Anda di halaman 1dari 5

LKM 12

Tugas Mandiri
Konsep Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Mata Kuliah : Dasar-dasar komunikasi


Dosen Pengampu : Siti Nur’Aini, S.Psi.,M.Si
Nama : Asiva Salma
NIM : 2010811090
Kelas : B/Genap

1. Jelaskan definisi kesehatan dan keselamatan kerja


Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan
para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi
(KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
432/MENKES/SK/IV/2007)
Mangkunegara (2002 dalam Baki Henong Sebastianus 2015; Mintje & Lumintang,
2017), keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur.

2. Jelaskan fungsi atau tujuan K3 dalam organisasi


a. Fungsi K3 dalam organisasi
Menurut Kementerian Kesehatan Repukblik Indonesia (2016) fungsi dari K3
dalam organisasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Fungsi dari kesehatan kerja sebagai berikut.
a. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap risiko dari bahaya kesehatan di
tempat kerja.
b. Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktik kerja
termasuk desain tempat kerja.
c. Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi tentang kesehatan kerja
dan APD.
d. Melaksanakan survei terhadap kesehatan kerja.
e. Terlibat dalam proses rehabilitasi.
f. Mengelola P3K dan tindakan darurat.

2. Fungsi dari keselamatan kerja seperti berikut.


a. Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi kondisi serta praktik berbahaya.
b. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur, dan program.
c. Terapkan, dokumentasikan, dan informasikan rekan lainnya dalam hal
pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.
d. Ukur, periksa kembali keefektifan pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.

b. Tujuan K3 dalam organisasi


Tujuan Kesehatan Kerja menurut ILO dan WHO tahun 1995 dalam Murti
(2015) adalah sebagai berikut :
1. Sebagai promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari
pekerja. 2. Pencegahan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
kerja.
2. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan.
3. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai
kemampuan fisik dan psikologisnya.
4. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya.

3. Jelaskan employee safety responsibility


Pertanggungjawaban (responsibility) artinya hal yangdapat dipertanggungjawabkan
atas suatu kewajiban yang seharusnya dilakukan tetapi tidakdi laksanakan. Dimana
keadaan seseorang wajib menanggung segala sesuatujikaterjadi apa-apa boleh di tuntut, di
persalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi untuk suatu akibat yang
sikapnya melakukan perbuatanyangmerugikan pihak lainnya.
Bentuk-bentuk tanggung jawab di perusahaan bentuk tanggung jawab diperusahaan
bisa dilihat dari beberapa bentuk tanggung jawab seperti halnya pengusaha berkewajiban
untuk memberikan perlindungan kerja kepada pekerja dalam hal ini pengusaha memiliki
sebuah tanggung jawab kepada segala hal yang berkaitan dengan perusahaan.
4. Jelaskan definisi work desaign dan stress kerja
a. Definisi work desain
Desain kerja adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,
metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas ini, dan bagaimana
pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam perusahaan.
Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap lembaga karena dalam desain
pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan
yang dilakukan menjadi terarah dan jelas (Siskawati, 2015).
Pendapat Jennifer M. George, Gareth R. Jones (2012; Siskawati, 2015) proses
menghubungkan tugas-tugas tertentu untuk pekerjaan tertentu dan memutuskan
apa teknik, peralatan dan prosedur harus digunakan untuk melakukan tugas mereka
b. Definisi stress kerja
Beehr dan Newman (1978) dalam mendifinisikan bahwa stress kerja sebagai
suatu keadaan yang timbul dalam interaksi di antara manusia dan pekerjaan. Secara
umum, stres didefinisikan sebagai rangsangan eksternal yang mengganggu fungsi
mental, fisik, dan kimiawi dalam tubuh seseorang (Nykodym dan George, 1989)
dalam

5. Jelaskan definisi unsafe behavior dan bentuk-bentuk unsafe behavior


Unsafe behavior merupakan perilaku kelalaian oleh manusia yang sering kali
mengakibatkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja (Cooper, 2009; Mintje &
Lumintang, 2017).
Bentuk-bentuk unsafe behaviour menurut Winarsunu (2008), yaitu:
1) Tindakan tanpa kualifikasi dan otoritas.
Hal yang penting adalah bahwa semua peralatan harus dioperasikan oleh seseorang
yang mempunyai kewenangan dan mengenal dengan baik bahaya dan prosedur
pengoperasiannya.
2) Kurang atau tidak menggunakan perlengkapan pelindung diri.
Ada banyak kesempatan pekerja tidak mempunyai atau menggunakan peralatan
pelindung diri untuk suatu performasi tugas tertentu,
3) Kegagalan dalm menyelamatkan perlatan
4) Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya.
Pekerja yang ingin menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin, seperti
mengendarai kendaraan atau mesin, yang dapat berakibat pada kecelakaan kerja.
5) Kegagalan pada peringatan.
Peralatan yang tidak diberi tanda yang akurat seperti alat akan otomatis mati.
6) Menghindari atau memindahan perlatan keselamatan kerja.
7) Menggunakan perlatan yang tidak layak.
8) Menggunakan perlatan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
9) Bekerja pada tempat yang rawan atau berbahaya tanpa menggunakan alat
pelindung dengan baik dan benar.
10) Memperbaiki peralatan dengan salah.

6. Jelaskan faktor - faktor yang mempengruhi unsafe behavior


Menurut Teori Domino dari Heinrich (1920; Goetsch, 2003 dalam Murti, 2015), terdapat
lima faktor berurutan yang menyebabkan terjadinya sebuah kecelakaan. Kelima faktor
tersebut yakni :
1. Lingkungan sosial.
Karakter negatif dapat memperbesar kemungkinan seseorang berperilaku tidak aman.
Karakter seseorang sendiri merupakan hasil dari lingkungan sosial dan faktor keturunan /
ancestry.
2. Kesalahan manusia.
Karakter negatif baik yang diturunkan maupun pengaruh lingkungan, menjadi penyebab
mengapa seseorang berperilaku tidak aman dan mengapa kondisi tidak aman dapat tercipta.
3. Tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman.
Tindakan tidak aman dilakukan oleh manusia dan menimbulkan bahaya mekanikal maupun
fisik yang merupakan penyebab langsung kecelakaan.
3. Kecelakaan.
Pada umumnya, kecelakaan yang mengakibatkan cedera disebabkan oleh jatuh atau
terbentur oleh benda yang bergerak. 5. Cedera.Termasuk dalam cedera antara lain
terjatuh, terbentur benda bergerak, terpotong, terbakar, terkena ledakan, terjebak dalam
ruang terbatas, tertimbun, dan tenggelam.
DAFTAR PUSTAKA
INDONESIA, M. K. (2007, April 10). MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Dipetik Juni 25, 2022, dari MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA:
http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/KMK%20432-
2007%20K3%20RS.pdf
Mintje, T., & Lumintang, G. G. (2017). KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3), KEPUASAN KERJA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MAINTENANCE PROJECT PT. MEARES SOPUTAN
MINING. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi, 5(3).
Murti, A. K. (2015). Analisis Hubungan Antara Pelatihan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dengan Perilaku Aman Pada Pekerja Konstruksi (Doctoral dissertation,
UAJY).
Siskawati, Y. (2015). Pengaruh Desain Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kualitas Kerja
Guru SD Negeri Di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Jurnal Manajemen
Pendidikan, 6(1), 1077-1087.
Sucipto, Cecep Dani. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen
Publishing. Drs. Buntarto, M.Pd. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan
Kerja untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai