Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL DENGAN METODE PICO

“EPBN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DI TATANAN

KOMUNITAS PEKERJA”

DISUSUN OLEH :

Nama : Salmiah

Nim : 142012316010p

Mata Kuliah : Keselamatan Kesehatan Kerja

Dosen Pengampu : Ns. Rahmalia Afriyani, S.Kep., M.KM

STIKES SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


1. Pengaruh Penerapan Safety Culture Melalui Program Indirect Injury Free
Terhadap Kinerja Keselamatan Kesehatan kerja dan Penyakit Akibat Kerja
pada Karyawan Perusahaan Gas PT XYZ ( Juarsa, D dkk, 2023)

Kriteria Pembenaran & Critical Thingking


Problem Perusahaan di bidang gas berkembang pesat menjadi salah satu
pusat penghasilan terbesar dunia yang memiliki rutinitas kerja
berhubungan dengan manusia, lingkungan dan agen penyebab
infeksi penyakit melalui transmisi penularan dari antar pekerja,
peralatan, dan lingkungan (udara, suhu, air dan lainnya).
Informasi dari sebuah perusahaan melaporkan masih terjadi
2% unsafe kejadian kecelakaan kerja yang menciptakan
penyakit akibat kerja dan unsafe kinerja keselamatan
kesehatan kerja sebesar 8% serta unsafe penerapan budaya
keselamatan sebesar 17%. Populasi penelitian ini sebanyak 200
pekerja dan tehnik pengambilan sampling menggunakan total
sampling.
Intervention Metode penelitian yang dilakukan merupakan metode
penelitian kuantitatif jenis pre eksperimental design rancangan
one shot case study dan di analisis dengan uji regresi linear
sederhana. Tehnik pengumpulan data menggunakan data
primer dengan penyebaran kuesioner. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh penerapan safety culture melalui
program indirect injury free terhadap kinerja kesalamatan
kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja pada karyawan
perusahaan gas PT XYZ.
Comparison Penelitian ini tidak memiliki jurnal pembanding tetapi menurut
Naji (2021) dan Supardi (2021) penerapan program safety
culture melalui program indirect injuiry free yang aman (safe)
berdampak meningkatnya kinerja K3.
Outcome Terdapat pengaruh antara penerapan safety culture melalui
program indirect injury free terhadap kinerja keselamatan
kesehatan kerja sebesar 58, 6 % dan terhadap penyakit akibat
kerja sebesar 45, 5 % pada karyawan perusahaan gas di PT
XYZ, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain. Rekomendasi
bagi pekerja untuk meningkatkan komitmen, rutin briefing,
pelatihan meningkatkan pengetahuan dan motivasi.
Rekomendasi bagi manajemen perusahaan meningkatkan
fungsi pengawasan dan monitoring evaluasi berkala
( mingguan, bulanan, tahunan) serta pengembangan SDM
melalui diseminasi dan pelatihan pelaksanaan safety culture
dan kesehatan keselamatan kerja.
2. Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Perawat
Menggunakan Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (Permana,
Subagja D & Tatiana Siregar, 2023).

Kriteria Pembenaran & Critical Thingking


Problem Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak lepas
dari resiko kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan
kejadian yang tidak diharapkan saat bekerja. Berdasarkan data
rekapitulasi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di RS X
Depok menunjukkan bahwa selama periode 2018-2022
terdapat 6 kejadian perawat tertusuk jarum dan 2 kejadian
perawat terpeleset. Populasi dalam penelitian ini telah dipilih
menjadi perwakilan narasumber sebanyak 5 orang yang terdiri
dari 3 kepala ruangan ( informan utama) dan 2 ketua tim
( informan pendukung) di ruang rawat inap RS X Depok.
Intervention Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan
wawancara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
manajemen resiko K3 menggunakan Hazard Identification
Risk Assesement and Risk Control.
Comparison Penelitian ini tidak memiliki jurnal pembanding tapi menurut
Alifarki & Kusnan (2019) diperlukannya pencegahan yang
efektif untuk memanajemen terjadinya resiko kecelakaan kerja
di rumah sakit . Hal ini selaras dengan pendapat Indriati &
Setiawan (2020) perlunya identifikasi lebih lanjut terhadap
jenis bahaya yang ada dirumah sakit yaitu dengan metode
HIRARC.
Outcome Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 7 aktivitas kerja
yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya. Bahaya yang
teridentifikasi yaitu biological hazard, ergonomics hazard, dan
physical hazard. Penilaian resiko diketahui 1 aktivitas kerja
resiko extreme, 4 aktivitas kerja resiko high, 2 aktivitas kerja
resiko low. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu adanya
SOP dan APD.
3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Nurfaizah, S dkk , 2022)

Kriteria Pembenaran & Critical Thingking


Problem Data yang diperoleh ditahun 2018 tercatat 3 kecelakaan kerja
dari 307 pekerja kemudian pada tahun 2019 sebanyak 3
kecelakaan kerja kategori accident dari 265 pekerja dan 1
diantaranya meninggal dunia kemudian di tahun 2020 tercatat
3 kecelakaan kerja dengan kategori yang sama yakni accident
dari 174 pekerja ( data sekunder perusahaan). Adanya
kecelakaan kerja yang masuk dalam kategori accident di PT.
Bosowa Beton Indonesia maka dari itu diperlukan sistem
manajemen keselematan dan kesehatan kerja sesuai dengan PP
No 50 tahun 2012. Populasi penelitian ini berjumalah 9 orang
pekerja dengan tehnik pengambilan sampel secara non random
sampling.
Intervention Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan femonemologis. Penelitian ini menggunakan
variabel penetapan kebijakan, perencanaan K3, pelaksanaan
rencana K3, pemantauan dan evaluasi serta peninjauan dan
peningakatan kinerja SMK. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang diterapkan di PT. Bosowa Beton
Indonesia.
Comparison Tidak ada jurnal pembanding dalam penelitian ini. Pada
penelitian ini merujuk pada PP No 50 tahun 2012 mengenai
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Outcome Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan SMK 3 sudah
dilaksanakan berdasarkan PP No 50 tahun 2012, dalam
pelaksanaannya SMK3 masih terdapat kendala pengadaan
APD yang sering kali terlambat, rendahnya budaya disiplin K3
serta lemahnya sangsi yang diberikan terhadap pekerja yang
melanggar ketentuan. Diharapkan perusahaan dapat
mengoptimalisasikan tenaga safety atau ahli k3 agar selalui
mengawasi pekerja yang sedang bekerja secara langsung dan
memberikan pelatihan khusus terkait keselamatan dan
kesehatan kerja terkait dengan peraturan atau kebijakan SMK 3
yang sudah ditetapkan oleh pimpinan secara langsung agar
pekerja paham dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan
secara langsung di lapangan.
Daftar Pustaka

Juarsa, D., Erislan, & Sukwika, T. (2023). Pengaruh Penerapan Safety Culture Melalui
Program Indirect Injury Free terhadap Kinerja Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja pada Karyawan Perusahaan Gas PT XYZ. Malahayati
Noursing Journal, Vol. 5 No.8 Hal. 2400-2416.

Nurfaizah, S., Risal, M., & Musfirah. (2022). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Vol. 11 No. 2 Pages : 392-
401.

Permana, S. D., & Siregar, T. (2023). Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Perawat Menggunakan Hazard Identification Risk Assesment And Risk Control.
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L), Vol. 4 No. 2 Pages :
74-82.

Anda mungkin juga menyukai