Anda di halaman 1dari 8

JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021

Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63


Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK PEKERJA HELPER DENGAN METODE NORDIC
BODY MAP (NBM) DAN BIOMEKANIKA DI PELINDO III CABANG BADAS
KABUPATEN SUMBAWA BESAR

Dika Satria Mahardika1, Nurul Hudaningsih2*


1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Teknologi Sumbawa
*
Email: nurul.hudaningsih@uts.ac.id, mahardikad874@gmail.com

ABSTRAK

Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini penting untuk dijalankan bagi setiap perusahaan agar
pekerja dapat bekerja dengan aman dan produktif di lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan
kerja menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan bagi para pekerja. Prioritas utama
dalam melakukan aktivitas pekerjaan adalah keselamatan pekerja. Setelah ada jaminan keselamatan
pekerja, maka selanjutnya syarat kesehatan pekerja harus dipenuhi. Pemenuhan kesehatan yang prima
ini bertujuan agar pekerja dapat produktif dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Pada penelitian
ini bertujuan untuk mengalisa beban kerja fisik pekerja helper yang menggunakan Nordic Body Map
(NBM) dan Biomekanika sebagai metodenya. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.
Hasil penelitian yaitu dilihat pada potensi beban kerja fisik pekerja helper di area kerja memiliki
tingkat beban kerja yang tinggi sehingga dapat menyebabkan resiko cedera pada pekerja helper.
Dikarenakan kedua nilai Lifting Index ˃ 1 dan keluhan dalam pengisisan kuisioner NBM, termasuk
dalam tingkatan resiko yang tinggi. Kemudian pada Tingkat keparahan cedera pada otot-otot para
pekerja helper yang paling tinggi terjadi pada otot bagian bahu dikarenakan rata-rata penilaian
kuisioner berada pada rentang nilai “Tinggi”. Dimana nilai untuk pekerja helper 1 memiliki nilai 88
dan helper 2 memiliki nilai 90. Dimana pemilihan poin (SS) Sangat Sakit lebih dominan
dibandingkan dengan pemilihan poin lainnya pada kuisioner NBM.

Kata kunci : Beban Kerja, Nordic Body Map, Biomekanika

I. PENDAHULUAN keadaan fisik serta beban kerja yang ditumpu


karyawan. (Wijaya, 2019).
Kinerja yang maksimal dan Pekerjaan yang bersifatnya manual
produktivitas yang tinggi dari sumber daya masih banyak dijumpai di segala kerja kerja.
manusia yaitu aspek yang ingin dicapai secara Pekerjaan manual yang dilaksanakan secara
berkelanjutan bagi suatu perusahaan. Manusia terus menerus atau repetitif dengan gerakan
selaku sumber daya tenaga kerja mempunyai kerja yang monoton dalam waktu kerja yang
peran yang paling berpengaruh dalam panjang dapat berpotensi mengakibatkan
melaksanakan kegiatan produksi terlebih cidera dan keletihan kerja (Hall, 2003).
kegiatan yang bersifat manual. Dengan tingkat Memindahan beban yang dilakukan secara
produktivitas bagi perusahaan sangat berperan manual, jika tidak dilakukan secara benar dan
penting terhadap kinerja karyawan yang ergonomis akan menyebabkan rasa nyeri akut
mempunyai tugas utama dalam memperoleh serta kronis di punggung, bahkan kerusakan
output dari hasil produksi yang ingin dicapai, jaringan tubuh akibat dari beban angkat yang
untuk memuaskan kebutuhan konsumen. berlebih. (Nurjannah, 2016).
Dengan adanya hal ini, agar memaksimalkan Menurut (Kroomer, 2001), keselamatan
kinerja dan produktivitas karyawan, terdapat dan kesehatan kerja saat ini penting untuk
segala jenis faktor yang mampu dijalankan bagi setiap perusahaan, agar
mempengaruhi dua faktor tersebut, yaitu karyawan dapat bekerja dengan aman dan
produktif di lingkungan kerja, sehingga

56
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi diketahui posisi material handling yang baik
kewajiban yang harus dipenuhi oleh dan optimal, hingga mampu meningkatkan
perusahaan bagi para karyawan, prioritas produktivitas kerja para pekerja serta
utama dalam melakukan aktivitas pekerjaan mengurangi cedera bagi pekerja yang
adalah keselamatan pekerja, setelah ada melakukan kegiatan material handling.
jaminan keselamatan pekerja, maka (Kroemer, 2001).
selanjutnya syarat kesehatan pekerja harus PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
dipenuhi, pemenuhan kesehatan yang prima ini atau Pelindo III merupakan perusahaan yang
bertujuan agar pekerja dapat produktif dan berperan dalam mengolah dan membawahi 43
tidak mengalami gangguan kesehatan. pelabuhan umum di 7 wialayah provinsi di
Di Indonesia terdapat beberapa Indonesia. Didirikan pada tanggal 1 desember
penelitian mengenai faktor individu dan 1992, perseroan terus melakukan
pekerjaannya yang mengeluhkan pengembangan dan memberikan layan
muskuloskeletal. Penelitian Triana tahun 2016 terintegrasi di segmen penyediaan jasa
pada pekerja bagian pemuatan di PT Semen kepelabuhan. Hingga saat ini, perseroan juga
Padang diketahui bahwa dari 62 responden berperan sebagai perusahaan induk (holding
sebanyak 59,7% mengalami keluhan company) dari anak usaha yang ada.
muskuloskeletal. Berdasarkan penelitian PELINDO III Cabang Badas sangat
tersebut didapati bahwa tindakan kerja yang membutuhkan kinerja pekerja helper yang
tidak ergonomis, umur, serta masa kerja mempunyai fungsi penting dalam kelancaran
mempunyai hubungan dengan keluhan pengiriman dan penyimpanan barang atau
muskuloskeletal yang dirasakan pekerja. produk di container, demi menghasilkan
Penelitian Abdul di tahun 2017 bagian pekerja kelancaran proses jasa penyaluran yang
beton sektor informal di kelurahan Samata di ditargetkan, untuk terpenuhinya kebutuhan
Kabupaten Gowa didapati bahwa gangguan konsumen.
muskuloskeletal paling tinggi dialami dibagian
bahu kiri, punggung, pinggang dan betis II. METODE PENELITIAN
kanan. Gangguan muskuloskeletal yang
dialami oleh 81,8 % pekerja tersebut Penelitian ini dilakukan di PELINDO III
mempunyai hubungan yang erat dengan Cabang Badas yang berlokasi di daerah Jl.
tingkat risiko postur kerja dengan skor sedang. Pelabuhan Badas, Labuhan Badas, Kabupaten
Begitu juga dengan penelitian Fitri di tahun Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 69281.
2014 bagian pekerja angkat angkut di Penelitian ini dilakukan selama 45 hari (17
pergudangan PT AJG Gresik terdapat 64% dari Juni s/d 1 Agustus 2021). Metode penelitian
48 pekerja merasakan keluhan muskuloskeletal ini adalah sebagai berikut :
sedang (64%), dimana usia, jangka waktu 1. Jenis .penelitian .yang dilaksanakan .pada
kerja, kebiasaan merokok serta posisi kerja magang industri .ini .yaitu jenis penelitian
diyakini mempunyai hubungan dengan .kuantitatif. Penelitian .kuantitatif
gangguan muskuloskeletal. .merupakan yang mulai dari pengumpulan
Menurut (Frankel dan Nordin, 1980), data, penafsiran, serta penampilan dari
biomekanika adalah ilmu mempelajari hasilnya banyak dituntu menggunakan
mekanika teknik untuk menganalisa sistem angka. Demikian juga dengan pemahaman
sejauh mana otot manusia bisa bekerja. Oleh dan kesimpulan penelitian disertai dengan
sebab itu, dalam menganalisa kekuatan otot tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan
setiap pekerja, akan dibutuhkan ilmu lain (Suharsim, 2016)
biomekanika untuk mempelajari lebih detail 2. Sumber data terdiri dari data primer dan
serta menganalisa kekuatan manusia untuk data sekunder Data primer yaitu data yang
melakukan Manual Material Handling hingga terkumpul dari hasil pengamatan langsung
perusahaan mampu menetukan keadaan dilapangan yang dilakukan oleh peneliti
Manual Material Handling yang efisien dan Data primer yang terkumpul yang
ergonomis sehingga dapat mengurangi cedera berhubungan dengan penelitian meliputi
pada pekerja serta meningkatkan produktivitas keluhan pekerja, kuisioner Nordic Body
perusahaan. Dengan adanya biomekanika bisa Map dan data biomekanika. Sedangkan data

57
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
sekunder yaitu data yang terkumpul dari Sakit/k
aku di
referensi buku-buku, jurnal-jurnal, artikel- 1 leher 1 1
artikel dari penelitian yang dilakukan oleh bagian
peneliti lain yang dapat menunjang bawah
Sakit di
penelitian ini. Data sekunder digunakan 2 bahu 1 2
sebagai referensi pendukung data primer kiri
dalam melakukan penelitian bertujuan agar Sakit di
3 bahu 2 2
penelitian ini memiliki pondasi /landasan kanan
yang kuat. Sakit
pada
3. Pada penelitian ini digunakan purposive 4 lengan 1 1
sampling sebagai teknik pengambilan atas
sampel, menurut Arikunto (2006), kiri
Sakit di
purposive sampling yaitu cara pengambilan 5 punggu 2 2
sampel tidak berdasarkan random, daerah ng
serta strata, akan tetatpi berdasarkan atas Sakit
pada
adanya pertimbangan yang berfokus pada 6 lengan 2 1
tujuan tertentu, seperti sifat-sifat populasi atas
ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui kanan
Sakit
sebelumnya. Sampling dari penelitian ini pada
7 2 1
meriputi dua pekerja helper pada bagian pingga
container bongkar muat di perusahaan ng
Sakit
PELINDO III Cabang Badas. 8 pada 1 1
4. Untuk pengolahan data penelitian bokong
Sakit
digunakan Nordic Body Map (NBM) yaitu 9 pada 1 1
salah satu bentuk metode penelitian pantat
subjektif dalam bidang keilmuan ergonomi Sakit
pada
dengan menggunakan kuesioner sebagai 10
siku
1 2
cara untuk mengetahui rasa sakit pada otot kiri
para pekerja. (Wijaya, 2019), serta Sakit
pada
menggunakan metode biomekanika untuk 11
siku
1 2
mengetahui serta menganalisa gerakan kanan
pekerja yang dilihat dari segi kemampuan Sakit
pada
fisik seperti daya tahan, kekuatan, 12 lengan 1 1
kecepatan dan ketelitian. (Henry, 1993). bawah
kiri
Sakit
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pada
13 lengan 2 1
Data .Hasil .Pengamatan Nordic Body Map, bawah
kanan
berikut adalah rekapitulasi hasil kuisioner Sakit
terhadap para pekerja helper sebelum dan pada
sesudah bekerja. Berikut data rekapan hasil pergela
14 1 1
ngan
kuisioner Nordic Body Map (NBM) sebelum tangan
bekerja: kiri
Sakit
pada
Table IV.1 Rekapitulasi hasil total skor idividu pergela
pekerja helper sebelum bekerja 15 2 2
ngan
Tingkat Kelelahan tangan
Jenis kanan
Helper 1 Helper 2
No Keluha
T A S T A Sakit
n S S SS
S S S S S pada
16 1 2
Sakit/k tangan
aku di kiri
0 leher 1 1 Sakit
bagian 17 pada 2 1
atas tangan

58
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
kanan atas
Sakit/kaku
di leher
1 3 3
Sakit bagian
pada bawah
18 1 2
paha Sakit di
kiri 2 3 4
bahu kiri
Sakit
Sakit di
pada
19 1 1 3 bahu 4 4
paha
kanan kanan
Sakit Sakit pada
pada 4 lengan 3 4
20 1 2
lutut atas kiri
kiri Sakit di
Sakit 5 4 4
punggung
pada
21 1 2 Sakit pada
lutut
kanan 6 lengan 3 4
Sakit atas kanan
pada Sakit pada
22 1 1 7 4 4
betis pinggang
kiri
Sakit pada
Sakit 8 3 4
pada bokong
23 1 3 Sakit pada
betis 9 2 2
kanan pantat
Sakit Sakit pada
pada 10 3 2
siku kiri
pergela
24 2 2 Sakit pada
ngan
kaki 11 siku 4 2
kiri kanan
Sakit Sakit pada
pada 12 lengan 2 2
pergela bawah kiri
25 2 2
ngan
Sakit pada
kaki
kanan lengan
13 2 2
Sakit bawah
pada kanan
26 2 3
kaki Sakit pada
kiri pergelang
Sakit 14 3 2
an tangan
pada
27 2 3 kiri
kaki
kanan Sakit pada
Total 39 46 pergelang
15 3 4
(Sumber : Pengolahan Data 2021) an tangan
kanan
Sakit pada
Pada tabel IV.1, dilihat dari .tersebut .di 16 tangan 4 2
.dapatkan bahwa jumlah .skor sebesar 39 untuk kiri
helper .1 .dan .total .skor .sebesar 46 .untuk Sakit pada
helper .2. Berikut data rekapan data hasil 17 tangan 4 3
kuisioner Nordic Body Map (NBM) sesudah kanan
Sakit pada
bekerja: 18 4 3
paha kiri
Sakit pada
Table IV.2 rekapitulasi hasil total skor idividu 19 paha 4 4
pekerja helper sesudah bekerja kanan
Tingkat Kelelahan
Sakit pada
Jenis Helper 1 Helper 2 20 2 3
No lutut kiri
Keluhan T A S T A
S S SS Sakit pada
S S S S S 21 lutut 2 4
Sakit/kaku kanan
0 di leher 2 4
Sakit pada
bagian 22 4 4
betis kiri

59
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
Sakit pada A. Data Hasil Pengamatan Biomekanika
23 betis 4 4
Data hasil penelitian didapatkan dari 2 pekerja
kanan
Sakit pada
helper di PELINDO III Cabang Badas :
pergelang
24 3 3
an kaki Tabel IV.4 Data Fisik Pekerja Helper
kiri
Sakit pada Tinggi Berat
Umur
pergelang Nama Badan Badan
25 2 2 (th)
an kaki (cm) (kg)
kanan
Sakit pada
26 3 4
kaki kiri Fuad 29 165 60
Sakit pada
27 kaki 4 4 Yudi 31 169 55
kanan
Total 88 90 Sumber: Pengolahan Data 2021
(Sumber: Pengolahan Data 2021)
1. Data Hasil Pengukuran Pekerja Helper 1
Pada tabel IV.2, hasil dari data .tersebut dapat diliaht pada tabel di bawah ini.
.dijumlah skor .sebesar 90 bagi helper
2.dapatkan jumlah skor sebesar 88 bagi helper Tabel IV.5 Hasil Pengukuran Pekerja Helper 1
1 dan berikut tabel klasifikasi tingkat resiko
cedera yang diamati pada responden:

Tabel IV.3 Klasifikasi Tingkat Risiko Berdasarkan


total skor individu
Total
Skala Tingkat Tindakan
Skor
Likert Resiko Perbaikan
Individu
Belum diperlukan
1 28-49 Rendah adanya tindakan
perbaikan
Mungkin Sumber: Pengolahan Data 2021
diperlukan
2 50-70 Sedang
tindakan a. Mencari nilai RWL dan LI pekerja helper 1:
dikemudian hari
Sesuai dengan persamaan NIOSH yang
Diperlukan dipakai, maka didapatkan hasil perhitungan
3 71-90 Tinggi
tindakan segera RWL (Recommended Weight Limit) pekerja
Diperlukan helper 1 sebagai berikut:
Sangat tindakan LC = Load constanta = 23 kg
4 92-122
Tinggi menyeluruh Perhitungan RWL pekerja helper 1 :
sesegera mungkin
Sumber : Tarwaka ( 2010) LC = Load constanta = 23 kg
Perhitungan RWL :
Jumlah scoring yang telah dilakukan HM (Faktor Pengali Horizontal)
didapatkan jumlah scoring sebesar 88 untuk HM = 25/H akhir
helper 1 dan 90 untuk helper 2, .yang .dimana = 25/29
artinya .pada skala. tersebut tingkat .resiko = 0,862
yang .akan .terjadi dalam .kategori “Tinggi” VM (Faktor Pengali Vertikal)
yaitu diperlukan perbaikan sesegera mungkin VM = 1 – ( 0,003 |V-75| )
terhadap stasiun kerja pada pekerja helper. = 1 – ( 0,003 |48-75| )
= 1 – 0,081
= 0,919
DM (Faktor Pengali Perpindahan)

60
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
DM = ( 0,82 + (4,5/D) )
= 0,82 + (4,5/17) 2. Data Hasil Pengukuran Pekerja Helper 2
= 1,084 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
AM (Faktor Pengali Asimetrik)
Tabel IV.7 Hasil Pengukuran Pekerja Helper 2
AM = ( 1 – (0,0032*A) )
= ( 1 – (0,0032 x 0) )
=1–0
=1
FM (Faktor Pengali Frekuensi)
Durasi = <1 jam
FM Frekuensi = 3 kali
V akhir = Sumber : Hasil Pengamatan 2021
FM = 0,88
52
b. Mencari nilai RWL dan LI pekerja
CM (Faktor Pengali Coupling) helper 2:
Jenis Coupling = Fair Sesuai dengan persamaan NIOSH yang
CM dipakai, maka didapatkan hasil perhitungan
V akhir = 52
CM = 0,95 RWL (Recommended Weight Limit) pekerja
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM helper 2 sebagai berikut:
x CM LC = Load constanta = 23 kg
= 23 kg x 0,862 x 0,919 x 1,084 x 1 x Perhitungan RWL a :
0,88 x 0,95 HM (Faktor Pengali Horizontal)
= 16,511 kg HM = 25/H akhir
𝑳𝒐𝒂𝒅 (𝒌𝒈) = 25/30
LI =
𝑹𝑾𝑳 𝒂𝒘𝒂𝒍
= 0,833
50 𝑘𝑔
LI = 16,511 𝑘𝑔 = 3,028 VM (Faktor Pengali Vertikal)
VM = 1 – ( 0,003 |V-75| )
= 1 – ( 0,003 |51-75| ) = 1 – 0,072
LI dihitung setelah barang atau beban
mencapai titik tujuan Jadi nilai dari LI akhir = 0,928
pekerja helper 1 sebesar 3,028 dimana beban DM (Faktor Pengali Perpindahan)
tidak aman di angkat secara manual dan dapat DM = ( 0,82 + (4,5/D) )
mengandung resiko cedera pada = 0,82 + (4,5/19)
Musculoskeletal disorderdikarenakan LI ˃ 1. = 1,056
Berikut nilai hasil perhitungan biomekanika AM (Faktor Pengali Asimetrik)
pekerja helper 1:
AM = ( 1 – (0,0032*A) )
Tabel IV.6 Tabel Hasil Perhitungan = ( 1 – (0,0032 x 0) )
Biomekanika Pekerja Helper 1 =1–0
=1
FM (Faktor Pengali Frekuensi)
Durasi = <1 jam
FM Frekuensi = 3 kali
V akhir = 52
FM = 0,88
CM (Faktor Pengali Coupling)
Sumber : Pengolahan Data 2021
Jenis Coupling = Fair
CM V akhir = 52

61
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
CM = 0,95 helper 1 dan jumlah nilai sebesar 46 bagi
helper 2. Sedangkan berdasarakan data yang
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x sudah diakumulasika melauli pengisisan
kuisioner Nordic Body Map setelah bekerja
CM
yang ditugaskan pada 2 pekerja helper dapat
= 23 kg x 0,833 x 0,928 x 1,056 x 1 x dilihat pada tabel IV.2 di tabel tersebut dapat
0,88 x 0,95 dilihat total nilai sebesar 88 bagi pekerja
= 15,696 kg helper 1 serta 90 untuk pekerja helper 2.
𝑳𝒐𝒂𝒅 (𝒌𝒈) Dari hasil scoring yang telah
LI = 𝑹𝑾𝑳 𝒂𝒘𝒂𝒍
dikumpulkan melalui pengisisan kuisioner
50 𝑘𝑔
LI = 15,696 𝑘𝑔 = 3,185 kg Nordic Body Map sesudah bekerja didapatkan
hasil scoring sebesar 88 untuk pekerja helper 1
dan 90 untuk pekerja helper 2, dimana berarti
LI dihitung setelah barang atau beban
pada skala ini tingkatan resiko yang akan
mencapai titik tujuan Jadi nilai dari LI akhir
terjadi dalam spesifikasi “Tinggi” yang berarti
pekerja helper 2 sebesar 3,185 kg dimana
diperlukan perbaikan pada postur kerja
beban tidak aman di angkat secara manual dan
maupun stasiun kerja pada pekerja helper.
dapat mengandung resiko cedera pada
Musculoskeletal disorder dikarenakan LI ˃ 1.
Analisis Biomekanika didapat dari nilai
perhitungan tersebut yang terdapat pada tabel
Berikut nilai hasil perhitungan biomekanika
IV.6 dan IV.8 didapatkan nilai RWL
pekerja helper 2 :
(Recommended Weight Limit) pekerja helper 1
Tabel IV.8 Tabel Hasil Perhitungan Biomekanika sebesar 16,511 kg / 36,400 lbs. Setelah
Pekerja Helper 2 didapatkan perhitungan nilai RWL
(Recommended Weight Limit) nya maka kita
dapat menghitung nilai LI (Lifting Index)
pekerja helper 1 dengan membagi berat beban
dengan nilai RWLnya, dan didapatkan hasil LI
(Lifting Index) pekerja helper 1 sebesar 3,028
kg / 6,675 lbs. Sedangakan nilai RWL
(Recommended Weight Limit) pekerja helper 2
Sumber : Hasil Pengolahan 2021 sebesar 15,696 kg / 34,603 lbs. Setelah
didapatkan perhitungan nilai RWL
Analisis Nordic Body Map, dapat dilihat dari (Recommended Weight Limit) nya maka kita
data yang sudah diakumulasikan pada dapat menghitung nilai LI (Lifting Index), dan
pengisisan kuisioner Nordic body map didapatkan hasil LI (Lifting Index) pekerja
sebelum melakukan pekerjaan yang ditugaskan helper 2 sebesar 3,185 kg / 7,021 lbs.
pada dua pekerja helper akan dilakukan skala
likert yang sudah direncanakan seperti tabel IV. PENUTUP
IV.1 dan akan diberikan score pada setiap
individu. Skala ini merupakan pernyataan yang Kesimpulan
terdapat dalam kuiosioner seperti TIDAK Dilihat dari data yang dudah dianalisa
SAKIT (tidak ada keluhan pada bagian tubuh) serta hasil penelitian yang telah dijabarkan di
dengan nilai 1, AGAK SAKIT (terdapat bab sebelumnya maka peneliti dapat
.sedikit keluhan atau rasa nyeri pada bagian mengambil kesimpulan sebagai berikut :
tubuh) dengan nilai 2, S.AKIT (terdapat a. Potensi beban kerja fisik pekerja helper di
ketidaknyamanan di bagian tubuh) dengan area kerja memiliki tingkat beban kerja
nilai 3, dan SANGAT SAKIT (terdapat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada bagian tubuh dengan resiko cedera pada pekerja helper.
skala yang besar) dengan nilai 4. kemudian, Dikarenakan kedua nilai Lifting Index ˃ 1
dari hasil nilai tersebut yang sudah dilakukan dan keluhan dalam pengisisan kuisioner
bisa di lihat pada tabel IV.1, dan dari hasil NBM, termasuk dalam tingkatan resiko
yang di dapatkan jumlah nilai sebesar 39 bagi yang tinggi.

62
JITSA Volume 2 (2) Agustus 2021
Jurnal Industri&Teknologi Samawa Halaman 56–63
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
b. Tingkat keparahan cedera pada otot-otot Kuorinka, I. J. (1987). Standardised Nordic
para pekerja helper yang paling tinggi Questionnarires fir the Analysis of
terjadi pada otot bagian bahu dikarenakan Musculosketal Symptoms. Applied
rata-rata penilaian kuisioner berada pada Ergonomics, 233-237.
rentang nilai “Tinggi”. Dimana nilai untuk NIOSH. (1997). ”Musculoskeletal Disorders
pekerja helper 1 memiliki nilai 88 dan and Workplace Factors: A Critical
helper 2 memiliki nilai 90. Dimana Review of Epidemiologic Evidence
pemilihan poin (SS) Sangat Sakit lebih fork Work Related Musculoskeletal
dominan dibandungkan dengan pemilihan Disorders. NIOSH: Centers of Disease
poin lainnya pada kuisioner NBM. Control and Prevention.
Saran Nurjanah. (2016). Risk Factory of Pulmonary
Adapun saran yang dibuat terhadap Tuber Culosis on Productive Age
penelitian ini .yaitu sebagai berikut : Media Penelitian dan Pengembangan
a. Diperlukan adanya pengkajian lebih lanjut Kesehatan Kerja.
terhadap faktor apa saja yang dapat Putra, B. R. (2012). Pengaruh Job Stressor
menyebabkan terjadinya pegal dan nyeri terhadap Turnover Intention dengan
otot pada pekerja helper. Kepuasan kerja Sebagai Variabel
b. Rekomendasi perbaikan atas kondisi yang Pemediasi. Jurnal Studi manajemen
ada di perusahaan terhadap pekerja helper Indonesia, 72-82.
yaitu berupa perbaikan pada stasiun kerja Santoso. (2014). Perancangan Metode Kerja
atau adanya alat kerja bantu pada pekerja untuk Mengurangi Kelelahan Kerja
helper. pada Aktivitas Mesin Bor di
c. Karena jumlah sampel yang diteliti pada Workshop Bubut PT. Cahaya Samudra
penelitian ini hanya dua orang maka hasil Shipyard. Profesiensi. 2, 155-164.
dari penelitiannya adalah over fit atau Soleman, A. (2011). Analisis Beban Kerja
hanya bisa digunakan untuk keadaan Ditinjau Dari Faktor Usia Dengan
tertentu saja, maka dari itu untuk penelitian Pendekatan Recommended Weiht
selanjutnya perlu lebih banyak lagi dalam Limit ( Studi Kasus Mahasiswa
penentuan jumlah sampelnya agar hasil dari Unpatti Poka). ARIKA, 83-98.
penelitian ini lebih akurat. Wijaya, K. (2019). Identifikasi Risiko
Ergonomi dengan Metode Nordic
V. DAFTAR PUSTAKA Body Map Terhadap Pekerja Konveksi
Sablon. Seminar dan Konferensi
Dhania, D. R. (2010). Pengaruh stress kerja, Nasional IDEC.
Beban Kerja terhadap kepuasan Tarwaka. ( 2010). ERGONOMI INDUSTRI :
karyawan. Jurnal Psikologi Dasar- dasar Pengetahuan Ergonomi
Universitas Maria Kudus, 15-23. dan aplikasi di Tempat Kerja.
Evadarianto, N. &. (2017). Postur Kerja Surakarta: Harapan press.
Dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders Pada Pekerja Manual
Handling Bagian Rolling Mill.” The
Indonesian Journal of Occupational
Safety and Health.
Hall. (2003). Musculoskeletal Disorde
Among Visual Display Terminal Users
in a Telecommunications Company
Humantech. (1995). Aplied Ergonomics
Training Manual 2nd Edition.
Australia: Berkeley Vale.
Kroemer, K. H.-E. (2001). Ergonomics How to
Design for Ease and Efficiency. New
Jersey.

63

Anda mungkin juga menyukai