Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I dan Pembelajaran Pada
Semester Ganjil yang Dibimbing Oleh Bapak Eki Pratidina, S.kp.,MM
Kelompok 3 :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena, keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, sehinga penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas meliputi
system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-
teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi
komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan
sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Dalam hal
pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri menggantikan
pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah pengobatan
alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai
tambahan terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi pengobatan
komplementer karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya.
Sebagai contoh, Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer
adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness
mencakup kesehatan optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan
spiritual. Fokus terapi komplementer adalah kesejahteraan yang berhubungan dengan
tubuh, pikiran dan spirit. Terapi komplementer bertujuan untuk mengurangi stres,
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menghindari atau meminimalkan efek
samping, gejala-gejala, dan atau mengontrol serta menyembuhkanpenyakit.Massage
merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai teknik
dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk
2007). Tujuan Massage Terapy suatu usaha dengan jalan massage, memberikan
pengaruh yang baik terhadap keadaan patologi postrauma Perkembangan massage di
Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar
massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan. Pada
jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan
banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di
Surakarta, Bandung, dan semarang. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari
dan menjadi mata kuliah wajib di FPOK UPI. Dalam hal ini yang diajarkan terutama
massage untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian massage sebagai terapi komplementer ?
2. Sebutkan macam – macam massage ?
3. Sebutkan jenis – jenis massage ?
4. Sebutkan teknik dasar massage ?
5. Sebutkan manfaat massage ?
3. Tujuan Permasalahan
1. Memenuhi tugas pada mata kuliah keperawatan komunitas
2. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang massage
3. Untuk mengetahui apa itu massage
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Massage
Massage, Pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan
tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh, baik secara
terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat dengan memberikan
tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun
menggunakan alat mekanis.
Massage adalah suatu pijatan yang di lakukan seseorang untuk membantu
mempercepat proses pemulihan dengan menggunakan sentuhan tangan dan tanpa
masukkan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau
mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan
indikasi untuk di pijat. Tujuan dari teknik manipulasi tangan (massage) antara lain
adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan
sirkulasi darah (Wiyoto, 2011).
Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling
bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan
manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang dilakukan dengan
perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik (mekhanik) seperti
steamer facial, vibrator dsb
Bagian tubuh yang dapat dimassage terutama pada bagian :
1) Kulit kepala,
2) Wajah, leher, dan bahu,
3) Punggung dan dada bagian atas,
4) Tangan dan lengan.
4
4. Hal – hal yang perlu di lakukan dalam melakukan massage
a. Massage tidak dilakukan pada kondisi : jantung tidak baik, tekanan
darah tinggi, sendi dan kelenjar membengkak, kulit lecet, pembuluh
kapiler pecah.
b. Massage membutuhkan sentuhan yang pasti dan kuat, hingga membangkitkan
kepercayaan pada orang yang diurut.
c. Mengerjakan massage merupakan gabungan atau kombinasi dari satu atau lebih
gerakan dasar sesuai kondisi orang yang diurut serta hasil yang diinginkan. Hasil
perawatan massage tergantung atas besarnya tekanan, arah gerakan, dan lamanya
masing-masing jenis pengurutan.
5
f. Gerakan berulang terhadap susunan saraf dapat menenangkan
g. Rasa sakit dapat di kurangi
7. Metodik pengurutan
Pengurutan secara umum :
a. Kerasnya gerakan dan kecepatan gerakan urut :
Ketenangan orang yang dimassage, diperoleh dengan melakukan gerakan
pengurutan yang halus, ringan, perlahan dan berirama
b. Frekuensi :
Seringnya pengurutan terutama untuk muka, tergantung pada keadaan kulit, umur
dan tujuan perawatan.
c. Arah pengurutan :
Semua gerakan urut dilakukan tegak lurus terhadap lipatan kulit atau sejajar
dengan jalannya serabut-serabut otot. Pengurutan tangan dan kaki di mulai dari
ujung jari tangan dan kaki dan selalu menuju ke arah jantung. Pada punggung,
mulai dari kuduk terus ke
bahu dan dari pinggang ke atas ke arah bahu.
6
pada kulit secara berturut-turut dan berganti-ganti untuk pengurutan
punggung, bahu dan lengan. Khasiat gerakan tapotage yaitu menyegarkan
otot-otot, melancarkan peredaran darah dan getah bening pada tempat yang
diurut.
e. Vibratie atau menggetar
Vibrasi adalah gerakan menggetar untuk merangsang atau menenangkan urat
syaraf dan menghilangkan kerut pada wajah. Pada pijatan ini gunakan ujung
jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara bergantian. Vibrasi
dapat menggunakan alat yang disebut vibrator. Gerakan menggetar yang
dilakukan dengan menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf dan
merangsangnya dinamakan vibrasi statis dan gerakan menggetar yang
bertujuan untuk menenangkan dan dilakukan sepanjang jalannya syaraf
dengan ujung jari dinamakan vibrasi dinamis. Khasiat gerakan vibrasi adalah
untuk melemaskan jaringan-jaringan dan menghilangkan ketegangan.
9. Efektifitas massage
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur,
berkurang gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah
menjalani rangkaian terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan
penelitian pertama yang memeriksa efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu
terapi untuk pasien yang mengalami kegelisahan. Para peneliti secara acak
memberikan kepada 68 pasien yang mempunyai masalah kegelisahan untuk
menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat selama 10 jam sambil mendengarkan
musik, berbaring & bernafas perlahan sambil mendengarkan musik serta di
kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya dengan bantalan pemanas &
handuk hangat sambil mendengarkan musik.
Ketiga kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan.
Penemuan ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and
7
Anxiety. Terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain
melancarkan mekanistis memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh
sehingga tubuh lebih fit, dan bisa menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit
bisa disembuhkan mulai penyakit ringan seperti capek - capek, pusing, perut
kembung hingga penyakit yang berat diabetes, jantung, kanker, turun berok /
hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit, dll.
8
9. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya
pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru
sembuh.
9
12. Jurnal pendukung terapi massage
1. Efektifitas massase punggung dan kaki terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi
Etri Yanti, Dwi Christina Rahayuningrum, Eliza Arman
Vol 10, No 1 (2019)
10
dengan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat dan analisis bivariat, uji statistik yang digunakan yaitu uji t-
dependen. Hasil Penelitian, rata-rata nilai nyeri rematik sebelum dilakukan
intervensi pijat (massage) pada lansia di desa Kertapati Puskesmas Dusun
Curup Bengkulu Utara adalah 5,2 dan sesudah intervensi adalah adalah 3,4.
Hasil uji t-dependen didapatkan ada perbedaan secara signifikan nilai nyeri
sebelum dan sesudah intervensi pijat (massage) dengan ρ value 0,000.
Kesimpulan, ada pengaruh pijat (massage) terhadap intensitas nyeri rematik
pada lansia di Desa Kertapati Puskesmas Dusun Curup Bengkulu Utara.
Diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal terutama
intervensi pijat (massage) kepada lansia serta dapat mensosialisasikan
keterampilan pijat (massage) kepada para lansia, sehingga mereka dapat secara
mandiri melakukan pijat bila ada serangan nyeri.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan
menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri,
membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi.
Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong
kuno. Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga
berlangsung sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern
dikembangkan di china dan jepang sebagai alternatif penyembuhan bagi non
medis dan terapi psikologis.
Tujuan massase untuk mempertahankan kondisi tubuh :
1. Tujuan preparative, yaitu: Persiapan - persiapan psiko - Domatic
olahragawan dalam menghadapi ketegangan dalam pertandingan.
2. Tujuan preventif, yaitu: Menyalurkan darah yang lebih baik, sehingga alat -
alat gerak dan alat-alat koordinasi akan berfungsi lebih baik, dimana
kemungkinan mendapat cedera atau kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil.
3. Tujuan kuratif, yaitu: Perbaikan ke keadaan yang normal setelah ketegangan
yang berat.
B. Saran
Setelah memahami mengenai massage sebagai terapi komplementer, para
mahasiswa khususnya para pembaca dan perawat agar dapat mengambil
intisari dari makalah ini sehingga dapat menerapkannya dalam dunia
pendidikan ataupun dalam dunia kerja karena massage sebagai terapi
komplementer sangat bermanfaat bagi pasien.
12
DAFTAR PUSTAKA
13