Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Definisi
Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab
obstruksi saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi
umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan
sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi
tentang fitur klinis anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya
kemudian di masa kecil, langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
(Children’s National Health System, 2016)

B. Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan
mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa
tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.

C. Klasifikasi
1. Bronkomalasia primer
a. Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
b. Diklasifikasikan sebagai kongenital
2. Bronkomalasia sekunder
a. Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b. Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran
pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik.

1
D. Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan
mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi
menjadi dua cabang (kanan dan bronkus kiri) yang masing-masing paru-paru.
Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika
tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa
didapatkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh,
tidak kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup
ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih mungkin terjadi saat mengembuskan napas
dan menangis. Hal ini dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan / atau
napas cepat. Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke
waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih umum pada
bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika masalah yang sama
terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu disebut bronchomalacia. Saluran
udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat mengembuskan napas karena
pelunakan dinding saluran napas.

2
E. Pathway
BRONKOMALASIA

Kelainan Kongenital

Defisiensi pada cincin


kartilago

Menutup saluran
pernafasan kecil ( bronkus )

Sesak nafas

POLA NAFAS TIDAK


RISIKO ASPIRASI Batuk tidak efektif EFEKTIF

Akumulasi mukus Mudah terjadi infeksi


di tulang rawan

Pengeluaran energi
DEFISIT NUTRISI berlebihan RISIKO INFEKSI

Anoreksia Kelelahan INTOLERANSI


AKTIVITAS

Cemas DEFISIT
PENGETAHUAN

ANSIETAS

3
F. Manifestasi klinis
1. Batuk dengan suara brassy atau barking
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing(mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea

G. Komplikasi
1. Pneumonia
2. Bronkitis
3. Polychondritis
4. Asma

H. Pemeriksaan Penunjang
1. Bronkoskopi
2. CT Scan dada
3. MRI dada

I. Penatalaksanaan Medis
1. Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara positif
yang kontinu.
2. Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory ventilation/CPAP (Continuous positive
airway pressure)
3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat saluran
udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe).

4
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Anak
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien. Data-data
yang dikumpulkan atau dikaji meliputi:
1. IDENTITAS PASIEN
Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat
rumah, agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan terakhir, nomor
registrasi, pekerjaan pasien, dan nama penanggung jawab.
2. KELUHAN UTAMA
Pasien biasanya mengalami sesak nafas

3. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Biasanya pasien mengalami mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas
cepat, keadaan umum lemah.

4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Prenatal
Saat hamil : Ibu merokok (Ya/Tidak)
: Ibu minum-minuman keras (Ya/Tidak)
b. Intra dan Post Natal
Intranatal
 Lama Persalinan :
 Saat Persalinan :
 Komplikasi Persalinan :
 Terapi yang diberikan :
 Cara melahirkan :
 Tempat Melahirkan

Postnatal
 Usaha Nafas :
 Kebutuhan resusitasi :

5
 Apgar skor :
 Bayi langsung menangis :
 Tangisan bayi :
 Obat-obatan yang diberikan setelah lahir
 Trauma lahir :
 Narkosis :
 Keluarnya urin/ BAB :
 Respon fisiologi atau perilaku yang bermakna
c. Penyakit yang pernah diderita
Tanyakan apakah sebelumnya pasien pernah masuk RS dengan keluhan
yang sama
d. Imunisasi
tanyakan pada keluarga pasien apakah pasien sudah mendapatkan
imunisasi wajib

5. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Tanyakan pada keluarga pasien bagimana pertumbuhan dari pasien apakah
ada gangguan atau tidak

6. TINGKAT PERKEMBANGAN
Tanyakan pada keluarga apakah ada tidaknya gangguanperkembangan pada
pasien sebelum di rawat inap

7. RIWAYAT SOSIAL
Bagaimana riwayat sosial pasien kepada keluarga maupun orang-orang yang
berada di lingkungan sekitarnya

8. RIWAYAT KELUARGA
Tanyakan kepada keluarga pasien bagimana lingkungan rumah serta apakah
ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan atau memiliki
penyakit keturunan dari keluarga pasien

6
9. POLA KESEHATAN
a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Kaji pasien mengenai status kesehatan anak sejak lahir, pemeriksaan
kesehatan secara rutin, imunisasi, penyakit yang menyebabkan anak
absent dari sekolah, kebiasaan merokok orang tua, praktek pencegahan
kecelakaan (pakaian, menukar popok), praktek keamanan orang tua
(produk rumah tangga, menyimpan obat-obatan)
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Pasien mengalami mual muntah, nafsu makan buruk/ anoreksia,
mengalami penurunan berat badan
c. Aktifitas
Pasien mengalami keletihan, kelelahan, malaise, tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari
d. Tidur dan Istirahat
Pasien mengalami susah tidur
e. Eliminasi
Kaji kebiasaan pola defekasi (kesulitan, kebiasaan, ada darah atau
tidak), mengganti pakaian dalam/diapers pada bayi, pola eliminasi urine
(frekuensi ganti popok basah perhari, kekuatan keluarnya urine, bau,
warna)
f. Pola hubungan
Pasien mengalami ketergantungan
g. Koping
Kaji apa yang menyebabkan stress pada anak, tingkat stress dan
toleransinya, serta kaji cara penanganan masalah
h. Kognitif dan persepsi
Kaji pasien mengenai gambaran tentang indra khusus (penglihatan,
penciuman, pendengaran, perasa, peraba), penggunaan alat bantu indra,
persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara
komprehensif), keyakinan budaya terhadap nyeri, tingkat pengetahuan
terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol dan mengatasi nyeri,

7
data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis,
ketidaknyamanan)
i. Konsep diri
Kaji pasien mengenai keadaan sosisal: pekerjaan, situasi keluarga,
kelompok sosial, identitas personal: penjelasan tentang diri sendiri,
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, keadaan fisik, segala sesuatu
yang berkaitan dengan tubuh (yang disukai dan tidak), harga diri:
perasaan mengenai diri sendiri, ancaman terhadap konsep diri (sakit,
perubahan peran), riwayat berhubungan dengan masalah fisik dan
ataupun psikologi, data pemeriksaan fisik yang berkaitan (mengurung
diri, murung, tidak mau berinteraksi)
j. Seksual
Kaji pasien mengenai gambaran perilaku seksual (perilaku seksualitas
yang aman, pelukan, sentuhan, dll), pengetahuan yang berhubungan
dengan seksualitas dan reproduksi, efek terhadap kesehatan, riwayat
yang berhubungan dengan masalah fisik dana tau psikologi, data
pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia, payudara, rectum)
k. Nilai
Kaji pasien mengenai perkembangan moral anak, pemilihan prilaku,
komitmen, keyakinan akan kesehatan serta keyakinan agama

10. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan Umum : Kesadaran, postur tubuh (kurus, gemuk),
fatigue
b. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah meningkat, Nadi
meningkat, RR, S
c. Ukuran Anthropometri : TB, BB, LK, LiLa
d. Kulit
warna kulit sianonis, turgor kulit kering
e. Kepala
bentuk, lesi, kebersihan, edema

8
f. Mata
konjungtiva anemi, sclera, kelainan mata
g. Telinga
Fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan
h. Hidung
Kebersihan, kelainan
i. Mulut
Kebersihan, bau, mukosa bibir pucat, stomatitis
j. Leher
terdapat distensi vena leher
k. Dada
terdapat penggunaan otot bantu nafas, bunyi jantung redup, terdapat
suara tambahan ronchi/wheezing
l. Abdomen
Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi abdomen
m. Genetalia
Kebersihan, kateter, kelainan
n. Ekstremitas
terdapat edema pada ekstremitas bawah
o. Neurologi
Fungsi saraf

B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas tulang rawan
2. Risiko aspirasi berhubungan dengan tidak efektifnya kebersihan jalan nafas
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan dispneu, anoreksia, mual, muntah
4. Resiko tinggi terhadap infeksi
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi
6. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit

9
C. Intervensi
No
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan NIC: Airway Management 1. Untuk mengetahui
asuhan keperawatan ...X... 1. Monitor TD, nadi, suhu, keadaan umum pasien.
jam diharapakan pola nafas dan RR 2. Untuk mengidentifikasi
pasien adekuat dengan 2. Monitor respirasi dan pernafasan pasien.
kriteria hasil: status O2 3. Untuk membantu proses
NOC: Respiratory status: 3. Lakukan fisioterapi dada jalan nafas pasien agar
Ventilation 4. Posisikan pasien untuk tidak tersumbat.
1. Mendemontrasikan memaksimalkan 4. Untuk membantu
batuk efektif dan suara ventilasi mempermudah pasien
nafas yang bersih, tidak 5. Keluarkan sekret dengan agar tidak kesulitan saat
ada sianosis dan dyspneu batuk atau suction bernafas.
(mampu mengeluarkan 6. Auskultasi suara nafas, 5. Untuk mempermudah
sputum , mampu catat adanya suara jalan nafas pasien.
bernafas dengan mudah, tambahan 6. Untuk menentukan
tidak ada pursed lips) 7. Kolaborasi bronkodilator intervensi yang sesuai
2. Menunjukkan jalan nafas untuk selanjutnya.
yang paten (klien tidak 7. Untuk membantu proses
merasa tercekik, irama pernafasan pasien.
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal, tidak
ada suara nafas
abnormal)
3. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
2. Setelah dilakukan tindakan NIC: Aspiration 1. Untuk menentukan
asuhan keperawatan …x… precaution intervensi yang tepat
jam diharapkan jalan nafas 1. Monitor tingkat untuk selanjutnya.

10
normal dengan kriteria kesadaran, reflek batuk 2. Membantu mengetahui
hasil: dan kemampuan perkembangan pasien
NOC: Respiratory Status: menelan terhadap proses
Ventilation 2. Monitor status paru pemulihan.
1. Pasien mampumenelan 3. Lakukan suction jika 3. Untuk membantu
tanpa terjadi aspirasi diperlukan mempermudah jalan
2. Jalan nafas pasien dan 4. Cek nasogastric nafas pasien.
suara nafas bersih sebelum makan 4. Untuk memastikan ada
5. Pertahankan jalan atau tidaknya cairan
nafas lambung.
6. Naikkan kepala 30-45 5. Untuk mempertahankan
derajat sebelum makan jalan nafas pasien
7. Haluskan obat sebelum sehingga tidak
pemberian menyebabkan kesulitan
bernafas.
6. Untuk menghindari
terjadinya tersedak.
7. Untuk mencegah
terjadinya tersedak.
3. Setelah dilakukan tindakan NIC: Manajemen nutrisi 1. Untuk mengetahui
asuhan keperawatan …x… 1. Kaji adanya alergi adanya alergi makanan
jam diharapkan nutrisi makanan atau tidak pada pasien.
pasien terpenuhi dengan 2. Monitor jumlah nutrisi 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil: dan kandungan kalori penyebab pemasukan
NOC: Nutritional Status: 3. Kaji kemampuan pasien yang kurang sehingga
food and Fluid Intake untuk mendapatkan dapat menentukan
1. Adanya peningkatan nutrisi yang dibutuhkan intervensi yang sesuai
berat badan sesuai 4. Anjurkan pasien untuk untuk selanjutnya.
dengan tujuan meningkatkan protein 3. Untuk mengetahui status
2. Berat badan ideal dan vitamin C nutrisi yang dibutuhkan.
sesuai dengan tinggi 5. Berikan substansi gula 4. Protein dan vitamin C
badan 6. Berikan informasi dapat memenuhi

11
3. Mampu tentang kebutuhan kebutuhan nutrisi.
mengidentifikasi nutrisi. 5. Substansi gula dapat
kebutuhan nutrisi 7. Kolaborasi dengan ahli meningkatkan energi
4. Tidak ada tanda tanda gizi untuk menentukan pasien.
malnutrisi jumlah kalori dan 6. Memberikan informasi
5. Tidak terjadi nutrisi yang dibutuhkan tentang kebutuhan
penurunan berat badan pasien nutrisi.
yang berarti 7. Untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.
4. Setelah dilakukan tindakan NIC: Kontrol infeksi 1. Untuk menentukan
asuhan keperawatan …x… 1. Monitor tanda dan intervensi yang sesuai
jam diharapkan pasien tidak gejala infeksi sistemik untuk tahap selanjutnya.
mengalami resiko infeksi dan local 2. Untuk mencegah
dengan kriteria hasil: 2. Monitor kerentanan timbulnya infeksi
NOC: Status imun terhadap infeksi berbahaya.
1. Klien bebas dari tanda 3. Berikan perawatan kulit 3. Untuk mencegah
dan gejala infeksi pada area epidema kerusakan pada kulit.
2. Mendeskripsikan 4. Berikan makanan yang 4. Untuk tetap menjaga
proses penularan terpilih (sudah kbutuhan nutrisi pasien
penyakit, faktor yang dikonsultasikan dengan yang sesuai.
mempengaruhi ahli gizi) 5. Untuk mencegah
penularan serta 5. Ajarkan cara terkenanya infeksi yang
penatalaksanaannya menghindari infeksi menimbulkan lamanya
3. Menunjukkan 6. Ajarkan pasien dan proses penyembuhan.
kemampuan untuk keluarga tanda dan 6. Untuk mencegah
mencegah timbulnya gejala infeksi terpaparnya infeksi.
infeksi 7. Instruksikan pasien 7. Untuk mencegah proses
4. Jumlah leukosit dalam untuk minum antibiotic peradangan yang timbul
batas normal sesuai resep akibat bakteri/virus
5. Menunjukkan perilaku penyakit.

12
hidup sehat
5. Setelah dilakukan tindakan NIC : Terapi Music 1. Untuk menegatui keadaan
asuhan keperawatan ...X... 1. Monitor tanda tanda vital umum pasien.
jam diharapakan pasien klien 2. Untuk memberikan
mampu aktivitas klien 2. Bantu individu untuk kenyamanan pasien.
normal dengan kriteria menentukan posisi yang 3. Untuk mencegah hal yang
hasil: nyaman membuat pasien merasa
NOC: Toleransi Terhadap 3. Batasi stimuli eksternal terganggu atau tidak
Aktivitas (misalnya, cahaya, suara, nyaman dengan
1. Tanda tanda vital klien pengunjung, panggilan sekitarnya.
dalam rentang anormal telpon 4. Untuk membantu proses
2. Saturasi oksigen klien 4. Informasikan individu penyembuhan.
dalam rentang normal mengenai tujuan terkait 5. Untuk membantu pasien
3. Tidak ada peningkatan dengan pengalaman yang beradaptasi dengan
TTV selama melakukan akan dirasakan terhadap lingkungannya
aktivitas music
5. Fasilitasi partisipasi aktif
klien misalnya, bermain
alat musik atau
benyanyi) jika hal ini
diinginkan klien dan
sesuai dengan tempat
6. Setelah dilakukan tindakan NIC: Anxiety Reduction 1. Untuk mengetahui
asuhan keperawatan ...X..... 1. Identifikasi tingkat penyebab timbulnya
jam diharapkan pasien kecemasan cemas pada pasien.
mampu tenang dan tidak 2. Dorong keluarga untuk 2. Untuk mencegah anak
cemas dengan kriteria hasil : menemani anak merasa kehilangan atau
NOC: Anxiety control 3. Dengarkan dengan jauh dari orang tua.
1. Klien mampu penuh perhatian 3. Untuk menghargai
mengidentifikasi dan 4. Bantu pasien mengenal perasaan anak agar tidak
mengungkapkan cemas situasi yang merasa dijauhi orang
2. Mengidentifikasi, menimbulkan sekitarnya.

13
mengungkapkan dan kecemasan 4. Untuk meminimalkan rasa
menunjukan teknik 5. Instruksikan pasien cemas yang timbul pada
untuk mengontrol cemas menggunakan teknik anak.
3. Vital sign dalam batas relaksasi 5. Untuk membantu proses
normal 6. Berikan informasi pelaksanaan intervensi
Postur tubuh, ekspresi faktual mengenai dengan mudah.
wajah, bahasa tubuh dan diagnosis , tindakan 6. Untuk menambah
tingkat aktivitas prognosis informasi pada keluarga
menunjukan berkurangnya 7. Kolaborasi pemberian sebagai salah satu
kecemasan obat untuk mengurangi antisipasi.
kecemasan (dengan 7. Untuk membantu proses
dokter). penyembuhan pasien.
7. Setelah dilakukan NIC: Teaching: disease 1. Untuk mengetahui
tindakan asuhan process keadaan umum pasien.
keperawatan …x… jam 1. Kaji keadaan umum 2. Mengetahui tingkat
diharapkan pengetahuan pasien pengetahuan pasien dan
pasien meningkat 2. Berikan penilaian keluarga tentang
dengan kriteria hasil: tentang tingkat penyakitnya.
NOC: Knowiedge: pengetahuan pasien 3. Penjelaskan meningkatkan
disease process tentang proses penyakit pengetahuan pasien atau
1. Pasien dan keluarga yang spesifik keluarga.
menyatakan pemahaman 3. Jelaskan patofisiologi 4. Untuk memilih cara
tentang penyakit, dari penyakit dan berkomunikasi dengan
kondisi, prognosis dan bagaimana hal ini tepat.
program pengobatan berhubungan dengan 5. Untuk membantu proses
2. Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi, penyembuhan pasien
mampu melaksanakan dengan cara yang tepat dengan cepat.
prosedur yang dijelaskan 4. Sediakan informasi 6. Untuk mempercepat
secara benar pada pasien tentang proses pemulihan kondisi
3. Pasien dan keluarga kondisi, dengan cara pasien.
mampu menjelaskan yang tepat
kembali apa yang 5. Diskusikan pilihan

14
dijelaskan prawat/tim terapi atau penanganan
kesehatan lainnya 6. Rujuk pasien pada
group atau agensi di
komunitas local,
dengan cara yang tepat

D. Implementasi
Menyesuaikan dengan intervensi

E. Evaluasi
No Evaluasi
1 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan pasien mampu bernafas dengan adekuat
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Pasien nampak lebih nyaman dan kooperatif
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
2 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan pasien mampu menelan tanpa terjadi aspirasi
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Pasien nampak lebih nyaman
 Pasien menunjukan jalan nafas yang paten dan tidak ada suara nafas tambahan
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan

15
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
3 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mau makan
 Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak mual muntah
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Ada kenaiakan berat badan pasien
 Mukosa bibir pasien lembab, turgor julit elastis
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
4 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan suadah melakukan tindakan untuk mengurangi
timbulnya tanda infeksi
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Keluarga pasien nampak melakukan pola hidup sehat untuk mencegah resiko
infeksi pada pasien
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi

16
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
5 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan pasien mampu mengontrol aktifitsnya
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Pasien nampak lebih nyaman dan kooperatif
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
6 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Keluarga pasien mengatakan suadah mampu mengidentifiasi dan mengontrol
cemas anaknya
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Pasien nampak tenang dan kooperatif
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi
7 S : Evaluasi perasaan atau keluahan yang dikeluhkan oleh pasien secara objektif setelah di
berikan implementasi
 Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis

17
dan program pengobatan
 Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
O : Evaluasi keadaan pasien dengan pengamatan dari perawat secara objektif
 Keluarga pasien Nampak sudah paham mengenai penyakit yang di derita anaknya
A : Analisa masalah klien oleh perawat setelah mengetahui respon secara subjektif dan
objektif, apakah masalah teratasi atau belum teratasi
 Masalah teratasi
 Masalah belum teratasi
P : Perencanaan selamjutnya yang akan diberikan kepada pasien, apakah perencanaan
keperawatan diperthankan, di modifikasi atau dilanjtkan
 Pertahankan intervensi

18

Anda mungkin juga menyukai