Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINDAKAN TIDAK AMAN (Unsafe Action) PADA


PEKERJA

DOSEN PEMBIMBING

1. Demes N, ST., M.Kes


2. Darjati, SKM., M.Pd

Andrian Meidyanto D

NIM : P27833316013

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-VI KESEHATAN LINGKUNGAN
SURABAYA TAHUN 20
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman modern
seperti ini membuat dunia industri bekerja keras untuk melakukan efisiensi
dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan alat produksi yang
semakin komplek. Semakin komplek peralatan kerja yang digunakan, akan
memperbesar potensi bahaya kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak
dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin (Pratama, 2015).
Angka kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Sebagian besar
kasus kecelakaan kerja terjadi karena dari perilaku tidak aman yang dilakukan
tenaga kerja pada saat bekerja. Berdasarkan data BPJS angka kecelakaan kerja
pada tahun 2017 dilaporkan sebanyak 123.041 kasus, sementara itu sepanjang
tahun 2018 mencapai 173.105 kasus yang berarti pelaporan kasus meningkat
sementara ini. Pihak BPJS memberikan santunan yang dibayarkan mencapai
Rp 1,2 Trilyun (BPJS, 2017).
Menurut H. W Heinrich dalam bukunya “The Accident Prevention”,
terungkap bahwa 88 % penyebab kecelakaan adalah faktor manusia, yaitu
tindakan tidak aman (Unsafe action), sedangkan 10 % lainnya disebabkan oleh
kondisi tidak aman (Unsafe Condition) dan 2 % sisanya adalah faktor lain
yang tidak dapat diperhitungkan (Act Of GOD). Hal ini menunujukan bahwa
faktor perilaku sangat menentukan manusia untuk melakukan tindakan aman
(Safe Act) atau tindakan tidak aman (Unsafe Act) dalam melakukan pekerjaan.
Dalam buku “The Psychology of Safety Handbook” yang dikarang oleh Geller
(2000) membahas tentang perilaku keselamatan kerja, terdapat tiga faktor
dominan yang saling berhubungan. Ketiga faktor tersebut adalah Perilaku,
Individu dan lingkungan. Untuk faktor-faktor individu sendiri meliputi
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kecerdasan, motivasi, dan
kepribadian untuk faktor lingkungan meliputi alat-alat, mesin, perlengkapan,
suhu, prosedur dan standart (Delfianda, 2012).
Berdasarkan data-data kecelakaan kerja diatas pihak industri di indonesia
harus mengambil tindakan perbaikan agar menghilangkan kecelakaan kerja
tersebut. Cara termudah dan termurah untuk mengurangi kecelakaan adalah
meningkatkan perilaku aman (Safety Behavior) dari pekerja. Oleh sebab itu,
penulis bertujuan meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tidak
aman para pekerja.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor penyebab tindakan tidak aman (Unsafe Act) yang
menjadi penyebab dasar dalam kecelakaan kerja di bagian produksi PT. X.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan antar faktor personal terhadap tindakan tidak
aman (Unsafe action) pada pekerja bagian produksi di PT. X.
b. Mengetahui hubungan antar faktor manajemen K3 terhadap tindakan
tidak aman (Unsafe action) pada pekerja bagian produksi PT. X.
c. Mengetahui faktor dominan antara faktor personal dan manajement
yang dapat mempengaruhi timbulkanya tindakan tidak aman (Unsafe
action).
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan atau pertimbangan
dalam usaha mengurangi kecelakaan kerja dengan mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi tindakan tidak aman para pekerja di bagian
produksi PT. X.
2. Bagi Peneliti
Sebagai media pembelajaran dan menambah ilmu pengetahuan peneliti
tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tindakan tidak aman
para pekerja di bagian produksi PT. X
3. Bagian Pembaca
Dapat menjadi perbandingan studi lebih lanjut bagi peneliti yang lain.
D. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan yang akan di lakukan di PT. X adalah sebagai berikut :
1. Observasi untuk mendapatkan data tindakan tidak aman apa saja yang
sering dilakukan pekerja dengan menggunakan lembar observasi.
2. Wawancara dan pengisian angket kuisoner pada tenaga kerja untuk
memperoleh data tenaga kerja terkait karakteristik pekerja, pengetahuan,
pelatihan, beban kerja, kelelahan, serta peraturan dan kebijakan
perusahaan.

E. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan di PT. X adalah
sebagai berikut :
 Survey pendahuluan dilakukan pada bulan November.
 Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari.

F. PESERTA
Peserta dari mahasiswa semester VII Program Studi Diploma IV, Jurusan
Kesehatan Lingkungan Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai
berikut :
Nama : Andrian Meidyanto Darmawan
NIM : P27833316013
Semester :7
Jurusan : Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya
Universitas : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan penelitian mahasiswa ini disusun sehingga


dapat dipertimbangkan dengan baik untuk direalisasikan sebagaimana
rencana.

Surabaya, Desember 2018

Pembimbing Tugas Akhir A.n Mahasiswa

Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan

Poltekkes Kemenkes Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya

Demes N, ST., M.Kes Andrian Meidyanto D

NIP. 197607062006042015 NIM. P27833316013


DAFTAR PUSTAKA

BPJS. (2017). Kinerja BPJS Tahun 2017. Jakarta: BPJS.

Delfianda. (2012). Survey Faktor Tindakan Tidak Aman Pekerja Kontruksi PT Waskita
Karya Proyek World Class University Di UI Depok Tahun 2011. Depok: Universitas
Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Geller, E. (2001). The Psychology of safety Hanbook. New York Washington, D.C.: Lewis
Publissher.

Heinrich, H. (1980). Industrial Accident Prevention, Safety Management Approach.


England: MCGraw Hill Book Company.

Pratama, E. W. (2015). Hubungan Antara Perilaku Pekerja Dengan Kejadian Kecelakaan


Kerja Bagian Produksi PT. Linggarjati Mahardika Mulia Di Pacitan. Pacitan:
Universitas Negeri Semarang Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai