Anda di halaman 1dari 6

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)

Maret 2017, pp. 613~618 613

PENTINGNYA PENERAPAN PROGRAM K3


PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS KINERJA SEKRETARIS
Suparman HL

ASM BSI Jakarta


suparman@bsi.ac.id

Abstrak

Keselamatan dan kesehatan kerja seorang sekretaris merupakan salah satu hak asasi
dan upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja seorang sekretaris itu sendiri. Tinggi rendahnya
kualitas kinerja sekretaris dapat berpengaruh atas masih tingginya tingkat kecelakaan kerja di
tempat kerja atau kantor. Perkantoran sebagai salah satu tempat kerja, tidak terlepas dari
berbagai potensi bahaya lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan para sekretaris didalamnya dalam rangka mendukung terwujudnya upaya
keselamatan dan kesehatan kerja di gedung perkantoran diperlukan standar penyelenggaraan
keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan kerja. Dampak dari pentingnya pelaksanaan K3 di
perkantoran adalah terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja sehingga seorang sekretaris
akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja, merasa tenang dan diperhatikan
kesejahteraannya. Hal tersebut akan meningkatkan semangat sekretaris dalam bekerja,
penyelesaian pekerjaan dengan penuh kecermatan dan ketelitian sehingga sekretaris dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lancar, tuntas, tidak perlu menunda-nunda pekerjaan dan
hasilnya memuaskan dan pada akhirnya kualitas kinerja seorang sekretaris dapat meningkat
dengan sendirinya.

Keywords: Keselamatan, Kesehatan Kerja, Kualitas, Kinerja, Sekretaris

1. Pendahuluan yang juga dijadikan hari lahirnya K3. Namun,


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau hingga tahun 2000anlah K3 baru mulai banyak
disingkat K3 merupakan program pemerintah. dikenal. belum ada kesadaran baik dari pihak
Program ini lahir dari keprihatinan akan pengusaha, pekerja bahkan dari pihak
banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat Depnakertrans sendiri sebagai pengawas.
kerja yang mengakibatkan penderitaan bagi Depnakertrans bertindak tegas, bergerak
pekerja maupun keluarga pekerja. Karena cepat, tentu kemajuan implementasi K3,
frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu sudah lebih maju daripada yang ada sekarang
banyak, maka banyak yang memandang ini.
sebelah mata pada program ini. Pengusaha Perusahaan kecil dan sifat kerjanya tidak
bilang, ini cost atau buang buang biaya. mengandung bahaya atau resiko tinggi, maka
Pekerja berkomentar, memperlambat anda hanya pekerjakan seorang safety officer
pekerjaan. Dua duanya benar, jika hanya atau ahli K3 umum. Karena, semua tempat
dilihat dari satu sisi saja. Tapi kalau dicermati kerja memiliki resiko atau bahaya. Itulah
sisilainnya, tentunya pengusaha akan berpikir definisi tempat kerja menurut UU no.1 tahun
dua kali berkata demikian. Kenapa? Karena 1970. Jadi, anda harus tetap waspada dengan
cost yang dikeluarkan untuk suatu insiden bahaya lain ditempat kerja, tentu ancaman
kecelakaan kerja akan jauh berkali lipat penyakit yang mungkin saja terjadi bertahun
dibandingkan yang dikeluarkan untuk tahun kemudian.
pencegahannya. Bagi pekerja, jika sudah Jadi, sudah saatnya pengusaha dan pekerja
terkena cidera atau fatality, tentu tidak akan serta pihak depnakertrans sendiri sadar untuk
berani berkata lagi kalau K3 itu hanya lebih meningkatkan performa K3 di semua
memperlambat pekerjaan. organisasi di Indonesia, karena angka
Undang Undang dibidang K3 sudah ada sejak kecelakaan kerja masih tinggi.
tahun 1970 yaitu UU no. 1 tahun 1970 yang Kesehatan kerja (Occupational health)
mulai diundangkan tanggal 12 Januari 1970 merupakan bagian dari kesehatan masyarakat

Diterima 23 Februari 2017; Revisi 08 Maret 2017; Disetujui 15 Maret, 2017


ISBN: 978-602-61242-0-3

yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berhubungan dengan faktor potensial yang keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal adalah suatu usaha untuk menciptakan
ini Dosen, Mahasiswa dan Sekretaris). Bahaya perlindungan dan keamanan dari resiko
pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya kecelakaan dan bahaya baik fisik maupun
masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat emosional bagi tenaga kerja. Perlindungan
akut atau khronis (sementara atau dan keamanan tersebut bermaksud agar
berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera tenaga kerja secara aman melakukan
terjadi atau perlu waktu lama. Efek terhadap pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan
kesehatan dapat secara langsung maupun produksi serta selalu dalam keadaan sehat
tidak langsung. dan selamat selama bekerja di tempat kerja.
K3 bertujuan agar para pekerja di lingkungan Tujuan dari keamanan, kesehatan dan
kerjanya masing-masing selalu dalam keselamatan kerja banyak yang
keadaan sehat, nyaman, selamat dan mendefinisikan adalah terciptanya kondisi
terutama bekerja secara produktif dalam lingkungan kerja yang aman dan nyaman
meningkatkan kinerja Perusahaan serta serta dapat meningkatkan produktivitas kerja.
meningkatkan kesejahteraan Karyawan Untuk mengkaji tujuan keamanan, kesehatan
Perusahaan. Demikian pula untuk mencapai dan keselamatan kerja para ahli
tujuan tersebut diperlukan kemauan serta mengungkapkan beberapa pendapat,
kerja sama para karyawan agar menjunjung diantaranya:
tinggi peraturan-peraturan Keselamatan dan 1. Menurut Soedjono (1995) menyatakan
Kesehatan Kerja demi kesejahteraan bahwa keselamatan kerja bertujuan untuk
Perusahaan yang berarti kesejahteraan menjamin keutuhan dan kesempurnaan
keluarga karyawan. Dengan keadaan baik jasmani maupun rohani manusia serta
karyawan melaksanakan kegiatan operasinya hasil kerja yang tertuju pada kesejahteraan
dengan aman, nyaman, handal dan efisien, pada umumnya.
sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah 2. Sutrisno (2006) mendefinisikan dari sekian
dan dikurangi. banyak hal yang bisa dijadikan tujuan
Menurut Sumakmur (1985) menerangkan keamanan, kesehatan dan keselamatan
bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan kerja, sebagai berikut:
yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat a. Tujuan keamanan, kesehatan dan
kerja, bahan dan proses pengolahannya, dan keselamatan kerja untuk perusahaan
lingkungan tempat kerja serta cara-cara adalah sebagai berikut:
melakukan pekerjaan. 1) Meningkatkan kinerja dan omzet
Irianto dan Putranto (2010) menyatakan perusahaan.
bahwa kesehatan kerja merupakan aplikasi 2) Mencegah terjadinya kerugian.
kesehatan masyarakat dalam suatu tempat 3) Memelihara sarana dan prasarana
kerja. Hakikat kesehatan kerja yaitu untuk perusahaan.
mencapai kesehatan karyawan dan untuk b. Tujuan keamanan, kesehatan dan
meningkatkan produksi yang berlandaskan keselamatan kerja untuk karyawan
pada meningkatnya efisiensi dan produktivitas. adalah sebagai berikut:
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi aman 1) Meningkatkan kesejahteraan rohani
atau selamat dari resiko penderitaan, dan jasmani karyawan.
kerusakan atau kerugian di tempat kerja. 2) Meningkatkan penghasilan karyawan
Secara filosofi, keamanan, kesehatan dan dan penduduk sekitarnya.
keselamatan kerja merupakan suatu 3) Untuk kinerja yang
pemikiran, usaha untuk menjamin keutuhan berkesinambungan.
dan kesempurnaan baik jasmani maupun Dengan demikian tujuan adanya keamanan
rohani tenaga kerja pada umumnya dan hasil dan kesehatan kerja adalah tercapainya
karya. Secara keilmuan, merupakan ilmu keselamatan karyawan saat sedang bekerja
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha dan setelah bekerja. Imbas dari karyawan
mencegah kemungkinan terjadinya yang selamat adalah suatu tujuan keuntungan
kecelakaan dan penyakit kerja. Secara praktis bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.
merupakan pengawasan terhadap orang, Metode Penelitian
mesin material dan metode yang mencakup Penelitian sebagai upaya sistematik memiliki
lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami arti bahwa untuk dapat memperoleh
cidera. pengetahuan yang benar, penelitian
dilaksanakan dengan menggunakan metode

KNiST, 30 Maret 2017 614


ISBN: 978-602-61242-0-3

ilmiah oleh peneliti yang memiliki integritas penempatan dan pemeliharaan sekretaris
ilmiah. Penelitian dilaksanakan berdasarkan dalam suatu lingkungan kerja yang
teori-teori, prinsip-prinsip, serta asumsi-asumsi mengadaptasi antara sekretaris dengan
dasar ilmu pengetahuan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya.
menggunakan penalaran deduktif serta 5. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
prosedur dan teknik sistematik. interaksi kompleks antara aspek pekerjaan
Metode penelitian yang digunakan penulis yang meliputi peralatan kerja, tatacara
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. kerja, proses atau sistem kerja dan
lingkungan kerja dengan kondisi fisik,
2. Pembahasan fisiologis dan psikis manusia sekretaris
2.1. Dasar Hukum Keselamatan dan untuk menyesuaikan aspek pekerjaan
Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran dengan kondisi sekretaris dapat bekerja
Menurut Ibrahim (2010) yang dikutip dalam dengan aman, nyaman efisien dan lebih
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 produktif.
Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,
dijelaskan tujuan: 3.2. Pentingnya Penerapan Keselamatan
1. Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja Perkantoran
setiap tenaga, kerja dan orang lain di Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
tempat kerja. penting dilaksanakan di lingkup perkantoran
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat karena dengan melaksanakan K3 perkantoran
digunakan secara aman dan efisien. seorang sekretaris akan merasa aman,
3. Meningkatkan kesejahteraan dan nyaman dan terlindungi keselamatannya
produktivitas nasional. dalam bekerja. Kenyamanan dalam bekerja
Sedangkan dalam Peraturan Menteri akan berpengaruh terhadap kinerja sekretaris.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Apabila sekretaris yang mengalami
Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan kecelakaan dalam bekerja atau kondisi
dan Kesehatan Kerja Perkantoran, dijelaskan kesehatannya kurang baik mengakibatkan
secara umum tentang K3, yaitu: tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
1. Pengelola Gedung adalah pihak yang lancar dalam membantu pimpinannya. Hal
mengelola pelayanan fisik dan non-fisik tersebut juga membuat kualitas kinerja
yang memastikan sekretaris sekretaris menurun. Kesehatan dan
kesehatan, keselamatan, dan keamanan keselamatan kerja penting dalam mendukung
gedung, serta pemeliharaan struktur peningkatan mutu kerja seorang sekretatis.
gedung berada pada tahap yang K3 Perkantoran diterapkan dalam rangka tertib
memuaskan. dan disiplin dalam menjalankan pekerjaan
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sebagai seorang sekretaris, sebagai berikut:
selanjutnya disingkat K3 adalah segala 1. Mengkondisikan Pekerjaan
kegiatan untuk menjamin dan melindungi a. Pembagian tugas dan tanggung jawab
keselamatan dan kesehatan sekretaris yang jelas.
melalui upaya pencegahan kecelakaan Pimpinan bertanggung jawab memberikan
kerja dan penyakit akibat kerja. pengarahan tentang kesehatan dan
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan keselamatan kerja kepada sekretarisnya..
Kesehatan Kerja Perkantoran yang b. Peraturan kerja yang fleksibel.
selanjutnya disingkat SMK3 Perkantoran Peraturan kerja yang fleksibel adalah
adalah bagian dari sistem manajemen peraturan yang tidak kaku menyesuaikan
gedung perkantoran secara keseluruhan keadaan, tempat dan waktu yang tepat.
dalam rangka pengendalian risiko yang Dengan peraturan kerja yang fleksibel
berkaitan dengan kegiatan kerja guna tentunya membuat sekretaris tidak tertekan
terciptanya tempat kerja yang aman, dalam bekerja tetapi tetap disiplin.
efisien dan produktif. c. Penghargaan atas hak dan kewajiban
4. Kesehatan Kerja adalah upaya sekretaris selalu diberikan.
peningkatan dan pemeliharaan derajat d. Menjalin hubungan sosial yang baik antara
kesehatan yang setinggi- kantor dengan masyarakat
tingginya bagi sekretaris di semua jabatan, sekitar.
pencegahan penyimpangan kesehatan e. Membuat kondisi kerja yang aman
yang disebabkan oleh kondisi sekretaris, dengan membeli dan mempergunakan
perlindungan sekretaris dari risiko akibat mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat
faktor yang merugikan kesehatan, pengaman, menggunakan peralatan yang

KNiST, 30 Maret 2017 615


ISBN: 978-602-61242-0-3

lebih baik, mengatur susunan ruang tempat baik agar dapat kembali bekerja dengan
kerja sebaik mungkin dan pemeliharaan aman. Pemeliharaan kesehatan dilakukan
fasilitas tempat kerja yang baik. dengan cara, sebagai berikut:
f. Tersedianya ruang kerja yang memenuhi a. Makan makanan bergizi
standar syarat-syarat lingkungan kerja, b. Berolahraga yang teratur
sebagai berikut: c. Istirahat/ tidur yang cukup
1) Tempat kerja bersih dari debu, kotoran dan K3 merupakan suatu masalah penting dalam
asap rokok, getaran mesin dan peralatan setiap melakukan pekerjaan. Meskipun
bising. pekerjaan di perkantoran tergolong ringan jika
2) Tempat kerja aman dari sengatan arus dibandingkan dengan pekerjaan lainnya
listrik. seperti di perusahaan, di pabrik-pabrik,
3) Lampu penerangan cukup memadai. maupun di rumah sakit namun pada
4) Ventilasi dan sirkulasi udara yang kenyataanya kecelakaan kerja dapat terjadi
seimbang pada siapa saja dan kapan saja. Kecelakaan
5) Adanya aturan kerja dan aturan kerja dapat mengakibatkan cidera dan waktu
keprilakuan. yang hilang pada sekretaris kantor.
Berikut ini terdapat beberapa contoh
2. Prosedur Kerja kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan
Saat bekerja sekretaris harus mengikuti cidera pada sekretaris kantor:
prosedur kerja sesuai dengan aturan yang 1. Seorang sekretaris kantor saat akan
berlaku diperkantoran. Dibawah ini adalah meminta cap pada bagian lain ia terpeleset
prosedur kerja yang harus diikuti: dan jatuh ditangga karena lampu
a. Setiap sekretaris wajib hadir dan pulang penerangan kurang memadai sehingga ia
sesuai dengan waktu yang telah tidak mengetahui lantainya basah terkena
ditetapkan serta mengisi daftar air hujan. Hal tersebut mengakibatkan
presensi. cidera pada punggung dan kepalanya
b. Setiap sekretaris wajib mematuhi sehingga ia tidak sadar diri dan harus
instruksi dari pimpinan kantor dan dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat
melaksanakan tugas serta tanggung perawatan lebih lanjut. Kecelakaan kerja
jawab dari kantor. tersebut tidak hanya mengakibatkan cidera
c. Setiap sekretaris wajib menjaga dan tetapi membuat waktu kerja sekretaris
memelihara semua milik kantor, apabila menjadi hilang karena harus mendapat
terjadi hal-hal yang menimbulkan perawatan di Rumah Sakit dan
bahaya sebaiknya segera melapor meninggalkan pekerjaanya.
kepada pimpinan. 2. Seorang sekretaris tersandung kabel
d. Setiap sekretaris wajib memeriksa telepon tanpa pelindung yang ada di lantai
semua alat-alat kerja, mesin-mesin kantornya dan jatuh, secara reflek
sebelum memulai bekerja atau akan sekretaris tersebut menopang dirinya
meninggalkan pekerjaan sehingga dengan kedua tangannya ketika
benar-benar tidak akan menimbulkan menghantam ke lantai dan itu membuat
kerusakan atau bahaya yang tangannya sakit, pergelangannya terkilir.
mengganggu. Hal tersebut mengakibatkan cidera dan
e. Setiap sekretaris dilarang melakukan membuat waktu kerja sekretaris berkurang.
pekerjaan yang bukan tugasnya. Seharusnya dengan kondisi yang sehat
f. Setiap sekretaris dilarang melakukan seorang sekretaris dapat menyelesaikan
tindak asusila, minum-minuman keras, pekerjaannya dengan baik namun karena
mabuk, menyimpan dan mengalami kecelakaan pekerjaannya
menyalahgunakan obat terlarang, menjadi tertunda.
melakukan penjudian, pertengkaran dan 3. Seorang sekretaris dalam membuat surat
berkelahi dengan sesama sekretaris/ menyurat mengalami tegang pada leher
pimpinan di dalam lingkungan ketika sedang mengetik didepan komputer,
perkantoran. cidera tersebut terjadi karena posisi kerja
g. Setiap sekretaris dilarang membawa yang tidak baik, ia menahan postur yang
senjata api atau senjata tajam kedalam kaku terlalu lama. Sekretaris tersebut harus
lingkungan perusahaan. beristirahat sebentar untuk memulihkan
3. Pemeliharaan Kesehatan Sekretaris kondisinya agar kembali fit dalam bekerja.
Setiap sekretaris dalam bekerja harus Seorang sekretaris yang ditimpa kecelakaan
dapat memelihara kesehatannya dengan akan mengeluh dan menderita, bahkan tidak

KNiST, 30 Maret 2017 616


ISBN: 978-602-61242-0-3

jarang kecelakaan menyebabkan luka-luka, alat dengan cara yang benar sehingga
kelainan tubuh, dan kematian Sedangkan meminimalisir kelelahan dalam bekerja. Hal
proses pekerjaan mengarsip menjadi tertunda tersebut mendukung sekretaris untuk
karena kepanikan para sekretaris dan menyelesaikan pekerjaan dengan cermat dan
perhatian yang tertuju pada teman yang teliti, fokus dengan apa yang dikerjakan serta
mangalami cidera. Oleh sebab itu penting bagi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
semua sekretaris untuk melaksanakan K3 tuntas.
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, Pelaksanaan K3 diharapkan dapat
dengan mentaati semua peraturan dan memberikan jaminan keselamatan dan
ketentuan kerja yang dikeluarkan perkantoran. kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas psikologis serta terhindar dari gangguan
pelaksanaan K3 adalah dengan mengikuti kesehatan yang disebabkan oleh tempat kerja.
prosedur atau ketentuan bekerja di tempat Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
kerja. Sekretaris sebaiknya selalu waspada secara fisik adalah jaminan terhadap kondisi
dalam bekerja, memperhatikan apa yang kesehatan diri sekretaris. Sebagai contoh,
sedang dikerjakan dan menggunakan seorang sekretaris bekerja diruangan yang
peralatan kerja dengan benar. Bersikap bebas dari polusi udara, sekretaris tersebut
tenang dan tidak terburu-buru dalam bekerja. terhindar dari gangguan pernafasan sehingga
Pelaksanaan K3 tersebut penting untuk kesehatannya terjamin.
melindungi sekretaris atas hak keselamatan Jaminan keselamatan dan kesehatan secara
dalam melakukan pekerjaan untuk sosial adalah jaminan terhadap kondisi sosial
kesejahteraan hidup dan mendukung hubungan sekretaris satu dengan yang
peningkatkan mutu kerja. lainnya. Jaminan keselamatan dan kesehatan
3.3. Peningkatan Kualitas Kinerja secara psikologis adalah jaminan terhadap
Sekretaris Melalui Penerapan K3 kondisi kejiwaan dari sekretaris itu sendiri.
Kinerja merupakan perbandingan antara hasil Kondisi psikologis ini dapat dipengaruhi oleh
kerja (output) dan usaha yang dipergunakan beban kerja yang berlebihan, stress akibat
(input). Seorang sekretaris dapat dikatakan kerja atau adanya permasalahan pribadi
berkinerja apabila ia mampu menghasilkan sekretaris. Sedangkan jaminan terhindar dari
jumlah produk pekerjaannya yang lebih gangguan di tempat kerja adalah jaminan
banyak dibandingkan dengan sekretaris lain terhindar dari keadaan lingkungan kerja yang
dalam waktu yang sama. tidak aman seperti gedung tinggi dan instalasi
Dengan menerapkan K3 Perkantoran akan listrik yang tidak teratur.
dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya Dengan adanya jaminan kesehatan dan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di keselamatan kerja yang telah diuraikan
kantor, sehingga alasan sekretaris untuk tidak tersebut, maka sekretaris akan merasa aman
masuk bekerja karena cedera atau sakit dan terlindungi serta semangat dalam bekerja
semakin berkurang. Sekretaris yang bekerja untuk selalu meningkatkan hasil kerja.
pada kantor yang benar-benar memperhatikan Jaminan atas kesehatan dan keselamatan
kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi dapat membantu sekretaris dalam
sekretarisnya kemungkinan untuk mengalami penyelesaian pekerjaan. Sehingga sekretaris
cidera atau sakit akibat kerja adalah kecil tidak menunda- nunda dalam menyelesaikan
sehingga penuntutan biaya pengobatan untuk pekerjaan. Pelaksanaan K3 juga sejalan
kesehatan mereka juga kecil. dengan pemeliharaan dan penggunaan
Adanya keselamatan kerja yang tinggi juga peralatan kerja serta mesin dengan optimal,
akan tercipta kondisi-kondisi yang mendukung hal tersebut dapat membantu sekretaris dalam
kenyamanan serta semangat dalam bekerja. mempercepat penyelesaian pekerjaan dibantu
Keselamatan kerja yang dilaksanakan dengan dengan peralatan mesin sehingga dapat
sebaik- baiknya dengan partisipasi pimpinan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
dan sekretaris akan menciptakan kondisi target waktu yang telah di tetapkan kantor.
aman dalam bekerja sehingga membantu Dampak dari pentingnya penerapan K3
terjalinnya hubungan sekretaris dengan Perkantoran adalah terjaminnya keamanan
pimpinan. dan keselamatan kerja dari seorang
Pelaksanakan K3 Perkantoran dapat sekretaris dan sekretaris lainnya sehingga
menciptakan kondisi tempat kerja yang tenang merasa aman dan nyaman dalam bekerja,
dan menyenangkan. Sebagai contoh merasa tenang dan diperhatikan
penerangan yang cukup memadai, tempat kesejahteraannya. Hal tersebut akan
kerja yang bebas dari kebisingan, penggunaan meningkatkan semangat sekretaris dalam

KNiST, 30 Maret 2017 617


ISBN: 978-602-61242-0-3

bekerja, penyelesaian pekerjaan dengan pekerjaan dengan lancar, tuntas, tidak perlu
penuh kecermatan dan ketelitian sehingga menunda-nunda pekerjaan dan hasilnya
sekretaris dapat menyelesaikan pekerjaan memuaskan yang berdampak pada kualitas
dengan lancar, tuntas, tidak perlu menunda- kinerja sekretaris. Semakin baik tingkat
nunda pekerjaan dan hasilnya memuaskan. penerapan K3 perkantoran semakin baik pula
Selain itu kapasitas jumlah pekerjaan yang kualitas kinerja seorang sekretaris dalam
dilakukan sekretaris dapat sesuai dengan membantu pekerjaan pimpinan .
standar yang di tetapkan kantor, hasil kerja Konsekuensi di perkantoran yang
dari sekretaris juga selalu meningkat. melaksanakan keamanan, kesehatan dan
Sekretaris tentunya dalam menyelesaikan keselamatan kerja adalah 1) pengeluaran
pekerjaan dapat sesuai dengan target waktu di biaya menjadi lebih besar, 2) perlu adanya
perkantoran. Dari penjelasan tersebut, dapat sarana dan prasarana yang menunjang proses
disimpulkan bahwa pelaksanaan K3 pelaksanaan keamanan, kesehatan dan
Perkantoran berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerja agar lebih aman dan
kualitas kinerja sekretaris. Semakin baik nyaman dalam bekerja dan 3) perlu adanya
tingkat K3 Perkantoran semakin baik pula aturan agar terjadi keselarasan antara aturan
kualitas kinerja sekretaris di perkantoran. kerja di kantor dengan aturan keamanan,
Dari pelaksanaan K3 juga mempunyai kesehatan dan keselamatan kerja.
konsekuensi. Adapun konsekuensi dari
pentingnya penerapan K3 Perkantoran Referensi
terhadap kualitas kinerja sekretaris, sebagai Ibrahim. (2010). Pelaksanaan Program
berikut: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pengeluaran biaya lebih besar. Sekretaris PT Bitratex Industri
2. Perlu adanya sarana dan prasarana. Semarang. Jurnal K3,Vol.8, No.3, 8-12.
3. Perlu adanya aturan.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat Irianto dan Putranto. (2010). Sains Kesehatan
disimpulkan bahwa pelaksanaan K3 Masyarakat. Bandung: PT Sarana Ilmu
memberikan dampak positif terhadap kualitas Pustaka.
kinerja sekretaris, tetapi dalam pelaksanaanya
terdapat konsekuensi. Dengan melaksanakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
K3, perkantoran mempunyai konsekuensi Indonesia Nomor 48 Tahun 2016
yaitu; 1) pengeluaran biaya menjadi lebih tentang Standar Keselamatan dan
besar, 2) adanya sarana dan prasarana yang Kesehatan Kerja Perkantoran
menunjang proses pelaksanaan K3 agar lebih
aman dan nyaman dalam bekerja, 3) perlu Sumakmur. (1998). Keselamatan Kerja dan
adanya aturan agar terjadi keselarasan antara Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT.
aturan kerja di kantor dengan aturan K3. Gunung Agung.

3. Simpulan Sutrisno dan Kusmawan. (2006). K3. Jakarta:


Kualitas kinerja atas penerapan keselamatan Ghalia Indo.
dan kesehatan kerja (K3) di perkantoran
adalah dengan melaksanakan K3 Soedjono. (1985). Keselamatan Kerja Jilid 1.
Perkantoran, seorang sekretaris akan merasa Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
aman, nyaman dan terlindungi
keselamatannya dalam bekerja serta untuk Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, Keselamatan Kerja
dengan mentaati peraturan dan ketentuan
kerja yang berlaku di perkantoran.
Pentingnya pelaksanaan K3 di perkantoran
adalah terjaminnya kesehatan dan
keselamatan kerja sehingga seorang
sekretaris akan merasa aman dan nyaman
dalam bekerja, merasa tenang dan
diperhatikan kesejahteraannya. Hal tersebut
akan meningkatkan semangat sekretaris
dalam bekerja, penyelesaian pekerjaan
dengan penuh kecermatan dan ketelitian
sehingga sekretaris dapat menyelesaikan

KNiST, 30 Maret 2017 618

Anda mungkin juga menyukai