Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) DAN KELAYAKAN PERALATAN KERJA TERHADAP


KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA LAYANAN TEKNIK DI PT.
PLN (PERSERO) ULP BATULICIN KABUPATEN TANAH BUMBU
TAHUN 2021

Jarot Anton Frastyo Wibowo 1, Ahmad Zacky Anwary2, Abdullah3


1
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin, NPM 17070253
²Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin, NIDN 1127028401
³Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin, NIDN 8804100016
Email : jarotantonfw@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Kelayakan Peralatan Kerja Terhadap
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Layanan Teknik yang berjumlah 42 orang Di PT. PLN
(Persero) ULP Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2021. Metode penelitian kuantitatif
deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara total sampling dengan jumlah sampel 42 orang. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square dengan tingkat
kepercayaan α=0,05.. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan Penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Kecelakaan Kerja yaitu (p = 0,002), Kelayakan Peralatan
Kerja dengan Kecelakaan Kerja yaitu (p = 0,003).

Kata Kunci : Kecelakaan Kerja; Kelayakan Peralatan Kerja; Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
ABSTRACT

Occupational Safety and Health (K3) is a field related to the health, safety, and well-
being of people working in an institution or project site. The purpose of K3 is to maintain the
health and safety of the work environment. Therefore, this study was conducted which aims to
find out the Relationship of Occupational Safety and Health (K3) And Feasibility of Work
Equipment Against Work Accidents in Engineering Service Workers who number 42 people
in PT. PLN (Persero) ULP Batulicin Tanah Bumbu Regency in 2021. Descriptive quantitative
research method using a cross sectional approach. Sampling was done by total sampling with
a sample of 42 people. The research instrument used a questionnaire. Analysis of the data
using the chi square test with a confidence level of = 0.05. The results showed that there was
a relationship between the Application of Occupational Safety and Health (K3) and Work
Accidents (p = 0.002), Feasibility of Work Equipment with Work Accidents (p = 0.003).

Keywords : Occupational Safety and Health (K3); Eligibility of Work Equipment; Work
Accident.
PENDAHULUAN kegiatan untuk menjamin dan melindungi
Pekerja merupakan salah satu modal keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja
dalam bentuk sumber daya manusia yang melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
sangat penting keberadaanya dalam setiap dan penyakit akibat kerja (Peraturan Mentri
sendi operasional perusahaan. Sumber daya Ketenagakerjaan, 2018:5).
manusia juga merupakan aset utama yang Peralatan Kerja merupakan benda
berfungsi sebagai penggerak operasional yang sangat diperlukan keadaannya untuk
perusahaan. Dengan demikian perusahaan meringan kan beban tenaga kerja pada suatu
harus mengelola dan memelihara dengan perusahaan, oleh karena itu kondisinya
baik sumber daya manusianya. Dalam hal harus di perhatikan dan di maintenance
ini aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik untuk memastikan peralatan
menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam keadaan layak untuk di operasikan,
karena merupakan salah satu faktor apabila tidak maka dapat berpotensi
pencegah terjadinya kecelakaan kerja menyebabkan kecelakaan kerja akibat
(Safitri Nur Aziza Mansur, 2019). peralatan kerja yang tidak layak untuk di
Sebuah perusahaan perlu operasikan(Hidayatullah, 2016).
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kecelakaan Kerja adalah suatu
Kerja (K3), hal ini dikarenakan perusahaan peristiwa yang tidak direncanakan serta
perlu memenuhi peraturan perundang- tidak diinginkan yang bisa mengganggu
undangan maupun peraturan daerah yang proses produksi/operasi, mengakibatkan
berlaku, selain itu dengan menerapkan K3 kerusakan harta benda/asset, menciderai
perusahaan akan mempunyai citra yang manusia, dan mengakibatkan kerusakan
baik di mata masyarakat dan pemerintah. lingkungan (Augusta Andhin Pradana,
Dengan adanya K3 dalam perusahaan 2015).
karyawan yang bekerja akan merasa haknya Sementara itu faktor yang
terpenuhi karena pada saat bekerja mereka mempengaruhi kecelakaan kerja
mendapatkan jaminan (Selsanov Nivanda, digolongkan menjadi 2 yaitu manusia dan
2018). lingkungan (Elvira Hongdi, 2013).
Menurut Mangkunegara (2011) Faktor manusia yaitu tindakan tidak
Kesehatan Kerja menunjukkan pada kondisi aman dari manusia seperti sengaja
yang bebas dari gangguan fisik, mental, melanggar peraturan keselamatan kerja
atau rasa sakit yang disebabkan oleh yang sudah ditetapkan dan pekerja yang
lingkungan kerja. Resiko kesehatan kurang terampil pada bidangnya.
merupakan faktor-faktor lingkungan kerja Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan
yang bekerja melebihi periode waktu yang tidak aman dari lingkungan kerja yang
ditentukan, lingkungan yang dapat menyangkut peralatan atau mesin, tetapi
membuat stress, emosi atau gangguan fisik. frekuensi terjadinya kecelakaan kerja lebih
Kesehatan Kerja adalah upaya yang banyak terjadi karena faktor manusia,
ditujukan untuk melindungi setiap orang karena manusia yang paling banyak
yang ditujukan untuk melindungi setiap berperan dalam menggunakan peralatan
orang yang berada di Tempat Kerja agar diperusahaan (Suma’mur, 1989).
hidup sehat dan terbebas dari gangguan Penelitian ini bertujuan untuk
Kesehatan serta pengaruh buruk yang mengetahui apakah ada hubungan
diakibatkan dari pekerjaan (Peraturan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Pemerintah Republik Indonesia, 2019:88). Kerja (K3) dan Kelayakan Peralatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terhadap Kecelakaan Kerja di PT. PLN
selanjutnya disingkat K3 adalah segala
(Persero) ULP Batulicin Kabupaten Tanah d. Mengetahui apakah ada hubungan
Bumbu Tahun 2021. antara Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dengan
Rumusan Masalah kecelakaan kerja.
Berdasarkan uraian diatas, maka e. Mengetahui apakah ada hubungan
rumusan masalah dalam penelitian ini antara Kelayakan Peralatan Kerja
adalah sebagai berikut : dengan kecelakaan kerja.
1. Bagaimana Penerapan Keselamatan f. Menghasilkan penelitian yang
dan Kesehatan Kerja pada Pekerja bermanfaat dan dapat menjadi
Layanan Teknik di PT. PLN (Persero) acuan pedoman bagi instansi
ULP Batulicin Kabupaten Tanah terkait dan peneliti lain
Bumbu? kedepannya.
2. Apakah ada hubungan Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja METODE PENELITIAN
(K3) terhadap Kecelakaan Kerja? Menurut Sugiyono (2014), “Metode
3. Apakah ada hubungan antara Penelitian pada dasarnya merupakan
Kelayakan Peralatan Kerja dengan alamiah untuk mendapatkan data dengan
Kecelakaan Kerja? tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
hal tersebut terdapat empat hal yakni cara
Tujuan Penelitian ilmiah, data, tujuan, dan ciri keilmuan, yaitu
Berdasarkan rumusan masalah rasional, empiris, dan sistematis.Jenis
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah penelitian ini adalah deskriptrif kuantitatif
sebagai berikut : dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Bertempat di PT. PLN (Persero)
1. Tujuan Umum ULP Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.
Penelitian ini bertujuan untuk Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
mengetahui apakah ada hubungan total sampling dengan jumlah sampel 42
Penerapan Keselamatan dan orang pekerja layanan teknik, menggunakan
Kesehatan Kerja (K3) dan Kelayakan kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui
Peralatan Kerja terhadap Kecelakaan hubungan penerapan keselamatan dan
Kerja di PT. PLN (Persero) ULP kesehatan kerja dan kelayakan peralatan
Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu kerja terhadap kecelakaan kerja.
Tahun 2021. Variabel-variabel yang diukur
2. Tujuan Khusus dalam penelitian ini meliputi: Penerapan
a. Untuk mengetahui Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelayakan Peralatan Kerja, dan Kecelakaan
(K3) di PT. PLN (Persero) ULP Kerja. Analisis data dengan menggunakan
Batulicin Kabupaten Tanah analisis univariat dan bivariat dengan
Bumbu Tahun 2021. menggunakan uji chi-square. Penelitian ini
b. Untuk mengetahui Kelayakan dilakukan dengan menggunakan lembar
Peralatan Kerja di PT. PLN kuesioner.
(Persero) ULP Batulicin
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun HASIL
2021. Karakteristik Responden
c. Untuk mengetahui Kelayakan Penelitian dilakukan pada bulan
Peralatan Kerja di PT. PLN tanggal 05-14 Juli 2021 dengan 42
(Persero) ULP Batulicin responden dari pekerja layanan teknik
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun PT. PLN (Persero) ULP Batulicin
2021. Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2021,
hasil gambaran karakteristik responden
pada penelitian ini yang tersaji dalam Tabel 2. Distribusi Frekuensi
tabel berikut: berdasarkan Kecelakaan Kerja,
Penerapan Keselamatan dan
Tabel 1. Karakteristik Responden Kesehatan Kerja (K3), dan Kelayakan
Pekerja Layanan Teknik PT. PLN Peralatan Kerja pada Pekerja Layanan
(Persero) ULP Batulicin Tahun 2021. Teknik PT. PLN (Persero) ULP
Batulicin Tahun 2021.
Karakteristik Responden n %
Kelompok Umur Variabel n %
20-35 19 42,2 Kecelakaan Kerja
36-50 21 50 Baik 28 66,7
>50 2 4,8 Kurang 14 33,3
Jenis Kelamin Penerapan Keselamatan
Laki- Laki 40 95,2 dan Kesehatan Kerja (K3)
Perempuan 2 4,8 Baik 17 40,5
Total 42 100 Cukup 25 59,5
Kurang - -
Berdasarkan Tabel 1 dilihat dari Kelayakan Peralatan
hasil penelitian yang dilakukan pada 42 Kerja
responden pekerja layanan teknik PT. PLN Baik 16 38,1
(Persero) ULP Batulicin Tahun 2021 yang Cukup 26 61.9
diteliti menunjukkan bahwa responden Kurang - -
yang berumur 20-35 tahun sebanyak 19 Total 42 100
orang (45,2%), sedangkan responden yang
berumur 36-50 tahun adalah umur yang Berdasarkan Tabel 2 diketahui
paling banyak meliputi 21 orang (50%) bahwa sebagian besar responden lebih
dan responden yang berumur >50 tahun banyak yang mengalami kecelakaan kerja
sebanyak 2 orang (4,8%) dan didapatkan berjumlah 28 responden (66,7%) dan 14
hasil bahwa dari 42 orang yang menjadi responden (33,3%) tidak pernah
responden terdapat sebanyak 40 orang mengalami kecelakaan kerja. Dan
(95,2%) Laki-laki dan sebanyak 2 orang diketahui bahwa sebagian besar responden
(4,8%) Perempuan. lebih banyak yang memilih cukup untuk
penerapan keselamatan dan kesehatan
Analisis Univariat kerja (K3) yaitu berjumlah 25 responden
Analisis univariat bertujuan untuk (59,5%) dan 17 responden (40,1%)
menjelaskan atau mendeskripsikan menerapkan keselamatan dan kesehatan
karakteristik setiap variabel penelitian. kerja dengan baik. Dan sebagian besar
Analisis ini menghasilkan distribusi responden memilih cukup untuk kondisi
frekuensi dan persentase dari setiap kelayakan peralatan kerja yaitu berjumlah
variabel. Analisis univariat dalam penelitian 26 responden (61,9%) dan 16 responden
ini meliputi Kecelakaan Kerja, Penerapan (38,1%) mengatakan kondisi kelayakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan peralatan kerja baik.
Kelayakan Peralatan Kerja. Analisis
Univariat pada penelitian ini menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari
setiap variabel dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. Hasil Analisis Hubungan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Kelayakan Peralatan Kerja Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Layanan
Teknik di PT. PLN (Persero) ULP Batulicin Tahun 2021

Kecelakaan Kerja Jumlah P value


Variabel Kurang Baik
n % n %
Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Cukup 13 52 12 48 25 0,002
Baik 1 5,9 16 94,1 17
Kelayakan Peralatan Kerja
Cukup 13 52 12 48 25 0,003
Baik 1 5,9 16 94,1 17
Total 14 33,3 28 66,7 42

Berdasarkan Tabel 3. menunjukan kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan.


bahwa dari 25 responden pekerja layanan Dari 17 responden pekerja layanan teknik
teknik yang cukup dalam Penerapan yang baik dalam Kelayakan Peralatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) didapat sebanyak 1 (5,9%) responden
didapat sebanyak 13 (52%) responden masuk dalam kategori kurang dalam
masuk dalam kategori kurang dalam Kecelakaan Kerja yang berarti masih
Kecelakaan Kerja yang berarti masih ada banyak pekerja mengalami kecelakaan pada
beberapa pekerja mengalami kecelakaan saat melakukan pekerjaan dan 16 (94,1%)
pada saat melakukan pekerjaan dan 12 responden termasuk dalam kategori baik
(48%) responden termasuk dalam kategori yang berarti tidak mengalami kecelakaan
baik yang berarti tidak mengalami pada saat melakukan pekerjaan.
kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan.
Dari 17 responden pekerja layanan teknik PEMBAHASAN
yang baik dalam Penerapan Keselamatan 1. Hubungan Hubungan Keselamatan dan
dan Kesehatan Kerja (K3) didapat sebanyak Kesehatan Kerja (K3) dengan
1 (5,9%) responden masuk dalam kategori Kecelakaan Kerja.
kurang dalam Kecelakaan Kerja yang
berarti masih ada pekerja mengalami Dari hasil uji statistik
kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan menggunakan uji Chi Square
dan 16 (94,1%) responden termasuk dalam didapatkan p value = 0,002 dengan p <α
kategori baik yang berarti tidak mengalami 0,005, maka H0 ditolak, yang artinya Ha
kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan. diterima terdapat hubungan
Dan dari 25 responden pekerja layanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
teknik yang memilih cukup dalam dengan Kecelakaan Kerja di PT. PLN
Kelayakan Peralatan Kerja didapat (Persero) ULP Batulicin Kabupaten
sebanyak 13 (52%) responden masuk Tanah Bumbu Tahun 2021.
dalam kategori kurang dalam Kecelakaan
Kerja yang berarti masih ada beberapa ada Dari hasil kuesioner penerapan
beberapa pekerja mengalami kecelakaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pada saat melakukan pekerjaan dan 12 dapat disimpulkan bahwa semakin baik
(48%) responden termasuk dalam kategori penerapan keselamatan dan kesehatan
baik yang berarti tidak mengalami kerja (K3) maka semakin rendah angka
kecelakaan kerja. Jika seseorang bahwa semakin baik kondisi peralatan
didasari kesadaran dalam penerapan kerja maka semakin rendah angka
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kecelakaan kerja. Oleh karena itu
maka orang tersebut akan memahami kegiatan untuk memeriksa alat atau
betapa pentingnya menerapkan program yang sering disebut dengan gelar alat
tersebut untuk menjaga keselamatannya sangat penting dilaksanakan secara rutin
pada saat melakukan pekerjaan. Karena terjadwal setiap bulannya guna
kecelakaan kerja akan memberikan mengetahui kondisi fisik maupun fungsi
dampak yang buruk bagi pekerja dan dari peralatan itu sendiri agar tidak
perusahaan untuk itu dengan penerapan terjadi malfungsi (tidak berfungsi
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagaimana mestinya) yang dapat
diharapkan dapat menghindari berpotensi mengakibatkan kecelakaan
terjadinya kecelakaan kerja pada kerja. Karena kecelakaan kerja akan
pekerja. memberikan dampak yang buruk bagi
pekerja dan perusahaan untuk itu
Sejalan dengan hasil penelitian dengan kegiatan pemeriksaan alat kerja
yang dilakukan oleh Puji Cahyo & yang terjadwal diharapkan dapat
Khairunnisa (2017).Pelaksanaan menghindari terjadinya kecelakaan
Program Keselamatan dan Kesehatan kerja pada pekerja.
Kerja Dalam Rangka Meminimalkan
Kecelakaan Kerja di PT. PLN (Persero) Sejalan dengan hasil penelitian
Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan yang dilakukan oleh Fajar Choirun
Kalimantan 4 Banjarbaru. Dengan hasil Nidzomi & Dyah Riandadari
Untuk pelaksanaan Keselamatan dan (2019).Pengaruh Kelayakan Peralatan
Kesehatan Kerja sebaiknya perusahaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menerapkan standar K3 sesuai ISO atau terhadap Kebiasaan menggunakan
OHSAS (Occupational Heath And peralatan K3 di Bengkel Otomotif SMK
Safety Assesment Series) adalah suatu Negri 1 Pungging Mojokerto. Dengan
standar internasional untuk sistem hasil Kelayakan Peralatan K3 di
manajemen kesehatan dan keselamatan bengkel otomotif SMKN 1 Pungging
kerja. Dan para karyawan harus ditentukan dengan 60 responden siswa,
diberikan bimbingan dalam penggunaan dengan presentase 21,67% siswa
Alat Pelindung Diri dan karyawan mengatakan sangat baik, 21,67%
hendaknya mematuhi peraturan yang mengatakan baik, 26,67% mengatakan
ditetapkan perusahaan. cukup, 13,34% mengatakan kurang
baik, dan 16,66% mengatakan tidak
2. Hubungan Kelayakan Peralatan Kerja baik. Dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan Kecelakaan Kerja. masih cukup banyak perlatan yang
harus diremajakan karena dinilai
Dari hasil uji statistik menggunakan responden keadaan nya sudah kurang
uji Chi Square didapatkan p value = baik.
0,003 dengan p <α 0,005, maka H0
ditolak, yang artinya Ha diterima KESIMPULAN
terdapat hubungan Kelayakan Peralatan Berdasarkan hasil penelitian
Kerja dengan Kecelakaan Kerja di PT. tenang Hubungan Penerapan
PLN (Persero) ULP Batulicin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2021. Kelayakan Peralatan Kerja Terhadap
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja
Dari hasil kuesioner kelayakan Layanan Teknik Di PT. PLN (Persero)
peralatan kerja dapat disimpulkan ULP Batulicin Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2021 terdapat 42 membuat desain Rambu Bahaya
responden, maka disimpulkan sebagai menggunakan gambar karena ada
berikut : pekerja yang tidak dapat membaca,
1. Sebagian besar responden lebih lalu untuk solusi permasalahan
banyak yang mengalami kecelakaan yang dihadapi pekerja hendaknya
kerja ringan atau yang memerlukan perusahaan memberikan alat
pengobatan kurang dari 2 hari tambahan seperti Ear Plug untuk
(tergores benda tajam, terjatuh, meredam kebisingan dan kacamata
terjepit) berjumlah 28 responden hitam untuk meredam silau sinar
(66,7%) dan 14 responden (33,3%) mata hari pada saat melakukan
tidak pernah mengalami kecelakaan pekerjaan.
kerja. 2. Bagi Pekerja
2. Untuk penerapan keselamatan dan Diharapkan kepada Pekerja
kesehatan kerja (K3) tergolong untuk meningkatkan kesadaran
cukup baik yaitu berjumlah 25 diri dalam penerapan keselamatan
responden (59,5%) dan 17 dan kesehatan kerja (K3) dan bisa
responden (40,1%) menerapkan untuk lebih mematuhi peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan oleh
(K3) dengan baik . perusahaan guna mencegah
3. Sebagian besar responden memilih terjadinya Kecelakaan Kerja.
cukup untuk kondisi kelayakan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
peralatan kerja yaitu berjumlah 26 Dapat digunakan sebagai
responden (61,9%) dan 16 bahan masukan dan referensi lebih
responden (38,1%) mengatakan lanjut terhadap peneliti selanjutnya
kondisi kelayakan peralatan kerja dalam melakukan penelitian
baik. mengenai Hubungan Penerapan
4. Terdapat hubungan yang signifikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
antara Penerapan Keselamatan dan (K3) dan Kelayakan Peralatan Kerja
Kesehatan Kerja (K3) (X1) dengan terhadap Kecelakaan Kerja dan
Kecelakaan Kerja (Y) berdasarkan dapat menambahkan variabel
kriteria uji Ho ditolak dan Ha penelitian seperti Lama Kerja,
diterima. Uji Chi Square didapatkan Pendidikan dan Riwayat penyakit
p value = 0,002 dengan p <α 0,005. karena termasuk salah satu faktor
5. Terdapat hubungan yang signifikan yang dapat mengakibatkan
antara Kelayakan Peralatan Kerja terjadinya Kecelakaan Kerja.
(X1) dengan Kecelakaan Kerja (Y)
berdasarkan kriteria uji H o ditolak
dan Ha diterima. Uji Chi Square DAFTAR PUSTAKA
didapatkan p value = 0,003 dengan Ade Dita Puteri & Susi Afrianti. 2019,
p <α 0,005. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecelakaaan Kerja pada
A. Saran Karyawan Unit Pelayanan
1. Bagi Perusahaan Teknik di PT. PLN Bangkinang
Dalam hal ini Perusahaan Kota. Jurnal Garuda. Vol. 3 No.
perlu untuk lebih meningkatkan 2.
pengawasan dan memberikan Augusta Andhin Pradana & Indi Djastuti.
sanksi pada pekerja yang tidak 2015, Implementasi Program
menerapkan SOP (Standar Keselamatan dan Kesehatan
Operasional Prosedur) pada saat Kerja Serta tantangan yang
melakukan pekerjaan, Juga akan dihadapi oleh PT. PLN
(Persero) PLTU TJB Jepara Ramli & Soehatman. (2010), Sistem
dalam upaya mempertahankan Manajemen Keselamatan &
Zero Accident. Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
Elvira Hongadi dan Maria Praptiningsih. Jakarta : Dian Rakyat.
2013, Penerapan Program Safitri Nur Aziza Mansur. 2019, Penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja (K3) pada PT. Rhodia dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Manyar Gresik. Jurnal Agora. guna Mengurangi Risiko
Vol. 1 No. 3. Surabaya. Kecelakaan Kerja pada PT.
Fajar Choirun Nidzomi & Dyah Riandadari PLN (Persero) UP3 Situbondo.
(2019).Pengaruh Kelayakan (Skripsi). Malang: Universitas
Peralatan Keselamatan dan Islam Negri (UIN) Maulana
Kesehatan Kerja terhadap Malik Ibrahim.
Kebiasaan menggunakan Selsanov Nivanda. 2018. Penerapan
peralatan K3 di Bengkel Program Kesehatan dan
Otomotif SMK Negri 1 Pungging Keselamatan Kerja pada PT.
Mojokerto. Jurnal JPTM. Albisindo Timber. (Skripsi).
Volume 08 Nomor 01. Yogyakarta: Universitas Islam
Hidayatullah. 2016, Pengaruh Kelayakan Indonesia.
Peralatan Keselamatan dan Sugiyono. 2014, Metode Penelitian
Kesehatan Kerja terhadap Pendidikan (Pendekatan
Budaya/Kebiasaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D).
menggunakan Peralatan Bandung: Alfabeta.
Keselamatan dan Kesehatan Suma’mur, PK, (1989), Keselamatan Kerja
Kerja di Bengkel Pemesinan dan Pencegahan Kecelakaan.
SMK Negri 3 Yogyakarta. Jakarta: Gunung Agung.
(Skripsi). Yogyakarta: William Yanuaritus, Tri Yuniningsih, M.
Universitas Negri Yogyakarta. Mustam. 2013, Program
Mangkunegara & Anwar Prabu. 2009, Keselamatan dan Kesehatan
Manajemen Sumber Daya Kerja (Studi Kasus di PT. PLN
Manusia. Bandung: PT. Remaja (Persero) Area Semarang).
Rosdakarya. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Peraturan Mentri Republik Indonesia No. 5 Politik.
Tahun 2018. Tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 88 Tahun 2019. Tentang
Kesehatan Kerja.
Puji Cahyo & Khairunnisa
(2017).Pelaksanaan Program
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Dalam Rangka
Meminimalkan Kecelakaan
Kerja di PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Konstruksi Jaringan
Kalimantan 4 Banjarbaru.
Jurnal KINDAL. Vol. 13 Nomor
1.

Anda mungkin juga menyukai