Anda di halaman 1dari 3

Nama :

 Agress Septy (218044)


 Rani Nuraeni (218073)

Kelas : S1-4B

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas

Jurnal 1 :

Gambaran Penerapan Safety Education (Pendidikan Keselamatan) di Sekolah Dasar

Keselamatan adalah keadaan dimana terhindar dari bahaya atau kecelakaan yang
dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Keselamatan merupakan sesuatu yang tidak
ternilai harganya, namun hanya sedikit orang yang sadar untuk menjaga keselamatannya
sendiri. Siswa sekolah dasar adalah kelompok usia yang masih mempunyai keinginan untuk
selalu bergerak karena pada masa tersebut anak mempunyai kelebihan energi sehingga
disalurkan melalui bergerak, keinginan untuk mengetahui hal-hal baru yang berada di
lingkungan dan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan.

Sebagai perbandingan dalam laporan Pedestrian Facilities User Giude-Providing


Safety and Mobility, di Amerika kecelakaan sering tejadi menimpa anak-anak dengan umur
antara 5-9 tahun saat beraktifitas disekitar jalan raya, dan jika dipersentasekan terdapat 8%
pejalan kaki anak-anak dengan umur dibawah 14 tahun yang menjadi korban kecelakaan
karena tertabrak motor. Angka yang hampir sama ditunjukkan dari data pejalan kaki di
Australia pada tahun 2007, yaitu terdapat sekitar 9% korban kecelakaan pada pejalan kaki
dengan umur 0-16 tahun. Di Indonesia rata-rata 86 orang meninggal setiap harinya akibat
kecelakaan lalu lintas atau 3-4 orang meninggal setiap jam.

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif Penelitian ini menggunakan


pendekatan kualitatif. Bentuk penelitian ini akan mampu menangkap berbagai infomasi
kualitatif tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan anak sekolah
dasar tentang safety education (pendidikan keselamatan) di Sekolah Dasar Swasta Pangudi
Luhur Bernardus 02 Semarang. Adapun yang menjadi informan penelitian ini diantaranya
siswa-siswi kelas IV dan V, guru, kepala sekolah dan komite sekolah di Sekolah Dasar
Swasta Pangudi Luhur Bernardus 02 Semarang. Pemilihan informan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2012).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi


(pengamatan), studi dokumentasi dan pedoman wawancara. Pemeriksaan keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi dan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor Manusia dalam safety education
(pendidikan keselamatan) di Sekolah, yang meliputi aspek Siswa, guru, kepala sekolah dan
komite sekolah sudah sesuai dengan standar. Gambaran safety education (pendidikan
keselamatan) pada siswa-siswi terdiri dari 17 poin dan sebanyak 13 poin (76,47%) sesuai
dengan standar, pada guru terdiri dari 11 poin dan sebanyak 6 poin (63,64%) sesuai dengan
standar; pada kepala sekolah terdiri dari 10 poin dan sebanyak 3 poin (30%) sesuai dengan
standar; pada komite sekolah terdiri dari 6 poin dan sebanyak 6 poin (100%) sesuai dengan
standar.

Jurnal 2 :

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK


KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK PT. TRAKINDO UTAMA)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan. (Ridley, 2004). Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Armanda, 2006).

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka
menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. (Ramli, 2010).

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga
oleh karena latar belakang peristiwa itu tidak terdapat adanya unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanaan. Oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material
ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai pada yang paling berat. (Austen dan
Neale, 1991).

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua), yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diambil sendiri dari lapangan. Data primer pada
penelitian ini adalah mengenai kondisi lokasi pekerjaan, jenis-jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan K3 pada proyek konstruksi. Pada penelitian ini teknik pengumpulan
data diambil dengan cara observasi (pengamatan) untuk meneliti proses suatu pekerjaan
proyek konstruksi dengan menitik beratkan pada jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
untuk melindungi tenaga kerja. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, penelitian
ini digolongkan pada observasi non partisipan (Non Participant Observation) karena tidak
terlibat langsung dalam proses pelaksanaan pekerjaan, namun hanya sebagai pengamat yang
hanya mengamati setiap pekerjaan dan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada proyek
konstruksi yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari kontraktor. Data sekunder
berupa uraian pekerjaan, data tentang tenaga kerja dan data-data lainnya yang didapat
langsung dari kontraktor.

Perencanaan K3 yang baik, dimulai dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian


resiko, dan penentuan pengendaliannya. Tanpa peren-canaan, sistem manajemen K3 tidak
akan berjalan dengan baik. Dalam melakukan hal tersebut, harus dipertimbangkan berbagai
persyaratan perundangan K3 yang berlaku bagi organisasi serta persyaratan lainnya seperti
standar, kode, atau pedoman perusahaan terkait atau yang berlaku bagi bagi organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan:

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dari para
pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Dengan adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja
dapat sedikit terhindar dari kecelakaan dan penyakit kerja.
3. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada dapat dikatakan belum
terealisasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai