Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TERAPI TRADISIONAL PIJAT “MASSAGE”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I dan Pembelajaran Pada
Semester Ganjil yang Dibimbing Oleh Bapak Eki Pratidina, S.kp.,MM

Kelompok 3 :

N. Rima Amalia 12.21.0020


M Sayid Darussalam 12.21.0036
Denis Agustian 12.21.0028
Rita Fitria 12.21.0039

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena, keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, sehinga penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, november 2023

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas meliputi
system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-
teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi
komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan
sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Dalam hal
pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri menggantikan
pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah pengobatan
alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai
tambahan terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi pengobatan
komplementer karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya.
Sebagai contoh, Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer
adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness
mencakup kesehatan optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan
spiritual. Fokus terapi komplementer adalah kesejahteraan yang berhubungan dengan
tubuh, pikiran dan spirit. Terapi komplementer bertujuan untuk mengurangi stres,
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menghindari atau meminimalkan efek
samping, gejala-gejala, dan atau mengontrol serta menyembuhkanpenyakit.Massage
merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai teknik
dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk
2007). Tujuan Massage Terapy suatu usaha dengan jalan massage, memberikan
pengaruh yang baik terhadap keadaan patologi postrauma Perkembangan massage di
Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar
massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan. Pada
jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan
banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di
Surakarta, Bandung, dan semarang. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari
dan menjadi mata kuliah wajib di FPOK UPI. Dalam hal ini yang diajarkan terutama
massage untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian massage sebagai terapi komplementer ?
2. Sebutkan macam – macam massage ?
3. Sebutkan jenis – jenis massage ?
4. Sebutkan teknik dasar massage ?
5. Sebutkan manfaat massage ?
3. Tujuan Permasalahan
1. Memenuhi tugas pada mata kuliah keperawatan komunitas
2. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang massage
3. Untuk mengetahui apa itu massage

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Massage
Massage, Pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan
tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh, baik secara
terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat dengan memberikan
tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun
menggunakan alat mekanis.
Massage adalah suatu pijatan yang di lakukan seseorang untuk membantu
mempercepat proses pemulihan dengan menggunakan sentuhan tangan dan tanpa
masukkan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau
mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan
indikasi untuk di pijat. Tujuan dari teknik manipulasi tangan (massage) antara lain
adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan
sirkulasi darah (Wiyoto, 2011).
Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling
bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan
manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang dilakukan dengan
perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik (mekhanik) seperti
steamer facial, vibrator dsb
Bagian tubuh yang dapat dimassage terutama pada bagian :
1) Kulit kepala,
2) Wajah, leher, dan bahu,
3) Punggung dan dada bagian atas,
4) Tangan dan lengan.

2. Macam – macam massage


1. Massage tujuan terapi : suatu usaha dengan jalan massage, memberikan
pengaruh yang baik terhadap keadaan patologi postrauma.
2. Massage kecantikan : menyalurkan darah kulit yang lebih baik , untuk
menghindari pembentukan keriput dan kekerigan kulit.
3. Massage kesehatan : dengan jalan massage memeluhara kesehatan,
menormalkan fungsi organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dari
kelainan.
4. Massage olahraga : bermacam – macam pegangan, yang di terapkan dengna
tangan kosong pada kulit yang tidak tertutup dari olahragawan yang sehat
pasif, dengan tujuan mempertahankan kondisi tubuh, memperbaiki dan atau
menghilangkan olahragawan yang merugikan.

3. Jenis – jenis massage


1. Pijat refleksi
2. Pijat shiatsu
3. Pijat bayi

4
4. Hal – hal yang perlu di lakukan dalam melakukan massage
a. Massage tidak dilakukan pada kondisi : jantung tidak baik, tekanan
darah tinggi, sendi dan kelenjar membengkak, kulit lecet, pembuluh
kapiler pecah.
b. Massage membutuhkan sentuhan yang pasti dan kuat, hingga membangkitkan
kepercayaan pada orang yang diurut.
c. Mengerjakan massage merupakan gabungan atau kombinasi dari satu atau lebih
gerakan dasar sesuai kondisi orang yang diurut serta hasil yang diinginkan. Hasil
perawatan massage tergantung atas besarnya tekanan, arah gerakan, dan lamanya
masing-masing jenis pengurutan.

5. Tujuan atau manfaat pemijatan (massage)


a. Meningkatkan fungsi kulit.
b. Melarutkan lemak.
c. Meningkatkan refleksi pada pencernaaan.
d. Meningkatkan fungsi jaringan otot
e. Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gerak persendian
f. Meningkatkan fungsi jaringan syaraf.
g. Sistem Getah Bening. Pijat dapat mengosongkan saluran getah
bening dan menyembuhkan bengkak.
h. Sistem Kandung Kemih: Pijat di bagian punggung dan perut akan
meningkatkan aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk sisa
metabolisme dan mengurangi penumpukkan cairan.
i. Sistem Reproduksi: Pijat pada bagian perut dan punggung dapat membantu
meredakan masalah haid, seperti rasa sakit, pramenstruasi, haid tidak
teratur, dan lain-lain.

6. Manfaat fisiologis pengurutan (massage)


Khasiat pengurutan badan, lengan, dan tungkai pada jaringan – jaringan tubuh :
a. Meningkatkan peredaran darah kulit, dan merangsang susunan
sensorik kulit secara berirama.
b. Meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan tegangan
serabut-serabut otot.
c. Memperbaiki gangguan ikat-ikat (ligamentum)
d. Melancarkan peredaran darah dan limfe
e. Merangsang susunan saraf secara berirama untuk mencapai efek
seudatif (merangsang dan menenangkan)
f. Jaringan lemak : tidak terpengaruh oleh massage

Pengurutan pada muka dan kepala berkhasiat terhadap :


a. Kelancaran fungsi kulit dan semua jaringan di muka dan kepala
b. Kulit menjadi halus dan lemas
c. Peredaran darah diperbaiki
d. Aktivitas kelenjar-kelenjar kulit dirangsang
e. Keadaan jaringan otot diperbaiki karena peredaran darah di dalam
otot pun lebih lancar

5
f. Gerakan berulang terhadap susunan saraf dapat menenangkan
g. Rasa sakit dapat di kurangi

7. Metodik pengurutan
Pengurutan secara umum :
a. Kerasnya gerakan dan kecepatan gerakan urut :
Ketenangan orang yang dimassage, diperoleh dengan melakukan gerakan
pengurutan yang halus, ringan, perlahan dan berirama
b. Frekuensi :
Seringnya pengurutan terutama untuk muka, tergantung pada keadaan kulit, umur
dan tujuan perawatan.
c. Arah pengurutan :
Semua gerakan urut dilakukan tegak lurus terhadap lipatan kulit atau sejajar
dengan jalannya serabut-serabut otot. Pengurutan tangan dan kaki di mulai dari
ujung jari tangan dan kaki dan selalu menuju ke arah jantung. Pada punggung,
mulai dari kuduk terus ke
bahu dan dari pinggang ke atas ke arah bahu.

Teknik Pengurutan secara khusus :


Pengurutan sempurna, terdiri atas lima macam gerakan pokok :
a. Effleurage atau mengusap
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara berirama dan
berturut-turut ke arah atas. Gerakan mengusap, yaitu gerakan ringan dan terus
menerus yang dilakukan dengan ujung jari bagian bawah pada bagian wajah
yang sempit seperti hidung dan dagu, dan dengan telapak tangan pada bagian
wajah yang lebar seperti dahi dan pipi. Effleurage sering dipakai untuk muka,
leher, kulit kepala, punggung, dada, lengan dan kaki. Effleurage memiliki efek
seudatif yaitu memberikan efek menenangkan, hingga selalu dipakai diawal
dan akhir pengurutan.
b. Friction atau menggosok
Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi darah,
mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat otot kulit.
Lakukan pijatan melingkar ringan dengan dua ujung jari yang ditekankan
tegak lurus pada bagian yang dipijat.
c. Petrisage atau memijit/meremas
Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit
beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure) yang
dilakukan secara ringan dan berirama Fulling adalah suatu bentuk petrisage
yang kebanyakan dipakai untuk mengurut lengan. Dengan jari kedua belah
tangan, lengan dipegang dan satu gerakan memijat dilakukan pada otot.
d. Tapotage atau mengetik/menepuk
Tapotage merupakan gerakan ketukan yang berturut-turut dan cepat, yang
dilakukan dengan seluruh tangan atau ujung jari. Ketukan dilakukan untuk
mengembalikan tonis otot-otot yang kendur dan pula untuk merangsang ujung
urat syaraf. Gerakan mencincang adalah gerakan menepuk yang dilakukan
dengan menggunakan bagian samping luar kedua tangan, yang ditepukkan

6
pada kulit secara berturut-turut dan berganti-ganti untuk pengurutan
punggung, bahu dan lengan. Khasiat gerakan tapotage yaitu menyegarkan
otot-otot, melancarkan peredaran darah dan getah bening pada tempat yang
diurut.
e. Vibratie atau menggetar
Vibrasi adalah gerakan menggetar untuk merangsang atau menenangkan urat
syaraf dan menghilangkan kerut pada wajah. Pada pijatan ini gunakan ujung
jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara bergantian. Vibrasi
dapat menggunakan alat yang disebut vibrator. Gerakan menggetar yang
dilakukan dengan menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf dan
merangsangnya dinamakan vibrasi statis dan gerakan menggetar yang
bertujuan untuk menenangkan dan dilakukan sepanjang jalannya syaraf
dengan ujung jari dinamakan vibrasi dinamis. Khasiat gerakan vibrasi adalah
untuk melemaskan jaringan-jaringan dan menghilangkan ketegangan.

8. Mekanisme kerja massage


Didalam teknik pijat refleksi atau masssage, suatu penyakit biasanya ditandai
dengan rasa sakit pada titik tertentu di tubuh ketika titik tersebut di tekan atau
dipijat. Dan ketika seorang pasien atas suatu penyakit dinyatakan sembuh, juga
ditandai dengan menghilangnya rasa sakit tersebut meski bagian tubuh tersebut
dipijat.
Sebenarnya cara kerja pijat refleksi atau massage adalah ketika suatu titik pada
tubuh dipijat dan terasa nyeri, maka tubuh otomatis akan mengeluarkan semacam
morfin atau yang dikenal dengan nama neurotransmitter yang bertujuan untuk
menghilangkan rasa sakit. Salah satu zat diantaranya yang paling penting adalah
enkefalin endogen atau endorfin. Zat tersebut berperan untuk menaikkan ambang
rasa sakit pada manusia.
Endorfin yang merupakan zat semacam morfin, berbeda dengan morfin yang
dikenal sebagai zat psikotropika atau narkoba. Efeknya tidak membuat ketagihan,
namun malah memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Dengan adanya
pemijatan, maka tubuh terus memproduksi zat tersebut hingga akhirnya rasa sakit
tersebut menghilang dan penyakitpun sembuh.

9. Efektifitas massage
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur,
berkurang gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah
menjalani rangkaian terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan
penelitian pertama yang memeriksa efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu
terapi untuk pasien yang mengalami kegelisahan. Para peneliti secara acak
memberikan kepada 68 pasien yang mempunyai masalah kegelisahan untuk
menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat selama 10 jam sambil mendengarkan
musik, berbaring & bernafas perlahan sambil mendengarkan musik serta di
kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya dengan bantalan pemanas &
handuk hangat sambil mendengarkan musik.
Ketiga kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan.
Penemuan ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and

7
Anxiety. Terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain
melancarkan mekanistis memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh
sehingga tubuh lebih fit, dan bisa menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit
bisa disembuhkan mulai penyakit ringan seperti capek - capek, pusing, perut
kembung hingga penyakit yang berat diabetes, jantung, kanker, turun berok /
hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit, dll.

10. Indikasi dan kontraindikasi massage


a. Indikasi Massage
1. Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat
besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih.
Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang
menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage
demikian diasanya dilakukan kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup
lama, kira-kira satu jam.
2. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk atau
berdiri atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Dalam
hal ini kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik. Biasanya massage di
akhir tugas tersebut mengembalikan tubuh maupun perasaan kembali nyaman.
3. Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya
pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan,
masa pertandingan, dan sesudah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga
dewasa ini selalu mengikutsertakan sedikitnya seorang masseur.
4. Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera,
membantu mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage diperlukan
untuk meneruskan pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau
perawatan dari patah tulang. Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot
dan persendian yang biasanya mengalami kekakuan.

b. Kontra Indikasi Massage


Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra
indikasi. Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:
1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.
2. Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak, demam,
liver, dan lain-lain.
3. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
4. Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang benar.
5.Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti Domatic
malsis, Domaticm dan lain-lain.
6. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea dan
Domaticima.
7. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi pendarahan,
meskipun sebab yang kurang jelas.
8. Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan
meluasnya infeksi seperti bisul, borok, dsb.

8
9. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya
pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru
sembuh.

11. Pengaruh massage pada kesehatan


1. Pengaruh Massage Terhadap Peredaran Darah dan Lymphe
Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung
(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju
ke jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran
aliran darah pada arteri dan kapiler. Dengan demikian massage membantu proses
penyerapan dan pembuangan sisa-sisa lomaticom dari dalam jaringan serta
memperlancar distribusi nutrisi dan 02. Massage memperlancar mengalirnya
cairan lymphe dari pembuluh- pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar
melalui kelenjar-kelenjar lymphe menuju ke ductus thoracicus dan masuk ke
dalam peredaran darah. Cairan lymphe memang tidak memiliki pompa.
Peredarannya terjadi karena otot, osmosis, gaya berat dan juga dengan massage.
Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan yang mengalami
peradangan ata pembengkakan.
2. Pengaruh Massage Terhadap Kulit
Massage dapat melonggarkan pelekatan dan menghilangkan penebalan-penebalan
kecil yang terjadi pada jaringan-jaringan di bawah kulit sehigga dengan demikian
memperbaiki penyerapan. Peredaran darah dan lymphe menjadi lancar dan kondisi
kulit menjadi lebih baik, karena pengeluaran peluh menjadi lebih lancar. Massage
menyebabkan kulit menjadi lebih halus dan lomatic serta bersih karena sel-sel
sebelah luar yang aus mengelupas.
3. Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot
Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar
sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi
sehingga mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cedera,
massage membantu penyebaran traumatic - effusion dan suplai darah terhadap
jaringan. Massage dapat menghilangkan atau mencegah terjadinya perlekatan dan
scar tissue akibat adanya cairan yang disebut traumatic lomatic yang dapat
menyebabkan melekatnya serabut otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan
(thickening). Perlekatan yang menjadi penebalan ini bila telah berlangsung lama
sukar dihilangkan, kecuali dengan operasi.
4. Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf
Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf [omatic motorik
sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan
dengan cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang
dengan waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit.
Massage yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu
massage dapat memelihara kondisi syaraf.

9
12. Jurnal pendukung terapi massage
1. Efektifitas massase punggung dan kaki terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi
Etri Yanti, Dwi Christina Rahayuningrum, Eliza Arman
Vol 10, No 1 (2019)

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas


140 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Hipertensi berada
pada peringkat 1 dari 10 penyakit lainnya dengan jumlah penderita hipertensi
sebanyak 1.589 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas. Hipertensi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, genetik, lingkungan. Penanganan
hipertensi dapat dilakukan secara nonfarmakologi yaitu dengan terapi masase
punggung dan masase kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas masase punggung dan kaki terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi. Jenis penelitian ini yaitu Quasi Exsperiment, post test control grup
design. Jumlah sampel sebanyak 16 orang penderita hipertensi, 6 orang
perlakuan masase punggung, 6 orang perlakuan masase kaki dan 6 orang
kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pemberian masase
dilakukan selama 7 hari berturut-turut dan pengukuran telkanan darah
dilakukan pada hari ke 8. Data diolah dengan komputerisasi dengan analisa
univariat mengguanakan mean dan analisa bivariat menggunakan uji T
independen dengan tingkat kepercayaan 95%(α=0,05). Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 28 Agustus – 4 September 2018. Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan rata-rata tekanan darah penderita hipertensi pada kelompok
perlakuan masase punggung 147,50/92,00 mmHg. Rata-rata tekanan darah
pada kelompok masase kaki yaitu dengan 127,50/76,25 mmHg. Tekanan darah
pada kelompok kontrol 155,12/93,88 mmHg Hasil analisa bivariat didapatkan
ada pengaruh masase punggung dengan nilai sistole p=0,000, diastole p=
0,001 . dan rata-rata tekanan darah pada kelompok masase kaki sistole dengan
nilai p= 0,001 dan diastole dengan nilai p =0,000.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pemberian masase kaki lebih
efektif dari pada dan masase punggung dilihat dari nilap value diastolenya
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan kepada petugas
kesehatan khususnya perawat agar menerapkan terapi non farmakologi
khususnya masase punggung dan masae kaki antihipertensi sebagai tindakan
mandiri perawat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

2. Pengaruh pijat (massage) terhadap perubahan intensitas nyeri rematik


pada lansia di desa kertapati puskesmas dusun curup bengkulu utara
Feny Marlena, Rita Juniarti
Jurnal keperawatan muhammadiyah bengkulu volume 07. No 02, oct 2019

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) terhadap


intensitas nyeri rematik pada lansia di desa Kertapati Puskesmas Dusun Curup
Bengkulu Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan
rancangan penelitian quasi eksperiment dengan desain penelitian pre dan post
test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang diambil

10
dengan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat dan analisis bivariat, uji statistik yang digunakan yaitu uji t-
dependen. Hasil Penelitian, rata-rata nilai nyeri rematik sebelum dilakukan
intervensi pijat (massage) pada lansia di desa Kertapati Puskesmas Dusun
Curup Bengkulu Utara adalah 5,2 dan sesudah intervensi adalah adalah 3,4.
Hasil uji t-dependen didapatkan ada perbedaan secara signifikan nilai nyeri
sebelum dan sesudah intervensi pijat (massage) dengan ρ value 0,000.
Kesimpulan, ada pengaruh pijat (massage) terhadap intensitas nyeri rematik
pada lansia di Desa Kertapati Puskesmas Dusun Curup Bengkulu Utara.
Diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal terutama
intervensi pijat (massage) kepada lansia serta dapat mensosialisasikan
keterampilan pijat (massage) kepada para lansia, sehingga mereka dapat secara
mandiri melakukan pijat bila ada serangan nyeri.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan
menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri,
membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi.
Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong
kuno. Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga
berlangsung sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern
dikembangkan di china dan jepang sebagai alternatif penyembuhan bagi non
medis dan terapi psikologis.
Tujuan massase untuk mempertahankan kondisi tubuh :
1. Tujuan preparative, yaitu: Persiapan - persiapan psiko - Domatic
olahragawan dalam menghadapi ketegangan dalam pertandingan.
2. Tujuan preventif, yaitu: Menyalurkan darah yang lebih baik, sehingga alat -
alat gerak dan alat-alat koordinasi akan berfungsi lebih baik, dimana
kemungkinan mendapat cedera atau kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil.
3. Tujuan kuratif, yaitu: Perbaikan ke keadaan yang normal setelah ketegangan
yang berat.

B. Saran
Setelah memahami mengenai massage sebagai terapi komplementer, para
mahasiswa khususnya para pembaca dan perawat agar dapat mengambil
intisari dari makalah ini sehingga dapat menerapkannya dalam dunia
pendidikan ataupun dalam dunia kerja karena massage sebagai terapi
komplementer sangat bermanfaat bagi pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Serba - Serbi Fisioterapi (ekoprabowo-thephysiotherapy.blogspot.com)


EFEKTIFITAS MASSASE PUNGGUNG DAN KAKI TERHADAP TEKANAN
DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI | Yanti | Jurnal Kesehatan Medika
Saintika (syedzasaintika.ac.id)
Pengaruh Pijat (Massage) terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Rematik pada
Lansia di Desa Kertapati Puskesmas Dusun Curup Bengkulu Utara - Neliti

13

Anda mungkin juga menyukai