Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

“JENIS PERENCANAAN YANG DISUSUN KEPALA RUANG RAWAT”

OLEH KELOMPOK : 1

I GEDE WAHYU SEPTIANA 17.321.2720


I MADE NILA WARDANA 17.321.2722
KADEK INDAH PRATIWI 17.321.2723
NI KADEK DEWI PERMANA SARI 17.321.2727
NI KOMANG MAEPIANI 17.321.2733
NI LUH CINTYA ANGGRENI 17.321.2736
NI LUH RIA SUGIANTARI 17.321.2743
NI MADE DEVI WAHYUNI 17.321.2747
NI PUTU MITHA DIVAYANTI 17.321.2751
SILMA SAHARA PUTRI 17.321.2762

A11-B
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat,
Taufik dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam “Jenis Perencanaan Yang Disusun Kepala
Ruang Rawat”dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bantuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 24 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Perencanaan yang disusun Kepala Ruang Rawat..................... 3
2.2 Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah Manajemen .... 5
2.3 Perencanaan dalam Manajemen Asuhan Keperawatan di Ruang
Rawat dan Puskesmas yang Sesuai dengan Standar Akreditasi
Nasional dan Intenasional................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan
dapat berjalan.
Keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada
standard professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntunan utama. Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung
jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan,
sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar
(rasional) dan baik (etikal). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
keperawatan di era global ini dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus
direspon oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di Indonesia pada saat ini dan
di masa akan datang perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola perubahan yang terjadi di
Indonesia secara profesional.
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang
dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses
perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan. Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih berada
dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi
beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan
keperawatan.pelayanan keperawatan melalui pelaksana fungsi perncanaan,

1
pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian
mutu keperawatan

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimanakah jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat?
2. Bagaimanakah proses penyusunan rencana penyelesaian masalah
manajemen?
3. Bagaimanakah perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di
ruang rawat dan puskesmas yang sesuai dengan standar akreditasi nasional
dan internasional?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui jenis perencanaan yang disusun kepala ruang
rawat.
2. Mahasiswa mengetahui proses penyusunan rencana penyelesaian masalah
manajemen
3. Mahasiswa mengetahui perencanaan dalam manajemen asuhan
Keperawatan di ruang rawat dan puskesmas yang sesuai dengan standar
akreditasi Nasional dan Internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Perencanaan yang Disusun Kepala Ruang Rawat


Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat tergantung
kepada jenis perencanaan yang disusun kepala ruangan diantaranya adalah :
1. Menunjuk ketua tim yang bertugas didalam ruangan.
2. Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya.
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan
persiapan pulang bersama ketua tim.
4. Mengidentifikasijumlah perawat yang dibutuhkanberdasarkan
aktivitasdan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan
atau penjadwalan.
5. Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan.
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan, medis yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan
dengan dokter.
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
8. Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
10. Menjaga terwujudnya visi, misi keperawatan dan rumah sakit.
Menurut Asmuji (2014) jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
selain yang sudah disebutkan dan dijelaskan di atas, kegiatan perencanaan dalam
manajemen keperawatan adalah membuat perencanaan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek atau disebut juga
“perencanaan operasional” adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu
jam sampai dengan satu tahun; perencanaan jangka menengah adalah perencanaan
yang dibuat untuk kegiatan satu hingga lima tahun; sedangkan perencanaan
jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis” adalah perencanaan
yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun.

3
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka
pendek. Rencana jangka yang dapat diterapkan di ruang perawatan adalah rencana
harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
1. Rencana harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing
perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini
dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/ perawat primer, dan perawat
pelaksana.
2. Rencana bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana
bulanan dapat dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/ perawat primer.
3. Rencana tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.
Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka
panjang yang ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan umum suatu
organisasi. Perencanaan jangka panjang digunakan untuk
mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
juaga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional menguraikan kativitas dan prosedur yang akan
digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan
siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas,
menetapkan prosedur serta menggambarkan cara menyiapkan orang-
orang untuk bekerja dan metode untuk mengevaluasi perawatan pasien.
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2010)
sebagai berikut: Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran,
kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan

4
biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana
perubahan.
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Sri
Mugiarti (2011), dengan melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan, merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan,
merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

2.2 Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah Manajemen


Proses manajemen merupakan proses yang holistic, melibatkan banyak sisi
yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah
teknis yang dapat dipelajari adalah bagaimana keperawatan mampu memetakan
masalah dengan suatu metode analisis tertentu seperti menggunakan analisis
SWOT, TOWS, Fish Bone. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
membuat perencanaan adalah:
1. Pengumpulan data.
2. Analisis lingkungan
a. Analisis Situasi
Jika keperawatan ingin berhasil, jangan takut untuk berpikir besar.
Oleh karena itu, keperawatan harus memulai bertindak berdasarkan
tujuan. Perawat sebagai manusia seringkali melewatkan hal-hal
semestinya perawat lakukan dan melakukan hal-hal yang mestinya
perawat lewatkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar perawat lupa
merumuskan tujuan dari setiap langkah yang diambilnya sehingga
sering kali terjadi perawat tersesat ditengah jalan dan hanya
berputar-putar. Selalu diperlukan upaya untuk memusatkan
konsentrasi organisasi layanan keperawatan untuk melihat apa yang
diinginkanya, bagaimana cara mencapainya dan melakukan evaluasi
sejauh mana hal tersebut terlaksana.
Proses manajemen merupakan proses yang holistik, melibatkan
banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah, langkah

5
teknis yang dapat dilaksanakan adalah bagaimana keperawatan dapat
memetakan masalah dengan suatu metode analisis tertentu seperti
SWOT< TOWS dan analisis “tulang ikan”.
b. Analisis Tulang Ikan (Fish Bone)
Analisis tulang ikan digunakan untuk mengategorikan berbagai
sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara
yang mudah dimengerti dan rapi. Cara ini juga membantu dalam
menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses, yaitu
dengan cara memecah proses menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan lain-lain. Menfaat analisis tulang ikan
adalah memperjelas sebab-sebab suatu masalah atau persoalan.
Langkah-langkah dalam membuat analisis tulang ikan:
1) Mengidentifikasi akibat atau masalah. Tulis akibat atau masalah
yang akan ditangani pada kotak paling kanan diagram tulang
ikan, misalnya laporan keperawatan akhir bulan terlambat
2) Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama. Dari garis
horizontal utama, terdapat empat garis diagonal yang menjadi
“cabang”. Sebab tipa cabang mewaliki “sebab utama” dari
masalah yang ditulis.
3) Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saram.
Setiap kategori memiliki penyebab yang perlu diuraikan dengan
menggunanakan curah pendapat. Bila penyebab dikemukakan,
tentukan bersama-sama karena penyebab tersebut harus
ditempatkan pada diagram tulang ikan. Sebab-sebab dituliskan
pada garis horizontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari
garis horizontal utama.
4) Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. Setelah setiap
kategori diisi, cari sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu
kategori. Sebab sebab inilah yang merupakan petunjuk :sebab
yang tampaknya paling mungkin”. Catat jawabanya pada kertas
flipchart terpisah

6
5) Mencapai kesepakatan atas sebab yang paling mungkin. Di
antara sebab sebab harus dicari sebab yang paling mungkin. Kaji
kembali sebab yang telah didaftarkan dan tanyakan, “mengapa
ini sebabnya?”. Tanyakan mengapa sampai pertanyaan itu tidak
dapat dijawab lagi, dan pada tahap ini sebab pokok
teridentifikasi.

Unsur manajemen atau sumber daya bagi manajemen adalah


hal-hal yang merupakan modal bagi pelayanan anajemen,
dengan modal itu akan lebih menjamin pencapaian tujuan yang
terdiri dari 6M yaitu:
a) M1 (Man) : Ketenagaan/sumber daya manusia.
b) M2 (Material) : Sarana dan prasarana.
c) M3 (Method) : Metode asuhan keperawatan.
d) M4 (Money) : Pemasukan.
e) M5 (Mutu) : Keselamatan pasien, kepuasan pasien,
kenyamanan, kecemasan, perawatan diri,
pengetahuan/perilaku pasien.
f) M6 (Machine) : Alat, mesin.
3. Pengorganisasian data: memilih data yang mendukung dan data yang
menghambat.
4. Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan, prosedur, target,
waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya, peralatan, metode yang
digunakan.

7
2.3 Perencanaan dalam Manajemen Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
dan Puskesmas yang Sesuai dengan Standar Akreditasi Nasional dan
Internasional
1. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat inap
a. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja
dengan pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai
contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan
pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan.
2) Perawat Primer.
3) Perawat Asosiet.
Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan
misi Rumah sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan model
asuhan keperawatan sebelumnya, bagaimana kekuatan sumber daya
yang ada dan sarana serta prasarana yang telah diidentifikasi pada
pengumpulan data sebelumnya.
b. Rencana Strategi Perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan
bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan didalam Manajemen Keperawatan. Organisasi mulai
menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek
keperawatan yang professional, bagaimana format dan
pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga perawat, mengatur
tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di ruangan, jadwal
kerja dari masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi perawat,
bagaimana system kepemimpinannya, instalasi instalasi yang
menunjang idalam proses keperawatan seperti farmasi, radiologi,
laboratorium, gizi (jalur opersional). Hubungan dengan bagian-
bagian lain yang turut mendukung didalam organisasi rumah sakit ini
(anggaran, karyawan, non medis).

8
c. Pengaturan dan Kegiatan
Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai
dilakukan penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan
kapan waktunya. Sebagai contoh dibawah ini akan diberikan rencana
kegiataan kelompok dalam penerapan model asuhan keperawatan
professional yang akan dilakukan dalam satu bulan
Minggu Uraian rencana kerja
1) Pembuatan struktur organisasi kelompok
2) Orientasi ruangan dan perkenalan
3) Analisa situasi dan perumusan masalah
4) Penyusunan progam kerja
5) Penyusunan proposal pelaksanaan model asuhan
keperawatan professional
6) Penyusunan jadwal dan rancangan pembagian peran
dalam penerapan model praktek keperawatan
1 professional
7) Penyusunan format pengkajian khusu dan sistim
dokumentasi asuhan keperawatan.
8) Penyusunan proposal, prosedur sentralisasi obat dan
kelengkapan administrasinya.
9) Penyusunan format supervise
10) Penyusunan format penunjang kegiatan lainnyaa seperti
format kegiatan harian
11) Uji coba peran
1) Penerapan model asuhan keperawatan professional :
aplikasi peran, pendelegasian tugas dan proses
dokumentasi keperawatan
2) Penyempurnaan format kajian dan dokumentasi
II
keperawatan
3) Penyelengaraan supervise keperawatan
4) Penyelenggaraan sentralisasi obat
5) Persiapan penyelengaraan rotasi dinas 24 jam

9
1) Penerapan model asuhan keperawatan professional :
aplikasi peran, pendelegasian tugas, dan proses
III dokumentasi keperawatan
2) Penerapan semua progam
3) Penyelengaraan rotasi 24 jam
1) Evaluasi penerapan model asuhan keperawatan
IV professional
2) Penyusunan laporan
d. Setelah seluruh kegiatan ditentukan dan sudah pula ditentukan waktu
pelaksanaanya, selanjutnya mulai dilakukan persiapan untuk
pelaksanaannya. Inti dari tahap ini adalah mulai menyiapkan bahan-
bahan yang diperlukan seperti dokumen-dokumen untuk pemberian
bukti pelaksanaan, bagaimana deskripsi tugasnya, sekaligus juga
pengaturan kembali jadwal (pembagian tugas).
e. Persiapan Pendokumentasian
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan
antara lain bentuk sistim dokumentasi keperawatan, format
pengkajian, format perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.
Termasuk didalam pesiapan ini adalah mengevaluasi kesesuaian
format yang dipergunakan selama ini berdasarkan kriteria : apakah
sudah sesuai dengan standar dokumentasi keperawatan, apakah
mudah atau dipahami semua perawat yang ada di ruangan, apakah
efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut kemudian ditentukan tentang model
pendokumentasian yang sesuai.
f. Persiapan Evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat
evaluasi dan sekaligus didalamnya adalah pendokumentasian hasil
kegiatannya secara umum.Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan
keperawatan dilaksanakan oleh kepala ruang. Perencanaan dalam
keperawatan akan membantu untuk menjamin bahwa klien akan
menerima pelayanan.

10
1) Lingkup Manajemen Keperawatan terdiri dari:
Manajemen pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh
bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial,
yaitu:
a) Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
b) Manajemen menengah (kepala unit pelayanan/supervisor)
c) Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
d) Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan
menggunakan proses keperawatan pada prinsipnya menggunakan
konsep-konsep manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
2) Proses manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatan
menurut Nursalam (2015) yaitu:
a) Pengkajian- pengumpulan data. Pada tahap ini seseorang
manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi
tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi
(rumah sakit atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi
fungsi organisasi keperawatn secara keseluruhan. Manajer
perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses
manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang
lain.
b) Perencanaan. Menyusun suatu perencanaan yang strategis
dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan
kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien,
menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,
menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang
dibutuhkan.
c) Pelaksanaan. Manajemen keperawatan yang memerlukan
kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi dalam

11
proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin
orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah
direncanakan.
d) Evaluasi. Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi
seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi
adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu
melaksanakan perannya sesuai dengan organisasi yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
2. Penerapan Manajemen Keperawatan Pada Setting Pelayanan di Rumah
Sakit
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi
keperawatan dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip
manajemen keperawatan yaitu:
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
g. Divisi keperawatan yang baik
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
i. Pengembangan staf
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawanan
Pada setting ruang rawat rumah sakit kita mengenal adanya kepala
ruangan (karu). Kepala ruangan adalah tenaga perawat yang diberikan
tugas memimpin satu ruang rawat dan bertanggung jawab terhadap
pemberian asuhan keperawatan. Adapun hal-hal yang dikelola oleh
kepala ruang yaitu:
a. SDM Keperawatan
b. Sarana dan prasarana

12
c. Biaya/anggaran
d. Sistem informasi
e. Karu secara terus menerus belajar dan menguasai pengetahuan
manajemen yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
manajerial.
f. Karu berasumsi bahwa perawat pelaksana memerlukan peningkatan
kompetensi.
g. Organisasi tetap eksis melalui upaya karu melakukan
perubahan/pembaharuan.
Adapun lingkup kegiatan kepala ruangan (Huber, 2006) yaitu:
a. Mengelola praktik klinik keperawatan dan askep di ruang rawat
b. Mengkoordinasikan pelayanan ruangan dengan dengan tim
kesehatan.
c. Mengelola keuangan
d. Mengelola SDM keperawatan di ruangan
e. Bertanggung jawab terhadap staf dan pengaturan shift.
f. Mengevaluasi kualitas dan askep yang tepat.
g. Mengorientasikan dan mengembangkan staf
h. Menjamin terlaksananya standar dan aturan lain.
i. Mempertahankan kenyaman/keamanan pasien
3. Ketenagaan keperawatan di ruang rawap inap
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam
manajemen keperawatan. Pengaturan staf keperawatan merupakan proses
yang teratur, sistematis, rasional diterapkan untuk menentukan jumlah
dan jenis personel keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan
asuhan keperawatan pada standar yang ditetapkan sebelumnya. Manajer
bertanggung jawab dalam mengatur sistem kepegawaian secara
keseluruhan Ketenagaan adalah kegiatan manajer keperawatan untuk
merekrut, memimpin, memberikan orientasi, dan meningkatkan
perkembangan individu untuk mencapai tujuan organisasi (Marquis dan
Huston, 2010). Ketenagaan juga memastikan cukup atau tidaknya tenaga
keperawatan yang terdiri dari perawat yang profesional, terampil, dan

13
kompeten. Kebutuhan ketenagaan dimasa yang akan datang harus dapat
diprediksi dan suatu rencana harus disusun secara proaktif untuk
memenuhi kebutuhan.
Manager harus merencanakan ketenagaan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan asupan pasien. Upaya harus dilakukan untuk
menghindari kekurangan dan kelebihan personalia saat ada fluktuasi
jumlah dan akuitas pasien. Kebijakan prosedur ketenagaan dan
penjadwalan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada semua staf.
Kebijakan dan penjadwalan tidak boleh melanggar undang-undang
ketenagakerjaan atau kontrak pekerja. Kebijakan ketenagaan harus yang
ada harus diteliti secara berkala untuk menentukan apakah memenuhi
kebutuhan staf dan organisasi. Upaya harus terus dilakukan agar dapat
menggunakan metode ketenagaan dengan inovatif dan kreatif (Marquis
dan Huston, 2010).
4. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di puskesmas
Menurut Menkes (2015) yaitu puskesmas merupakan garda depan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Puskesmas yang merupakan
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di
Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan
menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme
akreditasi. Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling
sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu
persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bekerja sama dengan BPJS.

14
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan
mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan
pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan
sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan
dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas.
Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
keselamatan pelayanan.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Keberhasilan suatu asuhan
keperawatan kepada klien sangat tergantung kepada jenis perencanaan yang
disusun, Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk
jangka pendek. Rencana jangka yang dapat diterapkan di ruang perawatan adalah
rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan. Proses manajemen
merupakan proses yang holistic maka dari itu perlu melibatkan banyak sisi yang
akan saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah teknis
yang dapat dipelajari adalah bagaimana keperawatan mampu memetakan masalah
dengan suatu metode analisis tertentu seperti menggunakan analisis SWOT,
TOWS, Fish Bone

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diberikan saran bawha dalam
pembuatan perencanaan yang dibuat oleh kepala ruangan hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menganalisis perencanaan yang ingin dibuat kemudian setelah
itu kita baru menentukan metode apa yang ingin digunakan sesuai dengan
masalah yang di temukan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. 2014. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:


Arruz Medika

Marquis, B. L., Huston, C. J. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawwatan : Teori dan Aplikasi ed.4. Jakarta: EGC

Mugiarti, Sri. 2016. Manajemen & Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan.


Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai