ARTIKEL RISET
URL artikel: http://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/woph/article/view/wophxxxx
K
Viogita1, Rezky Aulia Yusuf2, Ayu Puspitasari3
1
AKK, Ilmu Kesehatan Masyarakat ,FKM , UMI
2
Jurusan, Prodi, Fakultas, Universitas
3
Jurusan , Prodi, Fakultas , Universitas
(Identitias kelembagaan penulis ditulis dengan Times New Roman 10)
Email Penulis Korespondensi/penulis pertama (K): corresppondingauthor@example.com
14120190274@student.umi.ac.id1, rezkyauliayusuf94@gmail.com2, ayupuspitasari@umi.ac.id3
ABSTRAK
Pekerja yang sehat memungkinkan terlaksananya pekerjaan dengan lebih baik dibandingkan dengan
pekerja yang tidak sehat. Alat Pelindung Diri (APD) digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari
potensi bahaya dan kecelakaan kerja di tempat kerja, merupakan upaya penting untuk menghindari risiko
bahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelatihan k3 dengan perilaku
penggunaan APD pada pekerja alat berat di PT. Gema Ripah Pratama Morowali Utara. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional dan melibatkan seluruh populasi
pekerja alat berat PT. Gema Ripah Pratama, yaitu 45 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan
dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariat dengan tingkat kepercayaan α=0.05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelatihan K3 memiliki hubungan signifikan dengan perilaku penggunaan
APD, ditandai dengan nilai p-value yang rendah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
tersebut memengaruhi perilaku penggunaan APD pada pekerja alat berat.
Penerbit :Pusat Kajian Dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 1
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
ABSTRACT
Healthy workers enable better job performance compared to unhealthy ones. Personal Protective
Equipment (PPE) is used by workers to protect themselves from potential hazards and workplace
accidents, representing important efforts to avoid risks. The aim of this research is to determine the
relationship between occupational health and safety (OHS) training and the usage behavior of PPE among
heavy equipment workers at PT. Gema Ripah Pratama Morowali Utara. The study employs a quantitative
approach with a cross-sectional method involving the entire population of heavy equipment workers at
PT. Gema Ripah Pratama, totaling 45 individuals. Data is collected through questionnaires and analyzed
using univariate, bivariate, and multivariate tests with a confidence level of α=0.05. The research findings
indicate that OHS training has a significant relationship with the usage behavior of PPE, as evidenced by
low p-values. Therefore, it can be concluded that these factors influence the usage behavior of PPE
among heavy equipment workers.
Keywords : Training K3
PENDAHULUAN
Perkembangan industri di negara berkembang seperti Indonesia semakin maju.
Perkembangan ini tidak sebanding dengan kesadaran dan perilaku para pekerja dalam
memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara baik dan benar. Perilaku keselamatan
adalah sikap dalam organisasi dan personal yang menekankan pentingnya keselamatan.
Perilaku keselamatan memastikan agar semua kewajiban yang berkaitan dengan keselamatan
perlu dilaksanakan secara benar, seksama, dan penuh rasa tanggung jawab (1)
Pekerja yang sehat memungkinkan terlaksananya kerja yang lebih baik dibandingkan
dengan pekerja yang tidak sehat. Alat Pelindung Diri (APD) ialah suatu alat yang digunakan
oleh pekerja demi melindungi dirinya dari potensi bahaya dan kecelakaan kerja yang
kemungkinan bisa terjadi di tempat kerja. Penggunaan APD oleh pekerja ialah suatu usaha
agar menghindari paparan risiko bahaya di tempat kerja. Walaupun usaha ini berada pada
tingkat pencegahan terakhir, tetapi penerapan APD ini sangat dianjurkan (2)
Data ILO (InternasionalLabour Organization) tahun 2017. Setiap 15 detik satu
orang pekerja meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaan. Setiap 15 detik 153 pekerja mengalami kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan. Setiap hari 6.300 orang meninggal karena kecelakaan
atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan yang setiap tahunnya tercatat lebih
dari 2.3 juta orang di dunia meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Sekitar 321.000 akibat kecelakaan kerjaa dan sekitar 2.02 juta akibat dari
penyakit akibat kerja (3)
Berdasarkan data di Indonesia sebesar 80-85% kecelakaan kerja disebabkan oleh
kelalaian manusia. Selain kelalaian saat bekerja faktor manusia yang lain yaitu perilaku
penggunaan alat pelindung diri (APD). Lebih dari 50 ribu kasus kecelakaan kerja kasus
tergolong pelanggaran K3 (4)
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 2
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 3
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 4
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
HASIL
A. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Penggunaan APD pada pekerja
alat berat di PT. Gema Ripah Pratama Morowali Utara
Perilaku Penggunaan n %
APD
Tidak Lengkap 27 60.0
Lengkap 18 40.0
Total 45 100
Pelatihan K3 n %
Cukup 26 57.8
Kurang 19 42.2
Total 45 100
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 5
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
mungkin dihadapi oleh pekerja dalam menggunakan APD, seperti kesulitan dalam
memasang atau kenyamanan saat menggunakannya.
Namun demikian, efektivitas pelatihan K3 dalam memengaruhi perilaku
penggunaan APD juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti dukungan
manajemen, budaya keselamatan, dan pengawasan yang dilakukan di tempat kerja.
Penting bagi perusahaan untuk memberikan dukungan yang kontinu dan
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung penggunaan APD.
PT. Gema Ripah Pratama Morowali Utara, pelatihan K3 dapat menjadi
fondasi yang kuat untuk meningkatkan perilaku penggunaan APD yang aman dan
bertanggung jawab. Dengan menyediakan pelatihan yang berkualitas dan terus
menerus, perusahaan dapat memastikan bahwa pekerja memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menggunakan APD dengan benar dan
konsisten. Sebagai hasilnya, akan tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan
sehat bagi semua pekerja di perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aisyah St, Fachrin Sa, Haeruddin H, Rahman I. Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada
Petugas Kebersihan Di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar. Window Of Health : Jurnal
Kesehatan. 2019;2(3):256–65.
2. Dimkatni Nw, Sumampouw Oj, Manampiring Ae. Apakah Beban Kerja, Stres Kerja Dan
Kualitas Tidur Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit? Sam Ratulangi
Journal Of Public Health. 2020;1(1):009.
3. Yunus Yl, Sumampouw Oj, Maramis Frr. Hubungan Antara Kelelahan Kerja Dengan Stres Kerja
Pada Teknisi Di Pt. Equiport Inti Indonesia Bitung. Jurnal Kesmas. 2021;10(2):18–25.
4. Sabaruddin Ee, Abdillah Z. Hubungan Asupan Energi, Beban Kerja Fisik, Dan Faktor Lain
Dengan Kelelahan Kerja Perawat. Jurnal Kesehatan. 2020;10(2):107–17.
5. Rino Komalig M, Mamusung N. Hubungan Antara Umur Dan Shift Kerja Dengan Kelelahan
Kerja Pada Petugas Karcis Parkir Kawasan Megamas Kota Manado. Media Publikasi Promosi
Kesehatan Indonesia (Mppki). 2020;3(1):26–30.
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 7
Window of Public Health Journal,Vol. xx No. xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2721-2920
8. Lolan Yik, Folamauk Clh, Trisno I. Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kondisi Kelelahan
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Cendana Medical
Journal (Cmj). 2021;9(1):8–15.
9. Pangestu A. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Tidak Aman
Pekerja Pabrik Kelapa Sawit (Pks) Di Ptpn Iv Kebun Bah Jambi. 2020;15(2):1–23.
10. Sarifa S, Wartono M. Hubungan Antara Beban Kerja, Besaran Upah, Dan Stres Kerja Pada
Karyawan Pt. Hbsp. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan. 2020;4(2):70–8.
11. Sari Wr. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian
Penyadap Karet Di Pt. Perkebunan Nusantara V Riau. 2019;
12. Susanti S, Rizki A, Ap A. Faktor Yang Berhubungan Denagn Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pt
Maruki International Indonesia Makassar Tahun 2018. Vol. 2. 2019.
13. Gaol Mjl, Camelia A, Rahmiwati A. Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja Pada Karyawan
Bagian Produksi Pt. Arwana Anugrah Keramik, Tbk. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2018
Mar 1;9(1).
14. Nabawi R. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manejemen. 2019;2(2):170–83.
15. Kusgiyanto W, Bagian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja E, Kesehatan Masyarakat F. Analisis
Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat
Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan Kranggan
Kecamatan Semarang Tengah [Internet]. Vol. 5. 2017. Available From:
Http://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jkm
Penerbit :Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI 8