Anda di halaman 1dari 10

Isian Substansi Proposal

SKEMA PENELITIAN DASAR


Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Analisis Hazard Indentification Risk Assessment And Risk Control (Hirarc) Sebagai Upaya
Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja Di Rumah Sakit Narmada Awet Muda Lombok Barat.
RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
pengetahuan tentang Analisis Hazard Indentification Risk Assessment And Risk Control (Hirarc) Sebagai
Upaya Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja, standar dan berbagai peraturan perundangan tentang k3 bagi
tenaga kerja yang berada di RS Narmada Awet Muda Lombok Barat. Penelitian ini diharapkan juga akan
menurunkan kecelakaan kerja dan penyakit akbiat kerja di RS Narmada Awet Muda.
Secara praktis, data temuan penelitian ini diharapkan bagi pihak RS mendapat gambaran tentang
risiko keselamatan kerja, serta menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam proses identifikasi bahaya,
penilaian tingkat risiko, dan upaya pengendalian risiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja pada
tempat kerja tersebut. Sesuai dengan standar dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih dalam
lagi, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian dalam pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya untuk meningkatkan keselamatan pekerja saat bekerja, dan sarana pengembangan pengetahun
tentang ilmu K3. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Analisis Hazard Indentification Risk
Assessment And Risk Control (Hirarc) Sebagai Upaya Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja di RS
Narmada Awet Muda.
Masalah utama yang saat ini dihadapi RS di tempat kerja selalu mempunyai resiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja khususnya RS Narmada Awet Muda. Kecelakaan kerja dapat
menimbulkan dampak negative bagi manusia, peralatan kerja, maupun lingkungan kerja, untuk
menanggulangi hal tersbut dibutuhkan penerapan sistem K3.
Tingginya terjadi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja maka, dilakukan Analisis
Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) untuk mengidentifikasi bahaya yang
yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin maupun non rutin di rumah sakit, kemudian melakukan penilaian
risiko dari bahaya tersebut, lalu membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat diminimalisir
tingkat risikonya dari yang tertinggi, sedang, hingga rendah.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Kata kunci : HIRARC, Risiko Kerja, Rumah Sakit
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
 Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
 Pendekatan pemecahan masalah
 State of the art dan kebaruan
 Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
 Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver

1. Latar belakang
Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC), adalah serangkaian
proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin maupun non rutin di
rumah sakit kemudian melakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut, lalu membuat program
pengendalian bahaya tersebut agar dapat diminimalisir tingkat risikonya dari yang tertinggi,
sedang, hingga rendah (1)
Petugas kesehatan adalah salah satu profesi kesehatan professional yang sangat dibutuhkan
oleh rumah sakit karena kunci keberhasilan pelayanan kesehatan secara menyeluruh terdapat
pada pelayanan Kesehatan. Dari beberapa komponen pelayanan kesehatan Rumah Sakit
petugas kesehatan adalah salah satu tenaga pelayanan kesehatan yang memiliki intesitas yang
paling tinggi dalam berinteraksi dengan pasien dibandingkan dengan komponen yang lainnya.
Hal tersebut membuat tenaga kesehatan selalu berhadapan langsung dengan bahaya dan
dapat mengancam keselamatan dan kesehatan petugas kesehatan itu sendiri maupun orang-
orang yang ada disekitarnya. Selain itu potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja pada petugas kesehatan antara lain : Fisik (suara bising, radiasi, panas, listrik),
Kimia (desinfektan, sitotoksik, pengawet, gas medis), Biologi (virus, bakteri, parasite,
serangga), Ergonomi (pekerjaan manual, pekerjaan berulang, postur kerja salah), psikososial
(jam kerja Panjang, jaga malam, hubungan antar rekan kerja).
Berdasarakan penelitian Bayu Ari Biatmojo (2021) dalam tulisannya berjudul Analisis
Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) sebagai upaya menurunkan
risiko kecelakaan kerja di Rumah Sakit X Kota Pontianak memaparkan bahwa upaya
pengendalian risiko dapat dilakukan dengan cara melalui tahapan engineering control
(membuat system kerja yang sesuai dengan pekerja, pemasangan lantai dengan jenis lantai
yang tidak licin, dan rutin melakukan pengecekan instalansi kelistrikan) administrative control
(pembuatan SOP kerja, pemberian pelatihan pada pekerja, penggunaan alat kerja yang
Berstandar Nasional Indonesia (SNI), APD (sarung tangan, masker, alas kaki yang sesuai agar
tidak mudah terpeleset dan baju kerja sesuai standar).Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
Analisis Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) sebagai upaya
menurunkan risiko kecelakaan kerja di Rumah Sakit X Kota Pontianak (2).
Permasalahan di atas jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kerugian, baik bagi
Rumah Sakit maupun para pekerja itu sendiri. Menurunnya produktifitas kerja, tingkat absensi
yang tinngi, penyakit akibat kerja, kecacatan bahkan kematian. Maka dari itu melalui usulan
penelitian ini, akan coba dikaji secara mendalam tentang Analisis Hazard Identification Risk
Assesment and Risk Control (HIRARC) sebagai upaya menurunkan risiko kecelakaan kerja Di
RS Narmada Awet Muda Lombok Barat.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana analisis potensi bahaya fisik,kimia,biologi, psikologi, listrik dan ergonomic
yang terdapat di RS Narmada Awet Muda?
b. Bagaimana analisis tingkat risiko bahaya yang terdapat di RS Narmada Awet Muda?
3. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penedekatan empiris
dan pendekatan Komparatif. Pendekatan empiris mempergunakan sumber data primer, yakni
data yang diperoleh langsung dari responden yang digunakan untuk mengetahui denga tepat
dan benar Analisis Hazard Indentification Risk Assessment And Risk Control (Hirarc) Sebagai Upaya
Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja. Sedangkan pendekatan komparatif pendekatan yang digunakan
untuk menjawab secara kuantitatif permasalahan yang ada sesuai realitas Analisis Hazard
Indentification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC) Sebagai Upaya Menurunkan Risiko
Kecelakaan Kerja.
4. State of the Art
Dalam penelitian ini disertakan lima jurnal, penelitian sebelumnya yang berhubungan
dengan Analisis Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) sebagai
upaya menurunkan risiko kecelakaan kerja jurnal tersebut diantaranya:
a. Bayu Ari Biatmojo (2021) dalam tulisannya berjudul Analisis Hazard Identification Risk
Assesment and Risk Control (HIRARC) sebagai upaya menurunkan risiko kecelakaan kerja
di Rumah Sakit X Kota Pontianak memaparkan bahwa upaya pengendalian risiko dapat
dilakukan dengan cara melalui tahapan engineering control (membuat system kerja yang
sesuai dengan pekerja, pemasangan lantai dengan jenis lantai yang tidak licin, dan rutin
melakukan pengecekan instalansi kelistrikan) administrative control (pembuatan SOP
kerja, pemberian pelatihan pada pekerja, penggunaan alat kerja yang Berstandar Nasional
Indonesia (SNI), APD (sarung tangan, masker, alas kaki yang sesuai agar tidak mudah
terpeleset dan baju kerja sesuai standar) (2).
b. Andi Anggi Novita.S (2021) dalam tulisanya berjudul analisis risiko K3 dengan metode
HIRARC pada Proyek pembangunan (IPAL) Domestik Losari Makassar Bagian Galian
terbuka memaparkan bahwa Proyek pembangunan IPAL Domestik Losari Makassar
merupakan salah satu proyek yang bergerak dibidang konstruksi, dimana pada proses
penegrjanya terdapat berbagai potensi hazard dan yang berdampak pada kecelakaan kerja
bahkan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, dengan metode HIRARC merupakan
workahet yang sesuai atau dapat diterapkan pada pembangunan IPAL. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pada proses pekerjaan galian aspal teridentifikasi 23 potensi hazard,
sedangkan kategori risiko terbanyak yaitu high risk (69,6%), dan kategori risiko tertinggi
yaitu ekstrem risk (4,3%) (3).
c. Suzana Indragiri et al (2020) dalam tulisannya berjudul Manajemen Risiko K3
menggunakan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada
ruang Pangeran Suryanegara di RSD Gunung Jati Kota Cirebon memaparkan hasil
penelitiannya diktehui bahwa terdapat 10 aktivtas kerja di ruang rawat inap psikiatri yang
memiliki potensi bahaya, identifikasi bahaya yaitu pencahayaan, disinfektan, tertular
penyakit HIV/AIDS, Hepatitis A, Hepatitis B, Tuberculosis, postur tubuh yang salah,
melakukan pekerjaan berulang, mendapat serangan pasien, sering kontak dengan pasien,
panik, dan kerja berlebih. Penilaian risiko diketahui 1 aktivitas kerja dengan risiko extreme,
7 aktivitas kerja dengan risiko high, 1 aktivitas kerja moderate dan 1 aktivitas kerja low
(4).
d. Pertiwi et al (2019) dalam tulisannya berjudul Analisis Hazard Identification, Risk
Assessment And Control (HIRARC) serta penerapan risk mapping pada Rumah Sakit
Hewan Prof. Soeparwi Universitas Gadjah Mada memapakarn bahwa bahaya kerja yang
telah di identifikasi berjumlah 198 bahaya kerja secara umum meliputi bahaya terkaman
dari pasien yang dapat membahayakan petugas, permukaan lantai licin, tergores/tertusuk
jarum suntik, kabel listrik berserakan, kontaminasi jamur/ bakteri / virus saat petugas
melakukan Tindakan dengan bersentuhan langsung dengan pasien tanpa menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD), penggunaan produk-produk rumah sakit berbahan kimia,
kurangnya kebutuhan luas ruang kerja dan keluhan klien terkait pelayanan rumah sakit (5).
e. Dwi Beniawan Alpan (2017) dalam tulisannya berjudul Hazard Identification risk
Asessment Risk Control Pada Tahap Pemasangan Precast Fasade di Wika Cakra KSO
menuliskan bahwa identifikasi bahaya pada tahap pemasangan Precast Fasade ditemukan
potensi sebanyak 18 bahaya dengan tingkat risiko exstreme sebanyak 9, high risk sebanyak
7, dan moderate risk 1. Agar risiko tersebut dapat ditreima maka dilakukan pengendalian
untuk menurunkan risiko ke tingkat yang serendah rendahnya (6).
5. RoadMap Penelitian

5.1 Roadmap Penelitian 5 Tahun


METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

1. Alur Penelitian
Alur pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Menyiapkan lembar kuesioner untuk


Tahap persiapan pengumpulan data
penelitian - Menyerahkan surat izin penelitian ke RS

- Memilih responden yang sesuai


dengan kriteria inklusi
- menyebarkan kuesioner pada responden
Pelaksanaan
- melakukan observasi (identifikasi bahaya)
pengumpulan data
pada 6 instalasi kerja RS untuk mencari
potensi bahaya yang dapat menyebabkan
(PAK) dan (KAK)

Melakukan analisis data (penilaian


risiko dan menentukan upaya
Tahap Akhir pengendalian)
penelitian Mendeskripsikan hasil
penelitian
Membuat kesimpulan dan hasil penelitian

Gambar 1.1 Alur Pelaksanaan Peneliti


Proses penelitian tersebut adalah :
a. Tahap persiapan
Menyiapka kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian dalam betuk form.
- Menyiapkan Surat Izin Penelitian dari Politeknik Medica Farma Husada Mataram
di tujukan kepada Direktur RS Narmada Awet Muda
- Setelah mendapatkan surat izin dari Direktur RS Narmada Awet Muda, kemudian
peneliti berkoordinasi dengan Ketua K3 RS Narmada Awet Muda.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah berkoordinasi dengan ketua K3 RS Narmada Awet Muda peneliti mulai
melakukan penelitian. Dimulai dari memilih responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi, menyebarkan kuesioner pada responden, melakukan wawancara dengan
responden dan ketua K3, dan melakukan observasi (identifikasi bahaya) pada 6 instalasi
kerja RS yang telah ditentukan untuk mencari potensi bahaya apa saja yang dapat
menyebabkan terjadinya PAK dan KAK.
c. Tahap Akhir
Setelah melaksanakan penelitian, kemudian peneliti menemui dan melaporkan
kepada ketua K3 RS bahwa peneliti sudah selesai melaksanakan penelitian. Pihak RS pun
memberikan surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian. Selanjutnya,
melakukan analisis data terhadap hasil peneliti meliputi, penilaian risiko dari hasil
observasi dan mendeskripsikan hasil penelitian. Selanjutnya membuat kesimpulan dan
saran dari hasil yang telah dilakukan
2. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode
deskriptif memberikan gambaran faktual mengenai potensi bahaya dan analisis risiko pada RS
Narmada Awet Muda bagian Radiologi, Laundry, IGD, IPAL, OK dan laboratorium.
Identifikasi risiko yang dilakukan menggunakan worksheet HIRARC dengan standar AS/NZS
4360:2004, dimana analisis ini digunakan dalam menentukan tingkat risiko dilihat dari
kemungkinan terjadinya dan keparahan yang dapat ditimbulkan pada pekerjaan (Urromah,
D.S,& Riandadari,D,2019).
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak penyusunan proposal di Desember 2023 sampai dengan
pelaporan di Juli 2024. Penelitian dilaksanakan di RS Narmada Awet Muda Lombok Barat.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
populasi pada penelitian ini adalah pekerja pada bagian Radiologi, Laundry, IGD,
IPAL, OK dan Laboratorium.
b. Sampel Penelitian
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih
sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 7 orang, sesuai dengan jumlah populasi.
5. Metode pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi langsung di RS.
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu melakukan studi literatur mengenai penelitian
terdahulu, kemudian melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui bagaimana kondisi di
RS, serta untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah angka PAK dan KK, selajutnya
melakukan analisis data menggunakan metode HIRARC. Sumber data penelitian ini adalah
data primer dan sekunder.
6. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan untuk mengidentfikasi potensi bahaya yaitu lembar
penilaian risiko HIRARC digunakan sebagai lembar pengamatan dalam mengidentifikasi
bahaya, lembar HIRARC digunakan untuk mencari hasil observasi di lapangan, dan risk
assessment (matriks penilaian risiko) yang mengacu pada AS/NZ4S 4360:2004.
7. Teknik Pengolahan dan Analisa data
Data yang terkumpul sebagai hasil observasi, penilaian di RS, serta wawancara selanjutnya
diolah untuk mendapatkan hasil kesimpulan. Langkah pertama yaitu proses editing yaitu
pengecekan data yang telah dikumpulkan, selanjutnya memberi penilaian pada potensi bahaya
yang telah diidentifikasi mulai dari kemungkinan dan dampak kemudian melakukan
perhitungan dengan mengalikan nilai risiko sesuai standar AS/NZS 4360:2004 Nilai risiko =
Likelihood x Severity. R = (L X S). penilaian risiko ini kemudian dilakukan rata-rata tingkat
kemungkinan dan rata-rata tingkat keparahan menggunakan rumus persamaan yakni
persamaan (1) dan persamaan (2), sehingga didapatkan tingkat risiko, hasil dari rata-rata
kemungkinan dan keparahan dibulatkan untuk memudahkan dalam perhitungan indeks level
risiko. Hasil dari penilaian risiko (Likelihood, dan Severity), tersebut kemudian
diklasifikasikan ke dalam penggolongan AS/NZS 4360:2004 yaitu risiko rendah (1-2), risiko
sedang 3-6, risiko tinggi (8-12), dan risiko eksterm (15-25).
8. Luaran Penelitian
Rencana capaian Luaran penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tahun No Jenis Luaran Wajib Indikator Capaian
2024 1. Publikasi ilmiah dimuat Artikel ilmiah hasil penelitian dimuat pada
dalam jurnal Nasional Artikel ilmiah hasil penelitian dimuat pada
terakreditasi Jurnal Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama,
Penerbit: Stikes Cendekia Utama Kudus.
(SINTA 4)

2. Dokumen Feasibility Study Tercapai

Tahun No Jenis Luaran Tambahan Indikator Capaian


2025 1 Pendaftaran HKI Mendaftarkan hasil penelitian untuk
diajukan pada LPPM PMFHM di
Februari 2025
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
2 Penelitian Pendahuluan
3 Pembuatan Proposal
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data
6 Analisis data
7 Penyusunan laporan
8 Evaluasi laporan
9 Seminar dan revisi laporan
10 Pengadaan laporan
11 Penyerahan laporan

Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.

Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

1. Tarwaka. Dasar-dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan Kecelakaan di Tempat Kerja.


Harapan Press; 2012.
2. Biatmojo BA. ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND
RISK CONTROL (HIRARC) SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN RISIKO
KECELAKAAN KERJA DI RUMAH SAKIT X KOTA PONTIANAK SKRIPSI.
[Pontianak]: Universitas Muhammadiyah Pontianak; 2021.
3. Novita AA. ANALISIS RISIKO K3 DENGAN METODE HIRARC PADA PROYEK
PEMBANGUNAN (IPAL) DOMESTIK LOSARI MAKASSAR BAGIAN GALIAN
TERBUKA TAHUN 2021. 2021.
4. Indragiri S, Yuttya T. MANAJEMEN RISIKO K3 MENGGUNAKAN HAZARD
IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC). 2017.
5. Pertiwi M, Nurhantari Y, Budihardjo S. Hazard identification, risk assesment and risk
control serta penerapan risk mapping pada Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi Universitas
Gadjah Mada. Vol. 35, Berita Kedokteran Masyarakat. 2019.
6. Alpan DB. HAZARD IDENTIFICATION RISK ASESSESSMENT RISK CONTROL
PADA TAHAP PEMASANGAN PRECAST FASADE DI WIKA CAKRA KSO TAHUN
2017. 2017.

Anda mungkin juga menyukai