ARTIKEL PENELITIAN
Abstrak
Berdasar atas data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, satu pekerja di dunia meninggal
disebabkan oleh kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja setiap 15 detik. Tujuan penelitian ini
adalah melihat karakteristik usia, dan pengetahuan serta hubungan pengetahuan, sikap, lingkungan, pendapatan
dan pendidikan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri di PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi. Metode
penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah karyawan
PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi yang bekerja di bagian gudang dan processing (n=80) yang diambil secara
simple random sampling periode Maret–Mei 2018. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa usia responden paling banyak adalah dewasa awal (18–40 tahun). Responden juga memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap APD. Tidak ada hubungan pengetahuan (p=0,17), sikap (p=0,84),
pendapatan (p=0,27), lingkungan (p=0,61), dan pendidikan (p=1,00) dengan perilaku penggunaan alat pelindung
diri di PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi.
Abstract
Based on the 2013 data from the International Labour Organization (ILO), one worker dies due to workplace
accidents and 160 workers suffer from work-related injuries every 15 seconds worldwide. The purpose of this
study was to determine the characteristic of age and knowledge and the relationship between knowledge, attitude,
environment, income, education with behavior of using personal protective equipment in PT Sarandi Karya Nugraha
Sukabumi. The study was analytic observational study with cross sectional approach during March–April 2018. The
sample was the employee of PT Sarandi Karya Nugraha who worked in processing department (n=80) with simple
random sampling. The instrument of this study was questionnaire. The result of the study was most respondents
were early adult (18-40 years old). Respondents had a good knowledge and there was no relationship between
knowledge (p=0.17), attitude (p=0.84), income (p=0.27), environment (p=0.61), education (p=1.00) with behavior
of using personal protective equipment in PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi
Received: 8 January 2020; Revised: 25 July 2020; Accepted: 30 July 2020; Published: 31 July 2020
Koresponden: Livia Assyifa Rachman. Program Pendidikan Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam
Bandung, Jl. Tamansari No. 22, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Telepon (022) 4203368
154
Livia Assyifa Rachman dkk.: Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri 155
Pendahuluan Hasil
Era global ditandai dengan ‘menipisnya’ batas antar- Penelitian telah dilakukan di PT Sarandi Karya
negara yang akan menimbulkan perubahan yang cepat Nugraha Sukabumi pada bulan Maret–Mei 2018
di segala bidang dan dapat berdampak positif dan dengan subjek penelitian karyawan PT Sarandi Karya
negatif. Dalam bidang kesehatan dan keselamatan Nugraha Sukabumi yang bekerja di bagian gudang
kerja (K3) positifnya adalah dapat dengan mudah dan processing, yang bersedia menjadi responden dan
mengakses informasi dari negara yang industrinya memenuhi kriteria inklusi.
sudah maju. Dampak negatifnya adanya ketidaksiapan
untuk mengantisipasi hambatan dalam persaingan
global yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja Tabel 1 Skor Pengetahuan Mengenai Alat
atau kecelakaan kerja.1 Pelindung Diri
Berdasar atas data dari International Labour Benar Salah
Organization (ILO) tahun 2013, satu pekerja di dunia Pertanyaan
meninggal disebabkan oleh kecelakaan kerja dan 160 n n
pekerja mengalami sakit akibat kerja setiap 15 detik.2 Apakah anda tahu tentang alat pelindung 80 0
Di Indonesia menurut Direktorat Bina Kerja dan diri?
Olahraga, Kementrian Kesehatan, 2014, jumlah kasus
Apakah alat pelindung diri meliputi 69 11
kecelakaan akibat kerja tahun 2011–2014 paling tinggi pakaian kerja, penutup kepala, alat
pada tahun 2013 yaitu 35.917 kasus kecelakaan kerja. pelindung pernapasan, alat pelindung
Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun 2011–2014 mata, alat pelindung kaki?
terjadi penurunan (tahun 2011=57.929; tahun 2012=
60.322; tahun 2014 = 40.696). Provinsi dengan jumlah Apakah salah satu syarat alat pelindung 78 2
kasus penyakit akibat kerja tertinggi pada tahun tahun diri harus terbuat dari bahan yang tidak
menimbulkan bahaya?
2012 adalah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, dan Jawa Barat.3 Apakah dalam bekerja perlu 79 0
Penggunaan alat pelindung diri telah diatur dalam menggunakan alat pelindung diri?
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Apakah alat pelindung diri yang baik 75 5
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.4 adalah alat pelindung yang tidak
Sepuluh industri prioritas nasional menurut mengganggu saat di pakai bekerja?
Kementrian Industri salah satunya adalah industri
yang bergerak di bidang alat kesehatan dan industri Apakah bahan kimia dapat menyebabkan 76 4
alat kesehatan masuk kedalam industri andalan. PT penyakit akibat kerja seperti kemerahan
pada kulit, panyakit saluran pernapasan?
Sarandi Karya Nugraha adalah perusahaan yang telah
menerapkan manjemen mutu. Hal ini yang mendasari Apakah syarat alat pelindung diri adalah 68 12
peneliti untuk melakukan penelitian ini. tidak menggagu kenyamanan kerja?
Berdasar atas hal tersebut maka penelitian bertujuan Apakah anda tahu bahaya yang 73 7
mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ditimbulkan dari bahan kimia di tempat
penggunaan alat pelindung diri di PT Sarandi Karya kerja?
Nugraha dan untuk mengetahui hubungan antara sikap
dan perilaku penggunaan alat pelindung diri Apakah anda tahu tujuan dari 89 1
di PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi. penggunaan alat pelindung diri?
Usia pekerja dewasa awal diyakini merupakan usia merasa senang/tidak mendukung).
yang produktif untuk bekerja dan dapat membangun Hal ini sama dengan penelitian Nita12 Insani
kesehatannya dengan mencegah suatu penyakit atau mengenai analisis kepatuhan pekerja terhadap
menanggulangi suatu penyakit. 7 penggunaan alat pelindung diri di PT X dalam
Karakteristik usia dari responden juga dapat penelitian tersebut juga diyatakan bahwa tidak ada
memengaruhi tingkat pengetahuan responden hubungan antara sikap dan perilaku penggunaan APD.
mengenai APD. Pada tahap dewasa awal kemampuan Pada penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa
kognitif individu berada pada tahap yang prima karena tidak ada hubungan antara sikap dan penggunaan
individu mudah mempelajari, melakukan penalaran APD. Berdasar atas data diketahui bahwa meskipun
logis, berpikir kreatif, dan belum terjadi penurunan memiliki sikap positif terhadap penggunaan APD tidak
kesehatan.8 Hal ini juga sejalan dengan penelitian menjamin akan mempraktikkan pengunaan APD saat
mengenai skor pengetahuan mengenai alat pelindung bekerja.
diri yang hasilnya adalah pengetahuan yang tinggi Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
karena mayoritas usia responden penelitian ini adalah Indri dkk13 yang menyatakan bahwa karena sikap
dewasa awal yang masih memiliki kemampuan kognitif merupakan suatu reaksi menerima atau menolak pesan
yang baik. Pada penelitian ini, mayoritas responden informasi yang diterima oleh akal maka jika informasi
adalah dalam usia dewasa muda dan berkaitan dengan yang diterima tersebut dipahami maka belum tentu
teori psikologi perkembangan kerja yang menyatakan informasi tersebut dilaksanakan. Orang yang memiliki
bahwa dewasa muda memiliki tingkat kognitif yang sikap positif belum tentu menggunakan APD dengan
lebih baik. baik karena ada faktor lain, yaitu ketidaknyamanan
Penetapan upah minimum kerja dilakukan di dalam menggunakan APD itu sendiri.13
tingkat provinsi atau di tingkat kabupaten/kotamadya Penelitian Gurdani dan Indrisari6 mengenai sikap
karena Gubernur menetapkan besaran upah minimum terhadap perilaku penggunaan APD juga menunjukkan
provinsi (UMP) atau upah minimum kerja (UMK). tidak ada korelasi yang signifikan antara sikap dan
Dalam menetapkan kebijaksanaan berkenaan perilaku penggunaan APD. Penelitian ini menyatakan
dengan masalah pemberian imbalan (penggajian) bahwa sikap sendiri merupakan faktor pemungkin
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh untuk terjadi suatu perilaku karena sifat masih
perusahaan. Faktor-faktor yang memengaruhi antara merupakan respons yang tertutup terhadap objek
lain adalah karakteristik pekerja (prestasi, kinerja, atau stimulus. Manifestasi dalam sikap ada yang tidak
loyalitas).9 UMK pada daerah perusahaan yang terlihat yang disebut dengan covert behavior dan yang
diteliti yakni Kabupaten Sukabumi adalah sebesar terlihat, yaitu overt behavior.
2.583.556,63 rupiah.10 Penelitian lain menyatakan terdapat hubungan
Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami antara sikap dan perilaku penggunaan APD, yaitu
seseorang untuk memperoleh pengetahuan penelitian Widyaningsih14 mengenai faktor predisposisi
ketrampilan, nilai-nilai, dan norma-norma agar ia dengan implementasi penggunaan APD didapatkan
dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok nilai p=0,03. Menurutnya sikap yang positif yang
masyarakatnya. Sosialisasi mengenai hal apapun mendapat dukungan sosial dan tersedianya fasilitas
dapat memberikan hasil berupa pengetahuan kepada akan memengaruhi tindakan atau praktik seseorang.
seluruh pihak yang mendapatkan sosialisasi.11 Sikap positif dalam upaya pencegahan kecelakaan
Berdasar atas hasil hasil penelitian ini dapat kerja dan penyakit akibat kerja merupakan motivasi
dinyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan untuk pemakaian APD saat bekerja.
antara pendapatan dan penggunaan APD. Pendapatan Tidak ada hubungan antara sikap dan perilaku
dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi kurang penggunaan APD pada penelitian ini dapat terjadi
dari UMK, UMK, dan di atas UMK, namun tidak ada karena banyak pekerja mengeluhkan tidak nyaman
responden yang mendapatkan penghasilan kurang menggunakan APD.
dari UMK. Dalam kelompok UMK dan di atas UMK Lingkungan kerja merupakan salah satu
memiliki perilaku penggunaan yang baik. komponen terpenting untuk karyawan menyelesaikan
Mayoritas responden memiliki penghasilan sesuai pekerjaannya. Di sini yang dimaksud dengan
dengan UMK dan menggunakan APD dengan baik. lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di
Hasil survei peneliti kepada responden di perusahaan sekitar para pekerja yang dapat memengaruhi dirinya
terkait yang menunjukkan bahwa ada pembekalan atau dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
sosialisasi mengenai APD kepada seluruh karyawan Lingkungan kerja ada dua macam, yaitu lingkungan
tidak memandang seberapa besar pendapatan dari kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik. Lingkungan
karyawan sehingga dalam hal ini responden mayoritas kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik
menggunakan APD dengan baik. Bila dibanding yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
dengan karyawan yang memiliki penghasilan sesuai memengaruhi karyawan baik secara langsung maupun
dengan UMK adalah pegawai dengan usia dewasa tidak langsung, sedangkan lingkungan kerja nonfisik
muda sehingga lebih baik dalam menerapkan adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
informasi-informasi yang didapat tentang penggunaan dengan hubungan kerja, baik hubungan kerja dengan
APD karena memiliki kognitif yang lebih baik. Tidak atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
ada hubungan dalam penelitian ini juga kemungkinan hubungan dengan bawahan.15
karena jumlah sampel yang sedikit. Menurut penelitian Baihaqi16 tahun 2009
Sikap di sini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu menyatakan bahwa secara analisis statistik tidak
positif (merasa senang/mendukung) dan negatif (tidak ada perbedaan atau hubungan bermakna antara
lingkungan dan kepatuhan penggunaan APD. maupun tidak langsung. Oleh karena itu, meskipun
Hasil penelitian ini didapatkan p=0,61 sehingga dalam perusahaan terdapat pekerja yang berpendidikan
dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara rendah, perusahaan dapat meminimalisir dampak
lingkungan dan penggunaan APD. Kesamaan dengan dari perilaku pekerja yang berpendidikan rendah
penelitian Baihaqi adalah kemungkinan adanya dengan memberikan sosialisasi terkait APD untuk
kesadaran yang kurang mengenai kesehatan kerja. menumbuhkan betapa pentingnya menggunakan APD
Kemungkinan lain adalah pemberlakuan sanksi kurang saat bekerja.21
kepada karyawan yang tidak menggunakan APD. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Penelitian dari Eltha17 menyatakan bahwa Wekoyla20 mengenai hubungan tingkat pendidikan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara terhdap perilaku penggunaan APD di Rumah Sakit
pengetahuan dan perilaku penggunaan APD. Tidak Umum Kota Kendari dan didapatkan hasil p >0,05
terdapat hubungan dalam penelitian Eltha karena sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan
pada perusahaan tidak ditetapkan aturan yang baik antara tangkat pendidikan dan penggunaan APD.
mengenai penggunaan APD sehingga pegawai hanya Tidak ada hubungan dalam penelitian Wekoyla ini
sebatas pada tingkatan tahu. karena rumah sakit menerapkan sistem pembelajaran
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian kepada semua karyawan cara menggunakan APD dan
Liswanti18 mengenai tingkat pengetahuan terhadap mengubah pola pikir karyawan mengenai APD. 20
penggunaan APD di STIKES Tasikmalaya yang Pada penelitian ini didapatkan nilai p=1,00
didapatkan niali p >0,05. Tidak ada hubungannya sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara
dalam penelitian ini dikarenakan responden hanya tingkat pendidikan dan penggunaan APD. Hal ini
sekedar mengetahui mengenai APD, namun tidak disebabkan karena berdasar hasil survei, perusahaan
mengaplikasikan dalam bentuk tindakan. melakukan sosialisasi mengenai APD kepada seluruh
Hal ini sesuai teori Bloom yang menyatakan karyawan tanpa memandang tingkat pendidikan.
bahwa domain pengetahuan berawal dari tahu hingga Perusahaan menetapkan sanksi yang lebih tegas
domain aplikasi. Domain tahu hanya mengetahui kepada pekerja yang tidak mematuhi peraturan
tentang prinsip-prinsip APD, namun belum dapat penggunaan APD. Karyawan selalu menggunakan
menerapkannya dalam perilaku ketika praktik. APD saat bekerja untuk menurunkan risiko kecelakaan
Responden juga memerlukan peralatan penunjang, kerja dan penyakit akibat kerja.
yaitu peralatan APD di tempat kerja untuk dapat
menggunakan. Meskipun responden memiliki
pengetahuan yang tinggi jika tidak didukung dengan Simpulan
ketersediaaan APD di tempat kerja maka responden
tidak dapat menggunakan APD dengan baik. 18 Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan
Penelitian lain yaitu penelitian Adriansyah19 perilaku penggunaan alat pelindung diri di PT Sarandi
mengenai pengetahuan dan perilaku penggunaan APD Karya Nugraha Sukabumi. Tidak terdapat hubungan
menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan antara sikap dan perilaku penggunaan alat pelindung
APD dan K3 dengan perilaku penggunaan APD karena diri di PT Sarandi Karya Nugraha Sukabumi.
responden telah mempunyai 6 domain pengetahuan.
Hasil penelitian yang dilakukan pada 80
responden menunjukkan bahwa responden memiliki Ucapan Terima Kasih
tingkat pengetahuan yang tinggi (benar di atas Ucapan terima kasih dan juga penghargaan penulis
75%) tentang APD. Namun, didapatkan hasil nilai p sampaikan kepada PT Sarandi Karya Nugraha
>0,05 maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan Sukabumi dan responden yang telah bersedia
tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan mengikuti penelitian ini.
perilaku penggunaan APD. Kemungkinan tidak ada
hubungannya pada penelitian ini adalah karena
kurang aturan yang baik dari perusahaan dan hanya
memberikan teguran kepada karyawan sehingga masih Daftar Pustaka
banyak karyawan yang paham mengenai APD, tetapi 1. Sugeng Budiono AM, Yusuf RMS, Pusparini
tidak merealisasikannya dalam bentuk suatu tindakan. A. Bunga rampai hiperkes & kk. Semarang:
Selain itu, diperlukannya jumlah APD yang memadai Universitas Diponegoro Semarang; 2013.
agar karyawan dapat menggunakannya dengan baik 2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2014.
dan benar. 1 orang pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik
Hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku karena kecelakaan kerja. 2014 okt 28. [diunduh
penggunaan alat pelindung diri, pendidikan adalah Januari 2018]. Tersedia dari: http://www.depkes.
jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh go.id/article.html
seseorang. Konsep dasar pendidikan adalah suatu 3. Direktorat Kesehatan Kerja & Olahraga-
proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu Kementrian Kesehatan RI [diunduh 23 Januari
terjadi pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan 2018]. Tersedia dari: http://www.kesjaor.
ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang kemenkes.go.id
pada diri individu, kelompok, atau masyarakat.20 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Menurut penelitian lain menyatakan tingkat Republik Indonesia [diunduh 25 januari 2018].
pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan Tersedia dari: http://www.gmf-aeroasia.co.id
pekerja dan membentuk perilaku secara langsung 5. Sunaryo M. Psikologi untuk keperawatan. Dalam:
Monica Ester, penyunting. Edisi ke-1. Jakarta: 14. Widyaningsih. Hubungan faktor predisposisi
Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2004. dengan implementasi pemakaian alat pelindung
6. Gurdani Y. Indrisari C. The relationship between diri pada tenaga kerja di PT Suwastama Pabelan
knowledge and attitude of worker’s in using Kartasura. [diunduh Juli 2018]. Surakarta: F
personal protective equipment in departement of Kedokteran UNS: 2012.
forging and casting of metal company in Bandung 15. Rahmawati NP. Pengaruh lingkungan kerja
[diunduh Agustus 2018]. Tersedia dari: https:// terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan
www.researchgate.net/publication/225284815 kantor pelayanan pajak Pertama Malang Utara). J
7. Saputro VA. Hubungan antara pengetahuan Administrasi Bisnis. 2014;8(2).
dan sikap dengan penggunaan alat pelindung 16. Baihaqi I. Hubungan pengetahuan dan sikap
diri (APD) pada pekerja di unit kerja produksi dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri.
pengecoran logam (skripsi). Surakarta: 2009. [diunduh Juli 2018]. Tersedia dari: http://
Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015. lib.ui.ac.id
[diunduh 12 Juli 2018]. Tersedia dari: http:// 17. Ginting EA. Faktor-faktor yang berhubungan
eprints.ums.ac.id/38480/1/02 dengan perilaku penggunaan APD pada karyawan di
8. Nitisemito. Lingkungan kerja. Dalam: Nuraini T. bagian pengolahan PTPN II Tanjung Garbus 2017.
Manajemen sumber daya manusia. Pekanbaru: [diunduh juli 2018]. Tersedia dari: https://www.
Yayasan Aini Syam; 2013. semanticscholar.org/paper/Faktor-Faktor-Yang-
9. Kebijakan upah minimum Indonesia. [diunduh Berhubungan-Dengan-Perilaku-Alat-Ginting/
Juli 2018]. Tersedia dari: http://www.ilo.org bd0cae5e6818f83878e851a3990d626cb37dc5e5
10. Pergub Jawa Barat. Keputusan Gubernur Jawa 18. Liswanti Y. Hubungan tingkat pengetahuan
Barat Nomor 561 Tahun 2017 tentang UMK dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri
Provinsi Jawa Barat 2018. 2018:5. [diunduh pada mahasiswa prodi DIII analisis kesehatan
Agustus 2018] STIKES BTH Tasikmalaya. J Kes Bakti Tunas
11. Andri S. Komunikasi dan sosialisasi dalam Husada. 2017 Agustus;12(2) [diunduh 6 Juli
masyarakat. [diunduh Agustus 2018]. 2018].
Tersedia dari: https://www.google.com/ 19. Adriansah. Hubungan tingkat pengetahuan K3
search?q=andri+s+komunikasi dengan sikap terhadap pemakaian APD pada
12. Saragih VI, Kurniawan B, Ekawati E. Analisis pekerja di sentra industri pandebesi desa pedas
kepatuhan pekerja terhadap penggunaan alat kabupaten Klaten.[diunduh Juli 2018]. Tersedia
pelindung diri (Apd) (studi kasus area produksi dari: http://eprints.ums.ac.id
di PT X). JKM Universitas Diponegoro. 2016 20. Wekoyla. Hubungan pengetahuan, sikap,
Okt;4(4):747–55. pendidikan dan masa kerja bidan terhadap
13. Indri S. Yasnani. Sabril M. Faktor yang perilaku penggunaan APD di RSU Sulawesi
berhubungan dengan perilaku penggunaan Tenggara dan Kota Kendari 2012 [diunduh 4 Juli
alat pelindung diri pada tenaga teknisi PT PLN 2018]. Tersedia dari: http://lib.ui.ac.id
Sulselbar Sektor pembangkitan Kendari unit 21. Maulana MIS. Gambaran faktor perilaku
PLTD Wua-Wua kota Kendari. J Ilm Kes Masy. penggunaan APD pada pekerja metalforming PT.
2018;2(6):250. Dirgantara Indonesia (Persero). 2014 [diunduh
3 juli 2018]. Tersedia dari: https://onesearch.id/
record/1053659.81504/TOC