Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP

KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan bagian Produksi Perusahaan PT Lion Metal Works Tbk)

Eggy Aufal Marom


Bambang Swasto Sunuharyo
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
E-mail: eggyaufalmarom@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the significant effect of Occupational Safety (X₁) and Occupational
Health (X₂) simultaneously on Employee Performance (Y) at PT. Lion Metal Works Tbk. In addition, to know
the significant effect of Occupational Safety (X₁) on Employee Performance (Y) and to know the significant
effect of Work Health (X₂) on Employee Performance (Y). This type of research is explanatory research with
quantitative approach, using application SPSS 20 for windows. The population used in this study amounted
to 80 employees of the production of PT. Lion Metal Works Tbk. The results of this study indicate that the
variables occupational safety and occupational health simultaneously have a significant effect on employee
performance. Contributions provided by these variables have not contributed greatly and the rest is influenced
by other factors not included in the study. The relationship between occupational safety and occupational
health variables on employee performance is in the same direction with a strong relationship. Occupational
safety partially has no significant effect on employee performance with positive direction. Occupational health
partially has significant effect on employee performance with positive direction.

Kеywords: Occupational Safety and Health, Employee Performance

АBSTRАK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan Keselamatan Kerja (X₁) dan Kesehatan
Kerja (X₂) secara simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Lion Metal Works Tbk. Selain itu juga
untuk mengetahui pengaruh signifikan Keselamatan Kerja (X₁) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dan untuk
mengetahui pengaruh signifikan Kesehatan Kerja (X₂) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Jenis penelitian ini
adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan aplikasi SPSS 20 for windows.
Populasi yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 80 karyawan bagian produksi PT. Lion Metal Works
Tbk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kontribusi yang diberikan variabel-variabel
tersebut belum memberikan kontribusi yang besar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Hubungan antara variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan bersifat searah dengan hubungan yang cukup kuat. Keselamatan kerja secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan arah positif. Kesehatan kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan arah positif.

Kаtа Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 187


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN melebihi periode waktu yang ditentukan,
Data dari Departemen Kesehatan lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau
menunjukkan total angka dari jumlah kasus gangguan fisik serta diakibatkan juga karena dari
kecelakaan akibat kerja dari tahun 2011 sebesar kondisi kebersihan tempat ruangan kerja,
9.891 kasus, 2012 sebesar 21.735 kasus, 2013 pencahayaan, kebisingan, sirkulasi udara, hingga
sebesar 35.917, 2014 sebesar 24.910 temperatur atau suhu udara.
(www.depkes.go.id). Hal tersebut menjelaskan Kecelakaan dan penyakit akibat kerja akan
bahwa aturan mengenai Keselamatan dan menimbulkan hal-hal yang negatif, yaitu berupa
Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan industri masih kerugian dari segi ekonomis maupun material.
perlu ditingkatkan agar mengalami penurunan Kecelakaan dan penyakit juga dapat
kasus mengenai kecelakaan kerja. Keselamatan mengakibatkan seorang karyawan mendapatkan
dan kesehatan kerja menjadi bagian penting dari luka ringan maupun berat hingga dapat
seluruh proses manajemen yang berguna untuk menyebabkan kematian. Pemerintah pun juga telah
memastikan tetap beroperasinya perusahaan dalam mengeluarkan peraturan tentang perlindungan bagi
jangka panjang serta dalam mewujudkan usaha- tenaga kerja. Negara Republik Indonesia, telah
usaha meningkatkan keselamatan dan kesehatan memberlakukan Undang-Undang Kerja (1949-
kerja karyawan, pemberian sarana dan fasilitas 1951), yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
pendukung juga sangatlah diperlukan. Pemerintah No. 1 Tahun 1951. Regulasi tersebut
Menurut Kuswana (2014:22) keselamatan berlaku tahun 1951, Undang-undang kecelakaan
dan kesehatan kerja merupakan “upaya atau ini disebut juga sebagai Undang-Undang
pemikiran serta penerapannya yang ditunjukan Kompensasi Pekerja (Workmen Compensation
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik Law) mengatur tentang penggantian kerugian
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya penyakit akibat kerja. Perkembangan selanjutnya
dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan adalah perubahaan UU Kerja menjadi UU
tenaga kerja”. Menurut Mangkunegara (2011:161) Keselamatan Kerja tahun 1970. Undang-undang ini
keselamatan kerja adalah “kondisi aman atau berisi ketentuan umum tentang keselamatan kerja
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian yang sesuai dengan perkembangan masyarakat,
di tempat kerja”. Menurut Mangkunegara industrialisasi, teknik, dan teknologi dalam rangka
(2011:161) kesehatan kerja adalah “menunjukkan pembinaan norma keselamatan kerja di segala
pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh permukaan air, di dalam air, maupun di udara
lingkungan kerja”. Kecelakaan kerja disebabkan dalam wilayah hukum Indonesia.
oleh dua faktor utama, yaitu manusia dan Menurut Darmawan (2013:177) kinerja
lingkungannya. Faktor manusia berkaitan dengan adalah “hasil kerja yang dicapai seseorang secara
tindakan tidak aman karena mengabaikan peraturan kualitas dan kuantitas harus dipantau secara terus
dan ketentuan kerja, disisi lain kecelakaan kerja menerus perkembangannya, pemantauan akan
dapat terjadi juga karena akibat kondisi tidak aman memberikan informasi apakah kinerja karyawan
dari lingkungan kerja dan menyangkut peralatan- telah sesuai dengan harapan organisasi”. Dengan
peralatan kerja yang memberikan kejadian yang diterapkannya program Keselamatan dan
lebih tinggi frekuensinya dibandingkan dengan Kesehatan Kerja (K3) yang menciptakan rasa aman
faktor manusia. Kecelakaan kerja lebih sering dan nyaman bagi karyawan dalam bekerja maka
terjadi akibat faktor manusia karena berinteraksi akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih
secara langsung dalam menggunakan alat-alat dan produktif seperti menurut Mangkunegara
mesin produksi. Kebanyakan karyawan mengalami (2011:162) yaitu “selain bertujuan untuk
kecelakaan kerja akibat kecerobohan, misalnya menghindari kecelakaan dalam proses produksi
bekerja di bawah beban yang bergantung, bekerja perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja juga
pada tempat yang kurang aman, kurang penyinaran, untuk bertujuan untuk meningkatkan kegairahan,
bekerja pada malam hari, dan tidak menggunakan keserasian kerja dan partisipasi kerja karyawan”
peralatan kerja yang semestinya digunakan seperti sehingga dengan meningkatnya K3 maka akan
helm, penutup hidung dan mulut, dan lain dipastikan kinerja karyawan akan meningkat.
sebagainya. Sedangkan penyakit kerja merupakan Peneliti melakukan penelitian di sebuah
faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja perusahaan yang bernama PT Lion Metal Works
Tbk. PT Lion Metal Works Tbk adalah perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 188


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang bergerak dalam memproduksi peralatan mengurangi, dan mengendalikan risiko yang tidak
kantor, peralatan gudang, saluran C, bangunan dan bisa diterima (the ability to identify and eliminate
bahan bangunan, peralatan rumah sakit, dan aman unacceptable risks). Dalam Undang-Undang
& keamanan peralatan fabrikasi. PT Lion Metal Keselamatan Kerja ini juga dicantumkan hak dan
Works Tbk ini memiliki kapasitas produksi kewajiban tenaga kerja, sebagai berikut.
tahunan sekitar 60.000 ton. Berkantor pusat di 1) Memberikan keterangan yang benar bila
Cakung, Jakarta Timur, PT Lion Metal Works Tbk diminta oleh pengawas dan atau ahli
dibangun di atas lahan seluas 32,130 meter persegi, keselamatan kerja.
fasilitas bangunan 19,814 meter persegi, 2) Memakai alat perlindungan dirinya yang
mempekerjakan karyawan sekitar kurang lebih 904 diwajibkan.
karyawan. Alasan penulis memilih perusahaan ini 3) Memenuhi dan menaati semua syarat
karena perusahaan PT Lion Metal Works Tbk keselamatan dan kesehatan kerja yang
merupakan perusahaan yang bekerja menggunakan diwajibkan.
alat ringan hingga berat, selain itu perusahaan 4) Meminta kepada Pengurus agar dilaksanakan
tersebut terbuka kepada mahasiswa yang ingin semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja
melakukan sebuah penelitian karena hasil dari yang diwajibkan.
penelitian tersebut juga akan bermanfaat bagi 5) Menyatakan keberatan kerja pada keadaan
perusahaan dan PT Lion Metal Works juga dengan syarat keselamatan dan kesehatan kerja
menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan serta alat yang diwajibkan diragukan olehnya
Kerja (K3) yang cukup baik dimana penulis kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain
menjadi tertarik untuk melakukan penelitian di oleh pegawai pengawas dalam batas-batas
perusahaan tersebut. yang masih dapat dipertanggungjawabkan.
Perlindungan dari bahaya akibat
lingkungan kerja maupun penyakit sangat Kesehatan Kerja
dibutuhkan bagi karyawan agar merasa tetap aman Kesehatan kerja menurut Kuswana
dan nyaman saat bekerja. Karyawan yang sehat (2014:23), yaitu “suatu keadaan seorang pekerja
akan bekerja lebih produktif sehingga membuat yang terbebas dari gangguan fisik dan mental
produktivitas dari perusahaan meningkat dan sebagai akibat pengaruh interaksi pekerjaan dan
perusahaan yang mempunyai karyawan yang lingkungannya”. Menurut Mangkunegara
produktif akan lebih membuat perusahaan tersebut (2004:161) kesehatan kerja adalah “menunjukkan
lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Karena pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik,
perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja”. Ketentuan hukum mengenai
kerja karyawannya dengan membuat aturan tentang kesehatan kerja juga terdapat dalam UU Kesehatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang No. 23. Undang-Undang Kesehatan ini
dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan menegaskan tentang hal-hal berikut ini.
perusahaan. Peraturan tentang Keselamatan dan 1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk
Kesehatan Kerja (K3) penting dilaksanakan bagi mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan agar 2) Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan
tercipta aktivitas kerja yang produktif. kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan
syarat kesehatan kerja.
KAJIAN PUSTAKA 3) Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan
Keselamatan Kerja kesehatan kerja.
Keselamatan kerja menurut Kuswana 4) Ketentuan mengenai kesehatan kerja
(2014:23), yaitu “suatu keadaan yang aman dan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
selamat dari penderitaan dan kerusakan serta ditetapkan dengan peraturan Pemerintah.
kerugian di tempat kerja, baik pada saat memakai
alat, bahan, mesin-mesin dalam proses pengolahan, Kinerja Karyawan
teknik pengepakan, penyimpanan, maupun Kinerja menurut Amir (2015:5) adalah
menjaga dan mengamankan tempat kerja serta “sesuatu yang ditampilkan oleh seseorang atau
lingkungan kerja”. Jadi secara umum, keselamatan suatu proses yang berkaitan dengan tugas kerja
kerja memiliki makna sebagai mengendalikan yang ditetapkan. Kinerja bukan ujung terakhir dari
kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) serangkaian sebuah proses kerja tetapi tampilan
dan kemampuan untuk mengidentifikasi,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 189


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keseluruhan yang dimulai dari unsur kegiatan H3: Diduga terdapat pengaruh signifikan Kesejatan
input, proses, output, dan bahkan outcome”. Kerja (X₂) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Menurut Yudith Hale 2004 dalam Amir (2015:82)
menyebutkan bahwa “performance imposes a H2
perspective that questions the worth and Kerja
(X₁)
worthiness of the efforts, the results achieved, and
method used” (kinerja melibatkan sebuah
perspektif yang memperhatikan pentingnya H1 Kinerja
kebermaknaan dan manfaat dari upaya, hasil yang Karyawan
dicapai, dan metode atau cara yang digunakan). (Y)
Menurut Darmawan (2013:177) kinerja adalah
“hasil kerja yang dicapai seseorang secara kualitas
dan kuantitas harus dipantau secara terus menerus Kesehatan
perkembangannya, pemantauan akan memberikan Kerja
informasi apakah kinerja karyawan telah sesuai (X₂) H3
dengan harapan organisasi”.
Menurut Mangkunegara (2011:69) terdapat
tiga indikator yang digunakan dalam rangka Gambar 1. Modеl Hipotеsis
pengukuran kinerja para karyawan atau pegawai
pada perusahaan yaitu: MЕTODE PЕNЕLITIAN
1) Mutu dan Kualitas Produk Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
Pada pengukuran ini perusahaan lebih pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
mendasarkan pada tingkat kualitas produk pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT
yang telah dihasilkan para pegawai tau Lion Metal Works yang berada di Jl. Raya Bekasi
karyawannya. Pengukuran melalui kualitas ini KM. 24.5, Cakung, RT.1/RW.4, Cakung Timur,
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana Cakung, Kota Jakarta Timur. Populasi yang dalam
seorang karyawan perusahaan dalam melakukan penelitian ini ialah karyawan bagian
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang produksi dari PT Lion Metal Works Tbk di bagian
telah diberikan kepadanya. Shearing and Forming, Welding Section, dan
2) Kuantitas atau Jumlah Produk Special Project yang total karyawannya berjumlah
Pengukuran melalui kuantitas atau jumlah 80 orang. Penarikan sampel menggunakn sampel
produk yang dihasilkan ini erat kaitannya jenuh dan dianalisis mеnggunakan rеgrеsi liniеr
dengan kemampuan seseorang karyawan bеrganda.
dalam menghasilkan produk dalam jumlah
tertentu. Kuantitas ini secara langsung juga HASIL DAN PЕMBAHASAN
berhubungan dengan tingkat kecepatan yang Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda
dimiliki oleh seorang karyawan dalam Koefisien
menghasilkan sebuh produk. Variabel Regresi thitung Sig.
(B)
3) Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu dalam mengasulkan suatu Keselamatan
Kinerja 0,074 0,809 0,0421
Kerja (X₁)
produk menjadi salah satu sarana untuk Karyawan
mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai (Y) Kesehatan
0,204 3,226 0,002
oleh seorang pegawai. Dalam pengukuran ini Kerja (X₂)
sesuai tidaknya penyelesaian pekerjaan Konstanta: 18,174
R: 0,534
dengan waktu yang direncakan. R Square: 0,285
Fhitung: 15,349
Hipotеsis Ftabel: 1,35
H1: Diduga terdapat pengaruh signifikan Sig. F: 0,000
Keselamatan Kerja (X₁) dan Kesejatan Kerja α: 0,05
(X₂) secara simultan terhadap Kinerja N: 80
Karyawan (Y). Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018
H2: Diduga terdapat pengaruh signifikan
Keselamatan Kerja (X₁) terhadap Kinerja
Karyawan (Y).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 190


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Gambaran Keselamatan Kerja, Kesehatan melakukan pelanggaran maupun kelalaian dalam
Kerja, dan Kinerja Karyawan PT. Lion Metal bekerja. Tujuan diberikannya sanksi ini adalah
Works Tbk agar para karyawan lebih waspada, disiplin, dan
Variabel Keselamatan Kerja (X₁) terdiri berhati-hati dalam bekerja dan menggunakan alat-
dari 7 item, yaitu perusahaan sudah memberikan alat maupun mesin kerja.
penyuluhan dan pelatihan K3 kepada karyawan,
penempatan alat-alat kerja, penyimpanan B3, c. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
kondisi peralatan, alat pengaman dan mekanisme PT. Lion Metal Works Tbk mewajibkan
atau petunjuk yang jelas, dan APD yang diberikan seluruh karyawannya untuk memakai Alat
sudah diberikan sesuai dengan standar. Pelindung Diri (APD) sesuai dengan peraturan
Berdasarkan hasil penelitian variabel Keselamatan keselamatan kerja yang berlaku. Kepala bagian
Kerja (X₁) diperoleh jawaban dengan nilai rata-rata personalia juga harus memastikan bahwa tenaga
sebesar 3,95. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Lion kerja yang dibawah tanggung jawabnya telah
Metal Works Tbk sudah menjamin keselamatan memakai APD. Berikut adalah APD yang
kerja karyawannya dalam hal penyuluhan dan digunakan dalam bekerja di PT. Lion Metal Works
pelatihan, kondisi tempat kerja, standar peralatan Tbk:
kerja, dan alat pelindung diri.  Pakaian kerja
Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan  Safety helmet (helm pengaman)
dijelaskan hasil dari analisis deskriptif. Hasil dari  Masker
analisis deskriptif mencakup keseluruhan  Safety spectacles (kacamata pengaman)
tanggapan responden terhadap 8 item pada variabel  Hearing protection (alat pelindung
Kesehatan Kerja (X₂), yaitu mengenai kebersihan pendengaran)
tempat kerja, perawatan alat kerja, kebersihan  Sarung tangan
kamar mandi, penerangan yang cukup merata ke  Safety shoes (sepatu pengaman)
suluruh ruangan, tingkat penerangan cahaya, Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan
tingkat kebisingan yang dihasilkan suara Kerja Secara Simultan terhadap Kinerja
mesin,tersedianya ventilasi udara, dan penyesuaian Karyawan PT. Lion Metal Works Tbk
pengaturan tempeatur suhu udara. Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
hasil penelitian variabel Kesehatan Kerja (X₂) bahwa variabel Keselamatan Kerja (X₁) dan
diperoleh jawaban dengan nilai rata-rata sebesar Kesehatan Kerja (X₂) memiliki pengaruh
3,31. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Lion Metal signifikan secara simultan, dilihat dari nilai Fhitung

Works Tbk belum sepenuhnya memberikan


fasilitas kesehatan yang cukup kepada > Ftabel (15,349 > 1,35). Maka dapat disimpulkan

karyawannya terutama dalam hal mengenai tingkat akan diberikan kepada karyawannya yang
kebisingan yang dihasilkan suara mesin, sirkulasi
udara, serta penyesuaian suhu udara di tempat
kerja. PT. Lion Metal Works Tbk juga mempunyai
kebijakan-kebijakan yang menunjang keselamatan
para karyawan, antara lain:

a. Pengarahan Sebelum Bekerja


PT. Lion Metal Works Tbk selalu memberikan
pengarahan atau briefing sebelum bekerja guna
untuk memberikan proses K3 maupun laporan
mengenai target atau beban yang harus
diselesaikan tergantung banyaknya pesananan.
Pengarahan ini biasanya dilakukan setiap hari dan
berlangsung selama 30 menit sebelum jam kerja
dimulai.

b. Pemberian Sanksi
PT. Lion Metal Works Tbk memiliki program
pemberian sanksi dan sudah dilaksanakan. Sanksi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 191
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bahwa variabel Kesehatan Kerja dan Keselamatan
Kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Lion
Metal Works Tbk. Sedangkan kontribusi variabel
dari variabel Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja mampu memberikan kontribusi terhadap
variabel Kinerja Karyawan PT. Lion Metal Works
Tbk sebesar 28,5% sedangkan sisanya 71,5%
disebabkan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian.
Keselamatan dan kesehatan kerja mampu
menciptakan kondisi kerja yang aman dan nyaman
bagi karyawan, sehingga dengan kondisi tersebut
mereka mampu meningkatkan kinerjanya dalam
memenuhi kualitas dan kuantitas produk untuk
perusahaan. Dari hasil penelitian ini maka dapat
diketahui bahwa kesehatan kerja dan keselamatan
kerja secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan PT. Lion Metal Works
Tbk.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 192


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Keselamatan Kerja terhadap Kinerja bekerja dengan nyaman sehingga mereka dapat
Karyawan PT. Lion Metal Works Tbk bekerja dengan maksimal.
Hasil uji t dalam uji regresi linier berganda
menjelaskan bahwa antara variabel Keselamatan KЕSIMPULAN DAN SARAN
Kerja (X₁) dengan Kinerja Karyawan (Y) Kеsimpulan
menunjukkan thitung < ttabel (0,809 < 1,99085) yang 1. Gambaran variabel Keselamatan Kerja (X₁),
artinya Hₒ diterima dan Hₐ ditolak. Kesehatan Kerja (X₂), dan Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan (Y) PT. Lion Metal Works Tbk
bahwa variabel Keselamatan Kerja (X₁) mempunyai a. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan
pengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja kepada karyawan PT. Lion Metal Works Tbk,
Karyawan (Y). diperoleh jawaban dengan nilai rata-rata untuk
Keselamatan kerja memang menjadi variabel Keselamatan Kerja (X₁) sebesar 3,949.
persoalan utama bagi perusahaan terutama di Nilai tersebut masuk dalam kategori baik. Hal
bidang industri maupun manufaktur. Dalam hasil ini menunjukan bahwa PT. Lion Metal Works
penelitian ini dapat diketahui bahwa keselamatan Tbk sudah memberikan pengamanan serta
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja mekanisme yang baik dan benar dalam
karyawan di PT. Lion Metal Works Tbk. Hasil menggunakan alat kerja dari ringan hingga
penelitian di perusahaan PT. Lion Metal Works berat serta pemberian APD yang sesuai standar
Tbk bahwa keselamatan kerja yang diberikan oleh kepada karyawannya.
perusahaan sudah sangat baik dan benar sehingga b. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan
banyak karyawan yang tidak lagi kepada karyawan PT. Lion Metal Works Tbk,
mempermasalahkan mengenai keselamatan yang diperoleh jawaban dengan nilai rata-rata untuk
diberikan oleh perusahaan. Koefisien bernilai variabel Kesehatan Kerja (X₂) sebesar 3,309.
0,809 dengan arah positif berarti menunjukan Nilai tersebut masuk dalam kategori cukup
hubungan yang searah antara keselamatan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa PT. Lion
kinerja. Semakin tinggi keselamatan kerja maka Metal Works Tbk harus lebih memperhatikan
semakin baik pula kinerja karyawan. Hasil ini lagi tentang kesehatan kerja terhadap
didukung oleh penelitian Firmanzah (2017) yang karyawannya terutama mengenai tingkat
mengatakan bahwa keselamatan kerja tidak kebisingan yang dihasilkan suara mesin,
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. sirkulasi udara, serta penyesuaian suhu udara
di tempat kerja.
Pengaruh Kesehatan Kerja terhadap Kinerja c. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan
Karyawan PT. Lion Metal Works Tbk kepada karyawan PT. Lion Metal Works Tbk,
Hasil uji t dalam uji regresi linier berganda diperoleh jawaban dengan nilai rata-rata untuk
menjelaskan bahwa antara variabel Kesehatan variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar 4,271.
Kerja (X₂) dengan Kinerja Karyawan (Y) Hal ini menunjukan bahwa karyawan PT. Lion
Metal Works Tbk sudah memberikan hasil dan
menunjukkan thitung > ttabel (3,226 > 1,99085) yang
kualitas yang maksimal mengenai tugas yang
artinya Hₒ ditolak dan Hₐ diterima.
diberikan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa variabel Kesehatan Kerja (X₂) mempunyai
bahwa variabel Keselamatan Kerja (X₁) dan
pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Kesehatan Kerja (X₂) memiliki pengaruh
(Y).
secara simultan terhadap Kinerja Karyawan
Kesehatan merupakan hal penting bagi
(Y). Berdasarkan hasil diperoleh yaitu Fhitung
karyawan PT. Lion Metal Works Tbk saat ini,
karena dengan mendapatkan kesehatan yang lebih > Ftabel (15,349 > 1,35). Maka dapat
baik maka karyawan dapat bekerja secara disimpulkan bahwa variabel Kesehatan Kerja
maksimal dan hasil yang dicapaipun juga akan dan Keselamatan Kerja secara simultan
maksimal. Hal yang patut diperhatikan yaitu mempunyai pengaruh yang signifikan
mengenai masalah tingkat kebisingan yang terhadap kinerja karyawan PT. Lion Metal
dihasilkan suara mesin, sirkulasi udara, serta Works Tbk, sedangkan dari hasil regresi linier
penyesuaian suhu udara di tempat kerja. Ini berganda tersebut dapat diketahui bahwa nilai
menjadikan tugas bagi perusahaan untuk mengatasi kontribusi variabel sebesar 0,285 yang dapat
masalah ini dengan segera agar karyawan dapat disimpulkan bahwa variabel Kesehatan Kerja
dan Keselamatan Kerja mampu memberikan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 193


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kontribusi terhadap variabel Kinerja Darmawan, Didit. 2013. Prinsip-Prinsip Perilaku
Karyawan PT. Lion Metal Works Tbk sebesar Organisasi. Cetakan pertama. Surabaya:
28,5% sedangkan sisanya 71,5% disebabkan Pena Semesta.
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya
dalam penelitian. Manusia (Edisi Ke Sepuluh). Jakarta: PT
3. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Indeks.
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan, diperoleh hasil sebagai Gujarati. 2001. Ekonometrika Dasar, Terjemahan.
berikut: Jakarta: Erlangga.
a. Hasil Uji t antara variabel Keselamatan Kerja Kuswana, Wowo Sunaryo. 2014. Ergonomi dan K3
(X₁) dengan Kinerja Karyawan (Y) (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
menunjukkan thitung < ttabel (0,809 < 1,99085) Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
yang artinya Hₒ diterima dan Hₐ ditolak. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Sumber Daya Manusia. Cetakan kesepuluh.
bahwa variabel Keselamatan Kerja (X₁) Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Y). Riduwan dan Sunarto. 2008. Pengantar Statistika
b. Hasil Uji t antara variabel Kesehatan Kerja untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
(X₂) dengan Kinerja Karyawan (Y) Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
menunjukkan thitung > ttabel (3,226 > 1,99085) Alfabeta.
yang artinya Hₒ ditolak dan Hₐ diterima. Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Parametik. Cetakan kedua, Jakarta: PT.
bahwa variabel Kesehatan Kerja (X₂) Elex Media Komputindo.
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen
Kinerja Karyawan (Y).
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saran
Jurnal
1. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian
pada variabel Kesehatan Kerja (X₂) terdapat Firmanzah, Afrizal. 2017. Pengaruh Keselamatan
indikator kebisingan, dan sirkulasi udara dan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
suhu udara. Pada 2 indikator ini mempunyai Karyawan (Studi pada Karyawan PT. PLN
total 3 item yang perlu diperhatikan oleh (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa
perusahaan, solusinya bisa melakukan Timur). Jurnal Administrasi Bisnis
perawatan mesin secara berkala untuk (Volume 42, No. 2, Januari 2017).
mengurangi tingkat kebisingan suara yang Universitas Brawijaya.
dihasilkan oleh suara mesin dan bisa Haerani, Rizkya. Pengaruh Keselamatan dan
memberikan beberapa exhaust di tempat kerja Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap PT.
2. Hendaknya kepada peneliti lain dapat Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik
melakukan penelitian lanjutan untuk Gula Toelangan Sidoarjo). Jurnal
mengetahui faktor-faktor lain yang Administrasi Bisnis (Volume 15, No, 1,
mempengaruhi Kinerja Karyawan karena Oktober 2014). Universitas Brawijaya.
dalam hasil penelitian ini Kesehatan dan
Keselamatan Kerja memberikan kontribusi Kartikasari, Ratih Dwi. 2017. Pengaruh
sebesar 28,5% sehingga perlu dicari faktor lain Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang mempengaruhi Kinerja Karyawan. Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT
Surya Asbes Cement Group Malang).
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Administrasi Bisnis (Volume 44, No.
Amir, Mohammad Faisal. 2015. Memahami 1, Maret 2017). Universitas Brawijaya.
Evaluasi Kinerja Karyawan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 194


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Peraturan
Undang-undang Keselamatan Kerja tahun 1970
tentang keselamatan kerja.
Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan.
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan Kerja.
Undang-undang No. 24 Tahun 2011 dan peraturan
pemerintah No. 53 Tahun 2012 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Undang-undang RI No. 13 tahu 2013 tentang
ketenagakerjaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 195


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai