Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. Inti Luhur Fuja Abadi, Beji Pasuruan)

Veronica Mugista Aji Juwitasari


Mochammad Al Musadieq
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : veronicamugista@yahoo.com

Abstract
This research used an explanatory research, which is a study that aimed to test the hypotheses that have
been formulated by the researcher. The method in this study was using quantitative methods. The number of
employees were 218, and the sample in this study was the production employees. Based on calculation using
slovin formula with an error rate of 10% was obtained 62 employees as sample. In this study using a
hypothesis test consisting of F-test and t-test. Based on the F test results proved that the Occupational Safety
and Health was significant effect on employee performance,it was indicated by by Fcount higher than Ftable
(43,950 > 3,15). Based on t test proved that the Occupational Safety has significant influence on employee
performance, it was indicated by tcount higher than ttable (2.145> 2.000) and Occupational Health has
significant influence on Employee Performance as shown by tcount higher than ttable (2,623 > 2,000).
Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kinerja Karyawan.

Abstrak
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menguji
hipotesa yang telah dirumuskan oleh peneliti. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Jumlah karyawan keseluruhan berjumlah 218, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
karyawan bagian produksi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat
kesalahan sebesar 10% maka diperoleh hasil 62 orang karyawan yang menjadi sampel. Pada penelitian ini
menggunakan uji hipotesis yang terdiri dari uji F, dan uji t. Berdasarkan hasil uji F terbukti bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan, ditunjukkan dengan
nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (43,950>3,15). Berdasarkan uji t terbukti bahwa Keselamatan Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan ditunjukkan dengan thitung lebih besar dari ttabel
(2,145>2,000) dan Kesehatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan bagian produksi PT.
Inti Luhur Fuja Abadi Beji Pasuruan, ditunjukkan dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,623 > 2,000).
Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kinerja Karyawan.

PENDAHULUAN mengelola sumber daya manusia dengan baik serta


Sumber daya manusia merupakan salah selalu memperhatikan kebutuhan, keinginan,
satu faktor pendukung serta penentu keberhasilan keamanan dan kesehatan karyawannya yang
dalam menjalankan visi dan misi perusahaan. menjadi dasar tercapainya kinerja yang baik.
Selain itu, sumber daya manusiajuga berperan Dalam proses produksi, karyawan selalu
dalam menghasilkan suatu kinerja. Kinerja yang berinteraksi langsung dengan alat-alat produksi
baik akan menghasilkan dampak yang positif (mesin, peralatan, dan bahan kimia) sehingga
terhadap perusahaan dan sebaliknya jika kinerja diperlukan pengetahuan, keterampilan dan
karyawan kurang baik akan menghasilkan dampak keahlian dalam mengoperasikan alat-alat
negatif terhadap perusahaan.Menyadari bahwa produksi. Adanya mesin-mesin produksi modern
sumber daya manusia merupakan faktor penting dan canggih dapat menghasilkan dampak positif
dalam perusahaan, jadi setiap perusahaan harus dan negatif. Dampak positif dalam penggunaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mesin-mesin modern adalah sebagai alat bantu KAJIAN PUSTAKA
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan secara Keselamatan Kerja
efektif dan efisien, selain itu dapat mempermudah Keselamatan Kerja menyangkut suatu
dalam kegiatan produksi. Sedangkan dampak keadaan lingkungan yang aman dan menjamin
negatifnya adalah semakin canggih alat-alat keselamatan pekerja serta orang-orang di dalam
produksi yang digunakan, maka semakin besar lingkungan kerja dari perbuatan tidak aman dan
pula potensi bahaya kecelakaan kerja yang menunjukkan kondisi yang aman dan selamat dari
ditimbulkan apabila tidak dikendalikan oleh risiko kecelakaan agar terhindar dari kecelakaan
tenaga kerja yang terlatih dan berkualitas. Oleh kerja atau cidera yang berkaitan dengan
karena itu, tenaga kerja bagian produksi pekerjaan”.
mendapatkan perhatian lebih dari perusahaan Notoatmodjo (2009:153) menjelaskan
dalam mengoperasikan alat-alat produksi agar bahwa :
terhindar dari kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja dapat mempengaruhi “keselamatan kerja bertujuan agar para
kegiatan produksi serta dapat merugikan pekerja karyawan di sebuah institusi bebas dari segala
maupun perusahaan. Jika terjadi kecelakaan akan kecelakaan akibat kerja, gangguan-gangguan lain
membawa kerugian dalam proses produksi, sehingga menurunkan bahkan menghilangkan
kegiatan produksi akan terhenti sehingga produktivitas kerja”.
mempengaruhi hasil produksi, selain itu
Kesehatan Kerja
perusahaan kehilangan peluang mendapat
Menurut Mathis dan Jackson (2006:245) :
keuntungan. Kecelakaan kerja juga dapat
“kesehatan yaitu kondisi yang merujuk
merugikan pekerja, mereka bisa kehilangan
pada kondisi fisik, mental, dan stabilitas emosi
pekerjaan, mengalami cidera tubuh, kecacatan
secara umum”.
bahkan kematian. Kecelakaan kerja biasanya
disebabkan oleh faktor manusia dan faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja
lingkungan. Faktor manusia adalah tindakan tidak K3 dijelaskan oleh beberapa pendapat para
aman dari manusia, seperti tidak disiplin dalam ahli, salah satu diantaranya yaitu pendapat dari
menerapkan peraturan kerja serta kurang terampil Husni, berdasarkan buku yang berjudul Hukum
pekerja dalam menguasai alat-alat produksi. Ketenagakerjaan tahun 2005 dapat diketahui
Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak bahwa :
aman dari lingkungan kerja yang menyangkut Husni (2005:139) :
peralatan atau mesin-mesin. Perusahaan tidak “Keselamatan dan Kesehatan Kerja
boleh memikirkan kepentingan pribadi dalam melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan
mencari keuntungan, tetapi perusahaan juga harus kinerja yang optimal”.
memperhatikan keamanan dan kesejahteraan
pekerjanya, memperlakukan pekerja sebaik Dengan diterapkannya Keselamatan dan
mungkin tanpa harus memaksa pekerja bekerja Kesehatan Kerja secara efektif, secara tidak
melebihi waktu dan melebihi batas kempuannya. langsung para pekerja akan merasa aman dan
Kesejahteraan bukan hanya masalah gaji, upah, nyaman di lingkungan kerja, sehingga para
atau bonus tetapi K3 juga mampu memberikan karyawan dapat bekerja lebih fokus tanpa ada rasa
kesejahteraan bagi pekerja. tertekan dengan kondisi atau keadaan di sekitar
lingkungan kerjanya.
Berkaitan dengan hal tersebut Husni
(2005:139) : Kinerja
“keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Menurut Nawawi (2005:234) :
melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan
kinerja yang optimal”. “Kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu
pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun
Berdasarkan latar belakang yang telah non-fisik/non-material”.
dijelaskan maka peneliti mengambil judul
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pernyataan ini juga didukung oleh
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Moeheriono, dari bukunya yang berjudul
Karyawan Bagian Produksi PT. Inti Luhur Fuja Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, dapat
Abadi, Beji Pasuruan). diketahui bahwa,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Moeheriono (2010:61) : Skor rata-rata variabel Keselamatan Kerja
(X1) sebesar 4,25 masuk dalam kategori sangat
“kinerja atau performance merupakan hasil setuju.
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi baik 2. Analisis Deskriptif Variabel Kesehatan Kerja
secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan Indikator yang digunakan dalam variabel
kewenangan dan tugas tanggung jawab masing- Kesehatan Kerja disajikan pada tabel berikut :
masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Indikator
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum Kesehatan Kerja (X2)
dan sesuai dengan moral maupun etika”.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para
ahli dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan
hasil kerja yang telah dicapai pekerja dalam
melaksanakan tugas yang telah diberikan
kepadanya dengan penuh tanggung jawab dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Sumber : Data primer diolah, 2014.
METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan jenis penelitian
Skor rata-rata variabel Kesehatan Kerja (X2)
penjelasan (eksplanatory research) dengan
sebesar 4,31 masuk dalam kategori sangat
menggunakan metode penelitian kuantitatif.
setuju.
Sebanyak 62 karyawan yang digunakan sebagai
sampel dalam penelitian. Analisis data dalam
3. Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan
Indikator yang digunakan dalam variabel
analisis inferensial yang meliputi uji asumsi
Kinerja Karyawan disajikan pada tabel berikut
klasik, analisis regresi linier berganda, uji F dan
:
uji t.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Indikator Kinerja
Karyawan (Y)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan diketahui distribusi
item-item dari variabel Keselamatan Kerja (X1),
variabel Kesehatan Kerja (X2), dan Kinerja
Karyawan (Y) berdasarkan kuesioner yang telah
diberikan kepada 62 responden.
1. Analisis Deskriptif Variabel Keselamatan
Kerja
Indikator yang digunakan dalam variabel
Keselamatan Kerja disajikan pada tabel berikut Sumber : Data primer diolah, 2014.
:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Skor rata-rata variabel Kinerja Karyawan
Keselamatan Kerja (X1) (Y) sebesar 4,33, sehingga masuk dalam kelas
interval >4,2 – 5 yang artinya masuk dalam
kategori sangat setuju.

Sumber : Data primer diolah, 2014.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis inferensial 4. Uji Heterokedastisitas
Uji Asumsi Klasik Tabel 7. Hasil Uji Heterokedastisitas
1. Uji Normalitas Coefficientsa
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Standardized
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Keselamatan Kesehatan Kinerja
Kerja Kerja Kary awan 1 (Constant) ,004 ,425 ,009 ,993
N 62 62 62 Keselamatan Kerja ,003 ,151 ,006 ,021 ,983
Normal Parameters a,b Mean 4,258 4,327 4,323 Kesehatan Kerja -,004 ,194 -,005 -,020 ,984
Std. Dev iation ,6242 ,4866 ,5629
Most Extreme Absolute
a. Dependent Variable: Residual
,162 ,125 ,168
Diff erences Positive ,160 ,120 ,114
Negative -,162 -,125 -,168 Sumber : Data primer diolah, 2014.
Kolmogorov -Smirnov Z 1,277 ,981 1,323
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,077 ,291 ,060
Penelitian ini dapat diketahui tidak terjadi
a. Test distribution is Normal. gejala heterokedastisitas karena seluruh nilai
probabilitas adalah lebih besar dari nilai .
b. Calculated f rom data.

Sumber : Data primer diolah, 2014.


Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
diketahui bahwa nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 (α=0,05) maka asumsi normalitas
terpenuhi.

2. Uji Linieritas
Pengujian uji linieritas disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 5. Hasil Uji Linieritas
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,001 2 ,001 ,004 ,996a
Residual 7,819 59 ,133 Sumber : Data primer diolah, 2014
Total 7,820 61
a. Predictors: (Constant), Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja
Y = 0,740 + 0,324 X1 + 0,509 X2
b. Dependent Variable: Residual
0,740 merupakan nilai dari Kinerja
Sumber : Data primer diolah, 2014. Karyawan, hal ini berarti jika Keselamatan Kerja
Hasil pengujian linieritas hubungan antar dan Kesehatan Kerja sebesar nol, maka besarnya
variabel menunjukkan bahwa adanya hubungan Kinerja Karyawan sebesar 0,740. 0,324
secara linier dari masing-masing variabel bebas menunjukkan hasil dari Keselamatan Kerja, nilai
terhadap variabel terikat, dibuktikan dengan itu menunjukkan besarnya pengaruh Keselamatan
nilai signifikansi F yang lebih kecil dari 0,05 Kerja terhadap Kinerja Karyawan. 0,509
(F<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa merupakan hasil dari Kesehatan Kerja, nilai itu
model dalam bentuk model linier. menunjukkan besarnya pengaruh Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Dalam penelitian ini
3. Uji Multikolinieritas dapat diketahui bahwa Keselamatan dan
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas Kesehatan Kerja mempunyai pengaruh yang kuat
Coeffi ci entsa terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,774 atau
Collinearity Statistics sebesar 77,4%. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Model Tolerance VI F
1 Keselamatan Kerja ,242 4,131 juga mampu memberikan kontribusinya terhadap
Kesehatan Kerja ,242 4,131 Kinerja Karyawan sebesar 0,585 atau sebesar
a. Dependent Variable: Kinerja Kary awan
58,5% dan sisanya 41,5% yang tidak dicantumkan
Sumber : Data primer diolah, 2014. oleh peneliti.
Penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas
karena hasil yang didapatkan yaitu 4,131, Hasil Uji Hipotesis
dimana hasil tersebut lebih kecil dari 10. 1. Uji F (Simultan)
43,950>3,15 merupakan hasil perhitungan
dari uji F, berdasarkan rumus perhitungan
Fhitung lebih besar dari Ftabel yang memperoleh

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kesimpulan bahwa hasil yang diperoleh adalah 4. Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
signifikan. Karyawan.
2,623>2,000 adalah hasil dari perhitungan
2. Uji t (Parsial) uji t, berdasarkan rumus perhitungan thitung lebih
2,145>2,000 merupkan hasil perhitungan besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa hasil
dari uji t, berdasarkan rumus perhitungan thitung yang diperoleh signifikan.
lebih besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa
hasil yang diperoleh signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN
2,623>2,000 adalah hasil dari perhitungan A. Kesimpulan
uji t, berdasarkan rumus perhitungan thitung lebih 1. Dapat disimpulkan bahwa PT. Inti Luhur
besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa hasil Fuja Abadi sangat memperhatikan tingkat
yang diperoleh signifikan. keselamatan dan kesehatan karyawannya,
sehingga kinerja karyawan
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN meningkat/tinggi. Terbukti dari hasil rata-
1. Gambaran Keselamatan Kerja, Kesehatan rata yang menunjukkan bahwa skor
Kerja, dan Kinerja Karyawan. Keselamatan Kerja sebesar 4,25,
a. Berdasarkan kuesioner yang telah Kesehatan Kerja sebesat 4,31 dan Kinerja
disebarkan kepada 62 karyawan bagian Karyawan mempunyai skor sebesar 4,33.
produksi PT. Inti Luhur Fuja Abadi, variabel Hasil tersebut merupakan gambaran dari
Keselamatan Kerja diperoleh skor rata-rata variabel Keselamatan Kerja, Kesehatan
sebesar 4,25. Skor tersebut masuk dalam Kerja, dan Kinerja Karyawan PT. Inti
kategori sangat setuju, hal ini menunjukkan Luhur Fuja Abadi dan masuk dalam
bahwa PT. Inti Luhur Fuja Abadi kategori sangat setuju.
memperhatikan keselamatan kerja
karyawannya. 2. Diperoleh hasil 43,950>3,15 melalui uji F
b. Berdasarkan kuesioner yang telah dengan ketentuan Fhitung > Ftabel, maka
disebarkan kepada 62 karyawan bagian dapat disimpulkan bahwa hasil yang
produksi PT. Inti Luhur Fuja Abadi, variable diperoleh adalah signifikan, dan
Kesehatan Kerja diperoleh skor rata-rata berkontribusi terhadap Kinerja Karyawan
sebesar 4,31. Skor tersebut juga masuk sebesar 58,5% dan sisanya sebesar 41,5%
dalam kategori sangat setuju, yang berarti disebabkan oleh variabel lain.
PT. Inti Luhur Fuja Abadi memperhatikan 3. 2,145>2,000 merupkan hasil perhitungan
kesehatan kerja karyawan. dari uji t antara variabel Keselamatan
c. Berdasarkan kuesioner yang telah Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
disebarkan kepada 62 karyawan bagian berdasarkan rumus perhitungan thitung lebih
produksi PT. Inti Luhur Fuja Abadi, variable besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa
Kinerja Karyawan diperoleh skor rata-rata hasil yang diperoleh signifikan dan
sebesar 4,33 dan masuk dalam kategori mempunyai koefisien regresi sebesar
sangat setuju, yang dapat disimpulkan 0,324.
bahwa karyawan dapat memenuhi ketentuan 4. 2,623>2,000 adalah hasil dari perhitungan
perusahaan dalam hal kualitas, kuantitas dan uji t, berdasarkan rumus perhitungan thitung
ketepatan waktu. lebih besar dari ttabel dapat disimpulkan
2. Pengaruh K3 terhadap Kinerja Karyawan. bahwa hasil yang diperoleh signifikan dan
Diperoleh hasil 43,950>3,15 melalui uji F mempunyai koefisien regresi terbesar yaitu
dengan ketentuan Fhitung > Ftabel, maka dapat sebesar 0,509.
disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh adalah
signifikan. B. Saran
3. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja 1. Berdasarkan indikator pada variabel
Karyawan. Keselamatan Kerja, indikator kondisi
2,145>2,000 merupkan hasil perhitungan tempat kerja mempunyai 3 item. Pada item
dari uji t, berdasarkan rumus perhitungan thitung penyimpanan bahan-bahan berbahaya
lebih besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa memiliki skor rata-rata terendah, maka
hasil yang diperoleh signifikan. diharapkan pihak perusahaan lebih
memperhatikan dan memperbaiki

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keamanan atau penempatan dari bahan- Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber
bahan berbahaya. Daya Manusia. Malang : UMM Press.
2. Berdasarkan indikator yang dijadikan
kajian pada variabel Kesehatan Kerja,
indikator kebisingan mempunyai 2 item.
Pada item suara dari peralatan produksi
tidak mengganggu konsentrasi memiliki
skor rata-rata terendah, maka diharapkan
pihak perusahaan dapat meminimalisir
kebisingan di tempat kerja agar para
karyawan bisa fokus dalam melakukan
pekerjaannya.
3. Berdasarkan indikator yang dijadikan
kajian pada variabel Kinerja Karyawan,
indikator kualitas hasil kerja mempunyai 2
item. Pada item ketelitian dalam
melakukan pekerjaan memiliki skor rata-
rata terendah, maka diharapkan pihak
perusahaan dapat menerapkan aturan
seperti pemotongan upah atau gaji bagi
yang tidak teliti dalam melakukan
pekerjaannya.
4. Hendaknya kepada peneliti lain dapat
melakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui faktor-faktor lain yang
mempengaruhi Kinerja Karyawan karena
dari hasil penelitian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja memberikan kontribusi
sebesar 58,5% sehingga perlu dicari faktor
lain yang mempengaruhi Kinerja
Karyawan di luar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, seperti kepemimpinan
dan motivasi.

DAFTAR PUSTAKA
Al Fajar, Siti. Heru, Tri. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Husni, Lalu. 2005. Hukum Ketenagakerjaan. Edisi
Revisi. Jakarta : Raja Grafindo.
Mathis, Robert L. Jackson John, H. 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Penerjemah : Diana Angelica. Jakarta :
Salemba Empat.
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis
Kompetensi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Edisi revisi IV.
Jakarta : Rineka Cipta.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 5 No. 2 Oktober 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai