Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SIKAP KERJA TIDAK ALAMIAH TERHADAP

MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA MANUAL


HANDLING

THE RELATIONSHIP BETWEEN UNNATURAL WORK ATTITUDE


TO MUSCULOSKELETAL
Bayu Sela Priyatna1, Heri Sugiarto2 , Karunia Agustin3
1,3 STIKes Indramayu, 2 Universitas Ngudi Waluyo Semarang

Jln. Wirapati Sindang Indramayu, 45222, Indonesia


Email : bayuselapriyatna@gmail.com - 081804222251

ABSTRAK
Kasus Musculoskelatal Disorders (MSDs) disebabkan oleh pekerjaan yang
terlalu dipaksakan dalam proses mengangkat berjumlah 356.910 kasus atau 31% dari
semua kasus kecelakaan di tempat kerja. Studi tentang MSDs pada berbagai jenis
industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukan bahwa bagian otot rangka
yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang, dan otot-otot
bagian bawah, keluhan pada bagian otot rangka tersebut yang sering dialami oleh
pekerja terutama pada pekerja Manual Handling atau angkat angkut dalam artian bahwa
ada hubungan yang signifikan antara keluhan MSDs dengan postur kerja pada pekerja
manual handling
Metode penelitian ini menggunakan Literature Review atau tinjauan pustaka
dengan pendekatan Systematic Literature Review dengan melakukan penelusuran artikel
melalui search engine seperti google scholar dan DOAJ. Kata kunci yang digunakan
untuk mencari artikel meliputi sikap kerja tidak alamiah (postur kerja) dengan MSDs,
dalam pemilihan artikel menggunakan criteria inklusi serta analisa jurnal.
Hasil penelitian Literature review dari 7 jurnal yang didapat dan menyatakan
ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan MSD pada pekerja manual handling.

Kata kunci : Sikap kerja tidak alamiah, MSDs

ABSTRACT
Cases of Musculoskelatal Disorders (MSDs) caused by work that was too forced in the
lifting process totaled 356,910 cases or 31% of all workplace accident cases. Studies on
MSDs in various types of industries have been carried out and the results of the studies
show that the parts of the skeletal muscles which include the muscles of the neck,
shoulders, arms, hands, fingers, back, waist and lower muscles, complaints in the parts
of the skeletal muscles that are often experienced by workers, especially Manual
Handling or hauling workers in the sense that there is a significant relationship
between MSDs complaints and work posture in manual handling workers.This research
method uses Literature Review or literature review with a Systematic Literature Review
approach by searching articles through search engines such as Google Scholar and
DOAJ. The keywords used to search for articles include unnatural work attitudes (work
posture) with MSDs, in selecting articles using inclusion criteria and journal analysis.

13 Jurnal Kesehatan Indra Husada,


Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
The results of the Literature review study of 7 journals were obtained and stated that
there was a relationship between work attitude and MSD complaints in manual
handling workers.

Keyword : MSDs

PENDAHULUAN No.5 tahun 2018).


Keselamatan dan Kesehatan Sebagai Negara berkembang
Kerja yang selanjutnya disingkat K3 Indonesia masih bergantung pada
adalah segala kegiatan untuk menjamin teknologi Negara-negara maju, khususnya
dan melindungi keselamatan dan dalam pengadaan peralatan industri,
kesehatan tenaga kerja melalui upaya sehingga sikap kerja tidak alamiah ini
pencegahan kecelakaan kerja dan lebih banyak disebabkan oleh adanya
penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat ketidak sesuaian antara dimensi alat dan
Kerja (PAK) merupakan landasan stasiun kerja dengan ukuran tubuh
terpenting sebagai penentu dimiliki atau pekerja. Hal ini dapat mempengaruhi cara
tidak dimilikinya setiap penyakit yang kerja yang menyebabkan terjadinya
disebabkan oleh pekerjaan atau cedera otot. Cedera otot akibat kerja yang
lingkungan kerja, biasanya terdapat secara umum terdapat tiga macam cedera
faktor-faktor yang menjadi penyebab yaitu, Cumulative Trauma Disorders
PAK antara lain, faktor fisik, faktor (CTD), Repetitive Strain Injuries
kimiawi, faktor biologis, faktor fisiologis (RSI),dan Musculoskelatal Disorders
atau ergonomis, dan faktor mental- (MSDs) (Tarwaka, 2014).
psikologis. Penyakit akibat kerja sangat Menurut International Labour
perlu untuk dicegah agar pekerja dapat Organization (2013) dalam buku
merasa nyaman, tidak cepat lelah, dan (Tarwaka, 2014) pencegahan PAK
usaha fisik yang lebih efisien sehingga menjelaskan bahwa MSDs termasuk
dapat meningkatkan produktivitas dan Carpal tunnel syndrome, 59% dari semua
terhindar dari risiko, risiko tersebut dapat catatan penyakit yang ditemukan pada
dicegah melalui upaya pengkajian tahun 2005 di Negara Eropa. Laporan
interaksi manusia atau pekerja dengan komisi pengawas Eropa menghitung
komponen sistem lainnya untuk kasus MSDs menyebabkan 49,9% ketidak
mendapatkan rancangan yang optimal hadiran kerja lebih dari tiga hari dan 60%
terkait dengan human well-being dan kasus ketidakmampuan permanen dalam
kinerja sistem secara keseluruhan, hal ini bekerja.
merupakan bentuk dari penerapan ilmu Berdasakan data Bereau of Labor
ergonomi yang dimana semua aktivitas Statistic U.S Departemen of Labour
tenaga kerja dapat diperhatikan (BLS) pada tahun 2015, kasus MSDs
penyesuaiannya dari tidak sesuainya disebabkan oleh pekerjaan yang terlalu
antara fasilitas kerja yang meliputi cara dipaksakan dalam proses mengangkat
kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban berjumlah 356.910 kasus atau 31% dari
angkat terhadap tenaga kerja (Permenaker semua kasus kecelakaan di tempat kerja

14 Jurnal Kesehatan Indra Husada,


Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
dan PAK. terutama pada bagian otot pinggang dan
Hasil penelitian yang dilakukan punggung, akibatnya dapat berupa
oleh (Musdalifah et al. 2017) tentang gangguan secara fisik atau bahkan cacat
faktor yang berhubungan dengan keluhan yang bersifat permanen, hal tersebut akan
MSDs pada pekerja manual handling di berdampak pada nilai perusahaan dalam
pelabuhan makasar, dalam penelitian catatan kasus PAK.
tersebut terdapat hasil bahwa pada Berdasarkan uraian di atas, maka
kriteria responden yang tidak ergonomis peneliti merasa perlu untuk melakukan
dengan hasil REBA skor 8 sampai >11 penelitian tentang ”Hubungan sikap kerja
yaitu 42 orang (87.5%) sedangkan untuk tidak alamiah terhadap keluhan MSDs
responden yang kategori ergonomis pada pekerja manual handling”.
(REBA skor 1 sampai 7) yang mengalami
keluhan MSDs sebanyak 19 orang METODE PENELITIAN
(57.6%) dari 33 responden. Berdasarkan Metode yang digunakan dalam
hasil uji statistik dengan menggunakan uji penelitian ini yaitu kajian literatur
chi-square diperoleh nilai p value = (literature review) dengan systematic
0.004. Karena nilai p<0.05 maka Ho literature review.dengan melakukan
ditolak dan Ha diterima. Dalam artian penelusuran artikel melalui search engine
bahwa ada hubungan yang signifikan seperti google scholar,
antara keluhan MSDs dengan postur kerja sinta.restekbrin.go.id, dan portal garuda..
pada pekerja manual handling di Kata kunci yang digunakan untuk
Pelabuhan Makasar . mencari artikel meliputi sikap kerja tidak
Studi tentang MSDs pada alamiah dan MSDs dalam pemilihan
berbagai jenis industri telah banyak artikel dan jurnal menggunakan Kriteria
dilakukan dan hasil studi menunjukan inklusi.
bahwa bagian otot rangka yang meliputi
otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, HASIL PENELITIAN
punggung, pinggang, dan otot-otot bagian Berdasarkan hasil penelusuran (google
bawah, keluhan pada bagian otot rangka scholar, sinta. restekbrin.go.id, dan portal
tersebut yang sering dialami oleh pekerja garuda) dengan kata kunci hubungan
terutama pada pekerja manual handling sikap kerja tidak alamiah dengan risiko
atau angkat angkut. MSDs pada pekerja manual handling,
Adanya Suatu perhatian dan serta diterbitkan dalam rentang waktu 10
pertimbangan terhadap aktivitas manual tahun (2010-2020). Kemudian di analisis
handling sangat beralasan terhadap total secara bertahap sesuai dengan kriteria
kasus kecelakaan kerja, meskipun yang sudah di tentukan, sehingga dari 50
kecelakaan kerja yang bersifat fatal akibat artikel tersebut hanya 7 artikel yang
pekerja manual handling jarang terjadi memenuhi kriteriadari pengumpulan
tetapi banyak sekali cedera yang terjadi artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi
berupa terkilir atau ketegangan otot, pada penelitian ini sebanyak 7 artikel

15 Jurnal Kesehatan Indra Husada,


Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
Tabel 1
Hasil pencarian artikel hubungan antara pengetahuan dan sikap
dengan perilaku pencegahan terjadinya kecelakaan kerja

No. Judul Hasil


1 Sikap Kerja dan Risiko Musculoskeletal sikap kerja pada bagian pencucian
Disorders pada Pekerja Laundry yang berisiko menimbulkan MSDs,
sehingga perlu dilakukan
intervensi berupa pelatihan sikap
kerja mencuci yang benar
2 Hubungan antara sikap kerja duduk terhadap 30 sampel responden
dengan keluhan subyektif nyeri pekerja pembuat terasi 25 pekerja
punggung bawah pada pekerja dari 30 pembuat terasi mengalami
pembuat terasi Di tambak rejo tanjung keluhan nyeri punggung bawah
mas semarang dengan masa kerja di atas lima
tahun. Pekerja tersebut ada yang
posisi duduknya menggunakan
kursi kecil dan ada yang tanpa alas
duduk.
3 Faktor berhubungan keluhan nyeri Dari uji chi square yang dilakukan
punggung bawah pada pekerja terhadap sikap kerja dengan keluhan
bangunan pt mikroland semarang nyeri punggung bawah didapatkan
pvalue = 0,020 yang berarti pvalue
kurang dari 0,05 (0,020 <0,05),
sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu ada hubungan antara
sikap kerja dengan keluhan nyeri
pungung bawah pada pekerja
bangunan di PT Mikroland Property
Development Semarang
4 Postur kerja dengan keluhan Postur kerja yang tidak ergonomi
musculoskeletal disorders pada pekerja atau tidak alamiah dapat
manual handling bagian rolling mill menyebabkan kejadian keluhan
MSDs. Semakin buruk postur kerja,
maka keluhan musculoskeletal
semakin besar.
5 Hubungan postur kerja dan masa kerja Analisis bivariat menunjukkan ada
dengan keluhan musculoskeletal hubungan antara postur kerja
disorders (msds) pada pembatik dengan keluhan MSDs pada
giriloyo pembatik di Batik Giriloyo
Di kabupaten bantul Kabupaten Bantul, dengan nilai p

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


16 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
No. Judul Hasil
value sebesar 0,049
6 Hubungan antara risiko postur kerja risiko postur kerja dengan
dengan risiko risiko keluhan Musculoskeletal
Keluhan muskuloskeletal pada pekerja didapatkan nilai signifikan
bagian (p=0,001)
Pemotongan besi di sentra industri
pande besi

7 Hubungan posisi kerja dengan keluhan Adanya hubungan


muskuloskeletal yang signifikan (pvalue = 0,005)
Pada unit pengelasan pt. X bekasi pada posisi kerja dengan keluhan
muskuloskeletal pekerja pengelasan

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


17 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
PEMBAHASAN punggung membungkuk dan cara
Berdasarkan hasil pencarian mengangkat dengan posisi beban tidak
artikel yang sudah dipaparkan pada BAB didekatkan dengan tubuh, dari Posisi
V, maka hubungan sikap kerja tersebut menyebutkan bahwa ada
tidak alamiah dengan keluhan hubungan yang signifikan antara sikap
MSDs pada pekerja Manual Handling angkat dengan keluhan nyeri pinggang
adalah sebagai berikut: yang merupakan bagian dari sistem
Hubungan sikap kerja tidak MSDs. Hasil Analisis pada pembatik di
alamiah dengan eluhan MSDs pada Batik Giriloyo Kabupaten Bantul, dengan
pekerja manual handling nilai p value sebesar 0,049 (p value
Sikap kerja tidak alamiah (postur <0,05), yang artinya Ada hubungan
kerja) memiliki hubungan dengan secara statistik antara postur kerja
keluhan MSDs pada pekerja manual terhadap keluhan MSDs pada pembatik di
handling, hasil penelitian (Jalajuwita dkk, Batik Giriloyo Kabupaten Bantul (R. O.
2015) postur tubuh saat bekerja yang Sari and Rifai 2019).
tidak ergonomis menjadi salah satu Sesuai dengan teori (Tarwaka
penyebab munculnya keluhan MSDs, 2015) yang menjelaskan bahwa sikap
sebagian besar pekerja mengeluhkan yang tidak ergonomis dapat menyebabkan
adanya sikap kerja yang tidak alamiah dan
rasa nyeri pada bagian leher, punggung, menyebabkan keluhan subyektif, salah
paha dan kaki, hal tersebut dapat terjadi satu keluhan subyektif adalah keluhan
karena posisi tubuh pada saat bekerja nyeri punggung. Sikap kerja yang tidak
mayoritas bertumpu pada satu kaki dan ergonomis dapat menyebabkan cedera
jongkok yang terlalu lama. otot dengan gejala nyeri, sikap kerja
Membungkuk dan posisi leher merupakan hal yang penting dalam
sering menghadap ini menunjukan ada melakukan aktivitas kerja, terutama pada
hubungan yang signifikan antara postur pekerja dengan aktivitas berulang dan
tubuh dengan keluhan MSDs, hasil ini terus menerus seperti pada pekerja
sejalan dengan penelitian yang dilakukan bangunan di PT. Mikroland Semarang,
oleh (Ulfah dkk, 2014) dengan judul terdapat hasil dari uji chi square yang
“Sikap kerja dan risiko MSDs pada dilakukan terhadap sikap kerja dengan
pekerja laundry.” Menunjukan bahwa keluhan nyeri punggung bawah
hasil analisis bivariat pada semua proses didapatkan p value = 0,020 yang berarti p
kerja menunjukan bahwa proses kerja value kurang dari 0,05 (0,020<0,05),
pencucian adalah satu-satunya proses sehingga ada hubungan antara sikap kerja
kerja yang memiliki hubungan dengan dengan keluhan nyeri pungggung bawah
keluhan MSDs dengan nilai P= 0,041 pada pekerja bangunan di PT Mikroland
lebih kecil daripada α = 0,05, hal tersebut Property Development Semarang
disebabkan karena adanya proses saat (Septiawan 2013). hal ini sejalan dengan
mengangkat memasukan, dan hasil penelitian (W. N. Sari 2013), yang
mengeluarkan cucian dari mesin cuci, menunjukan adanya hubungan signifikan
pekerja melakuan dengan posisi antara sikap duduk kerja dengan keluhan

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


18 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
subyektif, ditemukan bahwa pekerja yang bahwa gambaran hasil dari 7 artikel dan
duduk statis 91-300 menit mempunyai jurnal yang diskrining sesuai dengan
risiko 2,35 kali lebih besar bila kriteria inklusi dan ekslusi, sampai
dibandingkan dengan pekerja yang duduk dengan tersisa artikel dan jurnal yang
statis 5-90 menit, terlalu lama duduk memenuhi kriteria kelayakan untuk
dengan posisi yang salah akan dianalisa lebih lanjut atau direview,
menyebabkan ketegangan otot-otot dan dengan tidak terlepas dari teori bahwa
keregangan ligamentum tulang belakang. faktor penyebab timbulnya keluhan MSDs
Menurut penelitan (Evadarianto adalah adanya postur kerja yang tidak
2017), hasil pengukuran postur kerja pada baik atau adanya sikap kerja tidak
bagian Rolling Mill di PT Ispat Indo alamiah pada pekerja. Adanya hubungan
Sidoarjo menunjukan bahwa sebanyak 11 sikap kerja tidak alamiah berpengaruh
orang pekerja (73,34%) memiliki risiko terhadap keluhan MSDs. Pekerjaan yang
tinggi dalam pekerjaannya, sedangkan dilakukan secara dinamis menjadi
menurut (Suwanto 2016) tingkat risiko berbahaya ketika tubuh melakukan
keluhan MSDs pada pekerja bagian pergerakan yang ekstrim dan
pemotongan besi di Sentra Industri Pande menyebabkan posisi bagian tubuh
Besi Padas Kelaten sebagian besar bergerak menjauhi posisi alamiah
pekerja dengan keluhan MSDs dalam Perlu adanya upaya untuk
kategori risiko sedang yaitu sebanyak 27 pencegahan dengan berdasarkan
responden (77,1%), terdapat hubungan rekomendasi dari occupational safety and
yang signifikan antara risiko postur kerja health administration (OHSA), yaitu
dengan keluhan MSDs (p=0,001; melalui dua cara, antara lain rekayasa
r=0,551) denga tingkat keeratan teknik (desain stasiun dan alat kerja) dan
hubungan yang sedang dimana semakin rekayasa manajemen (kriteria dan
tinggi risiko postur kerja maka diperlukan organisasi kerja) (Tarwaka, 2015).
tindakan sesegera mungkin, hasil
penelitian ini sejalan dengan teori IMPLIKASI PENELITIAN
Tarwaka 2014 yang menjelaskan postur Implikasi Teoritis
tubuh saat bekerja seharusnya dengan Menurut Tarwaka (2014), Sikap
postur kerja yang ergonomi atau postur kerja tidak alamiah menyebabkan
kerja yang alamiah, di mana didalam bagian tubuh bergerak menjauhi posisi
proses bekerja harus disesuaikan dengan alamiahnya. Semakin jauh posisi bagian
anatomi tubuh agar tidak terjadi tubuh dari pusat grafitasinya, maka
penekanan atau pergeseran pada bagian semakin tinggi pula risiko terjadinya
penting tubuh seperti tendon dan tulang, keluhan sistem musculoskeletal. Sikap
syaraf dan organ tubuh sehingga keadaan kerja tidak alamiah pada umumnya
pekerja menjadi relaks dan tidak karena ketidaksesuaian pekerjaan
menyebabkan keluhan MSDs dan sistem dengan kemampuan pekerja, namun
tubuh yang lain. dilain hal, meskipun posisi kerja terlihat
Berdasarkan hasil beberapa nyaman dalam bekerja dapat juga
penelitian tersebut dapat disimpulkan berisiko jika mereka bekerja dalam

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


19 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
jangka waktu yang lama, perlu adanya pekerja terkait pemahaman dan
upaya pencegahan yang berdasarkan penerapan K3, serta peningkatan
rekomendasi dari occupational safety pengawasan terhadap pekerja dalam
and health administration (OHSA), proses bekerja.
yaitu melalui dua cara, antara lain
rekayasa teknik (desain stasiun dan alat DAFTAR PUSTAKA
kerja) dan rekayasa manajemen (kriteria Septiawan, Heru. 2013. “6 Sinta Inklusi.”
dan organisasi kerja). ISSN 2252-: HeruSeptiawan/ Unnes
Journal of Public Health2(2).
Implikasi prakrtis http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
Implikasi penelitian terhadap hp/ujph.
pekerja untuk melakukan perbaikan posisi Sari, Wahyu Nurma. 2013. “5 Sinta
pada saat bekerja, melakukan stretching, Inklusi.”
Implikasi penelitian terhadap perusahaan http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
melakukan perbaikan tempat kerja dan hp/ujph.
melakukan rekayasa teknik terhadap alat Evadarianto, Nurdian. 2017. “Postur
kerja Kerja Dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders Pada
SIMPULAN Pekerja Manual Handlingbagian
Berdasarkan hasil literature Rolling Mill.” The Indonesian
review tentang hubungan sikap kerja Journal of Occupational Safety and
tidak alamiah terhadap keluhan MSDs Health 6(1): 97.
pada pekerja manual handling dapat Ulfah, Nur, Siti Harwanti, Emi
disimpulkan sebagai berikut: Maijuniah, Nurcahyo, dan Panuwun
Hasil literature review tentang Joko. 2014. “Sikap Kerja Dan Risiko
sikap kerja tidak alamiah (postur kerja) Musculoskeletal Disorders Pada
diperoleh 7 jurnal tersebut memiliki Pekerja Laundry.” Kesmas: National
hubungan sikap kerja tidak alamiah Public Health Journal: 330.
terhadap keluhan musculoskeletal Suwanto, Joko. 2016. ” Hubungan Antara
disorders pada pekerja manual handling Risiko Postur Kerja Dengan Risiko
Keluhan Muskuloskeletal Pada
SARAN Pekerja Bagian Pemotongan Besi Di
Bagi Pekerja Sentra Industri Pande Besi Padas
Perlu memiliki proteksi diri untuk Klaten 23(45): 5–24.
mengetahui tingkat kekuatan dan Jalajuwita, Rovanaya Nurhayuning, and
kesalahan posisi dalam bekerja sehingga Indriati Paskarini. 2015. “Hubungan
dapat merubah atau menyesuaikan sendiri Posisi Kerja Dengan Keluhan
apabila posisi kerja tidak dalam keadaan Muskuloskeletal Pada Unit
alamiah Pengelasan Pt. X Bekasi.” The
Bagi Perusahaan Indonesian Journal of Occupational
Adanya pelatihan secara berkala Safety and Health 4(1): 33.
untuk meningkatkan pengetahuan

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


20 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022
Sari, Raja Octhaviea, and Muchamad
Rifai. 2019. “Hubungan Postur Kerja
Dan Masa Kerja Dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Pada Pembatik Giriloyo.” Journal of
Chemical Information and Modeling
53(9): 1689–99.
Sutanto,P, H., & Luknis, S. (2010).
Statistik Kesehatan. Jakarta:
Rajawali Pers
Tarwaka. 2014. Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja: Manajemen Dan
Implementasi K3 Di Tempat kerja.
surakarta-Indonesia: Harapan Press.
Tarwaka. (2015). Dasar – Dasar
Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja.
Surakarta: Harapan Press
Permenaker No 05 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja. Jakarta:
Menteri Ketenagakerjaan RI

Jurnal Kesehatan Indra Husada,


21 Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai