutuhan tenaga medis dan sebagai
pedoman pada perhitungan SDM dalam pengelolaan Rumah Sakit, sehingga
efektifitas pelayanan dan efesiensi biaya dapat tercapai secara maksimal.
b. Tujuan.
 Mendapatkan jumlah tenaga medis yang realistis di Rumkit Tk IV IM
07.01 Lhokseumawe.
 Menetukan formasi tenaga medis di Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe.
 Mencapai efektifitas pekerjaan dan efesiensi biaya.
 Mencapai kepuasan pelanggan dan kesejahteraan Rumkit Tk IV IM
07.01 Lhokseumawe.
3. RUANG LINGKUP DAN TATA URUT
a. Ruang lingkup.
Lingkup pembahasan ini meliputi tata cara perhitungan kebutuhan tenaga
medis sesuai standar yang sudah ditetapkan.
b. Tata Urut.
Pedoman ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Pengorganisasian.
4) Bab IV Pola Ketenagaan Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
5) Bab V Kesimpulan
4. LANDASAN
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/ Menkes/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan;
d) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129 / Menkes / SK / VI / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
BAB II
KETENTUAN UMUM
1. UMUM
Penyelenggaraan perhitungan ketenagaan staf / pegawai di Rumkit Tk IV IM
07.01 Lhokseumawe ditentukan dengan mengacu pada standar perhitungan
yang telah ditetapkan sesuai standar Depkes.
2. TUJUAN
Mendapatkan ketentuan dan cara perhitungan tenaga medis yang dibutuhkan
sesuai standar yang telah ditentukan.
3. SASARAN
Terselenggaranya tata cara penyelenggaraan perhitungan tenaga medis yang
benar.
4. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN
Dilaksanakan perhitungan kebutuhan tenaga medis dengan berpedoman pada
cara perhitungan pola ketenagaan yang telah ditetapkan Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe.
5. KETENTUAN ADMINISTRASI
Perhitungan tenaga medis ditentukan oleh direktur rumah sakit dengan melihat
kebutuhan pasien.
BAB III
PENGORGANISASIAN
1. UMUM
Kebutuhan tenaga medis di Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe ditentukan
dengan cara perhitungan sesuai standar yang telah ditetapkan yang kemudian
dibuat dalam bentuk perencanaan kebutuhan tenaga di setiap unit.
2. ORGANISASI PELAKSANA
Pelaksanaan perhitungan tenaga medis tergantung pada kebutuhan pasien atau
tuntutan pemerintah untuk rumah sakit.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Bertugas membuat perhitungan tenaga medis dengan berpedoman pada standar
perhitungan pola ketenagaan rumah sakit dan bertanggung jawab dalam
pengelolaan dan pengaturan tenaga medis di setiap unit.
BAB IV
POLA KETENAGAAN
1. UMUM
Untuk mencapai tujuan pola ketenagaan Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe,
harus memperhatikan permasalahan yang ada. Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe mengatur sistem kerja tenaga medis dan menetapkan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menggunakan perhitungan WISN
(Workload Indicators of Staffing Need) dengan 3 (tiga) faktor utama sebagai
berikut :
1. Waktu kerja yang tersedia
a. Hari kerja sesuai ketentuan yang ada di Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe yaitu 5 hari kerja atau dalam satu bulan terdapat
22 hari kerja (A).
b. Cuti tahunan 12 hari kerja (B).
c. Pendidikan & pelatihan 6 hari kerja (C).
d. Hari libur nasional 15 hari + 4 hari cuti bersama yaitu sebanyak 19
hari (D).
e. Ketidak hadiran kerja 12 hari dibuat rata-rata sekali dalam
setahun, karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan (E).
f. 3 jam / hari dalam 40 jam / bulan atau 5 hari kerja ( F ).

Rumus perhitungan waktu kerja yang tersedia .


Waktu kerja tersedia = ( A – ( B +C+D+E )) X F
= 264 hari/tahun,792 jam/tahun, atau
47520 Menit / tahun.
2. Beban Kerja.
Penyusunan beban kerja ini bertujuan untuk memperoleh Volume /
kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan oleh masing – masing
SDM.
Beban kerja merupakan pembagian waktu rata – rata yang dibutuhkan
tiap kegiatan pokok dengan waktu kerja.
Rumus Standar Beban Kerja = Waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu perkegiatan pokok
3. Standar Kelonggaran
Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh
kebutuhan waktu masing – masing kategori SDM dalam
menyelesaikan tiap faktor kelonggaran.
Standar yang ditetapkan oleh Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
adalah Sbb :
1. Briefing 30 menit / hari = 72 000 jam
2. Pertemuan dengan Kepala 90 menit / 1 bulan = 1080 jam
3. Pertemuan dengan Komite Medik 60 menit / 2x dalam 1 bln = 1440
jam
5. Ishoma 60 menit / hari = 14400 jam

Rumus standar kelonggaran : Jumlah rata-rata per faktor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
Dari rumus diatas maka standar kelonggarannya adalah 0,2
Perhitungan kebutuhan SDM adalah menggunakan rumus sbb :

Kebutuhan SDM = Kualitas kegiatan pokok + standar kelonggaran


Standar beban kerja
POLA PERHITUNGAN TENAGA MEDIS
1. Pola Kebutuhan Tenaga Medis (Dokter Spesialis Anak)
a. Waktu kerja tersedia
NO FAKTOR NILAI KETERANGAN
1 Hari kerja 264 Hari / tahun
2 Cuti tahunan 12 Hari / tahun
3 Diklat 6 Hari / tahun
4 Libur nasional 19 Hari / tahun
5 Ketidakhadiran kerja 12 Hari / tahun
6 Waktu kerja 3 Jam / Hari
215 Hari / tahun
215 x 3 = 645 Hari / tahun
Waktu tersedia
= 38700 Menit / tahun

b. Standar beban kerja


Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia
Rata – rata waktu kegiatan
RATA RATA STANDAR BEBAN
NO KEGIATAN POKOK
WAKTU KERJA
Penyakit Anak
1 Pemeriksaan pasien baru 10 3870
2 Pemeriksaan pasien lama 5 7740
3 Visite pasien baru 15 2580
4 Visite pasien lama 10 3870

c. Standar Kelonggaran
Standar Kelonggaran = Waktu / tahun
Waktu kerja tersedia
RATA-RATA STANDAR
NO KEGIATAN
WAKTU KELONGGARAN
1 Briefing 30 / hr x 240 = 7200 0,09
2 Pertemuan dengan Karumkit 90 / bln x 12 = 1080 0,01
3 Pertemuan dengan Komite Medik 60 / 2 mg x 24 = 0,01
4 Ishoma 1440 0,18
60 / hr x 240 = 0,29
14400

d. Kuantitas Produk

NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS ( PASIEN )

Penyakit Anak
1 Pemeriksaan pasien baru 184
2 Pemeriksaan pasien lama 156
3 Visite pasien baru 90
4 Visite pasien lama 80

e. Kebutuhan SDM
Kebutuhan SDM = ( Kuantitas produk ) + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
STANDAR
KEBUTUHAN
NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS BEBAN
SDM
KERJA
Penyakit Anak
1 Pemeriksaan pasien baru 184 38700 0,004
2 Pemeriksaan pasien lama 156 38700 0.004
3 Visite pasien baru 90 38700 0.002
4 Visite pasien lama 80 38700 0,002
0,012

Kebutuhan SDM = 0,29+ 0,012= 0,302


Jadi kebutuhan SDM untuk Dokter Spesialis Anak = 1
2. Pola Kebutuhan Tenaga Medis (Dokter Spesialis Saraf)
a. Waktu kerja tersedia
NO FAKTOR NILAI KETERANGAN
1 Hari kerja 264 Hari / tahun
2 Cuti tahunan 12 Hari / tahun
3 Diklat 6 Hari / tahun
4 Libur nasional 19 Hari / tahun
5 Ketidakhadiran kerja 12 Hari / tahun
6 Waktu kerja 3 Jam / Hari

215 Hari / tahun


215 x 3 = 645 Hari / tahun
Waktu tersedia
= 38700 Menit / tahun

b. Standar beban kerja


Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia
Rata – rata waktu kegiatan
RATA-RATA STANDAR BEBAN
NO KEGIATAN POKOK
WAKTU KERJA
Penyakit Saraf
1 Pemeriksaan pasien baru 10 3870
2 Pemeriksaan pasien lama 5 7740
3 Visite pasien baru 15 2580
4 Visite pasien lama 10 3870

c. Standar Kelonggaran
Standar Kelonggaran = Waktu / tahun
Waktu kerja tersedia
RATA-RATA STANDAR
NO KEGIATAN
WAKTU KELONGGARAN
1 Briefing 30 / hr x 240 = 7200 0,09
2 Pertemuan dengan Karumkit 90 / bln x 12 = 1080 0,01
3 Pertemuan dengan Komite Medik 60 / 2 mg x 24 = 0,01
4 Ishoma 1440 0,18
60 / hr x 240 = 0,29
14400
d. Kuantitas Produk

NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS ( PASIEN )

Penyakit Saraf
1 Pemeriksaan pasien baru 1318
2 Pemeriksaan pasien lama 1281
3 Visite pasien baru 150
4 Visite pasien lama 180

e. Kebutuhan SDM
Kebutuhan SDM = ( Kuantitas produk ) + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
STANDAR
KEBUTUHAN
NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS BEBAN
SDM
KERJA
Penyakit Saraf
1 Pemeriksaan pasien baru 1318 38700 0,034
2 Pemeriksaan pasien lama 1281 38700 0.033
3 Visite pasien baru 150 38700 0.004
4 Visite pasien lama 180 38700 0,005
0,076

Kebutuhan SDM = 0,29+ 0,076= 0,366


Jadi kebutuhan SDM untuk Dokter Spesialis Saraf = 1 orang
3. Pola Kebutuhan Tenaga Medis (Dokter Spesialis Penyakit Dalam)
a. Waktu kerja tersedia
NO FAKTOR NILAI KETERANGAN
1 Hari kerja 264 Hari / tahun
2 Cuti tahunan 12 Hari / tahun
3 Diklat 6 Hari / tahun
4 Libur nasional 19 Hari / tahun
5 Ketidakhadiran kerja 12 Hari / tahun
6 Waktu kerja 3 Jam / Hari
215 Hari / tahun
215 x 3 = 645 Hari / tahun
Waktu tersedia
= 38700 Menit / tahun

b. Standar beban kerja


Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia
Rata – rata waktu kegiatan
RATA-RATA STANDAR BEBAN
NO KEGIATAN POKOK
WAKTU KERJA
Penyakit Dalam
1 Pemeriksaan pasien baru 10 3870
2 Pemeriksaan pasien lama 5 7740
3 Visite pasien baru 15 2580
4 Visite pasien lama 10 3870

c. Standar Kelonggaran
Standar Kelonggaran = Waktu / tahun
Waktu kerja tersedia
RATA-RATA STANDAR
NO KEGIATAN
WAKTU KELONGGARAN
1 Briefing 30 / hr x 240 = 7200 0,09
2 Pertemuan dengan Kepala 90 / bln x 12 = 1080 0,01
3 Pertemuan dengan Komite Medik 60 / 2 mg x 24 = 0,01
4 Ishoma 1440 0,18
60 / hr x 240 = 0,29
14400
d. Kuantitas Produk

NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS ( PASIEN )

Penyakit Dalam
1 Pemeriksaan pasien baru 63
2 Pemeriksaan pasien lama 46
3 Visite pasien baru 125
4 Visite pasien lama 104

e. Kebutuhan SDM
Kebutuhan SDM = ( Kuantitas produk ) + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
STANDAR
KEBUTUHAN
NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS BEBAN
SDM
KERJA
Penyakit Dalam
1 Pemeriksaan pasien baru 63 38700 0,002
2 Pemeriksaan pasien lama 46 38700 0.001
3 Visite pasien baru 125 38700 0.003
4 Visite pasien lama 104 38700 0,003
0,009

Kebutuhan SDM = 0,29+ 0,009= 0,299


Jadi kebutuhan SDM untuk Dokter Spesialis Penyakit Dalam = 1 orang
4. Pola Kebutuhan Tenaga Medis (Dokter Spesialis Bedah Umum)
a. Waktu kerja tersedia
NO FAKTOR NILAI KETERANGAN
1 Hari kerja 264 Hari / tahun
2 Cuti tahunan 12 Hari / tahun
3 Diklat 6 Hari / tahun
4 Libur nasional 19 Hari / tahun
5 Ketidakhadiran kerja 12 Hari / tahun
6 Waktu kerja 3 Jam / Hari
215 Hari / tahun
215 x 3 = 645 Hari / tahun
Waktu tersedia
= 38700 Menit / tahun
b. Standar beban kerja
Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia
Rata – rata waktu kegiatan
RATA-RATA STANDAR BEBAN
NO KEGIATAN POKOK
WAKTU KERJA
Bedah Umum
1 Pemeriksaan pasien baru 10 3870
2 Pemeriksaan pasien lama 5 7740
3 Visite pasien baru 15 2580
4 Visite pasien lama 10 3870
5 Tindakan Medik 60 645

c. Standar Kelonggaran
Standar Kelonggaran = Waktu / tahun
Waktu kerja tersedia
RATA-RATA STANDAR
NO KEGIATAN
WAKTU KELONGGARAN
1 Briefing 30 / hr x 240 = 7200 0,09
2 Pertemuan dengan Karumkit 90 / bln x 12 = 1080 0,01
3 Pertemuan dengan Komite Medik 60 / 2 mg x 24 = 0,01
4 Ishoma 1440 0,18
60 / hr x 240 = 0,29
14400

d. Kuantitas Produk

NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS ( PASIEN )

Bedah Umum
1 Pemeriksaan pasien baru 492
2 Pemeriksaan pasien lama 430
3 Visite pasien baru 180
4 Visite pasien lama 120
5 Tindakan Medik 100
e. Kebutuhan SDM
Kebutuhan SDM = ( Kuantitas produk ) + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
STANDAR
KEBUTUHAN
NO KEGIATAN POKOK KUANTITAS BEBAN
SDM
KERJA
Bedah Umum
1 Pemeriksaan pasien baru 492 38700 0,013
2 Pemeriksaan pasien lama 430 38700 0,01
3 Visite pasien baru 180 38700 0,003
4 Visite pasien lama 120 38700 0,003
5 Tindakan Medik 100 38700 0,003
0,032

Kebutuhan SDM = 0,29+ 0,032= 0,322


Jadi kebutuhan SDM untuk Dokter Spesialis Bedah Umum = 1 orang
5. Pola Kebutuhan Tenaga Medis (Dokter Unit Gawat Darurat)
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
Nomor 325/A.M/DIR/SK/I/2010 diberlakukan Protap Unit Gawat Darurat Rumkit Tk IV
IM 07.01 Lhokseumawe yang menjelaskan tentang jam kerja dokter jaga Unit Gawat
Darurat, dibagi menjadi 4 shift kerja dalam 24 jam, yakni :
Shift Pagi : Pukul 08.00 – 15.00
Shift Siang+Malam : Pukul 15.00 – 08.00
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas maka dibuatlah perhitungan
kebutuhan tenaga dokter jaga Unit Gawat Darurat Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe untuk tahun 2016.
Adapun rumus perhitungan yang akan digunakan adalah :
1. Kebutuhan Tenaga Dokter Jaga Unit Gawat Darurat
= Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

2. Standar Beban Kerja


= Waktu Kerja Tersedia
Rata – rata waktu untuk menyelesaikan per kegiatan pokok
3. Standar Kelonggaran
= Jumlah rata – rata waktu per faktor kelonggaran
Waktu Kerja Tersedia
Berikut adalah langkah – langkah penghitungan kebutuhan tenaga dokter jaga
Unit Gawat Darurat Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe untuk tahun 2022 :
A. Kegiatan Pokok Dokter Umum

Rata – Rata
Kategori SDM Kegiatan Pelayanan
Waktu
1. Melakukan Triase 3 menit
2. Melakukan pemeriksaan 5 menit
DOKTER pasien tidak akut dan tidak
UMUM gawat.
3. Melakukan pemeriksaan 10 menit
pasien
akut dan gawat darurat
4. Tindakan kasus ringan 15 menit
5. Tindakan kasus sulit / berat 30 menit
6. Pembacaan hasil 3 menit
laboratorium /
rontgen.
7. Penulisan resep / rujukan 3 menit
Total rata – rata waktu per kegiatan pelayanan 69 menit

B. Waktu Kerja Tersedia


= 25 jam / minggu x 48 minggu (dalam setahun) x 60 menit (dalam 1
jam).
= 72.000 menit dalam setahun.
C. Standar Beban Kerja untuk Dokter Umum
= Waktu Kerja Tersedia
Rata – rata waktu untuk menyelesaikan per kegiatan pokok
= 72.000
69
= 1043
D. Standar Kelonggaran
Total Waktu Jumlah Jam
Lama Kegiatan Kerja
Kegiatan Frekuensi SKG
Kegiatan (dalam (dalam
setahun) setahun)
Briefing 7 kali / 0.5 jam 182 jam 2080 0,088
minggu
Audit Medik 1 kali / 4 1 jam 3 jam 2080 0,001
bulan
CME 2 kali / bulan 2 jam 48 jam 2080 0,023
Rapat 1 kali / bulan 1.5 jam 18 jam 2080 0,009
Bulanan
Lain – lain 1 kali / bulan 2 jam 24 jam 2080 0,012

STANDAR KELONGGARAN 0,133

E. Kuantitas kegiatan pokok (jumlah kunjungan pasien ke Unit Gawat


Darurat dalam setahun) = 1.752 orang .

F. Kebutuhan Tenaga Dokter Jaga Unit


= Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= 10.625 + 0,133
1809
= 5,87 + 0,133
= 6,00
 6 orang
Jadi kebutuhan tenaga dokter jaga Unit Gawat Darurat adalah 6 orang.

Berikut adalah langkah – langkah penghitungan kebutuhan tenaga ruangan


Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe untuk tahun 2016 :
A. Kegiatan Pokok Dokter Umum
Kategori SDM Kegiatan Pelayanan Rata – Rata Waktu
1. Melakukan pemantauan di 120 menit
setiap ruang rawat inap
DOKTER 2. Melakukan pemeriksaan 5 menit
UMUM pasien tidak gawat.
3. Melakukan resusitasi pasien 30 menit
gawat darurat
4. Tindakan kasus ringan 10 menit
5. Pembacaan hasil 5 menit
laboratorium /
rontgen.
6. Penulisan resep / rujukan 5 menit
Total rata – rata waktu per kegiatan pelayanan 175 menit

B. Waktu Kerja Tersedia


= 40 jam / minggu x 52 minggu (dalam setahun) x 60 menit (dalam 1
jam)
= 124.800 menit dalam setahun
C. Standar Beban Kerja untuk Dokter Umum
= Waktu Kerja Tersedia
Rata – rata waktu untuk menyelesaikan per kegiatan pokok
= 124.800
175
= 713,14
D. Standar Kelonggaran
Total Waktu Jumlah Jam
Lama Kegiatan Kerja
Kegiatan Frekuensi SKG
Kegiatan (dalam (dalam
setahun) setahun)
Briefing 7 kali / 0.5 jam 182 jam 2080 0,088
minggu
Audit Medik 1 kali / 4 1 jam 3 jam 2080 0,001
bulan
CME 2 kali / bulan 2 jam 48 jam 2080 0,023
Rapat 1 kali / bulan 1.5 jam 18 jam 2080 0,009
Bulanan
Lain – lain 1 kali / bulan 2 jam 24 jam 2080 0,012

STANDAR KELONGGARAN 0,133

E. Kuantitas kegiatan pokok (jumlah total pasien dirawat dalam setahun) = 6.205
orang
BAB V
KESIMPULAN
 Analisa Jumlah & Kualifikasi Tenaga Medis di Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe
Berdasarkan analisa perhitungan Tenaga Medis Rumkit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe untuk masing-masing adalah:
Jumlah
N Hasil Perhitungan
Jabatan Tenaga Yang Ket
o Tenaga
Ada
1 Dokter Spesialis dalam Spesialis Dalam 3 3
( dr. Sp.PD )
2 Dokter Spesialis Bedah (dr. Spesialis Bedah 4 4
Sp.B)
3 Dokter Spesialis Saraf Spesialis Saraf 2 2
(dr. Sp.S)
4 Dokter Spesialis Anak Spesialis Anak 2 2
(dr. Sp.A)
5 Dokter Spesialis Penyakit Spesialis Obs. & 2 2
Obstertri dan Genekologi Genekologi
(dr. Sp.OG)
6 Dokter Spesialis Anastesi Spesialis Anastesi 2 2
(dr. Sp.An)
7 Dokter Spesialis Mata (dr. Spesialis Mata 2 2
Sp.M)
8 Dokter Spesialis THT-Bedah Spesialis THT-Bedah 1 1
Kepala & Leher (dr. Sp.THL- Kepala & Leher
KL)
9 Dokter Spesialis Jiwa Spesialis Jiwa 2 2
(dr.Sp.KJ)
Dokter Spesialis Patologi Klinis Spesialis Patologi 1 1
(dr. Sp.PK) Klinis
10 Dokter Spesialis Radiologi (dr. Spesialis Radiologi 1 1
Sp.Rad)
Jumlah
N Hasil Perhitungan
Jabatan Tenaga Yang Ket
o Tenaga
Ada
11 Dokter Gigi (dr. drg) Dokter Gigi 3 3
12 Dokter Spesialis Paru (dr. Sp. Spesialis Paru 2 2
P)
13 Dokter Spesialis Orthopedi dan Spesialis Orthopedi 1 1
Traumatologi (Sp. OT) dan Traumatologi
14 Dokter UGD Dokter Umum 10 10
Jumlah 38

Dari tabel di atas bisa dilihat jumlah tenaga medis yang ada sudah mencukupi
perhitungan jumlah pola ketenagaan di Rumkit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe.

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada Tanggal 15 April 2022
Kepala Rumkit Tk IV IM 07.01

dr. Arif Puguh Santoso, Sp.PD. M.Kes


Mayor Ckm NRP 11030001780475

Anda mungkin juga menyukai