Anda di halaman 1dari 7

Scientific Journal Widya Teknik

Volume 21 No. 1 2022


ISSN 1412-7350 eISSN 2621-3362

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT. PLN (PERSERO) AREA TUAL

Eka Riksi Ngabalin1* , Wahyu Eko C2 , I.G.A Sri Deviyanti3


Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas W.R. Supratman Surabaya, Jl. Arief Rahman Hakim No.14, Surabaya
Email: ekangabalin120198@gmail.com

ABSTRACT

Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi,
bertujuan menghasilkan barang atau jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem program
yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan ,timbulnya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja Rancangan penelitian merupakan rencana
menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis
dan implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir, data yang selanjutnya disimpulkan dan
diberikan saran. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
Disiplin Kerja memiliki pengaruh terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
Keywords: PT. PLN Area Tual, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Disiplin Kerja, Produktivitas
Kerja Karyawan

ABSTRAK

Company or industrial business is a business unit that carries out economic activities aimed at
producing goods or services. Occupational Health and Safety is a program system created for workers
and entrepreneurs as an effort to prevent work accidents and diseases due to work relations in the work
environment. The research design is a comprehensive plan of the research covering the things that the
researcher will do, starting from making hypotheses and their operational implications to the final
analysis, the data are then concluded and given suggestions. The results showed that the factors of
Occupational Safety and Health (K3) and Work Discipline had an influence on Employee Work
Productivity.
Keywords: PT. PLN Tual Area, Occupational Safety and Health (K3), Work Discipline, Employee Work
Productivity

PENDAHULUAN berhak mendapat perlindungan atas


Perusahaan atau usaha industri adalah keselamatannya dalam melakukan
suatu unit (kesatuan) usaha yang pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas
melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan Nasional. Undang-undang tersebut
menghasilkan barang atau jasa, terletak menekankan bahwa setiap perusahaan
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, wajib melaksanakan program kesehatan
dan mempunyai catatan administrasi dan keselamatan kerja sebagai hak tenaga
tersendiri mengenai produksi dan struktur kerja. Kualitas produk yang dihasilkan
biaya serta ada seorang atau lebih yang tidak terlepas dari peranan sumber daya
bertanggung jawab atas usaha tersebut. manusia (SDM) yang dimiliki perusahaan.
Keberhasilan sebuah perusahaan lebih Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja
banyak ditentukan oleh sumber daya tidak terlepas dari masalah masalah yang
manusia yang mengelola, mengendalikan, berkaitan dengan keselamatan dan
dan mendayagunakan sumber-sumber daya kesehatannya sewaktu bekerja. Hal ini
nonmanusia yang dimiliki. Oleh karena itu berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja
masalah karyawan merupakan masalah dari bahaya dan penyakit akibat kerja
besar yang harus mendapat perhatian bagi maupun lingkungan kerja. Menilik
perusahaan. Dalam undang-undang nomor manajemen keselamatan dan kesehatan
1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja kerja di indonesia ternyata masih banyak di
menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja temukan kasus kecelakaan kerja. Di kutip
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

dari Kemenker 2019 menyatakan kasus kematangan karyawan. Menurut Sutrisno


kecelakan kerja mengalami peningkatan. (2011:99) produktivitas kerja memerlukan
Pada 2019 Kemenker mencatat jumlah perubahan sikap mental yang dilandasi
kecelakan kerja mencapai 114.000 kasus
kecelakan. Sementara pada 2020 kerja hari ini lebih baik dari hari kemarin,
menyatakan kasus kecelakan kerja dan cara kerja hari esok lebih baik dari hari
mengalami peningkatan. Pada 2019 ini. Sedangkan Menurut Yunarsih
Kemenker mencatat jumlah kecelakan kerja (2013:156) produktivitas kerja dapat
mencapai 114.000 kasus kecelakan. diartikan sebagai hasil kongkrit (produk)
Sementara pada 2020 menjadi 177.000 yang dihasilkan oleh individu ataupun
kasus kecelakaan. Hal ini berbanding lurus kelompok, selama satuan waktu tertentu
dengan tumbuhnya perusahaan baru di
indonesia jumlah perusahaan di indonesia dalam suatu proses kerja Menurut Wibowo
skala kecil sejumlah 141,894 atau 83.70%, (2011:109) Secara konseptual,
industri skala sedang 14,970 atau 8.83% produktivitas adalah hubungan antara
dan jumlah industri skala besar sejumlah keluaran atau hasil organisasi dengan
12,660 atau 7.47%, sehingga jumlah total masukan yang diperlukan. Menurut
industri di Indonesia adalah sejumlah Sutrisno (2011:99) produktivitas adalah
169,524 perusahaan. Seiring dengan
bertambahnya perusahaan-perusahaan baru ukuran efesiensi produktivitas. Suatu
maka akan banyak pula permintaan akan perbandingan antara hasil keluaran dan
sumber daya manusia. Jika angka masukan. Masukan sering dibatasi dengan
kecelakaan kerja masih tinggi, hal ini tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur
tentu akan berpengaruh pada dalam ke-saruan fisik, bentuk dan nilai.
perkembangan perusahaan. Keselamatan Dengan adanya produktivitas kerja
dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem diharapkan pekerjaan akan terlaksana
program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan sevara efektif dan efesien, sehingga semua
(preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan akhirnya sangat diperlukan dalam
penyakit akibat hubungan kerja dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
lingkungan kerja dengan cara mengenali Faktor-faktor yang mempengaruhi
hal-hal yang berpotensi menimbulkan produktivitas kerja antara lain:
kecelakaan kerja dan penyakit akibaT 1. Yang menyangkut kualitas dan
hubungan kerja serta tindakan antisipatif kemampuan fisik karyawan perubahan
bila terjadi hal demikian. dapat dogolongkan pada dua
TINJAUAN PUSTAKA kelompok yaitu:
a. Tingkat pendidikan.
1. Produktivitas Kerja Karyawan b. Latihan.
Produktivitas kerja dapat diartikan c. Motivasi kerja.
sebagai hasil konkrit yang dihasilkan oleh d. Mental.
pendidikan atau kelompok, selama satuan e. Kemampuan fisik karyawan
waktu tertentu dalam suatu proses kerja. 2. Sarana pendukung yang meliputi:
Dalam hal ini, semakin tinggi produk yang a. Lingkungan kerja, terdiri dari
dihasilkan dalam waktu yang singkat dapat produksi, sarana dan peralatan
dikatakan bahwa tingkat produktivitasnya produksi, tingkat keselamatan, serta
mempunyai nilai yang tinggi begitupun kesejahteraan kerja.
sebaliknya. Menurut Gomes (2011:51) b. Karyawan, terdiri dari manejemen
produktivitas merupakan fungsi perkalian dan hubungan industry.
dari usaha karyawan (effort), yang
disukung dengan motivasi yang tinggi, 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kemampuan karyawan (ability), yang (K3)
diperoleh melalui endidi. Sedangkan keselamatan kerja adalah suatu ilmu
menurut Siagian (2010:112) menjelaskan yang mempelajari cara/ metode yang
ketiga faktor yang mempengaruhi kualitas dapat menjamin agar para pekerja
tenaga kerja disebut sebagai prilaku terbebas dari kecelakaan ketika
produktif yang merupakan gabungan yang melakukan pekerjaan sedangkan
rumit tetapi jelas wujudnya dari Kesehatan kerja adalah tools yang
karakteristik pribadi dan pengorganisasian komprehensif untuk memecahkan
seseorang. Produktivitas kerja karyawan masalah penyakit akibat kerja.
sendiri dapat dilihat dari prilaku kerja,
dedikasi, disiplin, loyalitas, endidika dan

22
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

Peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja H1: keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
(K3) dalam perusahan adalah sebagai serta disiplin kerja berpengaruh secara
berikut: parsial terhadap produktivitas kerja
a. Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk karyawan.
mendapatkan perlindungan untuk H2: keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
kesehatan dan keselamatan demi serta disiplin kerja berpengaruh secara
kesejahteraan hidup simultan terhadap produktivitas
b. Setiap orang yang berada di lingkungan kerja karyawan.
kerja harus dijamin aman H3: keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
c. Semua sumber produksi harus berpengaruh paling dominan terhadap
digunakan secara efisien dan aman produktivitas kerja karyawan
d. Merupakan tindakan antisipatif dan
preventif dari perusahaan dalam upaya Populasi dan Sampel
mengurangi risiko kecelakaan dan Satu penelitian tentunya memiliki
penyakit akibat kerja. keterbatasan dalam menghasilkansumber
informasi atau subjek penelitian. Suatu
3. Disiplin Kerja penelitian juga membutuhkan siapa saja
Disiplin kerja, menurut Husin (dalam yang akan ditelitidan berapa banyak
Hartanto, 2016:125) adalah pegawai patuh (populasi), dan siapa saja yang akan
dan taat melakukan peratuaran kerja menjadi sasaran langsung pengumpulan
data (sampel atau responden). Populasi
yang berupa lisan maupun tulisan dari
dalam penelitian ini adalah 247 orang yang
kelompok atau organisasi. merupakan semua individu yang tergolong
Faktor -faktor y ang mempengaruhi disiplin karyawan di PT PLN Area Tual sedangkan
kerja meliputi : untuk teknik pengambilan sampel
a. Dimensi individu (kemampuan, penelitian menggunakan simple random
persepsi, motif, sasaran, kebutuhan, dan sampling yaitu teknik penentuan sampel
nilai). secara acak tanpa memperhatikan strata
b. Suasana motivasi dan kompensasi. yang ada dalam populasi dan untuk
c. Dimensi kelompok (status, norma, menentukan jumlah sampel minimal dalam
keeratan, dan komunikasi). penelitian ini digunakan rumus Slovin
d. Struktur organisasi (unsur-unsur makro sebagai berikut:
dalam pengendalian).

METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka konseptual adalah model Keterangan:
konseptual tentang bagaimana teori n : ukuran sampel
berhubungan dengan berbagai faktor yang N : ukuran populasi
telah diidentifikasikan sebagai masalah e : presentase kelonggaran ketidaktelitian
yang penting. Kerangka konseptual ini di yang masih dapat ditolerir (10%).
gunakan untuk mempermudah jalan Sehingga di peroleh sampel pada penelitian
pemikiran terhadap masalah yang akan di ini sebanyak 71 sampel.
pecahkan. Penelitian ini akan menjelaskan
tentang pengaruh Keselamatan dan Metode Pengumpulan Data
Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja 1. Wawancara.
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Wawancara adalah teknik
Hipotesis adalah jawaban atau pengumpulan data melalui proses
pernyataan sementara mengenai rumusan tanya jawab lisan yang berlangsung
dari penelitian yang dikemukakan. satu arah, artinya
Dikatakan sementara, karena jawaban yang pertanyaan datang dari pihak yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang mewawancarai dan jawaban diberikan
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta oleh yang diwawancara.
empiris yang diperoleh melalui 2. Kuisioner
pengumpulan data. Hipotesis yang diajukan Kuisioner merupakan suatu daftar
untuk kemudian dibuktikan kebenarannya pertanyaan atau pernyataan tentang
dalam penelitian ini adalah: topic tertentu yang diberikan kepada

23
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

subjek, baik secara individual atau kebijakan di atas, maka pada bulan Juni
kelompok, untuk mendapatkan 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan
informasi tertentu. Umum menjadi Perusahaan Perseorangan
3. Studi Pustaka (Persero).
Studi pustaka merupakan metode
pengumpulan data yang
dilakukan dengan
membaca jurnal- jurnal, literatur, dan
referensi yang
berkaitan dengan penelitian dan
penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan jalan
mencatat data yang diperlukan dari
institusi.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN Gambar 1 PT. PLN (Persero) Area Tual

Gambaran Umum Objek Penelitian


Perusahaan Listrik Negara (PLN)
adalah BUMN yang mengurusi semua aspek
kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah
ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada
abad ke–19, ketika beberapa perusahaan
Belanda mendirikan pembangkitan tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Perusahaan
Tenaga Listrik untuk kepentingan umum
dimulai sejak perusahaan swasta Belanda
NV. NIGM memperluas usahanya dibidang
tenaga listrik, yang semula hanya bergerak
di bidang gas, kemudian bertambah luas
dengan berdirinya perusahaan swasta
lainnya. Setelah diproklamirkannya Gambar 2 PT. PLN (Persero) Area Tual
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, perusahaan listrik yang
dikuasai jepang kemudian direbut oleh Hasil Penelitian
pemuda-pemuda Indonesia pada bulan
September 1945, lalu diserahakan kepada 1. Uji Validitas dan Uji Realibitas
Pemerintah Republik Indonesia. Pada Uji validitas yaitu uji yang digunakan
tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden yang digunakan dalam suatu mengukur apa
Soekarno, waktu itu kapasitas pembangkit yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan
tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. valid jika pertanyaan pada kuesioner
Tahun 1972, Pemerintahan Indonesia mampu untuk mengungkapkan sesuatu
menetapkan status Perusahaan Listrik yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik jika rxy ≥ r tabel pada taraf signifikan 5%
Negara (PLN). Tahun 1990 melalui berarti item pertanyaan tersebut valid.
Peraturan Pemerintah No.17, PLN Sebaliknya jika rxy ≤ r tabel pada taraf
ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha signifikan 5% berarti item pertanyaan
ketenaga listrikan. Tahun 1992, Pemerintah tersebut tidak valid. Dalam penelitian ini
memberikan kesempatan kepada sector jumlah n adalah 71 dengan tingkat
swasta untuk bergerak dalam bisnis signifikan 0,05 sehingga digunakan r tabel
penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan 0,227. Dengan bantuan program SPSS 25
24
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

hasil Uji Validitas pada penelitian ini disiplin kerja akan meningkatkan
diperoleh r hasil (Corrected Item – total produktivitas kerja karyawan.
Correlation) lebih besar dari r tabel 0.227.
Hasil ini menunjukkan bahwa jawaban 3. Uji Hipotesis Penelitian
responden pada seluruh butir pertanyaan Dari hasil perhitungan koefisien
yang terdapat pada kuesioner variabel determinasi (R²) dalam analisis regresi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja linier dapat diperoleh angka koefisien
(X1,Disiplin Kerja (X2) dan Produktivitas determinasi (R²) sebesar 0,589 (nilai R²
Kerja Karyawan (Y) adalah valid, sehingga diperoleh dari pengkuadratan dari koefisien
item pertanyaan dapat digunakan sebagai korelasi (R) atau 0,768 x 0,768 = 0,589
data penelitian Artinya 58,98% produktivitas kerja
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
mengukur suatu kuesioner yang merupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan
indikator dari suatu variabel. Menurut disiplin kerja. Sedangkan sisanya (100%
Wiratna Sujarweni (2014) kuisioner 58,89% = 41,1%) dijelaskan oleh sebab-
dikatakan reliable jika nilai Cronbach sebab atau faktor lain.
Alpha > Critical Value dimana nilai untuk Hasil uji F diketahui bahwa diperoleh
Critical Value yang digunakan adalah 0,6. Fhitung sebesar 48,922 dengan tingkat
Dengan bantuan program SPSS 25 hasil Uji signifikan 0,000. Karena probabilitasnya
Realibitas pada penelitian ini diperoleh 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka
variabel keselamatan dan kesehatan model regresi dapat dipakai untuk
kerja (X1) sebesar 0,903, Disiplin Kerja memprediksi produktivitas kerja karyawan.
(X2) sebesar 0,975, dan Produktivitas Kerja Artinya variabel keselamatan kesehatan
karyawan sebesar 0,953. Dari hasil kerja serta disiplin kerja secara bersama-
tersebut dapat diketahui bahwa masing- sama (Simultan) berpengaruh terhadap
masing variabel menunjukan angka yang produktivitas kerja karyawan
lebih besar dari pada 0,6. Dengan demikian Hasil uji t dalam uji regresi linier
kuesioner dari semua variabel dinyatakan berganda menjelaskan bahwa variabel
reliabel. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (X1)
terdapat pengaruh yang positif terhadap
2. Regresi Linear Berganda produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat
Analisis ini digunakan untuk ditentukan dari tingkat signifikansi pada
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
antara variabel bebas yaitu keselamatan yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
dan kesehatan kerja (X1) dan Disiplin yakni 0,000 < 0,05 atau t tabel ≤ t hitung
kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu (1,997 ≤ 5,633) Pengaruh positif
Produktivitas Kerja Karyawan (Y). Dengan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
bantuan program SPSS 25 hasil Analisis keselamatan dan kesehatan kerja didalam
Regresi Linier Berganda diperoleh suatu perusahaan maka mengakibatkan
persamaan regresi sebagai berikut: produktivitas kerja semakin baik.
Y = - 7,673 + (0,662X1) + (0,402X2) Keselamatan dan kesehatan kerja mampu
menciptakan kondisi kerja yang aman dan
Dimana angka diatas dapat dijelaskan nyaman bagi karyawan, sehingga dengan
sebagai berikut: kondisi tersebut mereka mampu
1. Konstanta adalah - 7,673 artinya jika meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi
tidak ada keselamatan dan kesehatan kualitas dan kuantitas produk untuk
kerja serta disiplin kerja maka perusahaan. Untuk Disiplin kerja (X2)
produktivitas kerja karyawan adalah berdasarkan hasil uji t dalam regresi linier
negatif - 7,673. berganda menjelaskan bahwa antara
2. Koefisien regresi X1 adalah 0,662 variabel Disiplin kerja dengan
artinya setiap kenaikan variabel Produktivitas Kerja Karyawan
kesehatan dan keselamatan kerja menunjukkan tingkat signifikansi pada
akan meningkatkan produktivitas variabel Disiplin kerja lebih kecil dari
kerja karyawan. tingkat signifikansi yakni 0,000 < 0,05 atau
3. Koefisien regresi X2 adalah 0,402 t tabel ≤ t hitung (1,997 ≤ 4,937) Sehingga
artinya setiap kenaikan variabel variabel disiplin kerja dikatakan
berpengaruh secara signifikan atau
25
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

berpengaruh positif terhadap produktivitas Kerja (K3) harus ada. Jika jaminan
kerja karyawan. Pengaruh positif artinya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
bahwa semakin tinggi disiplin kerja yang peningkatan produktivitas kerja
diterapkan didalam suatu perusahaan maka karyawan.
mengakibatkan produktivitas kerja 2. Disiplin kerja di PT PLN Area Tual juga
karyawan semakin baik perlu mendapatkan perhatian, sebab jika
perusahaan menerapkan disiplin kerja
KESIMPULAN DAN SARAN yang benar maka akan menaikan tingkat
Berdasarkan penelitian diatas mengenai produktivitas kerja karyawan dan juga
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja untuk pimpinan perusahaan agar
serta Disiplin kerja terhadap Produktivitas memberikan arahan dan perhatian yang
kerja karyawan, hasil penelitian ini dapat mampu mendorong kesadaran
disimpulkan sebagai berikut: karyawan sehingga dapat tanggung
1. Variabel X₁ (Keselamatan dan jawab terhadap pekerjaannya dan bisa
kesehatan kerja) dengan tingkat menumbuhkan semangat dalam bekerja
signifikasi 0,000 lebih kecil daripada untuk menciptakan kinerja yang baik
tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05 dan lebih optimal. Dan atasan harus
atau t tabel ≤ t hitung (1,997≤5,633) memberikan contoh kedisiplinan yang
maka dinyatakan mempengaruhi secara baik agar bisa menjadi teladan
signifikan terhadap produktivitas kerja pemimpin bagi karyawan.
karyawan. Berarti hipotesis yang 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
diduga menyatakan “Keselamatan dan
memasukkan variabel lain selain dari
kesehatan kerja berpengaruh secara
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
positif atau signifikan terhadap
Produktivitas kerja memiliki tujuan dan Disiplin kerja sebagai predictor
yang signifikan seperti mewujudkan variabel bagi Produktivitas kerja
tenaga kerja yang sehat, terlindungi karyawan, sehingga dapat diperoleh
dan produktif sehingga dapat informasi yang lebih banyak tentang
memiliki kinerja dan pencapaian yang faktor-faktor yang mempengaruhi
baik. Produktivitas kerja karyawan. Dan bagi
2. Variabel X₂ (Disiplin Kerja) dengan perguruan tinggi bisa menjadi acuan
tingkat signifikasi 0,000 lebih kecil bagi mahasiswa yang ingin melakukan
daripada tingkat signifikansi (α) penelitian yang berkaitan dengan
sebesar 0,05 atau t tabel ≤ t hitung variabel yang diteliti di penelitian ini.
(1,997≤4,937) maka dinyatakan
berpengaruh secara positif atau DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap produktivitas kerja 1. Undang-Undang No. 13 tahun 2003
karyawan. Berarti hipotesis yang tentang Ketenagakerjaan
diduga menyatakan “Disiplin Kerja
2. Undang Undang No. 1 tahun 1970
berpengaruh secara positif atau
signifikan terhadap Produktivitas kerja tentang Keselamatan Kerja
karyawan” dinyatakan terbukti 3. Zulyani, Noer R. 2013 Komitmen
Karyawan akan melakukan diterapkan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
pada saat bekerja yang sangat baik. Kerja (K3) Sebagai Upaya
Perlindungan Terhadap Tenaga
Kerja. Jurnal Ilmu Sosial dan
Saran Humaniora. Vol.1 No.2. Lamongan
Dari kesimpulan-kesimpulan diatas, 4. Mallapiang, F., dan Samosir, A. 2014.
maka penulis mencoba memberikan saran Analisis Potensi Bahaya dan
yang mungkin dapat dimanfaatkan sebagai Pengendaliannya Dengan Metode
sumbangan pemikiran bagi perusahaan HIRAC. Public Health Science Journal.
dikemudian hari. Adapun saran dari penulis Vol. VI No.2. Makassar
sebagai berikut: 5. Lestari, T. dan Trisyulianti, E. 2007.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Hubungan Keselamatan dan Kesehatan
(K3)di PT. PLN Area Tual (K3) dengan Produktivitas Kerja
perlu diperhatikan lagi, sebab hal ini Karyawan. Tugas Akhir. Universitas
membuktikan loyalitas karyawan Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
terhadap perusahaan, sehingga Bogor
jaminan Keselamatan dan Kesehatan
26
Eka Riksi Ngabalin, dkk. / Widya Teknik Vol 21 No 1

6. Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan


Kerja : Manajemen dan Implementasi
K3 di Tempat Kerja. Surakarta:
Harapan Press; 2014.
7. Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Tata
Cara Pemberian Program Kembali
Kerja serta Kegiatan Promotif dan
Kegiatan Preventif Kecelakaan Kerja
dan Penyakit Akibat Kerja. Jakarta:
Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia; 2016.
8. Robert.Manajemen Sumber Daya
Manusia (Buku 2) Jakarta: PT. Salemba
Emban Patria;2000

27

Anda mungkin juga menyukai