Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DIAGNOSA ASMA

OLEH

NI MADE DEVI WAHYUNI

17.321.2747

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2020
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS: Bersihan jalan nafas tidak


efektif
-Pasien mengatakan sesak, Faktor pencetus
batuk dan tidak mampu
mengeluarkan dahaknya
Reaksi antigen antibodi

DO:

- Terdengar mengi pada Antigen merangsang IgE diselmast maka


suara nafas terjadi reaksi antigen antibodi

- Pasien tampak tidak


mampu mengeluarkan
Proses pelepasan produk selmast (mediator
dahaknya kimiawi), histamin, bradikin, prostagladin,
- TTV anafilaksis
- RR : 28x/mnt

Mempengaruhi otot polos dan kelenjar


pada jalan nafas

Peningkatan produksi mukus

Peningkatan sekresi mukus

Batuk tidak efektif

Sputum berlebihan

Suara nafas terdengar mengi

Bersihan jalan nafas


5. ANALISA DATA
B. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS : Intoleransi aktifitas

- Pasien mengatakan sering Faktor pencetus


lelah saat beraktivitas

Reaksi antigen antibodi


DO :

- Pasien tampak lelah


Antigen merangsang IgE diselmast maka
- Gambaran EKG terjadi reaksi antigen antibodi
menunjukkan aritmia
setelah beraktivitas
Proses pelepasan produk selmast (mediator
kimiawi), histamin, bradikin, prostagladin,
anafilaksis

Mempengaruhi otot polos dan kelenjar


pada jalan nafas

Kontraksi otot polos

Spasme otot bronkus (bronkospasme)

Dispnea

Asma

Mengeluh sulit tidur

Merasa tidak nyaman saat beraktifitas

Lelah

Intoleransi aktifitas
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS: Hipertermia

-Pasien mengeluh badannya Faktor pencetus


panas

Reaksi antigen antibodi


DO:

- Akral teraba hangat


Antigen merangsang IgE diselmast maka
- Muka pasien tampak terjadi reaksi antigen antibodi
kemerahan

- TTV
Proses pelepasan produk selmast (mediator
- S : 39,5c kimiawi), histamin, bradikin, prostagladin,
anafilaksis

Mempengaruhi otot polos dan kelenjar


pada jalan nafas

Kontraksi otot polos

Spasme otot bronkus (bronkospasme)

Dispnea

Asma

Mengeluh sulit tidur

Merasa tidak nyaman saat beraktifitas


Suhu tubuh diatas normal

Akral teraba hangat

Hipertermia
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


JAM
DITEMUKAN TERATASI

1 13/07/2020 Bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan Devi


sekresi mukus, batuk tidak efektif dan sputum yang
berlebihan ditandai dengan : 15/07/20

Pasien mengatakan sesak, batuk dan tidak mampu


mengeluarkan dahak, terdengar mengi pada suara nafas,
pasien tidak mampu mengeluarkan dahaknya dengan TTV:
RR: 28x/mnt

2 13/07/2020 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kontraksi otot polos 15/07/20 Devi
spasme otot bronkus ditandai dengan :

Pasien mengatakan sering lelah saat beraktivitas, pasien


tampak lemas.gambaran EKG menunjukkan aritmia setelah
aktivitas

Hipertermia berbuhungan dengan reaksi antigen antibodi


3 13/07/2020 15/07/20 Devi
ditandai dengan :

Pasien mengatakan badannya terasa panas, akral teraba


hangat dan muka pasien tampak kemerahan dengan TTV:

S: 39,5c.
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana Perawatan Ttd
Hari/ No
Dx Tujuan dan Kriteria
Tgl Intervensi Rasional
Hasil

Senin 1 SLKI: bersihan jalan nafas SIKI : Latihan Batuk Efektif

13/07/20 Tujuan: setelah diberikan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Mengetahui factor
asuhan keperawatan 3x saluran nafas penyebab infeksi
kunjungan diharapkan saluran pernapasan
bersihan jalan nafas kembali
efektif kriteria hasil: 2. Meningkatkan
2. Posisikan klien semi fowler ekspansi paru
1. Produksi sputum
menurun
3. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk 3. Meningkat
2. Tidak ada suara tambahan efektif
pada suara nafas (mengi,) pengetahuan pasien
mengenai penyakit
3. Frekuensi nafas normal yang dideritanya

(16-20x/mnt) 4. membantu pasien


4. Ajarkan teknik nafas dalam agar rileks dan
membantu proses
hingga 3 kali penyembuhan

5. Berikan terapi komplementer 5. agar pasien menjadi


guide imagery dengan bimbingan lebih rileks dan
untuk berimajinasi secara visual meningkatkan mood
tentang sistem pernafasannya pada pasien
pasien asma

Senin 2 SLKI : toleransi aktivitas


SIKI : manajemen energi
1. mengoptimalkan
13/07/20 Setelah diberikan asuhan
1. Monitor lokasi dan proses pemulihan
keperawatan 3x kunjungan ketidaknyamanan selama
diharapkan intoleransi melakukan aktifitas
aktivitas pasien kembali
efektif dengan kriteria hasil : 2. membantu proses
2. Memberikan aktifitas distraksi penyembuhan
1. Frekuensi nadi normal
yang menyenangkan
3. mengoptimalkan
(60-100x/mnt) proses pemulihan dan
3. Menyediakan lingkungan yang
nyaman dan rendah stimulus pasien merasa
2. Kemudahan dalam
melakukan aktifitas sehari- nyaman
hari meningkat 4. meningkatkan
3. Keluhan lelah menurun pengetahuan pasien
4. Ajarkan stategi koping untuk dan mengelola
4. Dispnea setelah aktivitas mengurangi kelelahan penggunaan energy
menurun
5. Meningkatkan asupan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan pada pasien
cara meningkatkan asupan
makanan

senin 3 SLKI : termoregulasi


13/07/20 Setelah diberikan asuhan SIKI: manajemen hipertermia 1. Untuk mengetahui
keperawatan 3x kunjungan keadaan umum
diharapkan peningkatan 1. monitor tanda-tanda vital pasien pasien
suhu tubuh dapat teratasi
dengan kriteria hasil : 2. Membantu proses
pemulihan
2. kolaborasi pemberian cairan dan
1. Suhu tubuh pasien kembali
elektrolit intravena
normal (36,5- 37,5c )

2. Tidak terjadi kemerahan 3. Untuk membantu


penyembuhan
pada kulit pasien 3. anjurkan pasien untuk tirah baring pasien

3. Tekanan darah dalam batas 4. memberikan kompres hangat 4. untuk menurunkan


normal (120/80mmHg) panas badan pasien dan
penyembuhan pasien
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd
Tanggal/
Jam

Senin

13/07/20 1 memposisikan pasien semi fowler DS: pasien mengatakan


nyaman dengan posisi semi
Pagi fowler Devi

DO: pasien tampak nyaman


diberi posisi semi fowler

memberikan terapi komplementer


guided imagery dengan bimbingan DS: pasien mengatakan lebih
1 untuk berimajinasi secara visual rileks
tentang sistem pernafasannya pada
devi
pasien asma DO: pasien tampak sudah
memahami intrusi yang
diajarkan oleh perawat

menyediakan lingkungan yang DS: pasien mengatakan


2 nyaman dengan lingkungannya
nyaman dan rendah stimulus
saat ini
devi
DO: pasien tampak nyaman

memberikan kompres hangat DS: pasien mengatakan sudah


3 devi
melakukan tindakan yang
dianjurkan

DO: pasien tampak


mengompres dengan air hangat
pada dahi dan aksila
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd
Tanggal/
Jam

Selasa

14 /07/20 1 mengajarkan teknik nafas dalam DS: pasien mengatakan


hingga 3x sesaknya berkurang dan merasa
Pagi lebih nyaman Devi

DO: pasien tampak rileks dan


nyaman

1 DS: pasien mengatakan sudah


menjelaskan tujuan batuk efektif sedikit memahami tentang
penyakitnya devi

DO: pasien tampak memahami


intruksi yang diberikan

DS: pasien mengatakan


2 . menyediakan lingkungan yang
nyaman dengan lingkungannya
nyaman dan rendah stimulus saat ini
devi
DO: pasien tampak nyaman

DS: pasien mengatakan


3 monitor tanda- tanda vital pasien devi
badannya masih terasa hangat

DO: S: 38,5c
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd
Tanggal/
Jam

Rabu

15 /07/20 1 Mengajarkan teknik nafas dalam DS: pasien mengatakan batuk


hingga 3x dan sesaknya sudah berkurang
Pagi Devi
DO: pasien tampak nyaman
dan rileks

DS: pasien mengatakan lebih


memberikan terapi komplementer rileks
1 guided imagery dengan bimbingan devi
untuk berimajinasi secara visual DO: pasien tampak sudah
tentang sistem pernafasannya pada memahami intrusi yang
pasien asma diajarkan oleh perawat

3 DS: pasien mengatakan devi


monitor tanda- tanda vital pasien badannya sudah tidak panas

DO: S: 36,5c
C. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam

1. Rabu 1 S: pasien mengatakan sesaknya sudah


tidak sesak lagi dan sudah
Devi
mampu mengeluarkan dahaknya
sendiri

O: pasien tampak membaik, sudah


mampu mengeluarkan dahaknya

- Pasien tampak tenang

- Tidak terdengar bunyi nafas


tambahan

A : masalah teratasi

P: pertahankan kondisi pasien

S: pasien mengatakan sudah mampu


untuk beraktivitas
Devi
2 O: pasien tampak rileks dan nyaman

A : masalah teratasi

P: pertahankan kondisi pasien


S: pasien mengatakan badannya sudah
tidak terasa panas dan sudah
3
membaik Devi

O: pasien tampak membaik, tidak ada


kemerahan pada muka dan

A : masalah teratasi

P: pertahankan kondisi pasien


Populasi Intervensi Comparison Outcome Time/Lama Jurnal
/Pasien Penelitian

Dilakukan Intervensi yang Penelitian ini Berdasarkan Penelitian ini Aplikasi


pada pasien diberikan pasien akan hasil dilakukan Terapi
dengan akan diterapi menbandingkan penelitian pada bulan “Guided
penyakit asma guided imagery saat perbaikan kondisi dapat September Imagery”
dengan mengalami pasien antara disimpulkan 2013 Untuk Pasien
kondisi status serangan asma, pasien yang bahwa terapi Asma
asmatikus pasien akan mendapatkan guided Dengan
yang data ke dibimbing oleh terapi tambahan imagery yang Status
unit gawat perawat untuk guided imagery dilakukan Asmatikus
darurat berimajinasi secara dan pasien yang pada pasien Pada Unit
visual tentang hanya asma dapat Gawat
sistem mendapatkan meningkatkan Darurat
pernafasannya terapi medis. kapasitas
ekspirasi Penulis :
paksa paru Nurma
(force Afiani
Expiration
Volume/ Jurnal Ilmiah
FEV) serta Kesehatan
dapat Media
menurunkan Husada|
kadar IgE Volume|
dalam serum 02/Nomor
01/
September
2013
Dilakukan Intervensi yang Penelitian ini Berdasarkan Penelitian ini Pengaruh
pada pasien diberikan menunjukkan hasil dilakukan Guided
asma di menggunakan adanya pengaruh penelitian pada bulan Imagery
wilayah kerja imajinasi individu yang signifikan dapat November Terhadap
puskesmas dengan imajinasi antara terapi disimpulkan sampai Frekuensi
pagura kota terarah guided imagery bahwa adanya desember di Napas Pada
bima dengan terhadap pengaruh wilayah kerja Pasien Asma
jumlah 30 prekuensi nafas yang puskesmas Di Wilayah
responden signifikan paruga tahun Kerja
antara terapi 2017 Puskesmas
guided Pagura Kota
imagery Bima Tahun
terhadap 2017
frekuensi
nafas pada Penulis :
pasien asma Haris.
SST.MPH

Quality
Jurnal
Kesehtan
Vo;.9 No. 1,
November
2018, Hal. 1-
41
Populasi Intervensi yang Pada penelitian Berdasarkan Penelitian ini Terapi
dalam diberikan pada ini akan hasil dilaksanakan Guided
penelitian ini penelitian ini yaitu membandingakan penelitian pada tahun Imagery
dalah 19 dengan melalukan pola nafas bahwa polas 2017 Efektif
orang pasien nafas dalam secara sebelum nafas sebelum Menurunkan
asma perlahan,kemuadian dilakukan terapi dilakukan Frekuensi
bronchial perawat akan guided imagery terapi guided Polanafas
yang ada di memberikan dengan setelah imagery Pasien Asma
IGD RSUD bimbingan guided diberikan terapi masih dalam Bronchial
Lubuk imagery guided emagery rentang tidak Eksaserbasi
sikaping. normal dan Akut
setelah
diberikan Penulis : Lisa
terapi guided Mustika Sari,
imagery Aldo
mengalami Yuliano, Jeni
perubahan Novita
dalam rentang
normal. Prosiding
Dalam hal ini seminar
artinya adanya kesehatan
pengaruh perintis E-
guided ISSN : 2622-
imagery 2256 vol.1
terhadap no 1 tahun
keefektifan 2018
pola nafas
pasien
asmabronkial.
Populasi Intervensi yang Pada penelitian Berdasarkan Penelitian ini Efektivitas
dalam diberikan pada ini akan hasil dilaksanakan pursed lip
penelitian ini penelitian ini membandingkan penelitian di puskesmas breathing dan
seluruh dengan terapi pursed lip bahwa temindung guided
penderita memberikan breathing dengan terdapat samarinda imagery
asma di relaksasi dan nafas guided imagery efektivitas pada tanggal 1 terhadap
wilayah kerja dalam kemudian dari intervensi april 2019 penurunan
puskesmas memberikan guided gejala asma
temindung imajinasi imagery pada klien
samarinda bimbingan. dengan pursed asma di
dengan lip breathing wilayah kerja
jumlah sampel dapat puskesmas
30 responden menurunkan temindung
gejala asma samarinda
pada penderita
asma
diwilayah
kerja
puskesma
temidung
samarinda
Populasi Pada Intervensi Yang Pada Penelitian Berdasarkan Penelitian Ii Pengaruh
Penelitian Ini Diberikan Dengan Ini Tidak Ada Hasil Dilaksanakan Terapi
Menggunakan Mengajarkan Perbandingan Penelitian Ini Pada 10 Juni Guided
16 Responden Pasien Tarik Nafas Hanya Saja Untuk Bahwa Terapi Sampai 10 Juli Imagery
Dalam Kemudian Mengindentifikasi Guided 2017 Terhadap
Akan Dibimbing Pengaruh Guided Imagery Keefektifan
Dengan Dengan Imagery Efektif Pola Nafas
Imajinasi Terhadap Dilakukan Pasien Asma
Bimbingan Efektiftivitas Pada Pasien Bronchial
Menggunakan Nafas Pasien Asma Eksaserbasi
Visual Asma Bronchial Bronchial Akut Di Igdh
Eksaserbasi Akut. Eksaserbasi Rsud Lubuk
Akut. Sikaping
Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai