Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

“KONSEP MASSAGE”

OLEH KELOMPOK : 3

I MADE NILA WARDANA 17.321.2722


KADEK INDAH PRATIWI 17.321.2723
NI KADEK DEWI PERMANA SARI 17.321.2727
NI LUH RIA SUGIANTARI 17.321.2743
SILMA SAHARA PUTRI 17.321.2762

A11-B

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat,
Taufik dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
“Konsep Massage”dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bantuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 23 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ii


DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Massage ...........................................................................................4
2.2 Back Massage ...............................................................................................6
2.3 Hand Massage ..............................................................................................14
2.4 Neck Massage ...............................................................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas
meliputi system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan
teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi
komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan
sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
Dalam hal pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri
menggantikan pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah
pengobatan alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau
sebagai tambahan terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi
pengobatan komplementer karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu
sama lainnya.
Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer adalah untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/ wellness. Wellness mencakup kesehatan
optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Fokus terapi
komplementer adalah kesejahteraan yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan
spirit. Terapi komplementer bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, menghindari atau meminimalkan efek samping, gejala-
gejala, dan atau mengontrol serta menyembuhkanpenyakit.
Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan
berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik
distraksi (Coyle, dkk 2007).
Pijat atau massage adalah seni gerak yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Pencegahan jauh lebih baik dari pada
mengobati. Orang dengan semua usia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan
terapi - terapi alami sebagai cara untuk meningkatkan rasa nyaman dari sakit. Saat tubuh
dituntut untuk beraktfitas tinggi, kemungkinan untuk stress sangatlah besar apabila tidak

1
diimbangi dengan olah raga. Kondisi ini akan berpengaruh pada fisik. Massage atau
therapy pijat bisa di katakan sebagai salah satu tradisi penyembuhan yang tertua.
Pada banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India,
meyakini bahwa therapy massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Dengan menggunakan teknik shaking pemijatan dititik-titik tubuh
yang tegang dapat membantu memulihkan kemampuannya agar pulih seperti sediakala.
Massage sangat banyak manfaatnya, tidak hanya untuk penyembuhan cedera tapi
massage juga sangat besar manfaatnya bagi kesehatan tubuh dengan massage selain
tubuh sehat, tubuh yang capek, lelah, letih akan menjadi enak atau rileks lagi.
Kebugaraan tubuh tidak hanya di jaga dengan olahraga saja tapi kebugaran tubuh juga
dapat dijaga dengan massage Shaking atau Kniding adalah manipulative yang paling
berat dilakukan, sebab akan sangat menguras tenaga pemijatnya. Tetapi juga merupakan
manipulasi yang efektif dalam proses meningkatkan kelancaran peredaran darah,
terutama dalam penyebaran sari-sari makanan kedalam jaringan ± jaringan. Shaking
dapat dilakukan dengan permukaan tangan dan jari-jari, dua tangan bersama-sama atau
satu tangan saja terutama untuk daerah otot tebal dan lebar, sedangkan untuk otot yang
panjang dan sempit cukup dengan menggunakan jari- jari seolah-olah menjepit otot itu
dengan ujung- ujung jari untuk kemudian digoncang kekanan-kekiri atau ke atas-bawah
karena berat melakukanya, maka goncangan cukup di berikan beberapa saat secara
singkat dan kuat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimanakah konsep back massage?
2. Bagaimanakah konsep hand massage?
3. Bagaimanakah konsep neck massage?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui konsep back massage
2. Mahasiswa mengetahui konsep hand massage?

2
3. Mahasiswa mengetahui neck massage?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Massage


1. Pengertian Massage
Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan
berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik
distraksi. Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan
menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri,
membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi.
2. Manfaat Massage
Manfaat massage meliputi menciptakan respon relaksasi, meningkatkan proses
metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan lympatik, mempercepat
penyembuhan dan relaksasi otot, mengurangi tegangan otot, dan tingkat. Adapun
terapi massage bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah, dan limfe,
dengan cara meningkatkan hantaran oksigen dan zat makanan ke dalam sel
tubuh, sekaligus juga meningkatkan pengeluaran sampah metabolisme dari
tubuh.
Mengurut dan meremas menstimulasi sirkulasi lokal dan mobilisasi jaringan
lunak. Manfaat secara psikologis yaitu berkaitan dengan timbal balik sentuhan
dan proses relaksasi yang berkaitan dengan massage.
Massage berguna untuk meningkatkan kesejahteraan individu baik sebagai
terapi terpisah atau pelengkap dalam pengobatan ortodoks. Masase secara klinis
dapat digunakan untuk mengurangi stress dan meningkatkan perbaikan jaringan
dan kerusakan otot. Terapi ini dapat dimasukan dalam aktivitas rutin seperti
memandikan ditempat tidur dan perawatan daerah tekanan. Masase dapat
digunakan sebagai teknik tersendiri atau dapat dikombinasikan dengan minyak
sari yang memberi lingkup terapeutik.
3. Teknik dasar dalam massage
a. Manipulasi massage

4
Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijatan, gosokan, dan
lain-lain. Dalam mempelajari pegangan atau manipulasi ini ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu mempelajari dan berlatih melaksanakan
pegangan dan berlatih meraba dan merasakan bagaimana kondisi jaringan
yang di massage. Misalnya jalur-jalur otot dan kelainan-kelainan yang
mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam praktek.
1) Stroking, artinya urutan atau elusan: – Superfisial stroking – Medium
stroking – Deep stroking
2) Compressions, artinya perasan: – Kneading atau petrissage (memijat) –
Wringing (memeras) – Rolling (menggeser) – Walken (menekan)
3) Frictions, artinya gosokan: – Circulary – Rotary – spiral
4) Tapotemant, artinya pukulan: – Hacking (mencincang) – Beating
(memukul dengan kepal) – Clapping (dengan telapak jari) – Cupping
(dengan telapak tangan dicekungkan) – Typing (Mengetik) – Spatting
(Cipratan) – Chucking (tarikan lepas) – Skin rolling
5) Vibrations, artinya getaran atau goyangan: – Palmar (dengan telapak
tangan) – Knuckle (dengan kepalan)
6) Shaking, artinya guncangan: – Pada lengan – Pada tungkai
4. Indikasi Massage
a. Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena
sangat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam
keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala
gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan
lemas.
b. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk
atau berdiri atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan
kejenuhan.
c. Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya
pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum
pertandingan, masa pertandingan, dan sesudah pertandingan.

5
d. Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera,
membantu mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage
diperlukan untuk meneruskan pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh
dari operasi atau perawatan dari patah tulang.
5. Kontraindikasi Massage
a. Dalam keadaan terkena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak,
demam, liver, dan lain-lain.
b. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
c. Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh
d. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea
e. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi pendarahan,
meskipun sebab yang kurang jelas.
f. Menderita penyakit tertentu yang bila di massage dapat menyebabkan
meluasnya infeksi seperti bisul, borok, dsb.
g. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya
pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup
dapat pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh
atau baru sembuh.
h. Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak
sambungan.
i. Menderita penyakit tumor atau kanker.
j. Peradangan usus buntu (appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian
juga bila ada batu dalam kandung empedu.
k. Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan
paru-paru.

2.2 Back Massage


1. Pengertian Back Massage
Back massage adalah salah satu teknik memberikan tindakan massage pada
punggung dengan usapan secara perlahan (Wibowo et al, 2019). Aktifitas
massage dapat meningkatkan aktifitas otot, pembuluh darah, dan kelenjar dan

6
terapi back massage mampu menurunkan intensitas nyeri. Usapan dengan
lotion/balsam pada punggung memberikan sensasi hangat dengan
mengakibatkan dilatasi pembuluh darah local. Vasodilatasi pembuluh darah akan
meningkgkatkan pembuluh darah pada daerah yang diusasp sehingga aktifitas
sel meningkat dan akan mengurangi rasa sakit serta menunjang proses
penyembuhan luka (Kusuma Dewi et al, 2017). Back massage menghasilkan
pelepasan endorphin serta menstimulasi serabut saraf sensosrik delta A dan
serabut C sehingga menurunkan impuls nyeri (Siahaan et al, 2017). Tujuan
dilakukan back massage untuk meningkatkan relaksasi, mengurangi tekanan
otot, dan merangsang sirkulasi. Kontra indiksi dilakukan back massage adalah
pada klien fraktur vertebral, fraktur iga/rib, luka bakar, luka terbuka, perdarahan
atau serangan jantung
a. Teknik- teknik Back Massage
1) Effleurage
Effleurage atau usapan adalah salah satu gerakan utama dalam pijat dan
dapat dilakukan di bagian tubuh manapun. Effleurage yaitu gerakan
dengan menggunakan telapak tangan, dilakukan sesuai arah sirkulasi vena

Gambar 1. Effleurage pada punggung


Manfaat dari effleurage yaitu :
a) Menimbulkan efek nyaman dan rileks
b) Usapan membuat terapis semakin memahami jumlah tekanan yang akan
diberikan
c) Menjadi penghubung antara satu teknik dengan teknik lainnya
d) Jika dilakukan dengan lambat akan menimbulkan efek sedative dan
secara khusus akan bermanfaat untuk melemaskan syaraf – syaraf.

7
Stress dan ketegangan juga bisa dikurangi, menyembuhkan sakit kepala
dan mengatasi insomnia.
e) Usapan dingin dapat membangkitkan, memulihkan dan merangsang
sistem syaraf pusat.
f) Jaringan tubuh menjadi hangat sehingga akan memperbaiki sirkulasi
darah.
2) Friksi/ Friction
Friction yaitu gerakan meremas dengan gerakan melingkar menggunakan
telapak tangan dilakukan sesuai arah sirkulasi menuju jantung

Gambar. 2 Friksi area punggung


Manfaat dari friksi yaitu :
a) Untuk melancarkan simpul syaraf dan nodula yang terbentuk dalam
tubuh karena stress dan tekanan karena aktivitas sehari – hari anda
b) Tekanan yang ditimbulkan membantu dalam menghilangkan endapan
lemak.
c) Efektif dilakukan di sekitar bekas luka yang telah aman, hal ini untuk
menghilangkan adhesi serta dapat pula digunakan untuk memijat di
sekitar tonjolan tulang seperti patella.
d) Mampu meningkatkan suhu tubuh karena terjadinya peningkatan suhu
tubuh karena terjadinya peningkatan aktivitas selular dan melancarkan
aliran darah yang berefek analgesia temporer (pereda sakit)
3) Petrissage/ Kneading
Dapat diartikan sebagai remasan, dibagi menjadi empat, yaitu picking-up,
wringing, squeezing dan rolling.Adalah sebuah gerakan kuat yang

8
memungkinkan anda untuk memijat otot, dapat dilakukan pada tiap bagian
tubuh kecuali wajah, efektif dilakukan pada area – area seperti pingang
dan betis. Dalam Picking-up, letakkan tangan sejajar pada bagian yang
akan dipijat dan genggam kuat otot yang akan dipijat dengan
menggunakan satu atau dengan kedua tangan, kemudian tariklah sejauh
mungkin dari tulang.
Setelah melakukan picking-up, maka dilanjutkan dengan meremas
(squeeze) dengan lembut. Squeeze efektif untuk mengatasi otot yang
kejang, setelah itu lakukan roll atau memutar otor terseebut ke arah jari
tangan atau memutar otot mengarah ke ibu jari.
Wringin adalah kombinasi dari picking-up dengan menambahkan
pelintiran, otot dipegang dan kemudian ditarik dan dipelintir, seperti
sedang memelintir handuk.

Gambar. 3 Pettrisage
Manfaat dari petrissage adalah
a) Menghilangkan sumbatan pada vena dan aliran lympe sehingga aliran
darah yang membawa nutrisi menjadi lancar.
b) Menghilangkan toksik pada bagian jaringan yang lebih dalam.
c) Efektif dalam menghancurkan endapan – endapan lemak di sekitar
betis, dan bahu.

9
d) Membantu dalam mencegah ketegangan otot setelah olahraga dan bisa
mengatasi kejang otot.
4) Perkusi/tapotement
Tapping/ tapotement yaitu gerakan dengan menggunakan tepi tangan
bagian ulnar untuk merangsang sirkulasi. Pijatan perkusi yang utama yaitu
cupping, hacking, flicking, beating, dan pounding.
Cupping dilakukan dengan telapak tangan menghadap ke bawah sehingga
membentuk sebuah kurva cekung, lakukan hal tersebut dengan cepat.
Hacking dilakukan dengan menggunakan bagian pinggir telapak tangan di
mana telapak tangan saling menghadap satu sama lain dan ibu jari
menunjuk ke atas. Kibaskan kedua tangan secara berirama ke atas dan ke
bawah secara cepat.
Flicking adalah gerakan yang serupa dengan hacking, akan tetapi memiliki
gerakan yang lebih ringan dan lembut, gunankan sebagian dari jari
kelingking tanpa seluruh bagian telapak tangan seperti halnya pada
hacking.
Gerakan beating dan pounding dilakukan dengan kedua tangan dalam
posisi tertutup di mana jari – jari tangan kiri anda menyatu dengan jari
tangan kanan.
Beating dilakukan dengan batas luar dari jari – jari yang tertutup
sedangkan dalam pounding menggunakan telapak jangan. Jari – jari yang
tertutup tersebut digerakkan dengan cepat.

Gambar. 4. Cupping area pinggir punggung

10
Gambar. 5. Hacking area pinggir punggung
Manfaat dari perkusi adalah :
a) Berguna sebagai pemanasan bagi atler yang akan bertanding
b) Memperlancar sirkulasi pembuluh darah
c) Melepaskan lendir pada sumbatan jalan napas
d) Merangsang otot untuk berkontraksi, sehingga mampu untuk
mengencangkan otot.
e) Perkusi yang lembut pada abdomen mampu meningkatkan gerak
peristaltic usus sehingga dapat untuk mengatasi konstipasi.
5) Vibarasi
Vibrasi adalah sebuah gerakan bergetar yang lembut, dilakukan dengan
menggunakan tangan atau jari – jari, selain itu pada area yang lebih luas
goyangan dapat dilakukan dengan lebih kuat. Letakkan permukaan telapak
tangan pada area yang akan di pijat, getarkan seluruh area otot dengan
cepat, pada vibrasi yang lembut dapat digunakan ujung jari – jari tangan,
di bagian tulang belakang.
Manfaat dari vibrasi yaitu :
a) Mengembalikan dan menjaga fungsi syaraf dan otot selama dilakukan
di sepanjang rentang syaraf. Berguna pada kasus di mana terjadi
kelumpuhan atau hilangnya kekuatan syaraf
b) Pada area abdominal dapat digunakan untuk memperlancar pencernaan
dan menghilangkan kembung

11
c) Pada area dada, berguna untuk mengatasi masalah – masalah
pernapasan, dalam hal ini seringkali dikombinasikan dengan gerakan
perkusi.
2. Prosedur Terapi Back Massage
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawat dan catatan medis klien
2. Lakukan pengkajian yang terdiri dari:
a. Kondisi bagian tubuh yang akan di massage
b. Karakteristik nyeri klien
c. Posisi kontraindikasi
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat
a. Skin lubricant (minyak/ lotion)
b. Bantal (pilih sesuai kebutuhan)
c. Handuk
5. Cuci tangan efektif

Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi, 2 identitas (tanyakan Nama dan lihat No. RM/ tanggal
lahir)
8. Jelaskan prosedur
9. Kontrak waktu
10. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
11. Jelaskan prosedur tindakan: tujuan dan bagian tubuh yang akan diberikan
massage, posisi dan lama massage
12. Tanyakan keluhan klien
13. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

Tahap Kerja
14. Jaga privasi klien

12
15. Anjurkan klien untuk memberitahukan perawat apakah nyeri bertambah berat/
berkurang setelah dilakukan massage
16. Cuci tangan efektif
17. Gunakan sarung tangan (jika diperlukan/ sesuaikan dengan kondisi klien)
18. Atur posisi tempat tidur untuk meningkatkan kenyamanan bekerja
19. Tentukan daerah yang akan di massage, posisi tubuh:
20. Perhatikan keadaan klien, usahakan klien memperlihatkan bagian tubuh yang
akan di massage
21. Gunakan lotion ditangan dan gosok-gosokan pada tangan hingga hangat
22. Massage bagian tubuh paling sedikit 10 menit
23. Minta klien untuk membuka pakaian atas sampai bawah bokong. Bantu bila
perlu
24. Atur klien ke posisi prone/side lying dengan punggung menghadap ke arah
perawat
25. Tutup bagian tubuh yang lain dengan memakai selimut
26. Letakkan handuk di bawah punggung klien
27. Katakan pada klien bahwa massage akan dilakukan dan lotion mungkin akan
terasa dingin
28. Gunakan lotion di tangan dan gosok-gosokan pada tangan hingga hangat
29. Mulai massage dengan gerakan stroking/ effleurage, bergerak dari bokong
menuju bahu dengan gerakan yang kuat. Kemudian bahu menuju bokong dengan
gerakan yang lebih ringan. Ubah gerakan dengan gerakan sirkuler khususnya
pada daerah sacrum dan pinggang
30. Ubah gerakan dengan kneading/ petrisagge, dimulai dari bokong menuju bahu
dan kembali ke bokong. Fokuskan pada trapezius muscles
31. Ubah gerakan dengan tekhnik friction, dimulai dari bokong menuju bahu.
Ubahlah gerakan menjadi gerakan stroking/ effleurage saat bergerak dari arah
bahu menuju bokong dan kemudian ulangi gerakan friction saat menuju bahu.
Berikan perhatian pada area yang kemerahan atau daerah pressure point

13
32. Ubahlah gerakan menjadi gerakan tapotement dimulai dari bokong menuju bahu.
Ubahlah gerakan menjadi gerakan stroking/ effeurage saat bergerak menuju
bokong
33. Akhiri massage dengan memberikan gerakan vibrasi yaitu getaran untuk
memberikan efek menenangkan pada jaringan
34. Bersihkan sisa lubrikasi dari punggung klien dengan handuk
35. Bantu klien memakai bajunya kembali dan mencari posisi yang nyaman

Tahap Terminasi
36. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
37. Berikan reinforcement positif pada klien
38. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
39. Salam penutup
40. Cuci tangan efektif

Tahap Dokumentasi
41. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam catatan keperawatan

2.3 Hand Massage


1. Pengertian Hand massage
Hand massage adalah memberikan stimulasi dibawah jaringan kulit dengan
memberikan sentuhan dan tekanan yang lembut untuk memberikan rasa nyaman
(Ackley et al, 2015). Hand massage merupakan langkah yang paling efektif
untuk meningkatkan relaksasi dan dijadikn terapi paliatif. Terapi relaksasi hand
massage diberikan sebagai pendamping teori farmakologi yang bertujuan untuk
meningkatkan efek analgesic sebagai terapi pereda nyeri. Hand massage
dilakukan saat nyeri yang dirasakan pasien dalam skala nyeri sedang. Hand
massage dapat menjadi pilihan untuk memberikan sensasi kenyamanan yang
dapat meredakan ketegangan dan membuat pasien menjadi rileks akibat nyeri
(Nur Fadilah et al, 2016). Cara kerja dari massage ini menyebabkan terjadinya

14
pelepasan endorphin sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Potter &
Perry, 2010).
Teknik untuk melakukan hand massage dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, salah satu metode dilakukan dengan memberikan tekanan lembut
dan gesekan di seluruh telapak tangan klien dengan melibatkan gerakan
melingkar kecil dengan menggunakan ujung jari atau ibu jari perawat dalam
waktu 5-10 menit. Upaya sentuhan yang lembut dapat memberikan kesengangan
dan kenyamanan bagi pasien. Terapi relaksasi bukan sebagai pengganti obat-
obatan tetapi diperlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung
beberapa menit atau detik. Kombinasi teknik ini denganobat-obatan yang
dilakuan secara simultan merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan
nyeri (Smeltzer & Bare, 2013).
2. Prosedur Terapi Teknik Hand Massage
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawat dan catatan medis klien
2. Lakukan pengkajian yang terdiri dari:
a. Kondisi bagian tubuh yang akan di massage
b. Karakteristik nyeri klien
c. Posisi kontraindikasi
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat
a. Skin lubricant (minyak/ lotion)
b. Bantal (pilih sesuai kebutuhan)
c. Handuk
5. Cuci tangan efektif

Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi, 2 identitas (tanyakan Nama dan lihat No. RM/ tanggal
lahir)
8. Jelaskan prosedur

15
9. Kontrak waktu
10. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
11. Jelaskan prosedur tindakan: tujuan dan bagian tubuh yang akan diberikan
massage, posisi dan lama massage
12. Tanyakan keluhan klien
13. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

Tahap Kerja
14. Jaga privasi klien
15. Anjurkan klien untuk memberitahukan perawat apakah nyeri bertambah berat/
berkurang setelah dilakukan massage
16. Cuci tangan efektif
17. Gunakan sarung tangan (jika diperlukan/ sesuaikan dengan kondisi klien)
18. Atur posisi tempat tidur untuk meningkatkan kenyamanan bekerja
19. Tentukan daerah yang akan di massage, posisi tubuh:
20. Perhatikan keadaan klien, usahakan klien memperlihatkan bagian tubuh yang
akan di massage
21. Gunakan lotion ditangan dan gosok-gosokan pada tangan hingga hangat
22. Massage bagian tubuh paling sedikit 10 menit
23. Tempatkan lengan pada bantal jika klien duduk/ posisi supine
24. Buat kontak pertama dengan satu tangan kemudian dya tangan secara perlahan
buka tangan klien
25. Saat menyanggah tangan klien gunakan ibu jari untuk gerakan sirkuler, untuk
merentangkan telapak bagian menggosok telapak tangan keluar
26. Massage setiap jari ke arah luar, massage setiap jari secara terpisah, gunakan
gerakan seperti gerakan membuka tutup botol (cork-srewlike) dari dasar sampai
ujung jari
27. Luncurkan tangan perawat dengan lembut dari ujung jari sampai pergelangan
tangan, ulang dengan tangan yang lain
28. Remas-remas tangan dari pergelangan tangan menuju ke atas
29. Remas-remas otot bisep, trisep, deltoid.

16
30. Lakukan gerakan meluncur dari pergelangan tangan ke atas sampai dengan
pangkal lengan
31. Bersihkan sisa lubrikasi dari tangan klien dengan handuk
32. Bantu klien mencari posisi yang nyaman

Tahap Terminasi
33. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
34. Berikan reinforcement positif pada klien
35. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
36. Salam penutup
37. Cuci tangan efektif

Tahap Dokumentasi
38. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam catatan keperawatan

2.4 Neck Massage


1. Pengertian neck massage
Pemberian terapi neck massage (pijat tengkuk) biasanya tindakan non-
farmakologis yang diberikan pada pasien yang mengalami hipertensi dimana
biasanya pasien hipertensi akan mengalami nyeri khususnya area leher, tengkuk
sampai kepala. Menurut Daliamartha (2008) dalam Wijaya dan Putri (2013),
pada prinsipnya massage diberikan pada penderita hipertensi untuk
memperlancar aliran energy dalam tubuh sehingga gangguan hipertensi dan
komplikasinya bisa diminimalisir
Menurut Synder dan Linquist (2009) dalam Subandiyo (2014), Terapi neck
massage (pijat tengkuk) hanya menggunakan tangan manusia dengan gerakan
tangan dapat meningkatkan gerakaan pada system muskuloskletal dengan
mengurangu pembengkakan, melonggarkan dan meregangkan otot tendon.
Tekanan terhadap kutan dan jaringan subkutan melepaskan histamine yang pad
akhirnya menghasilkan vasodilator pembuluh darah dan meningkatkan aliran
balik vena yang kemudian menurunkan kerja jantung, terjadinya penurunan

17
kerja jantung maka tekanan intracranial menurun dan nyeri kepala akan
berkurang
2. Prosedur neck massage
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawat dan catatan medis klien
2. Lakukan pengkajian yang terdiri dari:
a. Kondisi bagian tubuh yang akan di massage
b. Karakteristik nyeri klien
c. Posisi kontraindikasi
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat
a. Skin lubricant (minyak/ lotion)
b. Bantal (pilih sesuai kebutuhan)
c. Handuk
5. Cuci tangan efektif

Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi, 2 identitas (tanyakan Nama dan lihat No. RM/ tanggal
lahir)
8. Jelaskan prosedur
9. Kontrak waktu
10. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
11. Jelaskan prosedur tindakan: tujuan dan bagian tubuh yang akan diberikan
massage, posisi dan lama massage
12. Tanyakan keluhan klien
13. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

Tahap Kerja
14. Jaga privasi klien

18
15. Anjurkan klien untuk memberitahukan perawat apakah nyeri bertambah berat/
berkurang setelah dilakukan massage
16. Cuci tangan efektif
17. Gunakan sarung tangan (jika diperlukan/ sesuaikan dengan kondisi klien)
18. Atur posisi tempat tidur untuk meningkatkan kenyamanan bekerja
19. Tentukan daerah yang akan di massage, posisi tubuh:
20. Perhatikan keadaan klien, usahakan klien memperlihatkan bagian tubuh yang
akan dimassage
21. Gunakan lotion ditangan dan gosok-gosokan pada tangan hingga hangat
22. Massage bagian tubuh paling sedikit 10 menit
23. Dukung leher dengan tangan dan massage leher atas dengan usapan meluncur
24. Remas otot pada satu samping leher, pindah tangan untuk mendukung leher dan
remas samping leher yang lain
25. Rentangkan leher perlahan-lahan dengan satu tangan yang pada bagian atas dan
yang lainnya pada bagian bawah
26. Bersihkan sisa lubrikasi dari leher klien dengan handuk
27. Bantu klien mencari posisi yang nyaman

Tahap Terminasi
28. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
29. Berikan reinforcement positif pada klien
30. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
31. Salam penutup
32. Cuci tangan efektif
Tahap Dokumentasi
33. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam catatan keperawatan

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Massage yang berarti menekan dengan lembut atau memijat ini sudah dikenal
diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia dari zaman kuno. Di Indonesia sendiri
masase dikenal dengan sebutan pijat, dan orang yang dapat malakukan pijat ini disebut
dengan dukun pijat.
Massage termasuk back massage neck massage dan hand massage ini dilakukan
pada pasien yang menderita cedera pada otot tertentu. Pada umumnya pasien dengan
keluhan nyeri pinggang, punggung dan bahu yang melakukan masase. Namun
berdasarkan penelitian masase tidak hanya dapat mengurangi rasa nyeri pada bagian
yang cedera saja. Masase juga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah,
mengurangi hormone stress, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, peradangan, selain
itu masase juga dapat meningkatkan mobilitas persendian dan kelenturan.
Massage atau pijat ini dilihat dari tata cara prakteknya hampir tidak memiliki efek
samping jika yang melakukan pijat tersebut paham dan memiliki ilmu yang cukup
matang dalam bidang ini. Selain itu dalam cara prakteknya pun tidak menggunakan obat
atau pun bahan kimia lainnya. Sehingga aman dipraktekna kepada segala usia bahkan
kepada bayi sekali pun.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ackley et al. 2015. Evidence Based Nursing Care Guidelines: Medical Surgical
Intervention. Amerika : Mosby

Dewi K, Sutresna N, Susila P. 2017. Pengaruh Back Massage Terhadap Tigkat Nyeri
Low Back Pain pada Kelompok Tani Semangta Mertha Abadi d Desa Yeh
Sumbul, Vol .1 No.2: 15-16

Fadilah N, Astuti P, Heris S. W. 2016. Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage


Terhadap Nyeri pada Kanken Payudara di Yayasan Kanker Indonesia
Surabaya, Vol. 9 No 2:222-223

Potter, P.A & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 7. Jakarta: Salemba Medika.

Siahaan P, Siaginan N, Elon Y. 2017. Efektivitas Pijat Punggung Terhadap Intensitas


Nyeri Rematik Sedang Pada Wanita Lanjut Usia di Desa Karyawangi
Kabupaten Bandung Barat, Vol. 3 No. 1.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Vol. . Jakarta: EGC

Subandiyo. 20114. Pengaruh Pijat Tengkuk dan Hipnotis Terhadap Penurunan


Tekanan Darag pada Pasien Hipertensi, Vol. 9 No.3 :207

Wibowo D. A, Zen D. N, Agustina Y. 2019. Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap


Penurunan Tingkat Nyeri Pada Penderita Rheumatoid Arthitis di Desa Raja
Kabupaten Ciamis. Vol.1 No 1.

Wijaya, A. S., Putri Y. M. 2013. Keperawatan Medikal bedah. Yogyakarta: Nuha


Medika

Anda mungkin juga menyukai